Setelah hari menjelang sore Eli bergegas menuju ke tempat nya bekerja.. Eli bekerja di cafe sebagai pelayan ya hanya itu pekerjaan yang bisa dia lakukan setelah jam kuliah selesai.
"Sore paman Bill" sapa Eli saat dia masuk kedalam cafe dan melihat sang pemilik sedang duduk di meja melakukan pembukuan.
"Oh hay Eli..sore juga, bagaimana kuliah nya?" kata paman Bill balas menyapa Eli.
"Menyenangkan paman..aku ke belakang dulu ya" balas Eli sumringah lalu berjalan ke belakang untuk melakukan pekerjaan nya.
Setelah nya Eli bergegas menuju meja bar yang ada di sana dan bergabung dengan rekan kerja nya yang lain..tampak seorang wanita cantik yang usia nya jauh lebih tua di atas Eli sedang membuat pesanan pengunjung.
Dia adalah Vea,ada yang lain nya juga tapi mereka seperti nya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.
"Antar ke meja nomor 5" kata Vea sambil menyodorkan secangkir kopi untuk pelanggan.
Saat Eli mengangkat cangkir kopi itu dan keluar menuju meja para pengunjung, Eli di buat jantungan oleh seseorang yang sedang duduk di meja nomor 5 itu..sejenak Eli pun tak mampu untuk bergerak karena masih terlalu gugup dan terkejut.
Dia semakin gugup saat si pelanggan malah tersenyum dan menatap nya..oh tuhan rasa nya udara di sekitar nya menjadi semakin berkurang..dia sesak nafas melihat hal itu.. bagaimana bisa dia ada di sini bahkan untuk sekedar nongkrong bisa di bilang cafe itu tidak lah pas.
Setelah mengumpulkan kemampuan untuk berjalan nya, Eli kemudian mulai melangkah mendekati meja dimana seseorang yang dia kenal sedang duduk manis menatap nya.
'Ya tuhan aku bisa mati mendadak kalau begini..huft ayo Eli kau bisa..you can do it' gumam nya sambil melangkah semakin mendekati pria itu yang masih menatap nya tanpa berkedip.
Tatapan nya itu loh astaga..bisa membuat nya meleleh..tatapan yang sama persis saat di kelas tadi siang..ya Mr.Rieve dosen nya.
"Maaf sir,kopi anda" kata Eli sambil meletakkan secangkir kopi itu di hadapan Mr Rieve dan dia pun mengucapkan terimakasih sambil tersenyum,oh God itu membuat Eli seperti gunung es yang mencair.
"Thank's Eli,emm..apa kau bisa duduk sebentar?" tanya nya masih dengan tatapan mata yang sama.
"Sorry sorry,saya tidak bisa karena peraturan nya memang karyawan tidak di perbolehkan untuk berkomunikasi terlalu lama dengan pelanggan" kata Eli berbohong sedikit karena dia bisa meleleh jika terlalu lama ngobrol dengan Mr Rieve.
"Ok,kembalilah bekerja terimakasih ya" kata Mr Rieve lalu dia tersenyum yang mana membuat Eli klepek-klepek.
Setelah nya Eli kembali ke belakang dengan perasaan yang entah lah..jika memang dia berkenan tadi sebenarnya tidak apa-apa juga sih,toh paman Bill juga tidak akan marah seandainya dia ngobrol dengan Mr Rieve.
Sebenarnya para pekerja di cafe itu juga mengenal Mr Rieve yang seorang pengusaha sukses pemilik LTX MORTURE dan RTH CORPS..dua perusahaan besar itu kata nya sih sering masuk TV bahkan sering mendapatkan banyak sekali penghargaan di berbagai kategori..namun yang paling Eli bingungkan adalah,dia tidak pernah melihat Mr Rieve di TV maupun koran atau majalah.
Apa dia yang kurang update hingga tidak tau hal itu.
"Eli,apa kau tau pria yang baru saja kau antarkan kopi di meja nomor 5 tadi?" tanya Vea sambil menunjuk ke arah meja nomor 5 yang tadi Eli antarkan kopi.
"I..iya, kenapa memang nya?" jawab Eli sedikit ragu karena dia hanya tau bahwa Mr Rieve adalah dosen di kampus nya juga pengusaha tapi entah pengusaha apa dia juga tidak tau.
"Dia itu pengusaha yang sangat kaya raya,kau tau dua perusahaan besar yang sering berseliweran di layar televisi kan..dia itu pemilik nya,bukan kah dia sangat tampan meski usia nya sudah 37 tahun tapi dia tidak terlihat tua..aku ingin deh jadi pendamping nya atau bahkan sugar baby nya" kata Vea dengan mata berbinar-binar sambil menceritakan tentang Mr Rieve.
"Setahu ku dia dosen di kampus ku dan juga pengusaha tapi aku tidak tau pengusaha apa" kata Eli singkat karena memang dia hanya tau itu.
"You lucky girl Eli" kata Vea.
Tepat sekali apa yang Vea katakan pada nya..dia memang gadis beruntung yang mendapat beasiswa penuh untuk kuliah di kampus itu..jika tidak pasti dia hanya akan berakhir menjadi pelayan cafe seperti rekan kerja nya di sini.
Eli memiliki mimpi untuk bisa memiliki kedai kopi nya sendiri,ya suatu saat dia akan membuka cafe sendiri dengan memakai nama nya atau kedua orangtua nya,mungkin.
"Eli apa kau tak sadar jika pria itu sejak tadi mengawasi mu terus?" tanya paman Bill saat Eli sedang membereskan meja bar bekas kopi tadi.
"Hah,tidak paman..mungkin dia sangat menikmati kopi di sini" Eli mengelak karena dia merasa sependapat dengan paman Bill namun dia tidak mau mengatakan pikiran nya.
"Bahkan dia sudah lebih dari dua jam duduk di sana..mungkin juga kopi nya sudah dingin" kata paman Bill sambil melihat arloji di pergelangan tangan nya.
"Jika dia mau dia bisa memesan lagi paman" kata Eli santai lalu kembali membersihkan meja bekas kopi.
"Sebaik nya temui saja dia Eli, mungkin dia ingin bicara dengan mu" kata paman Bill.
Tampak Eli menghela nafas nya panjang..dia menoleh ke arah Mr Rieve yang kini tengah serius dengan ponsel nya..lalu dia berkata pada paman Bill.
"Haruskah paman?" tanya Eli lirih sambil menoleh ke arah paman Bill lalu paman Bill pun tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
Dengan segala pertimbangan akhirnya Eli menghentikan kegiatan nya lalu berjalan menghampiri Mr Rieve dengan perlahan..saat pria itu menoleh tampak wajah nya terkejut karena Eli sudah ada di depan nya tanpa suara.
"Oh..Hay" kata nya sedikit terkejut namun tetap mempesona dengan senyum maut nya.
"Maaf Mr apa anda ingin bicara dengan saya?" tanya Eli tanpa basa basi.
"Hmm..aku hanya sedang menikmati minuman ku" kata nya masih tersenyum.
"Mungkin kopi anda sudah dingin sejak 2 jam yang lalu Mr" balas Eli masih biasa namun tetap sopan.
"Aku suka menikmati waktu sambil mengurus pekerjaan ku,termasuk duduk di sini" jawab Mr Rieve masih santai.
"Maaf Mr,kata paman Bill anda sejak tadi memperhatikan saya,apa benar?" tanya Eli yang ingat dengan perkataan paman Bill tadi dan pikirnya nya juga membenarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments