Kevin hanya diam di dalam mobilnya. Ia tak berniat untuk menyusul Jingga ke dalam rumah itu. Tentu saja itu membuat Ryan heran. Untuk apa mereka mengikuti Jingga kalau hanya untuk diam dan mengawasi dari jauh.
" Jadi kita hanya diam saja, Kak ? " tanya Ryan akhirnya buka suara karena kesal harus menunggu.
Kevin tak menjawab, ia hanya memperhatikan rumah itu. Sementara Ryan berdecak dan menghembus kasar nafasnya. Sungguh ia merasa heran dengan kakak sepupunya itu. Tadi bergerak cepat menyusul Jingga, kini justru hanya diam dan tak melakukan apapun.
Hingga kemudian sebuah mobil mewah memasuki rumah yang tadi dimasuki oleh Jingga.
Sementara itu di dalam rumah, Jingga sedang mencecar sang ibu yang dengan teganya menjual dirinya. Entah bagaimana hidupnya sekarang, seandainya Kevin tidak menyelamatkannya semalam.
" Jingga salah apa ma ? Kenapa Mama tega menjual Jingga ? " cecar Jingga.
" Diam Jingga ! Dasar anak tidak tahu diuntung ! Kamu sudah mengacaukan rencanaku " sentak Siska ibu tiri Jingga.
" Rencana apa Ma ? Menjual Jingga kepada teman Mama itu ? " tanya Jingga lagi.
" Dasar anak bodoh. Dia itu akan memberikan kekayaan pada kita. Bahkan dia juga akan menikahi kamu " jawab Siska.
" Oh ya, mau menjadikan Jingga istri ke berapa ? Istri keempatnya ? Kenapa bukan Mama saja yang jadi istrinya " tukas Jingga tak terima.
Plaak !
Sebuah tamparan mendarat di pipi Jingga.
" Jadi ini balasan kamu setelah Mama merawat kamu. Ingat Jingga, Mama sudah merawat kamu sejak Papa kamu meninggal. Dan kamu harus membayar semua yang sudah Mama lakukan untukmu selama ini " tegas Siska.
" Apa yang kau lakukan kepada calon istriku ? " tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam rumah.
" Johan... Aku hanya memberinya pelajaran karena dia sudah melarikan diri semalam " jelas Siska.
Pria itu membantu Jingga berdiri, namun dengan segera Jingga menepis tangan pria itu. Pria itu menatapi Jingga yang masih mengenakan pakaian yang semalam.
" Kau harus ikut denganku ! " serunya pada Jingga.
" Aku tidak mau ! Anda tidak berhak memaksaku " tukas Jingga.
Pria itu tersenyum miring.
" Siapa bilang aku tidak berhak memaksamu ? Aku sudah memberi uang yang banyak kepada ibumu untuk biaya kehidupan kalian selama ini. Jadi sudah sepantasnya aku memaksamu " sahutnya.
" Aku tidak pernah meminta anda untuk membiayai kehidupan kami " timpal Jingga menatap jijik pria yang ada di hadapannya.
" Jingga... Jaga ucapanmu ! Lalu biaya pendidikanmu selama ini dari mana ? Uang peninggalan ayahmu tidak cukup karena harus menutupi semua hutangnya " teriak sang ibu.
" Tapi Jingga tidak pernah memintanya, Ma " lirih Jingga.
" Mama tidak mau tahu. Kau harus ikut dengan Johan sekarang ! " titah Mama Siska.
" Sudah, Johan kau bawa saja dia ! " seru Siska kepada pria itu.
Jingga mencoba untuk lari, namun pria itu segera menangkap tangan Jingga dan memaksanya untuk ikut bersamanya.
" Ma... Tolong ! Jangan biarkan pria ini membawa Jingga, Ma... " pekik Jingga sambil menatap sang ibu.
" Jadilah istri yang baik, Jingga. Dia akan memenuhi semua kebutuhanmu " ucap sang ibu.
" Ma... Mama... " pekik Jingga yang kini sudah berurai air mata.
Jingga tak menyangka jika perhatian sang ibu tiri kepadanya ternyata palsu. Bahkan ia sudah merencanakan hal ini sejak lama. Kalau saja Jingga tahu apa yang akan menimpanya tentu saja ia akan menolak hidup serba ada. Lebih baik ia hidup seadanya saja tapi tanpa syarat dan ketentuan.
Tapi semua sudah terlambat sekarang, dan ia harus rela dijadikan istri oleh pria yang lebih pantas menjadi ayahnya itu.
" Lepaskan dia ! " ucap Kevin saat Jingga keluar dari rumah.
" Heh, kau lagi ! Mau menggagalkan rencanaku lagi ? " geram pria itu saat melihat pria yang sama yang membawa Jingga pergi semalam.
" Aku minta kau melepaskan wanita itu, atau kau akan menyesal " ancam Kevin.
" Bagaimana jika aku tidak mau ! Apa yang akan kau lakukan ? Menyerangku lagi ? " tantang pria itu.
Kevin tersenyum kecil,
" Aku bahkan bisa melakukan lebih dari itu " ucap Kevin.
" Kau tidak tahu siapa aku hah ? " gertak pria itu lagi.
" Kau yang tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa " Ryan ikut menimpali karena kesal dengan pria itu.
Kevin melirik Ryan sekilas, memberi kode agar Ryan tidak ikut campur.
" Aku tidak akan mengulanginya lagi. Lepaskan Jingga dan aku akan mengampunimu " tegas Kevin.
" Jangan harap ! " sahut pria itu.
" Ada apa ini ? " tanya Mama Siska yang baru saja keluar karena mendengar keributan.
" Siapa kau ? " tanyanya pada Kevin.
" Aku kekasih Jingga " jawab Kevin santai.
Tentu saja hal itu membuat semua orang terbelalak termasuk Ryan yang tak mengira Kevin akan mengatakan hal itu.
" Kekasihnya ? Hentikan kebohonganmu ! Aku tidak akan mempercayainya " sanggah Siska.
" Aku memang kekasihnya, bahkan aku sudah tidur dengannya " sahut Kevin.
Jawaban Kevin kembali membuat semua yang ada disana kaget. Johan, Siska bahkan Jingga sendiri.
Johan menghempaskan Jingga hingga jatuh ke tanah.
" Kau sudah menipuku ! Kau bilang dia masih perawan " geram Johan menunjuk Siska.
" A, Aku yakin dia masih perawan. Kau jangan bicara sembarangan ya " sungut Siska kepada Kevin.
" Aku mengatakan yang sebenarnya. Jadi sebaiknya kau lepaskan Jingga karena dia sudah menjadi milikku " timpal Kevin.
" Dasar kau anak si**an ! Tidak tahu malu, berani sekali kau berbuat hal memalukan " marah Siska berniat untuk memukul Jingga.
Namun Kevin menahan tangannya lalu menghempaskan Siska sebelum berhasil menyentuh Jingga.
" Kau tidak berhak menyentuhnya ! " tegas Kevin kemudian membantu Jingga berdiri.
" Ayo kita pergi, Jingga. Disini bukan tempat yang layak bagimu " ucap Kevin sambil membawa Jingga.
" Kau pikir bisa membawanya pergi dari sini hah ? Kau harus membayarnya jika kau ingin membawanya " cegah Siska.
Ciih, dasar wanita serakah. Tak tahu malu !!
" Berapa yang kau mau untuk melepaskannya ? " tantang Kevin.
" Satu milyar. Berikan aku uang satu milyar dan kau bisa membawanya pergi " jawab Siska memanfaatkan situasi.
" Baiklah, aku akan memberi apa yang kau mau. Tapi setelah itu, kau tidak ada urusan dan hubungan apapun dengan Jingga " sahut Kevin lalu membawa Jingga menuju mobilnya.
" Ryan, berikan yang dia mau. Juga suruh dia menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan mengganggu Jingga lagi ! " seru Kevin kepada Ryan.
" Siap Kak ! " sahut Ryan.
" Kau tunggu saja, nanti siang aku akan kembali memberikan apa yang kau mau " tambah Ryan menatap tajam ke arah Siska.
Ryan pun segera menyusul Kevin dan Jingga menuju mobil.
" Tuan... Terima kasih. Tetapi mengapa kalian menolongku ? Aku hanya merepotkan kalian berdua saja " ucap Jingga sambil menatap kedua pria yang duduk di kursi depan.
" Tidak apa, Jingga. Kau kan sedang dalam kesulitan. Jadi aku dan Kakak harus menolongmu " sahut Ryan sambil menoleh ke arah Jingga.
" Tentu saja kau harus membalas kebaikan kami. Karena itu kau harus bekerja kepadaku untuk mengganti uang yang telah aku keluarkan ! " ucap Kevin yang tentunya membuat Ryan dan Jingga serempak menatap Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ahdiyah Fajar
lanjut thor
2023-03-03
1
Elviraaprillia Vira
kerja seumur hidup ya vin 😂😂😂
2023-03-02
1