Sesampainya dirumah Derel langsung masuk ke dalam kamar dan dia membuka laci meja kerjanya dan mengeluarkan selembar foto. Foto itu adalah foto Sheril yang sedang tersenyum dan terlihat sangat cantik.
" Sayang kapan kamu pulang dan temui aku dan anak kita kami merindukan kamu. Kamu tahu sekarang anak kita sudah besar. Dia sudah pandai menuntut". gumam Derel pada foto Sheril.
" Aku bingung bagaimana cara untuk menjelaskan setiap kali dia minta seorang Mama. Pulang lah sayang kami merindukan kamu. Aku juga sudah sukses sekarang pasti Papa kamu sudah mau menyetujui pernikahan kita". Derel bermonolog pada dirinya sendiri.
Ketika Derel sedang melihat foto Sheril dia tidak sadar kalau saat itu Deshe masuk ke dalam kamar Derel. Deshe yang melihat sang ayah menangis melihat foto seseorang langsung memeluk tubuh Derel.
" Papa kenapa kok nangis dan itu foto siapa?". Deshe mengambil foto itu dari tangan Derel dan memandangi foto itu.
" Cantik" seru Deshe " Ini pacar Papa?". tanya Deshe pada Derel.
" Deshe sini nak Papa mau beritahu kamu sesuatu". Derel menepuk kasur yang kosong disebelahnya untuk memberikan tempat pada Deshe duduk disampingnya.
" Ada apa Pa seperti nya Papa mau bicara serius?". tanya Deshe bingung karena untuk pertama kalinya Derel berbicara seserius ini pada dirinya
" Sayang kamu tahu siapa yang ada dalam foto ini?". tanya Derel serius.
Deshe hanya menggeleng pelan tanda kalau dia memang tidak tahu siapa wanita yang ada dalam foto itu.
" Dia ini Mama kamu". kata Derel.
Mendengar itu Deshe bukan nya senang dia malah sangat marah
" Jadi selama ini Papa nyimpan foto Mama dan tidak pernah menunjukkan foto ini pada Deshe ".
" Sekarang mana Mama Pa kita harus ketemu sama Mama ".
" Tidak bisa sayang karena mama jauh dia ada di luar negeri ".
" Jadi Mama ninggalin kita dan tidak mau sama kita Pa?".
" Mama punya alasan untuk itu sayang. Dia pasti merindukan kita dan dia akan mencari kita sayang ". Derel mencoba menjelaskan.
"Tidak Mama itu jahat Mama tidak sayang sama aku dia sudah pergi tinggalkan kita , Deshe benci Mama hiks hiks hiks ".
" Sayang jangan nangis ya nanti kamu juga tahu kenapa Mama tinggalkan kita. Itu bukan karena Mama sengaja tapi karena ada sesuatu hal yang mengharuskan Mama untuk pergi".
" Papa bohong sama Deshe ". Deshe pergi ke kamarnya dan menangis karena yang dia menganggap Mama nya tidak menyayanginya.
...****************...
Dirumah kediaman keluarga Wijaya ternyata Sheril sudah pulang dari luar negeri.
" Pa aku sudah menyelesaikan tugas aku untuk menjadi seorang sarjana lulusan dari universitas terkemuka di Inggris dan ini aku serahkan kertas ijazah dengan nilai terbaik. Tugas aku selesai! ". Sheril meletakkan ijazah itu didepan Pak Wijaya.
" Iya dan sekarang kamu harus berkerja di perusahaan Papa dan menjadi CEO di sambil menunggu adikmu Angga pulang untuk mengganti kan posisi Papa sebagai owner".
" Tidak Pa aku tidak mau sekarang aku ingin mencari keberadaan anakku." Sheril menolak permintaan dari sang ayah.
" Jangan pernah membantah Papa, kalau kamu tidak mau menjalankan perintah Papa... Papa pastikan kamu tidak akan bisa bertemu dengan anak kamu selamanya." kata pak Wijaya penuh penekanan.
Perintah Pak Wijaya bagaikan titah seorang raja yang tidak bisa di tentang jika berhadapan dengan pak Wijaya jangankan untuk menang seri saja itu hanya mimpi.
" Papa egois Papa jahat memisahkan ibu dan anak secara paksa dan tanpa aku tahu bagaimana rupa anak aku".
" Sudah jangan membantah Papa juga sudah siapkan calon suami untuk kamu dan kamu bisa punya anak lagi dari dia ". kata Pak Wijaya.
