3

"Sore ibu, bapak."

"Sore nduk."

"Gimana acara yudisiumnya lancar Dek?"

"Lancar pak, sebenarnya dah selesai dari jam 2. Acaranya bentar aja pak cuma wejangan dari kaprogdi terus pembagian surat kelulusan doang, oya sama bagi undangan buat malam fakulter."

"Itu acaranya kapan nduk?"

"Dua hari sebelum hari wisuda ibu."

"Iya biasannya memang dua hari sebelum wisuda, itu acara perpisahan satu fakultas dan biasanya itu kesempatan buat dateng sama pacar. Karena undangan wisuda terbatas dan cuma buat keluarga."

"Kok bapak bisa tau?"

"Gak cuma bapak yang tau ibumu juga tau, iya kan bu?"

"Iya nduk."

"Kok bisa?"

"Kamu bukan anak pertama bapak yang wisuda dek, bapak tau dari kakak-kakakmu."

"Lebih tepatnya tau dari mas mu nduk."

"Itu mah cuma akal-akalan mas Panji aja pak, karena mas Panji punya pacar. Undangannya itu buat Rara sama keluarga, jadi karena Rara gak punya pacar jadi Rara bisa bawa ibu sama bapak."

"Bener kamu gak punya pacar nduk?"

"Gak punya ibu. Emang harus ya punya pacar."

"Gak juga tapi jujur mbak Ajeng sama mas Panji dulu dah punya pacar lho jadi mereka pergi ke acara malam fakulter sama pacar mereka masing-masing."

"Mbak Ajeng juga pergi sama pacarnya bu?"

"Iya lebih tepatnya pergi sama mas Bari."

"Ya jelas mas Bari lah ibu, orang mbak Ajeng cuma pacaran sama mas Bari tok."

"Kamu beneran gak punya pacar dek?"

"Gak punya bapak beneran."

"Kok bisa ya anak bungsu ibu belum punya pacar, padahal kakak-kakaknya laris lho."

"Ya ibu emang Rara dagangan, Rara cuma belum nemu yang cocok sama kriteria Rara. Cowok-cowok di sekeliling Rara cuma gitu-gitu aja gak ada yang menarik."

"Masak? Ibu lihat banyak lho temen kamu yang ganteng-ganteng, siapa itu namanya putranya pak Surya itu?"

"Kenang."

"Iya itu ganteng lho mana sopan juga orangnya."

"Ganteng apaan biasa aja gitu juga bu, lebih ganteng idol korea hehehe."

"Idol korea, selera mu kejauhan nduk, lokal aja to banyak kok yang ganteng kaya Kenang itu lho."

"Anak pak Surya juga lulus bareng kamu nduk?"

"Rara ndak tahu bapak, kan beda jurusan. Tapi kalau seangkatan sama Rara terus lulus tepat waktu ya mungkin juga wisuda bareng sama Rara pak."

"Wah bagus itu kalau lulus bareng kamu nanti pas wisuda ibu bisa ketemu tante Wanti sama pak Surya."

"Iya bu, sekalian siapa tau bisa bahas besanan apa ndak kan sama kita hehehe."

"Bapak, masak iya Rara baru lulus dah disuruh nikah."

"Jodoh itu ndak ada yang tahu nduk."

"Ibu lagi ikut-ikutan. Pokoknya Rara mau kerja dulu terus nyenengin bapak sama ibu dulu, terus seneng-seneng buat Rara sendiri nah baru mikirin nikah gitu."

"Ibu ndak masalah kamu mau kerja dulu boleh, tapi ingat kamu perempuan nduk. Seorang perempuan harus punya target buat nikah, kalau kamu ndak target kamu keasikan kerja sama seneng-seneng jadi lupa lagi nikah."

"Iya ibu, Rara juga dah punya target kok, pokoknya ibu sama bapak tenang saja. Rara mau kerja dulu buat pengalaman sapa tahu nanti Rara nikah sama orang kaya terus Rara dilarang kerja. Bisa jadi penyesalan buat Rara kan kalau belum pernah mempraktekan ilmu yang udah Rara pelajari 4 tahun terkahir. "

"Iya pokoknya ibu ikut mau mu asal kamu bisa jaga diri mengerti."

"Mengerti Ibu."

"Anak kita dah besar-besar ya pak, ndak terasa si bontot sudah lulus kuliah dah sarjana."

"Lihat Ra, ibumu jadi melow kalau sudah begini."

"Bapak emang ndak sedih? Bentar lagi Panji juga mau nikah. Kalau Rara kerja jauh, kita tinggal berdua saja kan."

"Sedih, cuma bapak lebih bahagia kalau anak-anak bapak bahagia juga dengan pilihan hidup mereka. Sudah berdua juga ndak apa-apa malahan kita bisa berduaan terus ndak diganggu anak-anak lagi hehehe."

"Sudah-sudah ibu sama bapak Rara masih disini, Rara belum punya pacar jadi harap melihat situasi dan kondisi. Sekian dan terimakasih."

"Tu kan kita baru sebentar saja sudah diganggu sama si bontot."

"Sudah kita sudah mau sampai ayo, siap-siap buat turun. Mas sama mbak mu sudah pada nunggu, masak bintang utamanya telat."

"Bapak cari parkir yang dilantai 3 sekalian saja ya bu, biar langsung bisa menuju restauran nya."

Keluarga kecil harmonis itupun telah sampai di sebuah mall besar, sebuah mall yang menyajikan banyak pilihan restauran. Restauran BBQ adalah tujuan bagi keluarga kecil ini untuk mengadakan setiap perayaan. Sang sulung dan suami sudah memesan tempat jauh-jauh hari untuk perayaan kelulusan adik terkecil mereka.

"Bapak, ibu, Rara disini."

"Lho Panji belum datang nduk?"

"Belum bu, katanya agak telat tadi macet katanya. Terus mau jemput Astri juga dikantornya, tapi tadi dia bilang sudah di jalan kemari ibu."

"O ya berarti ndak lama lagi mereka bakalan sampai kan."

"Iya ibu, sekalian nunggu mereka kita pilih-pilih menu dulu saja. Dek kamu mau makan apa yang all you can eat apa aja ambil saja. Hari ini kamu ratunya."

"Bener ni mbak, kalau Rara ambil daging yang mahal ndak apa-apa?"

"Ndak masalah asal kamu wajib menghabiskan semua, ya ndak mas Bari."

"Iya ambil semau mu sana dek."

"Tapi ndak boleh maruk ya Dek, ingat makan yang bisa kamu makan saja mengerti."

"Iya ibu mengerti. Rara mau pilih-pilih makanan dulu kalau gitu."

"Iya sana gih pilih sesukamu."

Rara pun menuju meja prasmanan yang berisi aneka daging dan makanan olahan. Berjejer rapi dari daging yang paling murah hingga yang termahal, terdapat juga banyak bakso-bakso dan makanan frozen olahan ikan laut. Tidak ketinggalan berjajar juga aneka sayuran sebagai menu pelengkap untuk menu BBQan dan aneka buah serta ice cream yang dapat dinikmati sebagai sajian makanan penutup.

"Wah banyak sekali pilihannya, jadi bingung."

"Silahkan kak ini daging kualitas premium, daging W*g** A5 di impor langsung dari Selandia Baru kak."

"Wah ini yang kemarin viral itu ya mbak? Yang artis ibu kota berlomba-lomba makan biar di bilang sultan."

"Benar kak, ini sama yang dimakan oleh artis-artis tersebut."

"Itu ndak masuk paket all you can eat mbak?"

"Tidak kakak, ini menu tersendiri tidak masuk dalam paket all you can eat. Daging ini menjadi menu tersendiri tapi tetap bisa dibakar sendiri atau ingin di olah oleh chef terbaik kami. Anda bisa memilihnya kak."

"Wah pingin sih, tapi saya takut mbak."

"Maaf kakak takut karena apa ya? Daging ini sehat kok kak baik di konsumsi."

"Bukan takut dagingnya mbak,takut jadi sultan nya mbak. Tar kalau dah jadi sultan makan daging biasa malah langsung masuk rumah sakit lagi mbak, kayak artis apa youtuber itu mbak."

"Wa ha ha ha kakaknya bisa saja."

"Maaf ya mbak, saya mau ambil daging biasa saja."

"Iya tidak apa-apa kak, kalau kakak berubah pikiran silahkan datang lagi ke stand ini."

"Iya, kalau gitu saya permisi dulu mbak mau lanjut pilih-pilih makanan."

"Silahkan kakak."

Rara pun melanjutkan memilih-milih makanan yang akan dia makan.

"Lama bener milihnya."

"Eh mas Panji bikin kaget saja. Mas udah nyampai?"

"Udah, kamu kenapa ndak ambil daging W*g** dek lumayan kan bisa makan daging mahal premium kelas atas."

"Ndak ah, takut."

"Takut apa? Gendut?"

"Enggak mas. Takut aja ngerasa jadi sultan tar daging biasa ndak doyan sekalinya makan daging biasa langsung masuk rumah sakit kayak no artis-artis ibu kota apa para youtuber sultan. Yang namanya daging buat Rara sama aja, enak dimakan."

"Kamu bisa aja dek, lagian yang kamu bilang cuma akal-akalan mereka aja biar dipanggil sultan."

"Oya mas mbak Astri mana?"

"Tu lagi dimeja dia lagi ndak mau makan BBQan dia lagi milih menu yang lain."

"Lho kenapa mas bukanya mbak Astri paling suka makan BBQan?"

"Kemarin ada acara kantor penyambutan kepala bagian baru katanya seminggu nonstop makan BBQan karena kepala bagiannya orang korea. Jadi dia udah eneg katanya."

"Oya, kasihan mbak Astri. Harus kehilangan kesempatan emas makan salah satu makanan favoritnya wa ha ha."

"Kamu udah belum milihnya mbak Ajeng nunggu kamu mau kuah rasa apa original apa tom yam."

"Oke ini dah kelar kok Rara ambilnya, tinggal ambi makanan penutupnya."

"Ya udah mas kemeja dulu, mas juga dah selesai ambil makanannya."

"Iya mas, Rara bentar lagi nyusul."

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!