Menolong seorang Gadis

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam kurang 5 menit saat Kevin dan Ryan tiba di Club X. Mereka segera masuk ke private room yang sengaja dipesan untuk pertemuan mereka.

Akhirnya kesepakatan kerja sama mereka terjalin. Klien mereka meminta kepada Kevin dan Ryan untuk bersenang-senang terlebih dahulu. Kevin yang pada dasarnya tidak menyukai tempat hiburan malam bermaksud menolak, namun karena menghargai kliennya tersebut ia memilih untuk tinggal sedikit lebih lama.

Ryan yang nota bene jauh lebih muda dibandingkan Kevin, tentu saja menikmatinya. Walaupun begitu, mereka berdua tidak menyukai minuman beralkohol. Kevin memilih untuk duduk saja sembari memperhatikan Ryan yang sudah turun ke lantai dansa bersama kliennya itu.

Tiba-tiba, ada seorang wanita penghibur duduk di samping Kevin. Wanita itu mencoba merayu Kevin, tapi Kevin tidak tertarik dan memintanya untuk pergi. Sayangnya wanita itu, justru semakin mendekatkan dirinya kepada Kevin.

Merasa tak suka, Kevin mendorong wanita itu kemudian memilih untuk angkat kaki dari sana. Kevin menuju lantai dansa, tapi bukan untuk berjingkrak bersama Ryan melainkan untuk meminta Ryan agar segera pergi bersamanya.

Ryan segera mengikuti atasan yang juga kakak sepupunya itu walaupun ia masih ingin menikmati hiburannya.

Kevin dan Ryan berjalan menuju pintu keluar sampai kemudian di lorong yang menuju pintu keluar ia melihat seorang gadis yang dipapah oleh seorang pria menuju private room di lantai 2.

Awalnya Kevin tak peduli, namun saat melewatinya selintas Kevin melihat jika gadis itu tak sadarkan diri. Kevin kemudian berjalan mengikuti pria tersebut.

" Kak, kau mau kemana ? " tanya Ryan saat melihat Kevin yang justru menuju tangga ke lantai 2.

" Aku... sepertinya ada yang tertinggal tadi. Kau tunggu saja di mobil. Aku akan segera kembali ! " seru Kevin.

Ryan hanya mengangguk, ia mengikuti apa yang Kevin perintahkan.

Sementara itu, Kevin berjalan mengikuti pria tadi yang masuk ke dalam sebuah kamar.

Untuk apa aku mengikuti mereka, mungkin saja gadis itu bukan wanita baik-baik. Mengapa aku peduli ?

Gumam Kevin dalam hatinya.

Kevin pun segera membalik badannya untuk meninggalkan tempat itu. Padahal tadi ia sangat ingin menolong gadis tersebut. Ia teringat kejadian yang menimpanya dulu. Dan mungkin saja gadis itu pun mengalami hal yang sama sepertinya. Tapi sepertinya dugaannya salah.

Baru beberapa langkah menjauh, Kevin mendengar pintu kamar itu terbuka dan pria yang tadi membawa gadis itu keluar dari dalam kamar bersama dengan seorang wanita paruh baya.

Kevin bersembunyi di balik tembok lalu mengintipnya. Sebagai langkah antisipasi, ia juga menyalakan perekam video untuk merekam perbincangan mereka.

" Mana bayarannya ? Aku sudah bekerja keras membuatnya sampai disini " ucap wanita itu.

" Kau yakin dia masih perawan ? " tanya pria itu menatap wanita di hadapannya.

" Tentu saja, aku pastikan dia masih perawan ting ting. Belum ada satu lelakipun yang menjamah tubuhnya " jawab wanita itu lagi.

Pria itu kemudian menyeringai penuh kemenangan. Ia lalu mengambil uang dari saku celananya.

" Ini uangnya, setengahnya cash seperti yang kau minta. Dan aku harap kau tidak berbohong padaku. Jika aku sudah berhasil, kau akan menerima sisanya setengahnya lagi dan akan ku transfer langsung ke rekeningmu " ucap pria itu sambil menyerahkan amplop coklat berisi uang.

Wanita itu mengambil amplop berwarna coklat itu lalu menghitung isi di dalamnya. Ia mencium aroma uang yang ada di dalamnya.

" Kau nikmati saja gadis itu. Aku jamin kau pasti akan puas dengannya " ucap wanita itu sembari terkekeh.

" Kau memang gila, karena uang kau bahkan menjual anakmu sendiri " sahut pria itu sambil menggelengkan kepalanya.

" Dia hanya anak tiriku. Lagi pula, sudah sepantasnya dia memberiku upah setelah aku merawatnya selama bertahun-tahun. Sudahlah, sekarang kau nikmati saja dia sebelum dia sadar dan melarikan diri " timpalnya kemudian segera pergi dari tempat itu.

Kevin segera mematikan kameranya, saat pria itu masuk ke dalam kamar. Kevin sempat ragu akan tindakannya, namun ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada gadis itu. Kevin lantas mengetuk pintu kamar tersebut, namun tidak ada reaksi dari dalam kamar.

Sementara itu di dalam kamar pria tersebut telah melepaskan pakaiannya sendiri, lalu ia bergerak mendekati gadis itu dan membuka kancing kemeja yang membungkus tubuhnya hingga ia bisa melihat bagian dalam tubuh gadis itu yang begitu menggoda kendati belum terlihat seluruh bagian tubuhnya. Hanya melihat bagian dadanya saja sudah membuat jakun pria itu turun naik bahkan senjatanya langsung tegak membuat celananya sesak.

Tok... Tok...Tok... Tok...

Terdengar pintu diketuk kembali.

Sial ! Mengganggu saja.

Gerutu pria tersebut. Ia menghentikan kegiatannya, lalu menuju pintu dengan tubuh bertelanjang dada dan celananya dengan gesper yang sudah terbuka.

" Ada apa ? Mengganggu saja " sentaknya saat membuka pintu.

Kevin langsung menerobos masuk dan memabrak pria di depannya itu.

" Sialan ! Siapa kau hah ? Berani-beraninya menggangguku !" gertaknya sambil mendorong Kevin keluar

Kevin melihat keadaan gadis itu yang terbaring di tempat tidur dengan keadaan belum sadar dan pakaian yang sudah terbuka.

" Aku kekasihnya ! Lepaskan dia ! " seru Kevin sambil menatap pria tersebut dengan tajam.

" Hah kau mimpi !! " sahut pria itu tak terima.

" Lepaskan dia dan akan ku pastikan kau tidak akan terluka " ucap Kevin dingin.

Pria itu menyeringai menatap Kevin.

" Diam ! Jangan harap aku melepaskannya " ucap pria itu kemudian menyerang Kevin dengan melesakkan tinju ke arah wajah Kevin.

Kevin secepatnya menghindar sehingga pria tersebut hanya memukul angin. Pria itu mencoba memukul Kevin kembali, namun dengan mudah Kevin kembali menghindar.

" Dasar pecundang, jangan hanya menghindariku. Ayo lawan aku ! " ucapnya dengan kesal karena serangannya tak juga mengenai Kevin.

" Cih, aku tidak suka kekerasan " sahut Kevin dengan datar. Ia kini berjalan menuju gadis yang sedang terbaring tersebut.

Dengan liciknya, pria itu menendang punggung Kevin saat ia lengah dan membuat Kevin jatuh tersungkur di tempat tidur. Kevin mengepalkan tangannya, lalu berbalik. Ia menggerakkan jemarinya serta menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri seolah sedang melakukan pemanasan.

" Baiklah, rupanya kau lebih suka jika bertindak kasar. Jadi jangan salahkan aku jika aku tak lagi menahan diri " ucap Kevin.

" Alah, jangan banyak cincong... Aargh... " pria itu terjengkang ke belakang saat Kevin menendangkan kaki ke perutnya dan tak lama kemudian dia pun ambruk.

" Ck... Baru sekali gerakan sudah pingsan " ucap Kevin melihat pria itu sudah tak sadarkan diri.

Kevin membuka jasnya, lalu menutupkannya pada tubuh gadis itu. Ia juga menggendong gadis itu dan segera membawanya pergi.

" Kemana sih Kak Kevin ? Kenapa lama sekali ? " ucap Ryan yang tengah menunggu di depan kap mobil sambil menatap sekeliling.

Tak lama Ryan melihat Kevin menuju ke arahnya dengan membawa seorang gadis yang digendongnya ala bridal style.

Jadi barang yang ketinggalan itu seorang gadis ?

Sebelah alis Ryan terangkat.

" Kenapa kau diam saja ? Cepat bukakan pintu ! " seru Kevin membuyarkan pikiran Ryan.

Dengan sigap Ryan membuka pintu belakang mobil dan Kevin segera membaringkan gadis itu di kursi belakang. Kevin lantas menutup pintu dan ia duduk di jok depan. Ryan pun segera menyusul Kevin. Ia masuk dan duduk di belakang kemudi.

" Sebenarnya siapa gadis ini, Kak ? "

Terpopuler

Comments

Elviraaprillia Vira

Elviraaprillia Vira

calon yang akan di kenalkan ke orang tua kevin, jadi istri kevin dan guru si anik dan haziq

2023-03-01

2

Ita Rosita

Ita Rosita

pasti yg bakal jadi istrinya kevin???? ntar jadi guru s kembar....

2023-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!