Lima tahun telah berlalu sejak Ben bereinkarnasi dan hidup menjadi Violeta Gray. Sebagai seorang Bangsawan, dirinya tidak pernah kekurangan dalam hal apapun termasuk buku.
Selama empat tahun ini Gray terus membaca buku untuk menyelidiki dunianya. Marquis Violeta termasuk bagian dari Kerajaan Goryeo yang ada di Benua Bintang Barat. Selain Kerajaan Goryeo, terdapat Kerajaan Oxie, Kekaisaran Tarta dan Kekaisaran Tianyu di Benua ini.
Di dunia ini, Gray juga menemukan adanya Penyihir dan Ksatria. Jumlah penyihir memang tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan ksatria, namun rata-rata penyihir memiliki gaji dua kali lipat.
Dan seperti janji Dewa Kematian sebelumnya, Gray memperoleh dua skill, Death Aura (Active) yang memungkinkan dia untuk mengontrol aura kematian. Skill ini akan semakin kuat jika Gray membunuh banyak makhluk hidup.
Dan Skill lainnya adalah Life Slaves (Aktif), memungkinkan Gray mengikat makhluk hidup untuk menjadi budaknya selamanya. Budak tidak bisa menolak perintahnya apapun yang Gray inginkan.
“Skill ini sangat jahat, tidak heran ini berasal dari Dewa Dunia Bawah.”
Gray saat ini tengah berbaring di atas tempat tidurnya. Selama lima tahun ini, kehidupannya benar-benar sangat nyaman. Tidak ada kekacauan sedikit pun selama ini dalam hidupnya.
Tok.. Tok.. Tok.. Suara ketukan berulang terdengar.
“Masuk saja.” Gray bangkit dan merubah posisinya menjadi duduk menghadap pintu.
Seorang pria tua dengan pakaian pelayan memasuki ruangan. Pria itu menundukkan kepalanya dengan hormat sebelum mulai berbicara.
“Tuan muda, makan malam telah siap. Nyoya menunggu anda di ruang makan.”
“Oh baiklah, terima kasih paman Jeff.”
“Dengan senang hati tuan muda.” Pria tua itu menundukkan kembali kepalanya dengan hormat saat Gray melewatinya dan meninggalkan ruangan.
Tidak lama Gray sampai di ruang makan, di sana ia menemukan ayah dan ibunya. Namun terdapat satu sosok yang begitu mengejutkannya.
“Kak Cherry?!”
“Kenapa dengan matamu itu, seperti melihat hantu saja. Aku masih hidup tau.”
“B-bukan begitu maksud ku, kak Cherry kan seharusnya berada di Heaven Academy. Kenapa bisa di sini?”
Violeta Cherry adalah satu-satunya saudara perempuan Gray. Dia juga anak tertua dari keluarga Marquis Violeta, namun pada saat kelahiran Gray, Cherry mengalami penyakit yang menghalanginya untuk bertemu dengan Gray ketika dia baru saja lahir.
“Heaven Academy memberikan para Bangsawan waktu libur sementara karena akan ada pertemuan yang diselenggarakan Putra Mahkota nanti di ibukota.” Cherry menjelaskan dengan singkat, lalu meminum air dari cangkirnya dengan anggun. Gray duduk ketika Cherry menjelaskan.
“Ohhh begitu.” Gray mengambil pisau dan garpu kemudian mulai menyantap daging di piringnya.
Setelah menghabiskan makanannya, Gray berniat meninggalkan ruang makan namun ayah dan ibunya menghentikannya.
“Acara di ibu kota akan berlangsung lima hari lagi, Gray malam ini kamu tidurlah lebih awal. Kita akan berangkat ke ibukota besok pagi.”
“Benar, tidurlah lebih awal malam ini nak. Ayah dan ibu akan meminta pelayan untuk menyiapkan barang-barang mu malam ini."
“Baiklah, kalau begitu aku pamit ke kamar ayah, ibu dan kak Cherry.”
Gray meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamarnya. Setelah mematikan lampu kamarnya Gray dengan cepat tertidur.
**
Pagi hari yang cerah di Kediaman Marquis Violeta, ketika Gray tengah bersiap-siap empat kereta kuda telah bersiap di depan kediaman. Jika diperhatikan terdapat sekitar dua puluh Ksatria dengan kudanya yang mungkin akan menemani dan mengawal keluarga Marquis sampai di ibukota.
Beberapa pelayan juga terlihat tengah memasukkan barang-barang keluarga Marquis ke dalam kereta kuda. Barulah ketika selesai mereka mulai memasukan barang-barang mereka, kemudian barang-barang Ksatria.
Ketika Gray telah selesai bersiap semua aktifitas pelayan dan Ksatria sudah selesai. Rombongan telah siap untuk melakukan perjalanan jauh.
Gray menjadi yang paling terakhir masuk ke dalam kereta kuda.
“Gray, kau lama sekali.” Ucap Cherry.
“Tidak ada pelayan yang membangunkan ku kak.” Gray memberi alibi.
Mendengar itu Cherry hanya diam seribu bahasa. Rombongan Marquis kemudian berangkat, ketika kereta berada di luar kediaman Marquis, Gray melihat ke luar jendela dan merasakan para rakyat jelata memandangi keretanya dengan rasa iri.
‘Mereka sangat iri dengan kehidupan bangsawan sepertinya, yah mereka tidak bisa disalahkan juga sih karena itu.’ Gray hanya menghela nafas, tidak memikirkannya lebih jauh.
Beberapa saat kemudian rombongan Marquis akhirnya melewati gerbang Kota Violet. Menandakan mereka sudah di luar wilayahnya.
“Tuan Nox, sebentar lagi kita akan memasuki wilayah Hutan tanpa nama.” Seorang prajurit berbicara dari luar.
“Gunakan Spirit Stone untuk Detection Tool segera agar perjalanan lebih aman.”
“Dimengerti Tuan.”
TL/N : Gambaran hutan nya.
Spirit Stone, Gray pernah membaca tentang batu tersebut. Kalau tidak salah Spirit Stone pada awalnya merupakan Batu Spirit yang hanya digunakan untuk mengetahui bakat seseorang di elemen-elemen tertentu.
Namun beberapa bulan yang lalu Gray pernah mendengar Kepala keluarga Marquis Violeta yaitu Nox, mengembangkan kemampuan Spirit Stone agar berfungsi sebagai energi untuk Detection Tool.
‘Mungkin karena ini Marquise Violeta akhir-akhir ini di sebut sebagai jajaran Bangsawan terkaya di wilayah Selatan.’ Pikir Gray.
“Gray, Cherry apakah kalian berdua mengetahui Detection tool?” Nox khawatir perjalanan akan membosankan untuk istri dan kedua anaknya, jadi dia memulai pembicaraan.
“Detection Tool adalah alat yang dibuat olehmu ayah.” Cherry menjawab cepat.
“Jawaban ku sama seperti kak Cherry ayah.”
“Kalau begitu apakah kalian tau kenapa Detection Tool ini di buat? Dan kenapa bisa sangat laku di pasar?” Nox tersenyum, mencoba menguji wawasan kedua anaknya.
“Ayah membuat Detection Tool karena benda seperti itu tidak ada sebelumnya, lalu kenapa benda itu bisa laku? Itu karena label keluarga Violeta tercantum pada Detection tool.” Cherry menjelaskan apa yang dirinya pikirkan.
“Bagus namun itu masih setengah, bagaimana dengan mu Gray?”
Gray menghela nafas melihat Cherry tersenyum percaya diri, dia merasa diremehkan oleh kakaknya. Gelar Wealth Eater/Pelahap Kekayaan yang dia miliki bukan sekedar pajangan. Sebelum ia bereinkarnasi Gray merupakan seorang pria yang menduduki peringkat satu kekayaan dunia.
“Ayah menciptakan Detection tool karena melihat peluang bisnis di dalamnya, alasan ayah menciptakan Alat Deteksi kemungkinan karena ayah memiliki target pasar pebisnis, ksatria dan bahkan penyihir. Kalau di tanya kenapa bisa laku? Itu karena skill deteksi kebanyakan hanya di miliki oleh seorang penyihir dan bahkan tidak semua penyihir memilikinya.”
“Menyewa Penyihir dengan skill Deteksi sangat mahal, Ayah melihat peluang itu lalu menciptakan Detection Tool untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Itu sebabnya Detection Tool sangat laku. Kalau ayah mau aku bisa menjelaskannya lebih jauh.”
“Tidak perlu, itu sudah sangat sempurna nak.”
Nox benar-benar sangat terkejut atas jawaban anaknya. ‘Gray benar-benar memiliki wawasan yang sangat luas, anak ini bahkan di umur 1 tahun sudah mulai membaca. Aku yakin darah pebisnis Violeta benar-benar mengalir di tubuhnya.’
Nox tersenyum hangat kemudian mengelus kepala anak laki-lakinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments