Ep_3.. Ekskul

"Anda tidak mengenakan sebuah cincin di jemari tangan anda Mr" jawab lagi.

"Analisa yang bagus Eli" kata si dosen tampan itu kemudian dia pun mulai berjalan ke tengah kelas.

"Guy's dalam dunia bisnis,kita juga harus pintar untuk menjadi seorang analisa yang handal tentu dalam membaca segala peluang..karena apa,karena bagi para pebisnis tidak ada peluang yang akan datang dua kali..jadi semua peluang harus bisa untuk kita manfaatkan sebaik mungkin,Analisa dan insting..kedua nya berperan sangat penting untuk bisa menentukan target-target kita kedepan nya dan kau nona Eli, you're good analyzer" jelas sang dosen tampan dengan memuji Eli dan tentu saja membuat Eli memerah wajah nya.

Lihat lah dosen itu..astaga dua sangat cerdas bahkan ketika kelas sedang melenceng jauh dari apa yang dibahas hingga masuk ke ranah yang bisa di katakan sangat pribadi pun dia masih bisa untuk mengembalikan alurnya ke tempat semula,tentu nya tanpa dia menjawab secara langsung pertanyaan dari Jevma itu,bahkan dia bisa membungkam semua pertanyaan yang menjurus ke arah sangat pribadi di kelas itu.

"Ok guy's,I think it's a good warming up..saya hanya ingin membuat kelas jadi terasa lebih santai namun saya juga ingin memastikan bahwa kalian semua bisa mengerti mengapa kalian memilih jurusan ini..mungkin sebagian mahasiswa masuk ke jurusan yang sebenar nya tidak cocok dengan mereka and this is the big mistakes they ever made,nona Jevma bisa berikan alasan mengapa kau memilih masuk kedalam jurusan bisnis?" kata si dosen menjelaskan dan bertanya tujuan mereka masuk kedalam jurusan bisnis.

"So simple Mr,karena ayah ku juga pengusaha dan tentu juga dia butuh penerus untuk meneruskan usaha nya" jawab Jevma dengan nada yang terkesam begitu sombong.

"Hmm begitu,apa semua nya juga begitu guy's?" tanya si dosen tampan itu dan di jawab oleh sebagian anak dengan sedikit berteriak mengiyakan dan hanya menyisakan Eli seorang yang kini hanya mampu tertunduk malu.

"Kalau kamu..apa alasan mu masuk ke jurusan ini?" tanya si dosen pada salah satu mahasiswa yang lain nya.

"Ayah ku seorang bankir dan kurasa juga mungkin aku juga akan meneruskan profesi nya setelah dia pensiun" kata si mahasiswa.

"Good."

"Kalau kamu?" kini giliran si Giena yang di tunjuk.

"Sama seperti Jevma Mr..saya juga harus meneruskan bisnis keluarga karena harapan mereka hanya saya" jawab Giena dengan tegas dan lugas.

"Dan kamu Eli?" tanya sang dosen pada seorang wanita yang ada di sebelah Giena yang tak lain adalah Elianor sendiri.

Kini Eli benar-benar tidak tahu harus menjawab apa,dia hanya bisa tertunduk untuk beberapa detik karena merasa malu dan tak memiliki jawaban lebih tepat nya ragu akan jawaban nya,ingin sekali rasanya dia menghilang saja dari kelas karena kini tatapan semua orang malah tertuju ke arah nya.

"S..saya..saya" sekali lagi tampak Eli menghela nafas nya cukup dalam sebelum menjawab pertanyaan dosen tampan itu, baik cepat atau pun lambat semua orang pasti akan tau siapa Eli sebenar nya dan juga agi pula tidak ada yang harus dia sembunyikan bukan,dia tidak membohongi siapapun jadi tidak usah takut akan di acuhkan anak-anak.

"Saya yatim piatu Mr..saya sudah tidak memiliki orang tua sejak lama,apalagi bisnis keluarga..saya hanya mahasiswa penerima beasiswa di jurusan bisnis dan akan magang setelah selesai kuliah,jika pekerjaan saya baik mungkin saya juga akan diangkat sebagai staf di perusahaan itu tapi jika tidak paling hanya karyawan biasa" ujar nya dengan jujur dan juga Eli berani untuk mengangkat wajah nya menatap sang dosen saat dia mengucapkan kalimat itu.

"It's ok,good choice guy's..jadi di sini semua punya tujuan nya sendiri-sendiri dan juga punya alasan tersendiri untuk mempelajari bisnis..so pertahankan alasan kalian itu hingga kalian bisa menyelesaikan pendidikan dan juga kalian bisa mencapai tujuan yang kalian inginkan" ujar nya menatap semua mahasiswa di kelas sambil berdiri di depan mereka semua.

Lihat lah si dosen itu bahkan tidak menilai setiap jawaban dari masing-masing mahasiswa nya,dia hanya membahas nya tanpa membeda-bedakan dan itu semakin membuat Eli mengagumi nya tiba-tiba,karena sang dosen ternyata tidak memandang berbeda diri nya dari teman-teman di kelas itu.

Pada dasar nya karena memang yang untuk kuliah di tempat ini harus membayar sangat mahal sementara Eli,dia gratis karena dia pandai hingga mendapatkan beasiswa penuh..tak terasa dua jam berlalu begitu cepat hingga akhirnya si dosen tampan itu pun harus berhenti di titik kesimpulan.

"Baiklah guy's sekian pertemuan kali ini,jika kalian memiliki pertanyaan lain yang belum sempat tersampaikan tadi saat kelas berlangsung kalian bisa mengirimkan pertanyaan itu lewat email pada saya..saya juga telah meninggalkan kartu nama saya di atas meja dan kalian bisa bertanya tentang pelajaran yang tidak kalian pahami..oke see you next time guy's" kata sang dosen lalu mengakhiri kelas dan keluar dari. kelas menuju ruangan nya.

"Thank you Mr.Rieve" sahut Jevma dengan mata yang berbinar-binar.

Kini kelas telah usai dan semua mahasiswa juga tampak mulai menghambur keluar kelas setelah sang dosen tampan itu keluar dan meninggalkan ruangan..kini kelas sudah sepi dan hanya menyisakan Giena yang kini tengah berdiri di depan papan pengumuman tentu untuk memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

"Aku ingin ikut kelas seni" kata Giena mantap.

"Good choice..itu sangat keren untuk mu" balas Eli masih mendongak untuk melihat banyak nya pilihan ekstrakurikuler yang terdaftar di papan itu.

"Kau sendiri,apa yang kau pilih Eli?" tanya Giena sambil menoleh ke arah Eli yang hanya menatap tanpa memilih apapun.

"Aku..aku bahkan tidak memiliki hobi apapun Gi,dan juga itu malah akan semakin menyulitkan ku untuk memilih pelajaran ekstrakurikuler yang aku sukai karena aku tak memiliki banyak waktu" jawab Eli tersebut manis.

"Bisa kau ceritakan padaku kenapa kau ingin ikut teater?" tanya Eli karena dia juga butuh contoh untuk nya agar bisa memastikan apa ekstrakurikuler yang tepat untuk nya karena dia juga ingin sebenarnya.

"Ck,ya karena di sana kan ada nama si Nathan" kata Giena berbinar-binar menyebutkan nama pria yang membuat nya berbinar.

"Nathan?" tanya Eli malah jadi bingung.

"Itu loh El,pria berambut pirang yang berdiri di ujung lorong tadi,dia sangat tampan" kata Giena sambil senyum-senyum sendiri seperti orang kesambet.

"Dari mana kau tahu dia nama nya Nathan?" Tanya Eli tak habis pikir karena teman nya itu bahkan sudah tau nama ketua osis tadi.

"Aku kan menstalking medsos nya..lihat lah" ujar Giena sambil menunjukan sebuah akun media sosial yang penuh dengan foto-foto pria yang Giena maksud.

"Astaga..baiklah mungkin aku akan memilih kelas desain atau sejenisnya saja" tampak Eli hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat betapa teman nya sangat menggilai si pria dan menjawab asal mengenai ekskul yang dia pilih.

"Ok, whatever..bagaimana kalau kita ke club saja malam ini itung-itung kan buat merayakan hari pertama kita di kampus.. bagaimana?" saran Giena.

"I'm sorry Gi tapi aku harus bekerja malam ini,kau tahu kan aku bisa jadi mahasiswa di kampus ini karena apa?" tolak Eli karena dia benar-benar tidak bisa karena dia harus bekerja.

"Aku traktir bagaimana?" bujuk Giena berharap Eli mau.

"Thank you Gi,tapi maaf aku tetap tidak bisa karena aku harus bekerja" tolak Eli sekali lagi karena dia benar-benar tidak bisa meski ingin.

"Baiklah,tapi jika kau sedang libur katakan pada ku agar kita bisa ke sana bersama-sama" kata Giena bisa menerima alasan Eli meski dia juga terlihat sedikit kecewa.

"Of course" balas Eli tersenyum.

Dan kini mereka pun berpisah setelah supir pribadi Giena datang untuk membawa nya pergi..meski Eli sempat ditawari tumpangan tapi Eli merasa masih bisa pulang sendiri dengan berjalan kaki..toh lagipula memanjakan diri adalah hal yang paling dilarang dalam seluruh kehidupan nya.

Sesampai nya Eli di asrama, Eli bergegas mandi dan mengganti pakaian nya karena dia sudah tak memiliki banyak waktu tersisa tentu saja karena pekerjaan paruh waktu nya yang sudah menunggu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!