aku dan juga Hani menuruni tangga, menuju ruang makan, aku segera mengambil nasi dan juga lauk pauk..
"Han, kamu gak sarapan??"
"nanti beli jajan aja, di sana pasti banyak yang berjualan"
"iya deh, kalo aku gak sarapan bisa pingsan nanti" hahhahaha
"Dasar Nara Endut" hehhehe
"gak papa Endut, yang terpenting sehat"
"terserah lah"
Hani mengambil teh kotak di dalam kulkas, mamahku berjalan ke arahku dan juga Hani..
"duh, anak mamah katanya mau joging kok udah sarapan, diet nak takutnya obesitas"
"nanti mah" seruku
"susah Tante kalo di ajak diet, biarkan lah Tante yang penting jangan melebihi batas ubah di anjurkan"
"bener tuh mah, tenang Nara kan tingginya 167 jadi BB 80kilo masih aman lah ya" hahahha
"nah itu, karena tinggi kamu di atas rata rata Bagus diet, supaya kamu tinggi semampai, bak artis" goda mamah
"dah ya mah, aku berangkat dulu sama Hani"
"iya, hati hati"
"daaahh, mamah !! muaaaahh"
membuka pintu mobil Hani, masuk kedalam mobil merebahkan tubuhku, Hani segera melajukan mobilnya..
"Nara, yang di bilang mamah kamu ada benarnya loh?? aku yakin kamu pasti cantik sekali, aku aja kalah tingginya sama kamu"
"udah gak usah di bahas, aku happy dengan tubuhku ini"
"yaudah lah"
Hani kembali fokus menyetir, aku membuka glasbor mobil, terdapat beberapa makanan ringan aku ambil salah satunya..
"Hani, aku di sana mau beli banyak banyak pkoknya jajan aku mau borong semua"
"iya Nara, ingat tetap jaga beratmu itu"
"iya Han"
mobil berhenti di parkiran umum, aku membuka pintu memang nampak rame sekali, Hani memasukan kunci mobil kedalam tas..
aku mulai lari sedikit demi sedikit, yaelah baru saja beberapa langkah udah capek banget, kalo lihat Hani yang jalan enteng banget lihatnya..
"Hanii" sapa seorang laki laki
"Adit" ucapku dan juga Hani bersamaan
"ciyeee, bareng yang manggil aku" pede Adit
"aisshh, kepedean" kesalku
Doni berjalan menuju kearahku, ia tersenyum melihatku, aku pun membalas senyumannya Hani menyodok samping tubuhku memainkan alisnya..
"kita lanjutkan lari kecilnya bareng bareng usul Doni"
"ayok !! seru kita bertiga
melanjutkan lari santainya Hani, Adit dan Doni berada di depanku mereka bertiga sangat asyik sekali ngobrolnya..
ingin aku kek Hani banyak yang suka kepadanya, apa karena aku gemuk jadi gak ada yang mau mengobrol seperti obrolan mereka ke Hani??
"makanya diet Nara !! " ejek Adit
"biarin ih" kesalku
"Hahahha, mana ada pria yang mau melirik perempuan king kong sepertimu" hahahhha
"aditt !! " seru Doni
"Adit gak asyik, ayok Ra kita ke sana aja, gak usah sama Adit" kesal Hani
"gak papa Han, emang benar kok apa kata Adit"
"kalo gak mau di ejek terus makanya diet, tinggi kamu udah bagus tapi badan kamu gak banget Nara" seru Adit lagi
"buang aja mata kamu dit, dari pada gak banget kalo melihat aku" geramku
rasa cinta ini lama lama jadi hilang gara gara perkataan Adit, yang selalu mengejekku mengatakan aku gendut, jelek dan bla bla membutku jadi ilfiel..
"uuuuuu, baperan" sinis Adit
"biarin, ayok Han kita beli jajan males di sini"
"wiiih, ngambek nih gentong minyaknya"
"gak usah di masukin ke hati omonganya adit Nara" seru Doni
"gak" teriakku sambil berjalan
aku melihat bazar, Hani mengajakku melihat kosmetik, tapi aku menolaknya Hani memanyunkan bibirnya aku merasa tidak enak..
