Perlahan kelopak mata Fransiska terbuka, merasa bagian perutnya berat, Fransiska menurunkan pandangannya ke bawah, berapa terkejutnya dirinya saat melihat ada tangan tegap memeluknya erat dari belakang.
'Haa...sejak kapan Daniel memelukku?' batin Fransiska.
"Sudah bangun?" tanya Daniel terbangun karena tubuh Fransiska bergerak.
"Ta-tangan kamu...."
"Oh, maaf!" Daniel segera melepaskan pelukannya.
Fransiska melirik ke jam dinding, "Gawat! Sudah jam 00:00 malam. Aku harus segera pulang," ucap Fransiska sembari menyingkap selimut. Namun, Daniel menahan pergelangan tangan Fransiska.
"Tidurlah di sini," pinta Daniel tulus.
"Maaf, aku sudah menikah. Aku juga sudah memiliki rumah, sebaiknya aku pulang, nggak enak di lihat tetangga," tolak Fransiska sopan.
"He he...maaf, aku lupa!" celetuk Daniel sembari menggaruk kepalanya tak gatal.
Daniel pun mengantarkan Fransiska pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan gerbang rumah, Fransiska dan Daniel di kejutkan dengan tatapan seorang lelaki. Lelaki itu adalah Andreas.
"Mas!"
Andreas melirik tajam ke Daniel. Daniel membalas tatapan tajam itu dengan mengulurkan tangannya.
"Perkenalkan namaku, Daniel Xaverius, kakak kelas Fransiska sewaktu SMA dulu."
Andreas tidak menjawab, pandangannya berpaling ke Fransiska, menarik Fransiska menjauh dari Daniel, lalu kembali menatap Daniel.
"Kamu tahu siapa Siska?" tanya Andreas dingin.
"Tentu saja, Siska adalah istri Anda. Istri idaman para lelaki!" bisik Daniel di kalimat terakhir. Andreas mengepal sebelah tangannya, wajahnya berubah suram.
Fransiska melirik dengan bingung. Bisikan apa yang baru saja di berikan Daniel sehingga wajah suaminya berubah drastis.
"Kamu masuk!" perintah Andreas dingin.
Fransiska masuk tanpa membantah, sesekali ia melirik ke belakang, melihat Andreas dan Daniel saling tatap seperti hendak saling membunuh.
"Berani sekali kamu berkata seperti itu mengenai istri saya," ucap Andreas dingin.
"Oh...apakah benar Anda mencintai Siska dengan tulus. Atau....Anda mencintai hanya karena terobsesi melihat kecantikan dan kemolekan tubuhnya?" sindir Daniel tepat sasaran.
Bam!
Daniel mundur 2 langkah ke belakang, kepalanya sedikit menunduk, hidungnya mengeluarkan darah.
"Ck, lumayan juga pukulan dari tangan mu itu," ejek Daniel, tangannya menyeka kasar darah mengalir dari hidungnya.
"Saya peringatkan ke kamu, jauhi Fransiska. Dia itu adalah istriku, jika sekali lagi kamu mendekati nya, maka kamu akan tahu akibatnya!" ancam Andreas serius.
"Kalau aku tidak mau! Dan kenapa kamu menyuruh ku untuk menjauhi Siska?" Daniel mendekatkan bibirnya ke daun telinga Andreas, "Jika sudah bisa setia pada satu pasangan, jangan menyuruh pasangan Anda untuk setia kepada Anda. Aku tahu siapa Anda!"
Andreas mengernyitkan dahinya, kedua tangan mengepal erat hingga urat-urat tangannya terlihat.
"Jangan sok tahu tentang saya!" balas Andreas membela diri.
Daniel tidak menjawab, ia balik badan, melangkah pergi meninggalkan Andreas tanpa melanjutkan ucapannya.
"Awas saja kamu!" gumam Andreas penuh kebencian.
Andreas pun masuk, melangkah besar masuk ke dalam kamarnya.
Blam!
Pintu di tutup sangat kuat. Fransiska sedang memakai krim malam terkejut, buru-buru ia menghampiri Andreas.
"Kenapa Mas?" tanya Fransiska cemas.
"Tidak ada," sahut Andreas datar.
Andreas menarik tangan Fransiska, membawanya menuju ranjang.
"Mas, ada apa ini?" tanya Fransiska bingung.
Andreas tidak menjawab, ia menjatuhkan tubuh Fransiska kasar, melucuti bajunya, lalu baju Fransiska.
"Mas..."
"Saya sangat mencintaimu, saya tidak ingin kamu berpaling dari saya, Siska!" ucap Andreas ambigu.
"Siapa yang akan berpaling dari Mas?" tanya Fransiska bingung.
Andreas tidak menjawab, memilih untuk mencium Fransiska, lalu melakukan kegiatan panas itu di atas ranjang.
20 menit kemudian, Fransiska dan Andreas merebahkan tubuh polos mereka di atas ranjang, debaran jantung masih terlihat jelas di dada mereka.
Andreas menyelimuti tubuh polos Fransiska, lalu sekilas kecupan ringan mendarat di kening licin Fransiska.
"Maafkan saya!" ucapnya sendu.
"Ada apa ini sebenarnya Mas?" tanya Fransiska masih belum mengerti.
Andreas duduk membelakangi Fransiska, "Siska, bagaimana jika saya berselingkuh sampai memiliki anak di belakang kamu. Apakah kamu masih mau menerima saya?" Andreas mulai bertanya dengan tidak jelas.
Fransiska memeluk punggung polos suaminya itu, "Aku sangat yakin jika Mas tidak seperti itu. Aku sangat yakin jika Mas adalah pria yang setia, meski aku tahu Mas tidak pernah bersikap romantis kepada ku. Jika memang benar Mas berselingkuh sampai memiliki anak dengan wanita lain. Maka aku akan memilih untuk berpisah demi anak itu, daripada bertahan, tapi hati tersakiti," ucap Fransiska menepis ucapan Andreas.
Andreas mengepal kedua tangannya, perasaan bersalah mulai muncul di dalam hatinya.
Rasanya ingin jujur kepada Fransiska. Tapi hatinya tak ingin kehilangan sosok wanita begitu sempurna di matanya.
Maksud dari kata sempurna di mata Andreas saat melihat Fransiska ialah memiliki lekuk tubuh, kulit, wajah dan lainnya di tubuh Fransiska seperti tak pernah pudar dan awet muda. Kesempurnaan tak pernah di miliki wanita lain.
Andreas menoleh ke belakang, "Kita sudah lama tidak mandi bersama. Apa kamu ingin saya gosok punggung mulus kamu itu?"
"Boleh!" angguk Fransiska tidak menolak.
Andreas menggendong Fransiska masuk ke kamar mandi. Memenuhi bathub dengan air hangat.
Sejenak pertanyaan Andreas membuat Fransiska mencocok kelakuan Andreas saat ini sangat jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya. Sempat ia berpikir, apakah perkataan Andreas itu adalah sebuah ungkapan kejujuran. Namun, rasa cinta kepada Andreas menepis keraguan buruk mulai muncul secara perlahan di pikirannya.
"Kulit tubuhnya sangat halus Siska, tidak sia-sia saya memberikan perawatan mahal hanya untuk menjaga kecantikan dirimu," puji Andreas sembari menggosok punggung Fransiska.
"Mas apa benar tidak ingin memiliki anak dari pernikahan kita?" tanya Fransiska menyelipkan keinginan nya.
"Benar, saya hanya ingin hidup berdua di dunia ini dengan kamu seorang. Bagiku memiliki kamu sudah lebih dari cukup," sahut Andreas tenang, seolah dirinya adalah pria paling setia dan menerima Fransiska apa adanya.
"Apa Mas tidak bosan hidup hanya berdua selama 15 tahun kita menikah?" tanya Fransiska, sorot mata memandang pantulan wajahnya di dalam air rendaman.
"Kenapa saya harus bosan dengan kamu. Bukannya kamu sudah memiliki segalanya yang sangat saya inginkan," memijat bahu Fransiska, "Siska, saya tak ingin mendengar keluhan atau pertanyaan seperti ini lagi. Sudah, mari merilekskan diri kita tanpa membahas apa pun," lanjut Andreas membujuk.
Fransiska mengangguk patuh.
.
.
Di ruang kerja Daniel.
Daniel duduk di kursi besarnya, ia memandangi foto anak perempuan berusia 1 tahun duduk di atas pangkuan seorang wanita dengan bagian kepala kepala di sobek.
"Jika kamu tahu siapa wanita yang sedang memangku mu itu adalah seorang wanita Iblis yang kejam. Maka aku sangat yakin kau tidak akan mau memanggil wanita itu dengan sebutan seorang Mama. Seorang gadis kecil yang malang, tak tahu siapa ayahnya. Seorang wanita selalu kau panggil Ibu telah memanipulasi semuanya hanya untuk mendapatkan keinginannya."
Daniel mengambil bingkai foto itu, memasukkannya ke dalam laci mejanya. Ia pun menyandarkan tubuhnya ke kursi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
dita18
kyk nya ada rahasia besar antara Daniel & Andreas ya?
2023-05-12
0
~~N..M~~~
Pepet terus Daniel. Jangan kasih kelong.
2023-04-10
0
Romero Oreo
bener ni, kucing belang
2023-03-21
0