"Rara bangun sudah siang katanya kamu jam 10 ada acara yudisium di kampus. Ayo bangun ini sudah jam 9."
"…"
"KINARA AYU PRATIWI BANGUN."
"Siap Prof, revisi saya sudah siap."
"Kamu ngomong apa sih nduk, ayo bangun dah jam 9 ini."
"Eh ibu, Rara kira profesor Rara. Maaf ibu Rara masih kebawa waktu skripsi."
"Oalah nduk kamu dah selesai skripsinya to, hari ini buktinya kamu ikut acara yudisium."
"Iya ibu Rara cuma masih kebawa mimpi, hari ini Rara kan yudisium. YUDISIUM! Ibu jam berapa sekarang? Rara gak mau telat acara yudisium ibu."
"Jam 9 nduk, makanya kalau bangun nyawa dikumpulin dulu diajak ngomong gak konek jadinya."
"O jam 9 aman, hehehe Rara kan semalem telepon-teleponan sama mas Panji jadi tidur kemalaman."
"Sudah sana siap-siap, kalau kamu gak segera siap-siap ibu pastikan kamu bakalan telat acara yudisium."
"Siap ibuku tersayang, Rara mandi dulu kalau gitu."
"Sarapan kamu sudah di bawa tapi dingin karena kamu bangunnya kesiangan. Kalau mau panas sayurnya kamu panasin sendiri ya, ibu mau ke tukang sayur depan kompleks."
"Iya ibu siap."
Kinara Ayu Pratiwi atau biasa dipanggil dengan Rara gadis manis yang berumur 22 tahun, anak bungsu dari 3 bersaudara memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan. Gadis yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya, setelah berkutat dengan segala urusan revisi merevisi tepat sebulan yang lalu dirinya dapat menyelesaikan skripsinya dan hari ini adalah acara kelulusan atau biasa disebut yudisium sebelum acara puncak wisuda nantinya. Setelah selama 4 tahun dirinya menempuh pendidikan ekonomi bisnis akhirnya sebentar lagi dia akan menyandang gelar sarjana ekonomi. Sama seperti 2 kakaknya, Kinara juga lebih memilih jurusan bisnis seperti kedua kakaknya. Bukan karena dia menyukai jurusan bisnis tapi lebih ke alasan lebih mudah mencari referensi belajar jikalau dia memilih jurusan yang sama dengan sang kakak ditambah segala buku yang dia butuhkan akan tersedia tanpa repot-repot dia mencarinya saat kuliah. Begitulah sosok Kinara yang lebih suka segala sesuatu simpel karena moto Kinara adalah bila ada yang mudah kenapa harus memilih susah.
Jam tepat menunjukan pukul 9.30 Kinara telah selesai menyiapkan keperluannya saat yudisium nanti. Kemeja putih, rok hitam span dan jas Almamater adalah dress code untuk acara yudisium dan tidak lupa rambut yang wajib untuk di ikat rapi. Acara yudisium adalah acara resmi dari setiap fakultas, jadi acara ini termasuk acara formal yang wajib menggunakan pakaian yang telah ditentukan.
"Kamu sudah siap kok belum berangkat nduk?"
"Rara menunggu Hanif ibu, dia mau jemput Rara katanya."
"O ya sudah kalau kamu ada yang jemput, setidaknya lamu gak akan telat kalau dijemput."
"Iya ibu, rumah kita kenapa nanggung ya bu."
"Nanggung gimana nduk?"
"Nanggung aja jaraknya sama kampus Rara, ibu. Sebenarnya rumah kita kan deket kampus Rara, cuman kalau naik angkutan umum jadi jauh muter-muter dulu. Makannya Rara bilang nanggung habis kalau jalan juga rasanya jadi jauh hehehe.."
"Bilang saja kalau kamu yang sebenarnya malas jalan. Padahal kalau kamu jalan palingan gak setengah jam udah sampai kampus kamu.
"Iya ibu tapi kan panas terus jalannya nanjak lagi."
"Alah kamu kebanyakan alasan. Sudah sana berangkat ibu dah dengar klakson mobil Hanif."
"Hehehe ibu tahu aja. Rara berangkat dulu ya bu."
"Iya hati-hati kamu, nanti pulang dijemput bapak sama ibu kan? Ingat nanti malam ada acara makan malam kelulusan kamu jangan lupa mengerti!"
"Iya ibu Rara gak lupa, nanti sore langsung jemput Rara di kampus saja kalau sudah sampai kampus telepon Rara."
"Iya nanti ibu telepon kamu pas sudah sampai kampus kamu."
"Rara berangkat dulu ya ibu."
"Iya nduk hati-hati."
Rara berlari keluar rumahnya, terlihat sebuah city car berwarna hitam terparkir rapi di depan pintu gerbang rumah Rara. Segera Rara pun berlari menuju mobil tersebut.
"Lama bener kamu Nif."
"Sorry my prend, ibu Gue minta foto-foto dulu sebelum Gue berangkat katanya buat dipamerin ke temen-temen ibu Gue sama keluarga besar Gue. Sumpah asli sebenernya Gue malu abis tau."
"Wa ha ha gak papa Nif Gue mah paham secara Lo kan anak satu-satunya bonyok lho wajarlah mereka pamerin wa ha ha."
"Ga usah ketawa deh Lo. O ya Lo dah tau mau ngelamar kerja dimana Ra?"
"Belum sih wisuda aja belum Hanif."
"Justru karena belum wisuda Ra kita harus segera cari kerja, setelah yudisium ini kitakan dah dapat surat keterangan lulus dan itu dah bisa buat ngelamar kerja katanya. Kita harus gerak cepat Ra keburu banyak yang juga cari kerja saingannya banyak."
"Iya juga ya, Gue sih kemarin ditawarin coba ikut management trainee kantor mbak Ajeng. Tapi Gue belum yakin gitu nerima tawaran dari mbak Ajeng."
"Kenapa Ra lumayan buat pengalaman."
"Iya cuman gimana ya gak suka aja tar di sana dikenalnya adeknya mbak Ajeng doang, secara kakak Gue kan prefecto, Gue males dibanding-bandingin tar."
"Iya juga ya Lo sama mbak Ajeng kan kayak langit dan bumi beda banget nget."
"Nah Lo tau kan."
"Tapi kata om Gue, buat orang-orang yang baru lulus kayak kita mending cari perusahan yang gede sekalian, selain kita dapat pengalaman yang bagus juga bisa jadi prospek di resume kita nanti sebagai pengalaman kerja. Secara kebanyakan perusahaan itu cuma nerima pegawai kontrak kan, ya kalau kontrak kita diperpanjang kalau gak kan kita cari kerja lagi."
"Lo punya gambaran perusahaan-perusahaan gede di Indonesia gak Nif?"
"Ada beberapa, Gue lagi pilah-pilah juga beberapa perusahaan luar yang juga nerima fresh graduate kayak kita."
"Wah Lo dah prepare semuanya ya Nif, keren Lo. Gue belum kepikiran malah hehehe."
"Lo tu kebiasaan Ra."
"Kalau boleh tau Lo mau daftar kemana aja emang?"
"Gue mau ngelamar di perusahaan rokok dan perusahaan waralaba dua itu target utama Gue. Tapi Gue juga mau coba di perusahan ekspor-impor juga dan yang Gue hindari adalah perusahaan keuangan dan perusahaan IT."
"Kenapa emang dengan perusahaan keuangan sama IT?"
"Karena setau Gue perputaran pekerja di dua perusahaan itu cepet banget alias kontrak kerjanya cuma sebentar dan rata-rata lebih suka para fresh graduate biasa bibit-bibit baru."
"Jujur sebenernya Gue pengen kerja di hotel, Lo tau kan Gue bener-bener tertarik sama management hotel. Cuman masalahnya yang Gue tau perusahaan hotel terbaik rata-rata bukan perusahaan Indonesia kan, Gue jadi minder buat daftar."
"Ngapain Lo minder Rara, coba aja itung-itung pengalaman dan sapa tau rejeki di Lo jadi diterima. Mang Lo mau ngelamar dimana?"
"Hotel Senja."
"Hotel Senja salah satu hotel dari perusahan korea Hwanggu Grup?"
"Iya Nif, entah kenapa Gue pengen kerja di sana lho tau Gue paling suka sunset dan sunset cuma ada di seja bukan. Dan Gue pernah nginep di hotel itu sekali waktu nikahan mbak Ajeng sumpah tu hotel top banget. Gue jadi pengen jadi bagian dari hotel Seja itu, kalau Gue diterima di sana itu sudah sebuah kehormatan buat Gue."
"Ya Lo coba aja Ra, gak usah ragu PD aja gue yakin dengan kemampuan Lo, Lo bakalan keterima."
"Makasih Nif Lo, sahabat terbaik gue pokoknya."
"Iya Gue tau, kalau bukan Gue mang sapa yang betah sahabat sama Lo dari TK ampek sekarang ha. Dah ayo turun kita dah sampai jangan sampai telat di acara kelulusan kita sendiri kan gak lucu Ra."
"Iya ayo dah jam 10 cepetan jalannya kalau gak ayo lari aja Nif."
"Ogah acara yudisium kita dilantai 4 Lo aja yang lari Gue mah mau naik lift."
"Ih bukan lari pas naiknya, tapi lari sekarang sampai ke lift Hanif."
"O gitu ya udah ayo lari sekarang."
Merekapun berlari menuju gedung fakultas mereka, rasa kegembiraan terlihat jelas di wajah mereka. Perjuangan 4 tahun menempuh pendidikan menjadi kenangan yang tak terlupakan dari setiap mahasiswa karena setelah mereka lulus dapat dipastikan akan merindukan masa-masa kuliah dulu. Jadi bila kalian masih berkuliah dan menyandang status mahasiswa nikmatilah saat itu karena sungguh itu sangat menyenangkan untuk dikenang dikemudian hari.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dranawati
iya, sampai kebawa mimpi. 😄
2023-03-17
0
Yem
Saking semangatnya ya.. 😁
2023-03-17
1