"ayokk deh kita lihat" ucapku
langsung saja Hani senyum mengembang menggandeng tanganku sambil bernyanyi lagu kesukaan aku dan juga Hani..
"opppsst, ada balon" julit kakak kelas
"balon?? mana??" tanyaku polos
"lha, kami itu balonya" hahhahaha
"meding aku kek balon, dari pada kamu mirip nek lampir" hahahhha
"apa kamu bilang !! " kesalnya
"dengar ya !! kalo kamu gak di ejek gak usah mengejek oranga lain" geramku menatap matanya
"wah, songong nih anak" kesalnya
membuang mukaku, menarik tangan Hani berjalan dengan nafas yang masih naik turun, hari Minggu ceria bagiku ini tidak ceria tapi sangat menyebalkan..
"wiih, hebat kamu Nara"
"iya dong, malas banget kalo harus ngalah"
"bagus !! lanjutkan keberanianmu besti"
"kudu dan harus itu"
Hani memilih beberapa alat make up, aku mana tau, make up di rumah aja yang beliin mamah, aku bodo amat kalo soal wajah gak pernah aku perhatiin..
saat Hani sedang fokus mencari make up, aku duduk di bawah pohon besar, sambil mengipas ngipaskan tanganku ke arah wajah sangat gerah sekali..
"Nara !! " sapa Doni
"loh, Adit mana??" kepoku
"lagi sama yang lain"
"Oo, lha kamu ngapain ke sini??"
"mau minta nomor ponselnya Hani"
"Hani??" kagetku
"iya, boleh kan??"
"kenapa gak minta sendiri??" selidikku
"lha, gak di bolehin sama Adit"
"baik, sebentar aku kirim nomornya ke kamu"
kuraih ponsel di dalam tasku, mengirimkan nomor Hani, Doni sangat senang sekali setelah mendapatkan nomornya Hani..
"makasih nara yang baik" mencubit kedua pipiku
"sakit Doni" memegang pipiku
"abis kamu ngemesin" seru Doni menatap ke depan
"cantik" lirih Doni
"siapa??"
"Hani teman kamu itu" mengukir senyum
"iya, dia emang sangat cantik"
"kenapa kamu gak ke sana??"
"aku gak tau kalo hall skincare" hehehe
"Oalah, yaudah aku keadit lagi ya, makasih udah memberikan nomor Hani kepdaku"
"Oke, tak masalah"
setelah Doni pergi, Hani kembali kearahku dengan menenteng beberapa skincare, aku tersenyum melihat Hani yang sangat bahagia mendapatkan apa yang dia inginkan..
"nih untuk kamu??" menyerahkan beberapa skincare untukku
"untuk apa??"
"di pake lah, emang untuk apa lagi"
"gak mau, gak bisa juga makenya" jujurku
"nanti aku ajarin"
"baik" pasrahku
"sekarang gantian kamu mengantar aku membeli makanan"
"siap, hidup makan !! " semangat Hani
"makan makan makan" timpal ku
Hani cekikikan akupun begitu bengek bersama Hani sampai tidak sadar aku menabrak seseorang..
bruuk !!
"maaf" ucapku menoleh keseseorang
pria tinggi, body tegap, telinganya memakai earphone, menggunakan oufit olahraga celana pendek, aku tidak mengenali siapa pria tesebut Karena memakai kacamata hitam..
"apa kamu baik baik saja" membuka kacamatanya
"kak kevin" lantangku
dag Dig dug, kenapa nih jantung mendadak gak aman seperti ini, setelah melihat wajah tampan kak Kevin..
"a-aku baik baik aja kak, maaf kak aku benar-benar gak sengaja"
"gak Masalah, lain kali hati hati"
"i-iya, maaf ya kak"
kevin kembali melangkahkan kakinya, aku masih melonggo melihat ketampanam wajahnya, hanipun begitu..
"dia berbicara kepadamu Nara??" lirih Hani tatapanya masih menatap kak Kevin
"iya Hani, dia sangat baik dan juga lembut"
"itu sangat tidak baik untuk hati kita Nara"
"benar Hani, ayok kita mencari minum supaya tidak dehidrasi habis melihat pangeran tampan" ucapku
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments