Bram berjalan ke rumah sakit ia bertemu dengan Mark yang sedang duduk di ruang tunggu yang merupakan temannya yang memiliki wajah asia ( Korean ) dan tubuh sangat tinggi
Mark melihatnya dan emosi dan bangkit
"kau dari mana saja hah !".ucap Mark
Bram hanya terdiam
"kau tidak perlu emosi padaku !.aku juga baru tahu smdan aku sibuk".ucap Bram
Mark tak habis pikir dia tahu bahwa Bram berbohong darinya Bram tidak bisa di hubungi para maid di rumahnya
Vanessa yang tahu Flora masuk ke rumah sakit meminta pada Mark yang tak lain adalah kekasihnya untuk menghubungi Bram
Mark mengambil alih ia sudah berusaha menghubungi Bram namun tak bisa
Ia bersama Vanessa ke rumah sakit
"Bisa bisanya kau itu...."
Vanessa datang dari jauh Mark melihatnya dan tak jadi bicara
Vanessa mendekati mereka berdua ia melihat Bram
"kau dari mana ?".ucap Vanessa
"aku sibuk.aku baru saja tahu dari mark".ucap Bram
Amran melihat dan mendekati mereka
"aku perlu bicara dengan Bram".ucap Amran
Vanessa dan Mark melihat mereka berdua bergantian
"yasudah kami harus pergi ! Amran aku minta tolong kabari aku soal Flora".ucap Vanessa
Vanessa dan Mark pergi
Amran melihat Bram ia menahan rasa marahnya
Bram kini bersama Amran di luar ruangan Flora melihatnya dari jendela
"kau kemana saja hah ?".tanyanya
Bram hanya diam
Amran menghela nafas pelan ia harus sabar dengan Bram jika bukan di rumah sakit ia akan membunuh Bram saat itu juga dengan cara yang tak biasa
Dia sangat membencinya bahkan muak melihat wajahnya
"dia baru saja melewati masa kritis Bram dia telah melalui begitu banyak kehilangan.kau ingat perkataan ku bukan hari itu ?.jangan salahkan aku kau bisa kehilangan keduanya ".ucap Amran
Amran pergi
Flora terbangun Bram di sisinya tersenyum padanya
"kamu".ucapnya
Bram tersenyum
"aku di sini.kau ingin apa ?".tanyanya
Flora tersenyum
Mereka mengenggam tangan milik mereka berdua
"tak ada...temani aku...aku takut".pinta Flora
Bram tersenyum
ia mengecup kening istrinya dan menggengam tangan istrinya erat
•••
Beberapa hari setelah kejadian Flora masuk rumah sakit Bram selalu menemaninya di mansion ia selalu berada di sisinya kapanpun
Bram sendiri takut jika Harish akan menyakiti istrinya ia tak mau Flora di sakiti
Sudah cukup Flora terluka karena masa lalu miliknya
Ia tak ingin Flora di sakiti oleh Harish kakak-nya karena dendam padanya
Flora tengah mandi bersama Bram mereka tengah berendam bersama
Bram membuat sebuah huruf pada punggung Flora
"Aku".ucap Flora
Bram terkekeh
dia membuat beberapa huruf lagi dan Flora mengejanya
"cinta... Kamu... ".ucap Flora
Flora berbalik Bram tertawa dan terkekeh bersamanya
" I LOVE U ".ucap Bram
Flora bersandar di dadanya Bram mengelus lembut kepalanya
Selesai mereka mandi mereka saling berias dan memakai pakaian bersama
Mereka akan ke kantor mereka untuk menyelesaikan permasalahan pekerjaan mereka masing masing setelah beberapa hari tidak bekerja
"Vanessa terus menghubungiku,aku rasa aku harus membantunya ke kantor,aku rasa aku harus kembali! ".ucap Flora memakai Anting di kamar mandi
Sementara Bram memakai kemeja dan memasukkan kancing di kemeja tangannya
Flora membantu Bram memakai dasi hitam
"sudah, sudah tampan".ucapnya tersenyum pada Bram
Bram tersenyum padanya memegang pipinya
"istriku sangat hebat".ucap Bram
Flora hanya tersenyum padanya
Mereka akan pergi dari rumah dan saling merangkul keluar rumah
"aku pergi dulu ya!".ucap Bram
Flora hanya tersenyum padanya
Bram memegang perutnya dan mengusapnya
"kau minta apa? ".tanya Bram
"tidak ada, hari hati saja".ucap Flora
Bram pergi dengan menggunakan kendaraan roda empatnya
ketika Bram menjauh dari pandangannya
Mata Flora berubah menjadi sendu dan menangis
"Bram setega itukah kau kepadaku" .ucap batin Flora
•••
Sementara itu Claudia mengalami hal tak biasa Ia tengah mengajar di taman kanak-kanak kanak saat ini dan merasakan mual yang hebat dari perutnya
Ia makan terkadang mau terkadang tidak dan kali ini Ia memuntahkan semua isi perutnya di toilet
HUEEK...
HUEEK....
Ia menarik nafas dalam
Ia mengusap perut rata miliknya namun ia menangis ia menghapus air matanya
Ia mengajar anak anak kembali kemudian yang menyambutnya ramah
Dan ia balas senyum
•••
Flora mengerjakan pekerjaannya di kantor dengan tak fokus ia mengetik sesuatu yang tak pasti di benda pipih lipat di hadapan-nya
Ia frustasi dan memijat pangkal pelipis di kepalanya
kepalanya terasa sangat sakit dan tak bisa berfikir apapun bahkan tubuhnya terasa sangat lemas
Ia menghembuskan nafas dalam dan berusaha tenang
Ia melihat bon pembelian gelang mewah yang ia temukan di saku Bram beberapa hari yang lalu
Flora mencari tahu pemilik dan pembuat gelang ini dari nama toko perhiasan ini lewat internet
"The Carter Pillar Jewellery Group".lirih Flora
Ia mengenali betul siapa pembuat gelang ini ternyata adalah temannya semasa kuliah bernama Lara
Ia bertemu Lara secara langsung kemudian setelah sekian lama tak bertemu bahkan Lara sendiri tak tahu Flora sudah menikah
"Lara...apa kau kenal dia ?".tanya Flora memberikan foto Bram
"iyaa aku tahu dia..dia adalah pengusaha ternama di negeri ini bukan ?".ucap Lara
Flora dan dia terkekeh
"waktu itu dia memesan dan membeli rancangan terbaruku bersama seorang wanita muda yah mungkin mereka berbeda sekitar 10 tahunan ?".ucap Lara
Flora terdiam namun ia tersenyum kemudian pada Lara
Flora mengendarai mobilnya dengan pelan ia akan menangis ia emosi dan marah
Ia memberhentikan laju kendaraan miliknya di tepi jalan ia menangis kemudian
Pantas saja saat ia bersama Bram ia tanpa sengaja menemukan bekas tanda merah di bahu kanan Bram
Baju Bram yang sangat berantakkan sehabis pulang terkadang dengan alasan AC kantor yang rusak
bodohnya dia
Dia kini tengah ada di pantai sekarang menikmati ombak dan angin sepoi sepoi yang menghangatkan tubuhnya dengan sinar mentari
Namun itu semua tidak mengobati luka di hatinya ia terus menangis dalam diam
•••
Harish tengah tertidur di ranjang extra king size miliknya
Semalam ia habis bermain dengan 2 gadis yang berada di sisinya memuaskan hasrat miliknya
Ia sangat marah mengetahui dan mengingat sesuatu tentang ayahnya
Ia bangun membuka matanya dan bangkit lalu bersiap siap memakai pakaiannya lengkap satu persatu
Ia menaruh 2 buah cek dengan jumlah nol yang cukup besar untuk wanita wanita yang telah memuaskan dirinya semalam dengan puas
Ia menaiki mobilnya dan di jemput anak buahnya serta Lucifer
Harish kini melihat jendela kaca mobilnya yang menggambarkan pemandangan tepi kota berlin dengan tatapan kosong
Lucifer memberikan tabloid berupa undangan pesta dari perusahaan ternama
"apa ini ?".ucap Harish
"ini undangan khusus untuk perusahaaan kita ! Setiap pengusaha besar dan ternama akan datang ke pesta itu,itu adalah kembalinya perusahaan Al Siddiq setelah sekian lama hilang entah kenapa !".ucap Lucifer
"Al Siddiq !".gumam Harish
Ia melihat Tabloid itu dan undangan perusahaan khusus untuknya
"apakah mereka tahu tentang aku ?".tanya Harish
"tidak.mereka belum tahu ! Identitasmu setidaknya masih aman".ucap Lucifer
•••
Di kantor Bram
Bram menerima undangan dari keluarga Al Siddiq
"mereka belum tahu tentang aku bukan ? Mark !".ucap Bram
Ia terkejut mendapat undangan dari keluarga Al Siddiq yang kini kembali setelah lama menghilang
"identitasmu sudah di sembunyikan ! mereka belum tahu Margamu yang asli ! Gunakan margamu yang saat ini !".ucap Mark
Bram terdiam ia mengepal kuat tangannya kemudian
•••
Di penthouse Claudia
Malam harinya
Seorang mengetuk pintu 3 kali
Tok
Tok
Tok
Claudia yang habis dari kamar mandi membukanya ternyata Bram yang datang ia membawa makanan
Ia tersenyum dan membiarkannya masuk lalu mereka makan bersama
Claudia bersandar di dada bidang Bram yang tengah mengelus bahunya
Mereka tengah di atas ranjang
"ku dengar kau sakit ?".ucap Bram
"aku hanya tak enak badan hari ini".ucap Claudia
Bram menyemangati dirinya
Mereka tersenyum dan berciuman lembut penuh gairah mereka bermain kemudian dengan saling mengejar dan memberikan sentuhan hangat
Bram bertelanjang dada mengejar dan menangkap Claudia sementara Claudia sendiri hanya memakai pakaian dalam dan kemeja Bram mereka tertawa bersama
Bram berhasil menangkap Claudia dan menciumnya lalu mengangkatnya di dinding
TING
TONG
"apa kau pesan makanan ?".tanya Bram
"sepertinya begitu".ucap Claudia
Claudia turun dari kekeuhan Bram dan membuka pintu
Ceklek
ketika ia melihat siapa yang datang ia merasa seperti sangat takut dan terkejut bagaikan serasa di tusuk jantungnya
ia melihat wajah yang familiar dan tentu tak mungkin tak kenal
"siapa sayang ?".ucap Bram
Bram terdiam dan terkejut ketika ia melihat bahwa istrinya datang dengan wajah pucat pasi dan air mata
"Flora".ucap lirih Bram
Flora tak bisa menahan rasa kecewanya terlebih ia melihat Bram dan Claudia seperti itu lalu memutuskan pergi kemudian berlari menangis
Bram mengambil pakaiannya di lemari asal dan memakainya kemudian
Ia mengejar Flora
Flora terus menangis dan berlari tak tentu arah ia pergi bahkan hujan mendatangi dan membasahi tubuhnya hingga
Ketika ia menoleh di jalan
BRUKKKKK
Seseorang dengan cepat menolongnya namun ia sendiri terjatuh dan terbentur kepalanya hingga pingsan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments