Bab 02. Vika

Sore harinya, mobil Andreas terparkir di halaman rumah. Ia turun, di sambut hangat oleh Fransiska.

"Sudah pulang Mas?" sambut Fransiska sembari mengambil tas dari tangan Andreas.

"Kamu sudah siapkan semua perlengkapan saya untuk pergi?"

"Sudah, semua sudah aku siapkan di dalam koper," sahut Fransiska.

"Sesuai janjiku, saya akan melayani kamu sebelum pergi ke Bali," ucap Andreas datar.

Andreas jalan masuk duluan. Fransiska menghela nafas, pandangan sendu menatap punggung Andreas sudah berada jauh dari pandangan.

Tidak ingin terkubur dalam pikiran buruk, Fransiska mulai melangkah masuk, mengikuti langkah Andreas menuju kamar mereka.

Di dalam kamar, Andreas terlihat berdiri, menyambut kedatangan Fransiska. Pelukan hangat, serta ciuman mendarat di bibir merah murah Fransiska. Ciuman yang bisa di hitung selama 15 tahun mereka menikah.

Rasa haus akan belaian dari sang suami, membuat Fransiska menerima semua perlakuan lembut Andreas.

Panasnya gejolak hasrat menumpuk di dalam tubuh, membuat Fransiska tak ingin kalah dengan Andreas. Fransiska menguasai setiap inchi tubuh Andreas. Andreas tak menolaknya, ia menerima setiap perlakuan Fransiska.

Merasa cukup melakukan perbuatan panas, Andreas mulai memasukkan miliknya ke gua sempit yang jarang di jamah.

2 insan itu pun melakukan pergerakan hebat dengan posisi berdiri. Tak sampai 20 menit, Andreas menyemburkan benihnya ke luar, membuang ke lantai.

Bola mata Fransiska membulat sempurna, ia benar-benar tak percaya dengan apa ia lihat. Berharap bisa memiliki keturunan dengan sekali melakukan, Andreas malah menghancurkan harapan itu.

Sia-sia aku berjuang untuk meningkatkan gairahnya.

"Apa kamu sudah puas?" tanya Andreas sembari menuju ke kamar mandi.

"Puas," sahut Fransiska datar. Tatapan kosong mengarah pada setumpuk cairan kental di atas lantai.

Ingin rasanya ia mengutip, memasukkannya ke dalam agar ia bisa mengandung. Tapi apalah daya, benih itu hanya bisa di tatap, dan di bayangkan.

Fransiska mengambil tisu, membersihkan cairan kental itu dengan tisu, membuang tanpa berharga ke tempat sampah.

1 jam berlalu, Fransiska mengantar kepergian Andreas sampai di depan gerbang rumah mereka. Wajah sendu, serta keputusasaan terlihat jelas di raut wajah cantiknya.

Fransiska masih terus menatap sendu mobil belakang Andreas sudah semakin jauh dari jarak pandangnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi Mas?" bergumam.

Dari arah belakang ada tangan pria menepuk bahu Fransiska. Tangan pria itu adalah milik Daniel.

"Suami kamu pergi?" tanya Daniel lembut.

Fransiska terjungkal kaget, kedua bahu menaik, dan spontan menoleh.

"Hampir saja jantungku lepas," Fransiska mengelus dadanya.

Daniel menggenggam tangan Fransiska, "Aku tadi masak banyak untuk makan malam. Gimana kalau kamu temani aku makan malam di rumah," pinta Daniel tanpa penolakan.

"Tapi...bibi di rumahku..."

"Kalau kamu menolak, aku akan marah padamu. Mau ikut, atau aku marah nih!" ancam Daniel.

"Iya deh, aku ikut," sahut Fransiska menyerah.

Daniel mengajak Fransiska ke rumahnya, masuk ke ruang makan, memberikan tempat duduk, dan melayani Fransiska dengan penuh kehangatan.

Perbuatan Daniel membuat Fransiska merasa nyaman. Selama 15 tahun menikah dengan Andreas, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus seperti apa yang di lakukan Daniel kepadanya.

Fransiska terus memandangi Daniel tanpa berkedip, debaran aneh di dadanya perlahan muncul.

"Siska ...Sis.." panggil Daniel melambaikan tangannya tempat di depan wajah Fransiska.

Fransiska terkejut, cepat-cepat ia kembali tersadar dari lamunannya.

"Maaf, aku melamun," ucap Fransiska.

"Apa kamu sakit?" tanya Daniel sembari menempelkan punggung tangannya ke kening Fransiska.

Fransiska tercengang, spontan memundurkan kepalanya ke belakang, menepis tangan Daniel.

"A-aku baik-baik saja," ucap Fransiska gugup.

