4

"Gimana kantor kamu Ji? Masih ada masalah?"

"Sudah ndak mas Bari semua sudah di beresin sama perwakilan kantor pusat."

"Emang ada masalah apa to Ji?"

"Itu mbak biasa miskomunikasi sama dirjen pajak. Sebenernya masalah sepele tapi biasa kalau berhubungan sama pajak jadi panjang urusannya."

"Kok mas Bari bisa tau kantor mas Panji ada masalah."

"Ya kantor mas kan pakai jasa akuntan kantor mas Bari dek, jadi ya mas Bari tau semua yang terjadi di kantor mas."

"O... "

"Kamu sendiri gimana Ra? Dah pilih mau ngelamar kerja dimana?"

"Belum Mas Bari, masih bingung lagi cari referensi yang cocok dan mau nerima fresh graduate."

"Jangan lama-lama dek, semakin cepat melamar pekerjaan semakin banyak kamu punya kesempatan diterima."

"Iya mbak Ajeng, tapi Rara masih belum yakin. Rara udah ada gambaran tapi ndak PD buat mencoba."

"Emang kamu pingin kerja dimana dek?"

"Hotel Senja."

"Hotel Senja? Salah satu anak perusahaan tempat dek Astri kerja dek?"

"Iya mas Bari. Rara sebenarnya udah berminat sama management perhotelan sejak tahun ke 2 kuliah tapi karena udah separuh jalan jadi nanggung kalau mau pindah jurusan."

"Makanya skripsi kamu temanya tentang perhotelan dek?"

"Iya mbak Astri."

"Kenapa kamu ndak PD buat ngelamar di Hotel Senja dek?"

"Hotel kan biasanya cuma merekrut tenaga profesional saja mbak, jarang mau merekrut dari jurusan ekonomi umum ditambang Rara baru lulus belum punya pengalaman."

"Coba aja dek, banyak juga kok lulusan ekonomi umum yang juga diterima bekerja di Hotel. Yang penting kamu punya semangat buat belajar dan mau terus berkembang pasti mereka akan pertimbangkan."

"Iya dek, kamu coba aja dulu ngelamar kalau rejeki kamu bakalan keterima. Sekalian kamu ngelamar dibeberapa perusahaan yang lain. Kayak itu di perusahaannya mbak Ajeng kan lagi buka management training, pokoknya coba aja dek."

"Iya mas Bari."

"O ya dek kamu bisa bahasa korea bukan?"

"Bisa sedikit mbak."

"Itu bisa jadi nilai tambah kamu buat daftar perusahaan Hwanggu Grup. Apa lagi kalau ada sertifikat bukti pernah belajar itu bisa jadi nilai plus untuk seleksi administrasi."

"Ada sih mbak cuma itu kayak sertifikat ekskul mahasiswa. Rara kan pernah ikut ekskul bahasa korea selama 1 tahun di kampus dulu."

"Sertifikatnya yang ngeluarin fakultas kamu apa fakultas bahasa dek?"

"Fakultas bahasa mbak Astri, kan Rara ikut ekskul fakultas bahasa dan sastra."

"Nah itu dek bisa dipakai, fakultas bahasa dan sastra kan juga termasuk lembaga pendidikan. Kamu bisa pakai sertifikat ekskul bahasa korea kamu sebagai dokumen pendukung surat lamaran kerja kamu."

"Iya mbak yang bener?"

"Iya dek, coba aja. Pokoknya kamu persiapkan semuanya dengan baik terutama di CV kamu. Kamu emang belum punya pengalaman bekerja, tapi mbak tahu kamu aktif di lembaga kemahasiswaan juga kan. Nah pengalaman berorganisasi dan pengalaman ekskul kamu nanti masukin aja semua di CV kamu, karena itu bisa jadi bahan pertimbangan buat lamaran kamu."

"Coba aja dek ndak apa-apa, selagi kamu masih muda masih banyak kok yang bakal nerima kamu bekerja."

"Iya mbak Ajeng, mbak Astri. Rara mau coba deh ngelamar di Hotel Senja, Rara akan persiapkan semua dengan baik."

"Kamu juga coba ngelamar dibeberapa perusahaan yang lain dek, cuma buat cadangan. Mas yakin masih banyak yang mau nerima kamu bekerja kalau seumpama ndak keterima di Hotel Senja."

"Iya Mas Panji, Rara bakalan pilah-pilah perusahaan yang lain juga."

"Sudah-sudah ayo sekarang makan, jangan pada ngobrol terus liat dagingnya sudah banyak yang matang tapi belum ada yang makan."

"Iya ibu, keasikan ngobrol lupa dagingnya."

"Ya sudah ayo makan semua, kamu Ra makan yang banyak ini perayaan buat kamu kan."

"Iya ibu, Rara bakalan makan banyak."

"Kamu ndak ambil daging sultan dek?"

"Ndak mas Bari."

"Kenapa? Kan lumayan bisa makan daging sultan dek."

"Takut aja nanti perut Rara ndak kuat jadi sultan malah masuk rumah sakit lagi."

"Ada juga malah sebaliknya dek. Habis makan daging sultan terus makan daging biasa jadi masuk rumah sakit."

"Itukan para sultan Mas Bari, kalau Rara kan bukan sultan jadi ada kemungkinan kebalikannya hehehe."

"Kamu itu dek ada-ada saja."

Suasana makan malam yang sangat menyenangkan dari sebuah keluarga yang harmonis. Keakraban dan kehangatan terlihat jelas dalam potret keluarga tersebut membuat hampir semua orang yang melihat dan kenal mereka sangat mengagumi keluarga tersebut.

Di belahan utara bumi lainnya pemandangan berbanding terbalik dengan keluarga harmonis tersebut. Keluarga yang dikenal oleh hampir seluruh dunia karena nama besar di dunia bisnis dan kekayaan yang mereka miliki. Tapi walaupun memiliki segalanya jelas tidak akan terlihat kehangatan dan ke harmonisan di antara anggota keluarga tersebut.

Osaka, Jepang

(Percakapan dalam bahasa jepang)

"Apa yang terjadi ini? Bagaimana bisa proyek kita dikalahkan oleh perusahaan kecil itu. Perusahaan itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan perusahaan kita."

"Benar itu Ayah. Seharusnya ayah menyerahkan proyek ini kepada yang lebih kompeten, maka bisa dijamin proyek ini akan berhasil."

"Menurutmu kakak ipar, siapa yang kamu maksud dengan yang lebih kompeten?"

"…"

"Boleh aku tebak yang kompeten adalah salah satu dari kakak-kakak ipar sekalian?"

"Setidaknya kami pernah memiliki pengalaman dalam bidang yang sama dengan proyek ini."

"Ha pengalaman. Benar Ayah pengalaman, aku tidak berpengalaman dalam proyek ini Ayah. Lalu kenapa Ayah memaksaku untuk memimpin proyek ini. Lihatlah jadinya Ayah proyeknya gagal, Ayah sendiri padahal memiliki bibit-bibit unggul dan berpengalaman yang menurut mereka sendiri sangat diperlukan dalam proyek ini."

"…"

"Kenapa Ayah diam saja. Apa karena aku adalah anak laki-laki biologis Ayah satu-satunya sedangkan mereka hanyalah suami dari anak-anak perempuan Ayah?"

"Jaga ucapan mu Tan kun, bersikap sopan lah kepada kedua kakak ipar mu!"

"Maaf Ibu tiri, bukankah menantu anda terlebih dahulu yang tidak memiliki etika terlebih dahulu."

"Apa maksudmu Tanna, jangan mengada-ada semua orang tahu kamulah yang tidak sopan dengan suamiku saat ini."

"O baiklah kakak tiri, dapatkah aku bertanya kepadamu. Apakah menurutmu sopan bagi seorang pebisnis memakai koneksi keluarga untuk menghancurkan bisnis orang lain. Kakak tiri ke-2 suamimu adalah keponakan dari perdana mentri jepang saat ini bukan, dan tahukah kamu kalau sedari awal bahwa proposal proyek perusahaan kita tidak pernah sampai kepada keluarga kaisar jepang? Lalu kakak tiri pertama suamimu adalah anak dari menteri keuangan jepang saat ini bukan, dan semua proposal pengajuan proyek harus mendapat koreksi dari kementrian keuangan pemerintah jepang. Tapi sayangnya tim audit kementrian tidak meloloskan proposal proyek kita."

"Jangan asal bicara kamu Tan kun, tidak mungkin para menantuku dan keluarganya berbuat hal sekotor itu, kami dari keluarga bermartabat dan terhormat."

"Benar kalian dari keluarga bermartabat dan terhormat. Siapa lah aku ini, bukankah aku hanya anak dari istri kedua dari Kepachi Takeshi. Lalu kenapa Ayah memberikan semua itu kepadaku lihatlah Ayah memiliki bibit-bibit yang katanya unggul itu, walaupun mereka hanyalah menantu Ayah.

(Percakapan dalam bahasa korea)

"Karena kamu adalah anak laki-laki ku satu-satunya Tanaka, kamu yang akan menjadi kepala keluarga Kepachi dan meneruskan seluruh bisnis keluarga kita. Apa kau mengerti Tanaka."

"Lalu kenapa Ayah diam saja melihat aku diperlakukan seperti ini. Bukankah Ayah tahu apa yang mereka lakukan kepadaku selama ini, bermartabat lucu sekali mengatakan bermartabat tapi dalang dari semua justru istri Ayah sendiri."

"Aku tahu itu Tanaka, dan aku pun tahu segala yang baru kamu rencanakan akan sangat susah berhasil bila kamu ada di jepang. Tapi aku juga tidak mau kamu jauh dari ku hanya kamu satu-satunya harapan ku untuk keluarga Kepachi."

"Lalu aku harus bagaimana Ayah? Kamu tau seberapa ambisi Istri dan anak-anak mantu mu itu. Dan Ayah aku masih tetap tidak berminat dengan bisnis keluarga Kepachi."

"Ayah tahu, kamu juga memiliki bisnis yang besar juga di negara ibumu. Tapi kamu tetap satu-satunya pewaris yang dimiliki keluarga Kepachi, Tana. Jadi aku minta kamu tetap pada posisimu hingga Ayah pensiun dari bisnis ini, Ayah akan selalu membantumu. Sebagaimana pun mereka ingin menghancurkan mu berjanjilah bahwa kamu tidak akan melepaskan hak pewaris tunggal keluarga Kepachi."

"Aku tidak ingin berjanji apapun Ayah, ingatkah Ayah pernah berjanji kepadaku dan kenyataanya Ayah tidak dapat menepatinya dan aku kehilangannya. Maka jangan pernah paksa aku untuk berjanji."

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!