Hati yang Masih Sama

Baru saja Shazna berdiri, wanita itu tampak memegangi kepalanya. Fattan sigap berdiri,dan beruntung saat tubuh wanita itu luruh Fattan segera menangkapnya.

'' Shaz, kamu kenapa ?'' panik Fattan melihat wanita berbulu mata lentik itu terpejam dalam pangkuannya.

" Shaz !" panggil Fattan kembali, namun wanita itu tetap diam. Fattan mengangkat tubuh sang wanita dengan rasa khawatir. Ditidurkan di atas ranjang yang biasa digunakan Fattan untuk memeriksa para pasiennya.

Sigap Fattan memeriksa Shazna yang terbaring lemah. Tampak lelaki itu menghela nafas, sesaat setelah memeriksa tensi darah wanita itu.

" Kenapa kamu gak jaga diri kamu dengan baik Shaz ?,apa yang kamu lakukan sampai kamu darah rendah seperti ini ?" dialog Fattan seorang diri.

Tampak Fattan menarik kursi plastik untuk di letakkan di dekat ranjang dimana Shazna di tidurkan. Mata lelaki itu tak lepas memperhatikan wajah cantik yang masih memejamkan mata. Hati kecilnya menuntun tangan Fattan menyentuh wajah Shazna. Debaran dalam dadanya masih sama seperti saat dulu ia mengenal wanita itu untuk pertama kalinya.

Rentang waktu yang begitu lama memisahkan mereka, nyatanya tak merubah rasa yang masih saja bersemayam dalam dada seorang Fattan. Lelaki itu menyusuri wajah cantik yang kini terlihat lebih dewasa. Tangannya tak berhenti membelai pipi putih itu. Biarkan ia menjadi pengecut kali ini saja. Menyentuh seseorang yang datang sebagai pasiennya. Namun apalah daya saat hati tak bisa lagi menahan rindu yang sudah menumpuk dalam dada.

" Apa aku terlambat datang Shaz ?" lirih Fattan. Sorot mata sayu itu tak bisa berpaling, sampai mata yang terpejam itu tampak mengerjap. Fattan sigap berdiri dan kembali memeriksa keadaan Shazna. Dokter tampan itu melihat pergelangan tangannya. Waktu istirahat hampir selesai.

" Aku kenapa ?" tanya Shazna sembari memegang kepalanya. Fattan yang sedang menulis sesuatu di lembar kertas menoleh sejenak .

" Kamu pingsan Shaz, tekanan darah kamu terlalu rendah. Kamu sering terlambat makan dan kurang tidur, benar ? " tanya Fattan, wanita itu memalingkan wajah. Tanpa menjawab pertanyaan sang mantan. Merasa Shazna masih enggan berkomunikasi dengan dirinya. Fattan mengambil ponsel dan menghubungi salah satu perawat.

" Bisa tolong keruangan saya ?"pertanyaan Fattan setelah sambungan telepon terjawab. Tak banyak percakapan yang keluar dari bibir dokter itu. Dan sepertinya perawat itu sudah mengiyakan titah sang dokter. Terbukti tak berselang lama, suara pintu ruangan Fattan di ketuk dari luar.

" Ya masuk " sahut Fattan yang masih duduk di kursi yang ia letakkan di sebelah ranjang tempat Shazna masih terbaring. Meski wanita itu enggan menatap Fattan apalagi berbicara dengan lelaki itu.

" Siang dok,ada yang bisa saya bantu ?" tanya perawat bernama Sasti dengan sikap formal. Walaupun matanya tak bisa untuk tak melirik wanita yang berbaring di dalam ruangan dokter idamannya .

"Siang Sas,tolong kamu tebus obat ini di apotik setelah itu bawa obat ini ke sini " titah Fattan seraya mengulurkan secarik kertas. Sasti meraih kertas tersebut dengan perasaan getir. Pupus harapan dirinya tentang dokter tampan itu. Terlihat jelas perlakuan Fattan terhadap wanita yang terlihat lemah itu terasa istimewa.

Fattan memang baik terhadap setiap orang. Namun tak pernah seperhatian itu terhadap seorang wanita.

" Baik dok " jawab Sasti singkat , kemudian wanita itu keluar dari ruangan Fattan . Fattan beranjak dari duduknya. Lelaki itu mengambil kotak makan yang belum ia buka. Kemudian membawanya mendekat pada Shazna.

" Kamu makan dulu, habis itu minum obat" tutur lembut Fattan. Shazna menoleh sekilas saat Fattan sedang membuka tutup makanan. Setangkup sandwich terdapat di dalamnya.

" Kamu makan ini dulu " ucap Fattan sambil mengulurkan kotak makan ke hadapan Shazna.

" Gak usah sok perhatian " ketus Shazna tanpa menoleh ke arah Fattan.

" Kamu boleh benci sama aku Shaz, silahkan benci aku semau mu. Tapi ini bukan untuk aku,ini untuk tubuh Kamu. Tolong Shazna, makan ini habis itu kamu harus minum obat " bujuk Fattan.

Shazna tampak menelan ludah, terlihat sekali wanita itu gugup berhadapan dengan masa lalunya. Tanpa bersuara wanita itu mengambil sandwich dalam kotak makan. Perutnya yang sudah meronta ingin diisi. Membuatnya lupa kalau sedang berakting jaim.

Wanita itu tak bisa mengelakkan hati , sejak saat ia di pertemukan dan tatapan mereka bertemu. Shazna sadar ada rasa yang seharusnya sudah tak lagi ada. Susah payah ia melupakan seorang Fattan,dan kini ia di pertemukan lagi dengan perasaan yang masih saja sama.

Sikap jutek yang sedari tadi di perlihatkan dara cantik itu , hanya untuk menutupi perasaannya yang terasa meluap-luap dalam dada.

Shazna menghabiskan makanan milik Fattan , lelaki itu sigap mengambilkan air mineral yang diambilnya dari dalam sebuah kulkas nini yang terdapat dalam ruangan dirinya. Beberapa saat keduanya terjebak dalam situasi yang canggung. Mereka memilih diam namun sesekali sudut mata mereka saling melirik satu dengan yang lain.

" Permisi dok " suara sang perawat yang masih di ambang pintu dengan kresek putih berisi obat yang baru ditebusnya di apotek rumah sakit.

" Ya masuk Sas " sahut Fattan. Perawat itu mendekat dan menyerahkan obat pada Fattan.

" Kamu minum obat dulu Shaz " ujar Fattan seraya membuka beberapa obat dari bungkusnya. Sang perawat duduk di kursi yang tersedia di ruangan tersebut khusus untuk para perawat yang membantu dokter. Matanya mengawasi pergerakan dua manusia itu dengan tatapan cemburunya. Dan saat mendapati kotak makan yang ia bawakan khusus untuk Fattan terletak di meja dekat ranjang , hatinya tersulut rasa kesal luar biasa.

Apalagi saat melihat bagaimana perhatian Fattan pada wanita yang datang sebagai pasien tersebut. Tampak Fattan sedang membantu Shazna duduk dan meminum obatnya. Terlihat begitu mesra dan tak bisa di pungkiri jika mereka tampak begitu cocok. Seorang lelaki tampan bersanding dengan wanita cantik , sungguh pasangan yang sangat ideal. Sayang mereka berdua adalah mantan.

" Kamu mau kemana ?" suara Fattan mengisi ruangan itu. Tampak di ranjang Shazna sedang berusaha duduk dan memegangi dua sisi kepalanya dengan dua belah tangannya.

" Aku harus kembali ke kantor " jawab Shazna, Fattan terlihat menghela nafas. Kemudian lelaki itu memegang pergelangan tangan Shazna.

" Aku gak ijinkan kamu kembali ke kantor Zhas ".

" Aku gak butuh ijin kamu Tan " ucap Shazna sembari menatap tajam lelaki itu.

" Aku gak perduli Shaz,tapi aku gak akan biarin kamu kerja dengan keadaan kamu seperti ini" ucap Fattan yang semakin mengeratkan genggamannya di pergelangan tangan sang mantan.

Tatapan tajam Shazna mengarah pada Fattan yang juga memasang wajah tegas.

" Sas,tolong buatkan surat keterangan untuk Ibu Shazna Rivania, beliau harus istirahat " titah Fattan pada Sasti tanpa mengalihkan pandangannya pada Shazna.

" Baik dok " sahut Sasti. Shazna berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Fattan. Namun Fattan masih saja menggenggamnya, Tatapan mata lelaki itu masih tertuju pada sang wanita. Namun tatapannya kini berubah melembut dan penuh kerinduan.

" Jangan melewati batas Dokter Fattan " ucap Shazna , mempertegas hubungan mereka saat ini.

Terpopuler

Comments

octa❤️

octa❤️

semangat up..

2023-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bertemunya Dua Hati yang Terpisah
2 Hati yang Masih Sama
3 Keadaan yang Tak Sama
4 Getir
5 Kenyataan
6 Tentang Ayah dan Anak
7 Bagian dari Masa Lalu
8 Tak di Restu
9 Terluka
10 Fattan
11 Cinta Atau Obsesi ?
12 Dua Hati untuk Satu Nama
13 Cinta dan Air Mata
14 Alasan Tak Merestui
15 Club Malam
16 Menjemput Dua Pemabuk Amatir
17 Mantan Vs Tunangan
18 Buah dari Kecemburuan
19 Penggemar Baru
20 Surprise
21 Kedatangan Kellie
22 Percakapan Sepasang Kekasih
23 Suara Hati Shazna
24 Sama-sama Terluka
25 Mengalah
26 Menenangkan Diri
27 Senja Bersamanya
28 Harus Memilih
29 Bertemu Rival
30 Egoisnya Brandon
31 Bertahan atau Melepaskan
32 Tidak Baik-baik Saja
33 Bimbang
34 Pelukan Terakhir
35 Berakhir
36 Nostalgia
37 Hati yang Terluka
38 Percakapan Ayah dan Fattan
39 Jangan Benci Aku
40 Ada Aku
41 Kosong
42 Gamang
43 Tangis Brandon
44 Makan Siang Bersama
45 Menunggu ,Lagi ?
46 Tak Sesuai Rencana
47 Hanya ingin Bersamamu
48 Mengembalikan Rasa itu
49 Malam Terakhir
50 Ketahuan
51 Kenyataan
52 Bertemu Camer
53 Perpisahan
54 Jarak Pemisah
55 Saling Terbuka
56 Tempat Baru
57 Ada Apa dengan Dilla ?
58 Di Dua Tempat yang Berbeda
59 Iba
60 Hari yang Berat
61 Drama Dilla
62 Senja yang Sama
63 Luka Hati Shazna
64 Butuh Waktu
65 Terbongkar
66 Percaya Kamu
67 Batasan
68 Dilla Pergi
69 Apalagi ini ??
70 Makan Malam Penuh Drama
71 Teman Ngobrol Yang Asyik
72 Dekapan Rindu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bertemunya Dua Hati yang Terpisah
2
Hati yang Masih Sama
3
Keadaan yang Tak Sama
4
Getir
5
Kenyataan
6
Tentang Ayah dan Anak
7
Bagian dari Masa Lalu
8
Tak di Restu
9
Terluka
10
Fattan
11
Cinta Atau Obsesi ?
12
Dua Hati untuk Satu Nama
13
Cinta dan Air Mata
14
Alasan Tak Merestui
15
Club Malam
16
Menjemput Dua Pemabuk Amatir
17
Mantan Vs Tunangan
18
Buah dari Kecemburuan
19
Penggemar Baru
20
Surprise
21
Kedatangan Kellie
22
Percakapan Sepasang Kekasih
23
Suara Hati Shazna
24
Sama-sama Terluka
25
Mengalah
26
Menenangkan Diri
27
Senja Bersamanya
28
Harus Memilih
29
Bertemu Rival
30
Egoisnya Brandon
31
Bertahan atau Melepaskan
32
Tidak Baik-baik Saja
33
Bimbang
34
Pelukan Terakhir
35
Berakhir
36
Nostalgia
37
Hati yang Terluka
38
Percakapan Ayah dan Fattan
39
Jangan Benci Aku
40
Ada Aku
41
Kosong
42
Gamang
43
Tangis Brandon
44
Makan Siang Bersama
45
Menunggu ,Lagi ?
46
Tak Sesuai Rencana
47
Hanya ingin Bersamamu
48
Mengembalikan Rasa itu
49
Malam Terakhir
50
Ketahuan
51
Kenyataan
52
Bertemu Camer
53
Perpisahan
54
Jarak Pemisah
55
Saling Terbuka
56
Tempat Baru
57
Ada Apa dengan Dilla ?
58
Di Dua Tempat yang Berbeda
59
Iba
60
Hari yang Berat
61
Drama Dilla
62
Senja yang Sama
63
Luka Hati Shazna
64
Butuh Waktu
65
Terbongkar
66
Percaya Kamu
67
Batasan
68
Dilla Pergi
69
Apalagi ini ??
70
Makan Malam Penuh Drama
71
Teman Ngobrol Yang Asyik
72
Dekapan Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!