"Jangan berbohong padaku Siska, keningmu sangat panas," mendudukkan dirinya, "Sebaiknya kamu makan dulu, habis itu istirahat di kamarku," lanjut Daniel tegas.

"A-aku punya rumah, lebih baik aku istirahat di rumah setelah makan," tolak Fransiska gugup.

"Jika kamu istirahat di rumah, tidak ada orang yang akan mengurus mu. Lebih baik istirahat di rumah ku saja. Aku harap jangan menolak kebaikanku untuk hari ini," ucap Daniel datar.

Fransiska tertunduk, lalu mengangguk.

Setelah selesai makan, Daniel mengajak Fransiska beristirahat di dalam kamarnya. Daniel merawat Fransiska dengan penuh kehangatan, seperti ada sisa cinta masih terpendam di dalam hatinya.

Fransiska kini sedang tertidur lelap, mungkin efek obat demam pemberian Daniel.

Daniel terus memandangi wajah cantik Fransiska tak pernah pudar meski termakan usia. Tangan tegap itu membelai lembut puncak kepala Fransiska.

"Sejujurnya aku masih mencintaimu, Siska. Maafkan perbuatanku dulu, memutuskan tanpa memberikan alasan yang pasti," gumam Daniel.

Merasa lelah seharian membersihkan rumah, dan menyusun barang-barang miliknya. Daniel merebahkan tubuhnya, memeluk Fransiska.

.

.

.

Di kota Bali.

Andreas berada di sebuah rumah cukup mewah di kota itu. Ia duduk di ruang tamu dengan seorang anak perempuan berusia 10 tahun bergelayut manja, memeluk lengannya.

"Papi, kenapa lama sekali pulang ke sini?" tanya anak perempuan itu, sebut saja Vika, kepada Andreas.

"Papi masih banyak pekerjaan, maafkan, ya," sahut Andreas lembut.

Wanita berusia 35 tahun keluar dari ruang dapur, membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.

"Vika, Papi pergi ke luar kota untuk mencari duit buat kita," sambung wanita berusia 35 tahun, Anissa.

"Pasti badan Papi pegal-pegal, mau Vika pijitin?" tawar Vika, memijat lengan Andreas.

"Sebaiknya kamu pergi bermain sendiri dulu. Papi masih ada hal yang harus di bicarakan dengan Mama," pinta Andreas lembut, tangannya membelai rambut belakang Vika.

"Baik, Vika pergi dulu!"

Setelah Vika pergi, Anissa duduk di sebelah Andreas.

Andreas memijat keningnya, wajahnya berubah menjadi kusut.

"Kamu kenapa sayang? apakah wanita itu meminta anak darimu lagi?" tanya Anissa.

"Iya, saya sangat pusing melihat Fransiska terus meminta anak kepadaku. Saya hanya ingin punya anak satu, yaitu Vika. Haah...itu pun menerima kehadiran Vika dengan sangat terpaksa karena kamu tidak bisa menggugurkannya," sahut Andreas gusar.

"Maafkan aku yang tidak bisa menolak kehamilan waktu itu. Aku juga sebenarnya tidak ingin hamil dan melahirkan. Aku cukup tau diri, aku ini siapanya kamu. Aku hanya seorang wanita simpanan mu," ucap Anissa.

"Yang lalu biarlah berlalu, saya tidak ingin membahas kesalahan itu lagi saat ini," menatap Anissa, "Bagaimana dengan homeschooling Vika. Apakah berjalan dengan lancar?" tanya Andreas mengalihkan pembicaraan.

"Semua berjalan dengan lancar. Mmm...kapan kamu akan menikahi ku?"

"Apa! menikah?! sudah tidak waras kamu. Sampai kapan pun saya tidak akan pernah menikahi kamu, Anissa!" celetuk Andreas menekan nada suaranya.

"Jadi buat apa kita terus berpura-pura menjadi suami-istri. Bagaimana jika Vika tahu semua yang kita lakukan hanya sandiwara kita?" tanya Anissa lirih.

"Siapa suruh kamu tidak menggugurkan anak itu dulu!" cetus Andreas.

"Aku sudah berusaha, tapi memang Vika aja yang kuat. Oh....apa kamu takut ketahuan oleh Fransiska karena memiliki anak dariku?" tanya Anissa menyinggung Andreas.

Plaak!!

"Berani sekali kamu berkata seperti itu. Kamu harus ingat, kamu itu hanya wanita simpanan! sedangkan Fransiska adalah bidadari di mata saya. Fransiska adalah seorang wanita yang begitu sempurna dengan setiap inchi yang tak kurang dari apa pun. Sedangkan kamu, wanita tua yang tak bisa menjaga diri. Lihat anak itu, dia bahkan mulai tumbuh menjadi gadis remaja!"

