Hari ini hari pertama bisnis kuliner ku dimulai. Pagi-pagi sekali aku bersiap dan bergegas menuju toko. Sesampainya ditoko aku langsung membuka pintu depan dan menata kursi dihalaman yang menyatu dengan swalayan. Tidak banyak hanya empat meja dan set kursi terpasang. Aku mengeluarkan semua bahan-bahan agar terlihat oleh pembeli nanti nya. Banner yang kupesan sudah jadi dan sekalian aku pasang. "Aneka mie by AX food." Itu menu pertama yang aku jual hari ini, itu adalah satu dari sekian menu yang aku pilih. Aneka mie adalah makanan semua kalangan mulai dari anak dan orang dewasa, dari kalangan menengah sampai kalangan atas menyukainya.
Setelah buka cukup lama tidak ada satu orangpun datang atau bahkan bertanya. Pelanggan swalayan yang datang dan pergi sesekali hanya melirik ke arahku. Aku hanya tersenyum dan sesekali menawarkan jualan ku. Tetapi tidak ada yang membeli sampai sekarang. Sudah semakin siang aku mulai memutar otak bagaimana ini bisa laku terjual. Promosi apa yang harus aku lakukan.
Tanpa pikir panjang aku membuat lima porsi mie, harum yang semerbak membuat beberapa orang yang lalu lalang mulai menaruh perhatian. Aku mengantarkan lima porsi mie tersebut kedalam toko swalayan didekat toko yang aku tempati. Aku masuk perlahan ke dalam dan berbicara kepada karyawan disana.
"Permisi pak."
"Iya mbak ada yang bisa dibantu."
"Nama saya Alexi saya baru mulai jualan mie ditoko kecil didepan, kalau tidak keberatan ini ada mie untuk dicoba."
"Ow terimakasih apa ini gratis?"
"Iya pak ini gratis itung-itung untuk promosi, apa saya bawa masuk kedalam tidak masalah?"
"Iya tidak apa, sekali lagi terimakasih ya mbak."
"Sama-sama pak kalau begitu saya permisi."
Sambil menaruh mangkok kedalam tadi ada beberapa orang yang sedang berbelanja melihat kearah ku semoga mereka tertarik nantinya. Menu makanan yang aku jual memang banyak dan pasaran tetapi resep bumbu yang kubuat ini yang paling spesial, membuat rasa mie dan bumbu menyatu menjadi satu dan harum yang semerbak menggoda.
Setelah keluar dari dalam swalayan mengantarkan mie aku kembali lagi ketoko dan menunggu pembeli dengan harapan tinggi. Tak lama dari jauh terlihat seorang laki-laki paruh baya berjalan ke arahku.
"Siang mbak, ini jualan apa ya?" Sambil melihat-lihat ke berbagai arah.
"Saya jual aneka mie pak, ini menunya." Sambil tanganku yang menyodorkan selembar menu kepadanya.
"Saya lihat-lihat dulu boleh ya."
"Iya silahkan kan pak."
Kemudian dia mengambil menu dan membawanya ke tempat duduk sambil mengamati nya. Tak lama dia memesan mie goreng dan minuman. Aku dengan semangat langsung membuatkan menu yang dipesan. Dalam hati aku berharap semoga dia menyukai masakan ku dan pelanggan yang lain ikut berdatangan.
Setelah pelanggan pertama ku selesai menikmati makanannya dia datang dan menghampiri ku.
"Berapa mbak?"
"15c saja pak." jawabku dengan dengan senyuman.
"Ini mbak." Dia menyodorkan uang besar 100c.
"Baik pak, ini kembaliannya terimakasih sudah mampir ke AX food."
Dia meraih uang kembaliannya dengan wajah yang terlihat bahagia. Setelah pelanggan Pertamaku pergi aku bergegas membereskan mangkok yang masih ada di meja dan dengan hati yang sangat senang aku melihat mangkok yang kosong. Itu menandakan bahwa makanan yang aku sajikan untuk dia sepertinya enak.
Tak lama setelah itu mulai banyak orang yang penasaran dengan menu yang aku jual sekarang ini. Pembeli kedua pun datang, dan seterusnya mulai ramai orang yang datang mengunjungi toko dan mencicipi menu yang tersedia. Setelah beberapa orang datang mencicipi banyak orang yang berkomentar bawa mie yang aku jual ternyata enak sekali. Mereka memberi komentar bahwa menu mie ini memang pasaran dan banyak dijual di berbagai tempat namun rasa mie yang dijual di sini memiliki rasa yang cukup khas. Mendengar komentar dari berbagai pelangganku aku semakin bersemangat.
Hari mulai malam dan 50 porsi mie yang aku siapkan untuk aku jual hari ini ternyata habis dibeli habis oleh pembeli. Memang aku tidak menyiapkan banyak untuk hari ini karena ini masih hari pertamaku aku takut semua yang sudah aku siapkan tidak habis. Tapi semua di luar dugaan semua porsi makanan yang aku siapkan ternyata habis.
Aku mulai bersiap-siap membersihkan toko dan mengambil mangkok yang masih ada di meja dan segera membawanya ke dalam. Dan aku membereskan semua barang-barang dan peralatan yang aku gunakan tadi.
"Oh iya aku sampai lupa aku belum berbelanja untuk berjualan besok." Setelah selesai aku bergegas menutup toko dan pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang aku butuhkan besok.
Untung saja hari ini semua makanan yang aku siapkan untuk aku jual ternyata habis dan aku bisa berbelanja kembali bahan masakan untuk besok. Memang keuntungannya tidak banyak dari setiap porsi mie yang aku jual aku hanya mengambil keuntungan sebesar 30% dari harga jual mie tersebut. Tapi itu lebih daripada cukup untukku.
Setelah selesai berbelanja dari pasar dan menaruh kembali semua belanjaan ke dalam toko aku bergegas kembali ke tempat kosku. Sesampainya di sana aku bersih-bersih dan beristirahat.
Keesokan harinya aku bangun dan beraktivitas seperti hari kemarin. Karena pada hari pertama 50 porsi mie yang aku jual habis aku menambahkan 50 porsi lagi untuk hari ini. Jadi total aku hari ini akan menjual 100 porsi mie. Semoga saja hari ini seperti hari kemarin semua porsi makanan yang aku siapkan terjual habis.
Karena ini hari keduaku berjualan di sini banyak orang yang sudah mengetahuinya. Ada pelanggan yang kemarin membeli makanan di sini dan kembali lagi. Dan ada juga pelanggan baru yang baru pertama datang kemarin. Hari ini berlalu begitu saja dan apa yang aku harapkan benar terjadi karena semua porsi yang aku siapkan hari ini terjual habis. Aku kembali ke lagi ke tempat kosku seperti biasa dan dua minggu berlalu begitu saja dengan kegiatanku yang seperti itu.
Karena dua minggu ini aku disibukkan dengan kegiatan berjualan di toko Aku sampai lupa bawa sebentar lagi kuliah akan dimulai. Kalau kuliah sudah dimulai aku tidak mungkin bisa mulai berjualan pagi seperti biasa. Sedangkan para pelanggan sudah merasa nyaman dengan jam buka dan tutup toko yang aku lakukan sekarang. Dan setelah aku hitung kembali dengan omset perputaran uang yang aku dapatkan Setiap hari aku berpikir untuk merekrut karyawan untuk membantu aku berjualan di sini. Omset Ku memang tidak banyak tetapi sepertinya cukup untuk membayar gaji seorang karyawan. Jadi saat aku mulai masuk kuliah nanti aku tidak perlu repot-repot atau terburu-buru harus kembali ke toko. Setelah ide itu muncul aku mulai membuka buku dan mulai mencatat rincian perputaran uang. Omset setiap hari yang kudapatkan adalah sebesar 1000c jadi keuntungan bersih yang aku terima sekitar 300c. Kalau nanti aku gunakan untuk menggaji seorang karyawan sepertinya masih cukup untuk membayar sewa toko ke depannya.
Baiklah satu minggu kedepan sebelum kuliah dimulai aku akan merekrut seorang karyawan. Tapi bagaimana caranya aku menemukan karyawan yang jujur dan bisa kupercayai.
"kembali." Layar status ditampilkan. Aku memandangi status layar yang ada di depanku dan bertanya pada diriku sendiri apa tidak ada suatu kemampuan yang bisa membantuku sekarang ini. Tapi kalau pun ada bagaimana aku harus memunculkan kemampuan tersebut? Karena setelah mendapat kemampuan memasak terakhir kali tidak pernah ada muncul kemampuan baru dengan kegiatanku sekarang ini. Seandainya saja aku bisa memunculkan kemampuan identifikasi terhadap seseorang itu akan sangat membantuku dalam kehidupan ini. Tapi bagaimana aku harus mencarinya? Itu benar-benar membuatku pusing. Sebaiknya aku pikirkan besok saja dan hal pertama yang harus aku lakukan besok adalah memasang papan pengumuman di toko agar saat orang lewat di sana mengetahui kalau aku sudah mencari seorang karyawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments