Shazna melangkah pergi meninggalkan ruangan Fattan dengan wajah di tekuk. Fattan, segera melepaskan jas putih miliknya dan melangkah cepat mengejar wanita dari masa lalunya itu.
'' Sasti aku keluar dulu '' pamit Fattan pada Sasti yang hanya bisa mengangguk pasrah. Sepertinya tak ada lagi harapan untuk dia mendekati sang dokter idaman. Langkah cepat Fattan mampu mengejar Shazna yang memang tak terlalu cepat berjalan. Pusing di kepalanya cukup terasa. Belum lagi tubuhnya yang terasa lemas.
'' Shaz ! '' panggil Fattan saat mereka sudah cukup dekat. Shazna menatap kesal lelaki yang mengikuti dirinya. Wanita itu menghentikan langkahnya, dengan sorot mata tajam ia menatap Fattan yang sudah berdiri di hadapannya.
'' Apalagi si Tan ?'' tanya Shazna.
'' Obat kamu '' ujar Fattan seraya menyodorkan plastik bertuliskan rumah sakit dimana mereka sedang berada.
Dengan menghela nafas panjang, Shazna meraih plastik berwarna putih dari tangan Fattan.
'' Makasih '' ujar Shazna kemudian melangkahkan kaki kembali. Fattan bukan berbalik arah ia tetap mengekor di belakang wanita yang melangkah anggun dengan high heels yang menunjang kaki jenjangnya.
Shazna kembali membalikkan tubuhnya, saat menyadari Fattan masih berada di belakangnya , ketika ia memasuki area parkir.
'' Mau apalagi kamu ?'' sinis Shazna , belum Fattan menyahut Shazna kembali berucap .
'' Oh iya, sorry aku belum bayar ya '' . Shazna mengambil dompet dalam tas selempang. Fattan mendekat dan menahan tangan Shazna yang hendak mengambil uang.
'' Gak Shaz, bukan itu. Aku antar kamu pulang '' ucap Fattan. Shazna mengambil kunci mobil di dalam tas.
'' Terima kasih,aku bawa kendaraan'' ujar Shazna seraya mengangkat kunci mobil. Untuk di perlihatkan pada Fattan. Namun tak di sangka, lelaki itu justru mengambil kunci mobil milik Shazna.
'' Aku yang bawa '' ucap Fattan setelah membuat Shazna melongo karena kelakuannya. Tanpa mengindahkan Shazna yang terdiam di tempat. Lelaki itu memencet tombol di kunci untuk tahu mobil mana milik wanita itu.
Setelah menemukan mobil milik wanita cantik yang masih mengisi penuh hatinya , baru Fattan menyadari Shazna tak mengikuti langkahnya. Lelaki itu berbalik dan menarik lengan wanita pujaannya yang kini terlihat semakin cantik dan menggoda. Tubuh wanita itu kini terlihat lebih berisi. Membuat lekukan tubuhnya semakin terlihat. Berbeda dulu saat mereka masih bersama. Usai remaja belum membentuk sempurna setiap bagian tubuh wanita itu.
'' Fattan Ghifari , aku bisa balik sendiri '' ucap Shazna dengan gigi mengatup saking kesalnya dengan kelakuan mantannya itu. Dan lelaki itu seakan tak perduli, dengan terus melangkah sembari menggenggam erat pergelangan tangan Shazna. Lelaki itu membuka pintu mobil untuk penumpang bagian depan. Mempersilahkan Shazna masuk dengan senyum manisnya. Mengabaikan wajah kesal wanita itu.
Fattan menunduk dengan separuh tubuhnya masuk kedalam mobil dan meraih seat belt dan memakaikan untuk wanita yang kini membeku saat wajah keduanya begitu dekat. Debar jantung Shazna meningkat lebih dari saat tadi melihat lelaki itu untuk pertama kali setelah sekian lama tak bertemu.
Nafasnya seakan ikut berhenti saat menghirup aroma tubuh yang begitu maskulin. Tak bisa di pungkiri , lelaki itu terlihat mempesona dengan wajah yang lebih dewasa. Dan aura yang sungguh menggetarkan kembali hatinya.
Wanita itu bisa kembali bernafas lega,saat Fattan telah menegakkan kembali tubuhnya. Tampak Shazna menghela nafas, menenangkan debar jantungnya yang tak biasa.
'' Jadi kemana ?'' tanya Fattan setelah masuk dan duduk di belakang kemudi dan mengenakan seat belt. Shazna melirik sekilas lelaki di sampingnya. Kemudian menyebutkan alamat kantor ia bekerja.
'' Kamu tinggal di daerah sana ?'' tanya kembali Fattan yang kini sedang mengeluarkan mobil dari area parkir.
'' Gak,itu tempat aku kerja '' jawab Shazna dingin.
Fattan menoleh ke arah Shazna yang melihat keluar jendela. Lelaki itu menghentikan laju mobilnya setelah keluar dari tempat parkir.
'' Kamu gak mungkin balik ke tempat kerja Shaz , kasih tubuh kamu istirahat '' ucap tegas Fattan yang justru mendapat senyum sinis wanita itu. Wanita itu menoleh dan beradu pandang dengan Fattan yang kini memperlihatkan wajah tegasnya.
'' Dokter Fattan,saya tahu anda seorang dokter. Tapi anda tidak berhak mengatur hidup saya. Silahkan keluar dari mobil saya, karena saya juga tidak berkenan untuk anda antar. Karena anda dokter bukan sopir saya '' ucap Shazna tajam dengan bahasa formal. Fattan menatap nanar wanita di hadapannya.
'' Aku antar '' hanya itu yang terucap dari bibir lelaki yang kini digelayuti berbagai macam pertanyaan di kepalanya. Karena wanita di sampingnya tak lagi sama dengan Shazna nya dulu. Tenyata waktu telah merubah banyak hal yang tak bisa ia kendalikan. Mungkin juga tentang perasaan wanita itu padanya.
Namun mengapa ia tidak pernah bisa merubah perasaan cintanya. Mungkinkah ia yang tak mau merubahnya ?, hingga ia terkurung dalam lingkaran rasa yang tak pernah berubah ?.
Sepanjang perjalanan,tak ada lagi percakapan dari dua manusia yang terikat pada lingkaran masa lalu. Fattan dengan rasa bahagia berbalut kecewa. Saat menyadari wanitanya tak lagi sama. Tak ada lagi Shazna nya yang menatap penuh cinta. Namun hanya ada tatapan tak suka yang terpancar dari sorot mata wanita lebih muda dya tahun darinya itu.
Sementara Shazna diambang dilema, saat harus di pertemukan kembali dengan cinta masa lalu. Cerita yang telah ia tutup lama. Rada yang telah ia abaikan keberadaannya. Namun takdir membuat mereka kembali bertemu saat ia tak mungkin lagi berbagi kisah masa lalu.
'' Kamu kerja di sini ?'' suara Fattan, mengisi sunyi dalam mobil tersebut,saat ia telah memasuki area perkantoran tempat Shazna bekerja.
'' Iya, makasih udah di antar. Tapi sorry aku gak bisa pinjemin kamu mobil aku '' ucap Shazna seraya membuka sabuk pengaman. Fattan yang telah menghentikan laju mobilnya tampak mengamati sekitar.
'' It's oke ,aku pake taksi online.'' Sahut Fattan dengan senyum di bibirnya.
Keduanya turun dari dalam mobil. Fattan mengembalikan kunci mobil milik Shazna.
'' Thanks '' ucap Shazna lagi. Fattan tersenyum menatap wajah tertunduk Shazna yang sedang membuka tas dan meletakkan menyimpan kunci mobil.
'' Aku masuk dulu '' pamit Shazna yang hanya menoleh sekilas ke arah Fattan. Bukan ia tak menyadari tatapan lelaki itu. Ia hanya tak ingin terperangkap dalam pesona dokter tampan berkarisma yang ada di hadapannya.
'' Iya '' jawab Fattan, Shazna tak lagi menoleh. Ia beranjak meninggalkan Fattan yang masih berdiri mematung menatap kepergiannya.
'' Shaz !" panggil Fattan, setelah wanita itu beranjak beberapa meter darinya. Shazna menghentikan langkahnya tanpa kembali menoleh ke belakang.
'' Jaga kesehatan, tekanan darah kamu rendah. Makan yang teratur, banyakin istirahat. Jaga diri baik-baik Shaz '' ucap Fattan, Shazna mengangguk . '' Terima kasih '' hanya itu yang terucap dari bibir wanita itu. Tampak Shazna menghirup nafas dalam dan mengerjapkan mata. Berharap air matanya tak jatuh.
'' Maafkan aku Tan,tapi keadaan kita tak lagi sama '' lirih Shazna dalam hatinya. Kemudian ia kembali melangkah tanpa lagi menoleh ke belakang. Meninggalkan pria masa lalunya yang masih menatap langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
octa❤️
penasaran dgn kisah kasih mereka dulu
2023-03-04
1