" Aku tidak mau menikah dengan siapa pun terkecuali dengan Derel titik". tangisan Sheril pecah.
" Pa ... kamu mau nikahkan sama siapa lagi putri kita ? Kasihan dia sudah cukup Pa kamu siksa dia secara batin. Papa pisahkan dia dari anak dan suaminya ". kata ibu Ratna mama Sheril.
" Sejak kapan kamu berani membantah keputusan aku Ma?".
" Anak kita bukan robot yang harus selalu dibawah kendali kamu Pa!."
" Sudah jangan banyak protes atau akan aku lakukan yang lebih kejam lagi pada Sheril kalau sampai dia tidak menuruti kemauan Papa." ancam Wijaya pada Ratna sang istri.
" Papa selalu begitu tidak pernah mau menjaga perasaan orang lain ." Ibu Ratna meninggalkan Wijaya yang tidak perduli dan terus menikmati makanannya.
Ratna masuk ke dalam kamar Sheril " Sudah sayang kamu jangan nangis terus kamu bisa kok cari anak kamu secara diam-diam tanpa Papa kamu tahu". Ratna menyarankan itu agar Sheril bisa lebih tenang.
" Iya tapi Mama kan tahu bagaimana Papa, Papa akan selalu menyuruh orang untuk memata-matai aku".
" Pokonya Mama selalu mendukungmu dan mencari bukan berarti kamu harus keluar rumah kan?." kata Ratna pada Sheril.
"Bagiamana caranya kalau aku tidak keluar rumah Ma?."
" Bisa dari sosial media misalnya ". kata Ranta.
" Aku sudah melakukan itu Ma dari dulu bahkan aku tidak pernah mendapatkan nya. Sepertinya Papa sengaja menyewa orang untuk mengunci akses aku ke Derel Ma". kata Sheril menangis dipangkuan sang Mama.
" Iya memang Papa kamu selalu begitu untuk menjaga keluarganya walaupun terkadang caranya berlebihan dan cenderung salah." kata Ratna.
" Aku rindu anak aku Ma".
" Iya sayang Mama tahu".
" Bagaimana caranya untuk melunakkan hati Papa Ma?".
" Sayang Mama juga tidak tahu tapi percayalah jika jodoh kamu dan Derel pasti bertemu. Mama yakin itu sayang."
" Tapi kapan Ma? Tunggu aku dan Derel tua atau mati?". kata Sheril dengan suara keras.
" Sayang kamu tidak boleh berbicara begitu percaya kekuatan cinta bisa mengalahkan segalanya. " Ratna mencoba menenangkan anak perempuan kesayangan nya itu.
" Sudah sekarang kamu ikuti saja omongan Papa kamu , mudah -mudahan dengan kamu banyak bertemu dengan orang banyak kamu bisa bertemu dengan Derel dan anak kamu". Ratna memeluk tubuh Sheril.
" Iya ma aku akan coba walaupun ini sangat berat padahal kalau Papa mau , mungkin satu jam saja Papa bisa mendatangkan Derel di depan ku. Tapi sepertinya aku harus bertindak dan saatnya melawan Papa ".
" Sayang melawan Papa dengan kekerasan itu sama dengan kamu menggali lubang yang lebih besar lagi untuk kamu tidak bisa bertemu dengan Derel ".
" Maksud Mama?". Sheril tidak mengerti.
" Kamu tahu Papa sebenarnya Papa itu baik dia hanya kecewa pada kamu dan Derel yang membuat kesalahan sampai kamu hamil di luar nikah. Kamu tahu sendiri bagaimana dulu Papa sangat menyayangi dan mempercayai kamu sampai Papa membebaskan kamu bergaul dengan siapa saja. Tapi semua itu kamu balas dengan mencoreng wajah Papa dengan arang dan melempar kotoran ke wajah Papa. Itu sebabnya Papa marah. Kamu tahu selama sepuluh tahun terakhir ini Papa sangat menjaga adik kamu Angga sampai dia tidak bisa berteman dengan sembarang orang. Jadi kamu juga jangan egois Sheril kamu tidak lihat Angga sekalipun ia tidak pernah bisa bebas". jelas Ratna pada sang anak.
" Iya Ma aku juga kasihan sama Angga karena aku dia tidak bisa bebas menikmati masa remaja nya ". kata Sheril yang mengingat nasib adiknya lebih tragis dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments