Pagi-pagi sekali Derel sudah membersihkan pakaian Deshe dan sudah menjemur pakaian Deshe. Semua dia lakukan dengan senang hati karena sekarang prioritas utama Derel adalah Deshe.
" Wah cepat sekali kamu bagun Derel?".
" Iya Bu setelah sholat tahajud aku tidak bisa tidur lagi makanya aku nyuci baju -baju Deshe. Ibu mau sholat subuh?".
" Iya ibu mau sholat kamu sudah sholat subuh Rel?".
" Ini aku mau ambil wudhu Bu ".
" Iya sebelum Deshe keburu bangun ibu juga mau masak untuk sarapan setelah selesai sholat ".
" Iya aku juga mau kuliah Bu, nanti aku titip Deshe ya Bu ".
" Iya kamu jangan kuatir pasti ibu jaga walaupun kamu tidak minta karena bagaimanapun Deshe adalah cucu ibu".
" Terimakasih Bu mungkin kalau tidak ada ibu dan ayah aku tidak tahu harus minta bantuan sama siapa lagi untuk menjaga Deshe".
" Iya sudah kamu sholat subuh sana keburu kesiangan ".
" Iya Bu ". Derel pun kembali ke kamar untuk sholat subuh dan mempersiapkan perlengkapan kuliah nya.
Derel menang masih terbilang muda usianya baru dua puluh tahun dan sekarang sedang duduk di bangku kuliah semester awal.
Kesalahannya melakukan sesuatu yang belum waktunya membuat dia tidak bisa lagi berkumpul menghabiskan waktu dengan bersenang senang seperti kebanyakan pemuda seusia dirinya. Karena diusianya yang terbilang muda dia sudah punya tanggung jawab seorang anak perempuan lucu yang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai seorang Papa muda dan sebagai anak kuliahan dia harus bisa membagi waktu dengan baik. Derel juga memulai membuka usaha di bidang kuliner di sekitar kampus karena walaupun dia lelaki tapi dia sangat pintar dalam memasak. Dia juga membuka bengkel motor dan dia sekarang berkuliah di universitas ternama dan mengambil jurusan teknik mesin.
Hobi memasak dan mengotak atik mesin memang bertolak belakang namun Derel mampu menjalankannya dan bukan itu saja dia juga sekarang sedang mempelajari tentang mesin mobil karena dia juga ingin membuka bengkel mobil bermodalkan uang warisan dari sang Nenek Derel bisa mewujudkan cita-citanya untuk bisa menjadi orang sukses.
...****************...
Sepuluh tahun berlalu begitu cepat Deshe juga sudah tumbuh menjadi gadis kecil nan cantik serta pintar. Kepintaran Deshe diwarisi dari kedua orang tuanya. Wajah cantik tapi dia punya sifat tomboy ,mungkin itu karena dia dibesarkan oleh Derel tanpa bantuan seorang istri.
" Papa kita jadikan perginya?". rengek Deshe pada sang Ayah.
" Jadi dong sayang".
" Kakek dan nenek boleh ikut tidak Des?". kata ibu Ruri.
" Boleh dong Nek, emang Nenek mau ikut? Nenek kan lagi sakit".
" Iya Nenek lagi sakit jadi harus tetap dirumah kamu sama Papa saja perginya ya sayang?".
" Iya nek. Nenek cepat sembuh jangan lupa minum obat".
" Iya sayang. Cucu nenek memang pintar ".
" Bu kami berangkat dulu. Aku juga mau membicarakan tentang cabang restoran dan bengkel aku yang baru Bu ".
" Iya ibu doakan semua lancar ".
" Amin kamu pergi dulu".
" Hati-hati ".
" Aku senang melihat Derel menjadi pria dewasa yang matang serta mapan ". ucap pak Rusman.
" Iya Pak padahal dulu aku sempat berpikir apa dia sanggup membesarkan Deshe seorang diri sambil kuliah dan bekerja sekaligus. Tapi ternyata sekarang dia bisa buktikan kalau dia mampu dan sekarang dia sudah punya segalanya hanya dalam waktu sepuluh tahun".
" Iya ya Bu , coba saja kejadian itu tidak pernah terjadi pasti sekarang dia sudah bahagia dengan Sheril".
" Sudahlah Pak semua sudah terjadi seandainya mereka berjodoh mereka akan dipertemukan kembali tapi walaupun begitu aku juga siap kan Mama baru untuk Deshe". kata ibu Ruri.
" Siapa Bu. Apa ada wanita yang mau sama Derel yang punya buntut begitu".
" Ya ada lah Pak wong anak aku itu cakep dan sukses lagi siapa yang tidak mau. Hanya saja dia tidak sempat mikir masalah cinta karena sibuk kerja makanya aku carikan dia jodoh.".
" Apa dia mau?". tanya pak Rusman.
" Ya kita coba saja dulu.". kata ibu Ruri.
" Aku kok ya tidak yakin dia akan mau ya Bu?".
"Sebenarnya aku juga belum yakin tapi aku kasihan melihat Derel menjadi papa muda dan harus mengurus Deshe seorang diri Pak ".
" Iya ya Bu kita saja yang mengurus Derel berdua kerepotan. Tapi sejauh ini Derel baik baik aja Bu. Berarti dia memang tidak perlu istri Bu".
" Ohh bapak ini kita coba saja dulu. Lagian kita juga tidak tahu toh kabar Sheril. Entah juga sekarang dia sudah menikah lagi dan punya keluarga baru".
" Iya juga ya Bu".
Disebuah tempat permainan anak Deshe semangat bermain di dampingi seorang pemandu wisata anak sedangkan Derel dia masih sibuk dengan urusan pekerjaan dengan salah satu rekan bisnisnya.
Derel sering seperti ini dalam membagi waktu antara menjadi single parent untuk Deshe. Dia bekerja di tempat Deshe bermain.
" Des ... mainnya jangan jauh-jauh ya sayang".
" Iya Pa". walaupun Deshe hanya dibesarkan oleh Derel tanpa seorang ibu Deshe tidak pernah sekalipun merasa kurang kasih sayang karena Derel selalu memberikan kasih sayang yang cukup untuk Deshe dibantu oleh ibu Ruri dan Pak Rusman.
Deshe juga mandiri dan tidak cengeng dia mencoba untuk mengerti dengan keadaan Papa nya yang seorang single parent itu. Dia sadar kalau dia berbeda dengan teman nya yang lain yang punya orang tua lengkap. Walaupun terkadang rasa iri muncul pada teman -teman nya yang punya seorang Mama.
Mereka yang selalu di sisir dan rambut di ikat dengan berbagai model oleh sang Mama. Seperti saat ini Deshe sedang melihat sosok seorang ibu dan anak perempuan yang sedang bercanda dan pemandangan itu membuat hati Deshe sedih dan menitikkan air mata. Dan itu terlihat oleh Derel dan Derel langsung mendekati Deshe.
" Kamu kenapa sayang kok sedih". Derel mendekap erat tubuh Deshe.
" Aku pingin punya Mama Pa. Kayak anak itu". tunjuk Deshe ke arah ibu dan anak itu.
" Emang Mama bisa dibeli kan nggak sayang".
" Papa nikah saja sama guru Deshe ibu Mona". pinta Deshe.
" Papa tidak mau menikah lagi sayang, Papa tidak bisa membagi waktu dan cinta Papa dengan orang lain selain kamu sayang". Derel menciumi puncak kepala anaknya dengan penuh kasih sayang.
" Pa .. kalau Papa tidak mau nikah lagi bagaimana Deshe bisa dapat mama?". tanya Deshe dengan air mata yang mengalir.
" Kan sudah ada nenek sayang. Nenek bisa kamu anggap sebagai mama kamu ".
" Beda dong Pa Nenek ya Nenek Mama ya Mama ". kata Deshe mengingatkan sang Papa bahwa Nenek dan ibu itu berbeda.
" Sheril apa kamu tidak akan kembali lagi bersama dengan kami. Apa kamu tidak merindukan anak kita dia sangat merindukan sosok ibu nya sayang ". batin Derel.
" Papa kenapa Papa nangis? Maafkan Deshe ya Pa Deshe janji tidak akan minta Mama lagi". kata Deshe sambil tersenyum dan memeluk tubuh Derel erat.
" Iya sayang Papa tahu Deshe tidak bermaksud membuat Papa sedih. Sekarang kita pulang yok ! Pasti nenek sama kakek nungguin kita".
Mereka pun meninggalkan tempat bermain itu dan pulang menuju rumah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Dava Simanjuntak
wah buat Baper
2023-02-28
0