"Hiks...hiks...kamu memang jahat. Kamu adalah lelaki yang tak bertanggung jawab!" teriak Anissa di kalimat terakhir dengan derai air mata.

"Kalau saya adalah pria yang tidak bertanggung jawab, buat apa saya bersusah payah datang ke sini untuk memberikan uang, dan melihat keadaan Vika. Meski saya tidak menyukai kamu, dan kehadiran Vika!" sahut Andreas tersulut emosi.

"Kamu pria egois!" teriak Anissa.

Lelah dengan teriakan Anissa, Andreas mengeluarkan beberapa gepok uang, meletakkannya di atas meja.

"Uang ini untuk satu bulan ke depan. Saya pamit pergi. Tolong bilang, 'kan pada Vika, jika Papinya masih ada pekerjaan lagi!"

Andreas pun pergi begitu saja, meninggalkan uang bergepok-gepok untuk membiayai kehidupan anak hasil hubungan gelapnya, dan uang tutup mulut untuk Anissa.

Anissa menatap kepergian Andreas, segaris senyum tercetak di wajahnya.

"Bodoh!"

Terpopuler

Comments

dita18

dita18

masih nyimak

2023-05-12

0

nowitsrain

nowitsrain

mas, itu bini orang loh yang kamu peluk

2023-03-22

0

Romero Oreo

Romero Oreo

aku ga bisa berkata-kata

2023-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Kecewa
2 Bab 02. Vika
3 Bab 03. Jauhi Fransiska
4 Bab 04. Tamu tak di undang
5 Bab 05. Dia anakku
6 Bab 06. Menginap di Villa Daniel
7 Bab 07. Senam Di dalam Kamar
8 Bab 08. Saya Sudah Menikah
9 Bab 09. Kenapa Kamu Tidak Bersyukur
10 BAB 10. PESAN WA FRANSISKA UNTUK DANIEL
11 BAB 11. Diam-Diam Mengikuti
12 BAB 12. Ada Hubungan Apa Daniel dengan Siska?
13 BAB 13. Tidak Untuk Anak
14 BAB 14. Kecemburuan Anissa
15 BAB 15. Pesan Kamar Hotel
16 BAB 16. Keimanan Setipis Tisu
17 BAB 17. BARU SADAR
18 BAB 18. Rasanya Macam Kue Lapis
19 BAB 19 Flashback (Terbongkarnya Siapa Anissa)
20 BAB 20. KESAL
21 BAB 21. Hem, itu....anu. .
22 BAB 22. Bukannya Enak Jika Aku Mendapatkan Posisi Di Bawah
23 BAB 23. APA SEBAIKNYA AKU KB AJA
24 BAB 24. Daniel adalah seorang pria...?
25 BAB 25. Aku Tidak Mau Wajah Kamu Keriput
26 BAB 26. WAJAH OM ITU SANGAT MIRIP DENGANKU, MA
27 BAB 27. Apa Kau Kepo Tentang Wanitaku?
28 BAB 28. SAYA KAYA RAYA
29 BAB 29. SEORANG PAPA YANG INGIN MENJEMPUT PUTRINYA
30 BAB 30. KAU HANYA WANITA MANDUL
31 Bab 31. Transferkan uang milikmu untukku
32 Bab 32. Hasil Pemeriksaan Kesuburan Fransiska
33 Bab 33. Merasa jadi Nyonya
34 Bab 34.
35 Bab 35. Bukannya Terimakasih
36 BAB 36. Kamu adalah Ibu yang buruk
37 Bab 37. TAMBATAN HATI KOK ISTRI ORANG
38 BAB 38. TUDUHAN PALSU
39 BAB 39. Drama Anissa dan Sakit hati Fransiska
40 BAB 40. KEJUJURAN, LAMARAN, DAN PENOLAKAN
41 BAB 41. ALASAN SISKA MENOLAK
42 BAB 42. KECELAKAAN DAN PERCERAIAN
43 BAB 43. Kamu adalah Istri satu-satunya dan Aku akan mencari Istri Baru
44 Bab 44. Tawaran Dari Kota S
45 Bab 45. Papa James dan Mama Siska
46 BAB 46. KANTUNG JASAD
47 BAB 47. Membawa Vika Pergi
48 Bab 48. Di hadapan Wartawan
49 Bab 49. Aku Mohon Bawalah AKU!
50 Bab 50. Vika?!
51 Bab 51. Saham turun
52 Bab 52. Vika adalah Putriku!
53 Bab 53. DRAMA MAKAN SIANG
54 BAB 54. SAH MENIKAH DAN HAMIL
55 Bab 55. Keajaiban
56 Bab 56. Maksud senyuman Andreas dan Pihak berwajib
57 Bab 57.
58 Bab 58. Apa ini semua rencanamu?
59 Bab 59.
60 Bab 60. Tempat
61 61. Kejujuran
62 62. S2. 01.
63 S2. 02. UCAPANMU ADALAH DOA
64 S2. 03. Papa sedang sibuk di kamar
65 S2. 04. Kartu Nama
66 S2. 05. Sebaiknya Kita Harus Kembali
67 S2. 06. 10 Tahun berlalu
68 S2.07. Brady Ingin Melamar Vika
69 S2. 08. Kedatangan Brady
70 S2. 09. Pengakuan dan Penolakan
71 S2. 10. BUKA BAJU ITU!
72 S2. 11. Ezra, apa kamu membenciku?
73 S2. 12. Senyam-senyum
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 01. Kecewa
2
Bab 02. Vika
3
Bab 03. Jauhi Fransiska
4
Bab 04. Tamu tak di undang
5
Bab 05. Dia anakku
6
Bab 06. Menginap di Villa Daniel
7
Bab 07. Senam Di dalam Kamar
8
Bab 08. Saya Sudah Menikah
9
Bab 09. Kenapa Kamu Tidak Bersyukur
10
BAB 10. PESAN WA FRANSISKA UNTUK DANIEL
11
BAB 11. Diam-Diam Mengikuti
12
BAB 12. Ada Hubungan Apa Daniel dengan Siska?
13
BAB 13. Tidak Untuk Anak
14
BAB 14. Kecemburuan Anissa
15
BAB 15. Pesan Kamar Hotel
16
BAB 16. Keimanan Setipis Tisu
17
BAB 17. BARU SADAR
18
BAB 18. Rasanya Macam Kue Lapis
19
BAB 19 Flashback (Terbongkarnya Siapa Anissa)
20
BAB 20. KESAL
21
BAB 21. Hem, itu....anu. .
22
BAB 22. Bukannya Enak Jika Aku Mendapatkan Posisi Di Bawah
23
BAB 23. APA SEBAIKNYA AKU KB AJA
24
BAB 24. Daniel adalah seorang pria...?
25
BAB 25. Aku Tidak Mau Wajah Kamu Keriput
26
BAB 26. WAJAH OM ITU SANGAT MIRIP DENGANKU, MA
27
BAB 27. Apa Kau Kepo Tentang Wanitaku?
28
BAB 28. SAYA KAYA RAYA
29
BAB 29. SEORANG PAPA YANG INGIN MENJEMPUT PUTRINYA
30
BAB 30. KAU HANYA WANITA MANDUL
31
Bab 31. Transferkan uang milikmu untukku
32
Bab 32. Hasil Pemeriksaan Kesuburan Fransiska
33
Bab 33. Merasa jadi Nyonya
34
Bab 34.
35
Bab 35. Bukannya Terimakasih
36
BAB 36. Kamu adalah Ibu yang buruk
37
Bab 37. TAMBATAN HATI KOK ISTRI ORANG
38
BAB 38. TUDUHAN PALSU
39
BAB 39. Drama Anissa dan Sakit hati Fransiska
40
BAB 40. KEJUJURAN, LAMARAN, DAN PENOLAKAN
41
BAB 41. ALASAN SISKA MENOLAK
42
BAB 42. KECELAKAAN DAN PERCERAIAN
43
BAB 43. Kamu adalah Istri satu-satunya dan Aku akan mencari Istri Baru
44
Bab 44. Tawaran Dari Kota S
45
Bab 45. Papa James dan Mama Siska
46
BAB 46. KANTUNG JASAD
47
BAB 47. Membawa Vika Pergi
48
Bab 48. Di hadapan Wartawan
49
Bab 49. Aku Mohon Bawalah AKU!
50
Bab 50. Vika?!
51
Bab 51. Saham turun
52
Bab 52. Vika adalah Putriku!
53
Bab 53. DRAMA MAKAN SIANG
54
BAB 54. SAH MENIKAH DAN HAMIL
55
Bab 55. Keajaiban
56
Bab 56. Maksud senyuman Andreas dan Pihak berwajib
57
Bab 57.
58
Bab 58. Apa ini semua rencanamu?
59
Bab 59.
60
Bab 60. Tempat
61
61. Kejujuran
62
62. S2. 01.
63
S2. 02. UCAPANMU ADALAH DOA
64
S2. 03. Papa sedang sibuk di kamar
65
S2. 04. Kartu Nama
66
S2. 05. Sebaiknya Kita Harus Kembali
67
S2. 06. 10 Tahun berlalu
68
S2.07. Brady Ingin Melamar Vika
69
S2. 08. Kedatangan Brady
70
S2. 09. Pengakuan dan Penolakan
71
S2. 10. BUKA BAJU ITU!
72
S2. 11. Ezra, apa kamu membenciku?
73
S2. 12. Senyam-senyum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!