Selesai mengantar pesanan, Kanaya Nining dan Bagas sedang bercanda.
Nay, lihat deh dari tadi tuan itu ngilihatin kamu terus deh! jangan-jangan dia naksir lagi sama kamu!" ucap Nining mengoda Kanaya.
"Apaan sih Ning, ya ngak mungkin lah, kali aja dia lagi lihatin Bagas, jadi naksi nya sama Bagas kali," Balas Kanaya tersenyum.
"Kok aku sih Nay, ya ngak mungkin lah aku masih normal lo," timpal Bagas pula. ya kali dia di sukai sama cowok, walau pun tampan tetap saja dia tidak mau.
"Kamu normal mungkin dianya tidak, bukti nya sampai sekarang dia masih lihatin kamu," ucap nya lagi kali ini dengan tertawa.
Dia dan Bagas memang bersebelahan jadi jika melihat Kanaya seperti melihat Bagas juga.
"Dih ogah," ucap bagas bergidik. Mereka bertiga pun tertawa.
"Eh Nay, enak ya lo bercanda terus! sampai gak tau waktu kerja!" marah Tiyas tiba-tiba datang mendorong Kanaya.
Mendapat perlakuan dari Tiyas Kanaya hanya diam, karna dia malas berurusan dengan Tiyas yang sangat membencinya entah karena apa.
"Yas, Lo kenapa sih? datang langsung marah-marah?" ucap Nining, padahal mereka bercanda ada tiga orang, tapi hanya Kanaya lah yang Tiyas marahi.
Ini anak makin lama makin ngelunjak, mentang-mentang pak Deri, baik sama dia jadi ginini makin seenak nya."
"Eh Yas, yang bercanda itu kita bertiga kenapa lo marah nya sama Naya doang," Bagas angkat bicara.
"Terserah gue dong mau marah sama siap."
"Lo i_."
"Sudah lah Ning! ngak usah di ladenin," ucap Naya lembut memotong ucapan Nining. Ahir nya Nining pun diam.
"Ada apa ini? kenapa kalian malah ribut disini? kalian tidak malu di lihatin penginjung," pak Deri datang, begitu mendengar kalau karyawan nya sedang ribut, terlebih lagi mereka ribur di depan pengunjung.
"Ini pak! mereka asik ngobrol dan becanda bukan nya kerja, terutama Naya tu," ucap nya kembali menyalah kan Naya.
"Kita kerja kok pak! habis nganterin pesanan tuan yang ada di sana, baru kita duduk dan bercanda sekalian nungguin mereka selesai," jelas Nining.
"Ngak pak! mereka dari tadi duduk aja aku yang ngerjain semua nya," ucap Tiyas, berbohong.
"Yas, lo jangan mengada-ngada ya, dari tadi itu kita yang kerja! sedang kan lo nggak tau ada di mana," ucap Nining benar ada nya. Dari tadi Tiyas memang entah ada di mana.
"Gua it_." ucapan Tiyas terhenti karena dipotong seseorang.
"Bukan nya kamu ya, gadis yang ada di meja sana," Rasya menunjuk kearah meja yang di isi tiga pria.
Semua orang menatap Tiyas.
memang benar dari tadi dia ada di situ sedang menggoda pria yang duduk di situ, tapi di tolak mentah-mentah oleh pria itu, jadi dia melampiaskan nya pada Naya, terlebih lagi saat ia melihat Naya sedang tertawa membuat hati nya bertambah panas.
Semenjak Kanaya masuk kerja dia merasa tersaingi, karna semua orang memuji dan berteman dengan Kanaya.
"bu_bukan pak itu bukan saya," elak nya terbata, denan suara yang rendah tidak seperti tadi.
"Maaf tuan, sudah membuat anda tidak nyaman," ucap pak Deri, melihat siapa yang sedang bicara.
"Tidak masalah! saya hanya didak suka, melihat orang yang tidak salah, di salahkan," ucap nya datar menatap Tiyas.
"Sekali lagi saya minta maaf tuan," pak Deri kembali meminta maaf.
"Ada apa tuan? sedang apa tuan di sini?" tanya Keny, asisten nya.
Saat kembali dari toilet tuan nya tidak ada di kursi nya, begitu pun dengan tuan Rajo. Lalu ia mencari keberadaan tuan nya.
Betapa terkejut nya melihat tuan nya ada di kerumunan para karyawan yang berkumpul dia pun menyusul tuan nya, karna ia pikir sedang terjadi sesuatu.
"Tidak ada! ayo kita pergi!" mengakak Keny pergi dari tempat itu.
"Jangan mempekerjakan orang yang tidak berguna," ucap nya lagi sebelum pergi meninggal kan restoran itu.
Deri pun hanya minta maaf sambil menunduk. melihat Rasya meninggal kan restoran nya.
"Kalian semua! ikut keruangan ku sekarang!"
Setelah mengatakan itu, pak Deri pun pergi keruangn nya diikuti Kanaya Nining Bagas dan juga Tiyas.
Sampai di ruangan nya pak Deri, ia pun menelvon pekerja yang menjaga cctv, agar ia tau siapa yang salah, jadi tidak salah dalam mengambil keputusan.
"Tiyas mulai sekarang, kamu saya pecat," ucap pak Deri, setelah ia melihat cctv nya memang Tiyas lah yang bersalah.
"Tapi pak, sa_."
"Tidak ada tapi-tapian, kamu sudah membuat keributan, masih ingin membela diri? kamu tau tidak siapa orang yang tadi itu?" ucap nya sambil bertanya pada Tiyas.
Tiyas pun menggelengkan kepala, karna tidak memperhatiakan siapa pria yang sudah membela Kanaya.
"Dia itu tuan Rasya," mendengar itu Tiyas menganga tidak menyangka.
"Sekarang juga kamu pergi! tidak usah datang lagi."
"Awas! kau Nay! Akau akan membalasu!" ucap nya, keluar dari ruangan itu lalu oergi dari restoran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
😎
emang Feeling teman itu juga luar biasa. apalagi feeling istri. dahhhjuara..
2023-06-09
3
🐇
penyakit hati susah betul memang di sembuh kan. apa aja pun salah di mata nya. bener naya diem aja
2023-06-09
3
🎍
eh dasarnya kutu kupret doi yang ditelan bumi kenapa dia yang fitnah temen nya. dunia kerja embah kek gitu woy. sumpeh. sabar ya ning
2023-06-09
3