TL/N : Dekorasi kamar Gray
Pagi-pagi sekali di kediaman Marquis, Gray terbangun oleh suara hujan yang turun dengan deras. Dia mencoba untuk kembali tidur tapi tidak bisa.
Gray mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, ia melihat jam dinding telah menunjukkan pukul delapan pagi.
“Mungkinkah system telah selesai di update?” Gumam Gray.
Ia kemudian membuka System Window, tetapi yang muncul pertama kali adalah halaman pesan yang menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan System Window.
[Update System versi 0.3 :
Menambahkan fitur Quest wajib dan terpicu. Menambahkan Fitur Point Store. Menambahkan fitur perluasan inventori. Menambahkan fitur penukaran point dengan mata uang dunia. Menambahkan fitur daily login untuk 7 hari ke depan. Menambahkan fitur telusuri. Menambahkan fitur gacha. Menambahkan fitur Store Bumi, bagi tiga utusan Dewa Tertinggi Yunani. Fitur Voice kini di terapkan kepada semua fitur]
Setelah ia membacanya, semua pesan itu menghilang, kemudian menampilkan Jendela Sistem yang ingin dilihat Gray.
[Nama : Violeta Gray (5 year)
Gelar : Marquis Child, Wealth Eater
Job : -
Skill : (Death Aura) (Life Slaves)
Point : -
Status : STR 16 DEF 12 INT 21 DEX 6 VIT 4 LUC 10]
“Helm di kepalaku ini terasa seperti tidak pernah ada tapi sepertinya menambahkan statusku dengan benar.”
Pada usia empat tahun Gray telah menggunakan Helmet Of Darkness yang ia terima dari Hades. Helm itu memang rasanya tidak pernah ada di kepalanya tapi Gray selalu memakainya.
Gray kemudian mengecek fitur Daily Login dan menemukan reward yang cukup banyak. Untuk hadiah login pertama, 200 Poin dengan Tinta Ajaib. Gray menerimanya dengan senang hati.
“Aku senang mendapatkan poin tapi Tinta ajaib ini apa?” Gray menggaruk kepalanya bingung.
Setelah ia telusuri menggunakan fitur, Gray mengetahui kalau Tinta Ajaib ini rupanya sebuah Artefak tingkat Common. Artefak biasa dan umum di dunia para Dewa.
[Nama Artefak : Tinta Ajaib
Grade : Common Mid-Tier
Status : Asli
Efek : Saat Kuas yang menggunakan Tinta Ajaib menggambar makhluk, makhluk itu akan keluar dari kertas dan mengikuti perintah anda.
Efek Terkait : Kemampuan tidak dapat berkembang, tahan air, selama tidak di bakar mahluk gambar abadi]
“Bagus tapi apakah aku membutuhkannya? Oh iya bukan kah Artefak semacam ini di jual di pasar? Eh tapi setelah ku pikir-pikir itu sepertinya bukan Artefak melainkan Relic.”
Relik pada umumnya di kenal sebagai barang ajaib layaknya Artefak. Namun mereka tidak memiliki kelas yang jelas untuk membedakan seperti Artefak, karena itu Relic sering di sebut barang ajaib paling rendah.
Beberapa kelompok manusia memang ada yang memberikan kelas untuk Relic, tapi di Kerajaan Goryeo, Gray tidak pernah mengetahui ada kelompok tersebut.
“Mungkin nanti aku akan bertanya pada ayah, tapi untuk saat ini akan ku simpan dulu saja.” Gray memasukan barang tersebut ke dalam inventori nya.
Saat itu hujan turun sangat deras bahkan beberapa kali mengeluarkan petir yang dahsyat. Gray yang sedang berpikir untuk memeriksa beberapa fitur lain menjadi terganggu karenanya. Ia pribadi bukanlah orang yang takut petir, namun hujan pagi ini terasa tidak wajar.
Gray melihat ke luar jendela, menemukan awan di langit sangat gelap seperti malam hari.
“Hari ini bukannya ibuku ada rencana ke Goryeo Store? Bisakah dia pergi ke Toko itu saat hujan deras begini?” Gumam Gray.
Tok... Tok...
“Tuan muda, tuan besar dan nyonya sudah menunggu anda di bawah untuk sarapan.”
“Baik paman Jeff, aku akan ke bawah setelah bersiap-siap.” Gray tersenyum tipis, suara pria tua itu benar-benar melekat di telinganya selama 2 tahun ini.
Setelah selesai bersiap-siap Gray kemudian turun menuju ruang makan.
“Selamat pagi ibu dan ayah.” Sambil berjalan menuju kursinya Gray menyapa.
“Selamat pagi juga nak.” Keduanya menjawab.
“Hei kenapa hanya ayah dan ibu? Ulangi, kau setidaknya perlu menyapa ku juga.” Cherry mendengus kesal.
Gray bertindak seolah-olah tidak mendengarnya, ia makan sambil mengabaikan kekesalan kakaknya itu. Nox dan Erlina hanya tersenyum kecil melihat tingkah kedua anaknya.
“Ngomong-ngomong ibu bagaimana dengan rencana mu dengan Duchess Floryn? Bukankah kalian akan ke pusat perbelanjaan Goryeo Store pagi ini?” Setelah menyelesaikan sarapannya, Gray bertanya karena penasaran.
“Nah ibu sebenarnya ingin membatalkannya karena hujan ini. Tapi keluarga kita tidak memiliki Relic atau pengguna sihir telepati untuk memberitahu itu. Burung pengantar pesan juga tidak bisa beroperasi, jadi Ibu bingung untuk memberi tahu Duchess Floryn.” Erlina hanya takut Duchess Floryn tetap bersikukuh atau menunggunya di Goryeo Store.
Bangsawan Marquis Violeta bukannya tidak mampu untuk membeli Relic semacam itu. Namun Relic dengan kemampuan mengirim pesan biasanya sangat langka dan sulit di temui apalagi di kerajaan kecil seperti Goryeo.
“Bukankah hujan turun pagi sekali? Duchess Floryn kemungkinan ingin membatalkannya sama halnya seperti ibu.” Gray mencoba menjawab positif.
“Yah ibu harap akan seperti itu.”
Gray sebenarnya berpikir untuk memberi tahu ibunya agar tidak khawatir karena dia memiliki Artefak Tinta Ajaib yang dapat menyelesaikan masalah ini. Tapi mungkin itu akan membuat ayahnya bertanya-tanya darimana ia mendapatkannya.
**
Ketika pagi berganti siang, hujan berhenti dengan sendirinya. Gray buru-buru menjumpai ibunya karena ingin menuju Goryeo Store.
“Ibu bisakah ibu menemani ku ke Goryeo Store?” Gray mencoba membujuk dengan bertingkah lucu.
Sebenarnya Gray benci bertingkah seperti anak kecil, tapi jika tidak didampingi ibunya. Ayahnya mungkin tidak akan mengizinkannya.
“Tentu nak, apa kau ingin membeli sesuatu?” Erlina tersenyum mengelus rambut Gray, merasa gemas dengan tingkahnya.
“Aku ingin membeli mainan sihir ibu.” Gray sebenarnya berniat untuk membeli beberapa budak, tapi tentu saja dia tidak bisa mengatakan itu pada ibunya.
“Hais anak kecil memanglah anak kecil.” Erlina bergumam sambil tersenyum-senyum.
Andai saja Erlina tahu apa yang diinginkan anaknya. Dia mungkin akan muntah darah karena terkejut.
**
“Nyonya kereta kudanya sudah siap dan menunggu anda bersama Tuan muda di depan kediaman.” Jeff datang memberitahu Gray dan ibunya yang di ruang tamu.
“Ayo nak.” Erlina mengulurkan tangan, ingin berjalan menggandeng tangan kecil anaknya.
Gray tersenyum manis memegang tangan ibunya. Keduanya lalu naik kereta kuda bersama dan berjalan menuju Toko Goryeo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments