ATBM Bab 3. Kesepakatan

Nara menatap Bora dengan dalam. Dia bingung harus bagaimana, di sisi lain, dia tidak ingin terlibat dengan ruh pemilik tubuhnya saat ini, tetapi di sisi lain juga Nara kasihan melihat Bora. Walau bagaimanapun dia tetap membutuhkan bantuan Bora agar semua orang tidak curiga sehingga dia bisa membalaskan dendam tanpa harus takut ketahuan.

"Aku bisa melihatmu, Bora." Nara mengucapkan itu dengan suara yang sangat pelan. Gadis hantu di depannya semakin mendekat, wajahnya berseri dengan mata berbinar.

"Aku tahu," jawabnya. Senyum tersungging di bibir keduanya, hubungan antara hantu dan manusia resmi di mulai, mereka sama-sama memiliki tujuan, tapi dengan arah yang berbeda, Nara ingin membalaskan dendam, sementara Bora ingin membuat hidupnya menjadi sempurna agar kedua orangtuanya bahagia.

"Bantu aku untuk menjadi Bora," pinta Nara. Bora mengangguk mengiyakan. Tentu saja, akan sangat menyenangkan jika menjadi dirinya. Tentu hal pertama yang harus Nara lakukan adalah belajar memahami kebiasaan sehari-hari Bora. Dari cara berpakaian, selera makan, bersosialisasi, dan semua hal itu harus melekat pada diri Nara. Beruntungnya Bora tidak lemah, dia cenderung baik tapi licik. Hanya saja, otaknya agak kurang dalam hal akademik.

"Apa ku sangat cerdas?" tanya Bora saat melihat tulisan tangan Nara, terlebih ketika Nara mengerjakan soal di buku pelajarannya, ini benar-benar sangat luar biasa.

"Aku akan mulai dengan urusan ku, kau cari dimana bayi itu, dan aku akan menjadikan mu Bora yang sempurna," kata Nara. Gadis itu menatap pantulan wajahnya dari cermin, dia sangat tahu jika dibelakangnya ada Bora hanya saja tidak nampak di cermin tersebut. " Kau bisa pergi ke rumah sakit sendiri 'kan?" tanya Nara menelisik.

"Akan aku coba," jawab Bora. Dia bisa menyentuh sesuatu dan bisa menembus tembok, seharusnya dia juga bisa menghilang, tapi bagaimana caranya, dia akan mempelajari itu semua. Saat itu dia sempat bertemu dengan hantu senior, mereka mungkin bisa membantunya untuk bisa survive di tengah-tengah kehidupan manusia.

....

Sarapan pagi itu terasa sangat hening, Junmyeon memerhatikan anak bungsunya dengan seksama. Bora tidak biasanya diam seperti ini, biasanya dia akan banyak bicara, tapi kenapa setelah kecelakaan banyak hal-hal aneh terjadi. Perubahan Bora memang tidak signifikan, tapi tentu hal kecil tentang Bora saja mereka sangat hafal, jadi saat semuanya tidak sama, mereka adalah orang pertama yang akan tahu perubahan tersebut.

"Ma, Pa!" panggil Nara setelah sarapan paginya habis. Gadis itu menunduk dengan perasaan gelisah, apakah ada kemungkinan permintaanya diwujudkan.

"Iya, Sayang. Kenapa Nak?" tanya Yuri, ibu dari Bora. "Ada yang sakit, apa kepalanya masih suka pusing?"

Nara menggeleng, bukan, dia bukan ingin mengeluh, tapi ia hanya menginginkan sesuatu. "Bora mau pindah sekolah, Bora gak nyaman di sekolah lama," bohongnya yang tentu saja tidak diketahui oleh Junmyeon dan Yuri.

Kedua itu saling menatap satu sama lain. Selama Bora sekolah, tidak pernah ada masalah, kenapa baru sekarang dia meminta pindah, tapi jika mereka tidak menuruti keinginan Bora, mereka takut kalau nantinya Bora malah stress, baik Junmyeon ataupun Yuri tidak ingin hal tersebut terjadi.

"Papa akan urus semuanya, mau pindah ke mana?" tanya Junmyeon. Ia menenggak air di dalam gelas dalam beberapa kali tarikan napas.

"Yeonwo School!"

"Really?" tanya Yuri seraya melirik ke arah suaminya. Sekolah ini tak lebih baik dari sekolah Bora sekarang, jadi mereka agak sedikit terkejut.

"Hmmm ... Bora ingin suasana baru, boleh 'kan, Ma. Pa," rengeknya dan langsung dipangguki oleh kedua orangtuanya. Nara bersorak heboh dalam hati. Akhirnya apa yang dia inginkan akan segera terwujud, membuat anak-anak itu sengsara, dan membuat para bajingan itu merasakan balasan atas kesalahan mereka di masa lalu.

....

"Kakak ke kantor dulu, ya! Baik-baik di sekolah," ujar seorang pria seraya mengusap puncak kepala Nara. Gadis itu tersenyum, agak dipaksakan karena sebenarnya dia teramat sangat risih menerima sentuhan dari seorang pria meskipun itu adalah Kyung-jin, kakak dari Bora, tapi untuk Nara, Kyung-jin tidak lain dan tidak bukan hanyalah sejenis spesies yang sama dengan para bajingan di masa lalunya.

Mobil mewah milik Kyung-jin melesat meninggalkan Nara di gerbang Yeonwo School, sekolah yang menjadi saksi jika dulu Nara sempat menerima kemesraan dan juga pelecahan sampai pemerkosaan di sini. Jantung Nara berdegup sangat kencang, gadis itu menunduk seraya memegangi dadanya, tubuhnya mendadak sakit dan gatal, Nara memejamkan mata, dia berusaha untuk menepis bayangan di masa lalu meski itu sangat sulit.

"Kau baik-baik saja 'kan?" tanya Bora khawatir. Hantu itu berdiri tepat di depan Nara, memperhatikan wajah pucatnya cemas.

"I'm oke," jawab Nara akhirnya. Gadis itu mengembuskan napas berat, dia menatap bangunan mewah itu dengan tekad yang pasti. Hari ini, semuanya akan kembali dimulai, Nara telah bangkit, dan dia tidak akan menjadi Nara si target bullying, Nara akan menjadi pemeran utama, tak masalah menjadi antagonis, yang terpenting dia bisa bertahan sampai akhir.

Nara melangkahkan kakinya penuh percaya diri. Gadis itu menjadi pusat perhatian seantero sekolah. Jangankan murid pria, murid wanita saja banyak yang terpesona dengan kecantikan yang Nara miliki sekarang.

Bora tersenyum sangat lebar, hantu itu ternyata lebih bahagia daripada Nara. Dulu, dia memang seberani ini, akan tetapi dia sepertinya cenderung centil, petakilan dan mudah dibohongi. Namun, pembawaan Nara sangat berbeda, gadis itu menggunakan tubuhnya dengan sangat maksimal sehingga para pria pun seperti akan menumpahkan air liurnya.

Kening Nara mengkerut ketika sepasang netranya tak sengaja melihat para gadis menyeret gadis lain ke samping gedung sekolah, lebih tempatnya ke tempat pembakaran sampah. Senyum menyeringai muncul, Nara mengikuti kemana orang-orang itu pergi.

"Nara, kau mau ke mana? Kelas mu ada di sana!" tunjuk hantu Bora ke arah bangunan lain, tapi tidak Nara gubris sama sekali. Mau tidak mau dia mengikuti Nara sampai pada akhirnya mata Bora terbelalak. Gadis itu membekap mulutnya tidak percaya. Bisa-bisanya manusia bertingkah seperti ini. Kenapa para siswa ini bertingkah menjijikkan.

Senyum evil kembali terlihat dari wajah Nara. Gadis itu mengeluarkan ponsel miliknya untuk merekam semua kejadian di depan. Puas dengan video, dia beralih ke kamera, akan tetapi sayangnya blitz kameranya menyala sehingga orang-orang gila itu menoleh.

Minho, bajingan gila itu melepaskan gadis yang tengah diciumnya, menghempaskan tubuh gadis itu ke tanah. Si gadis hanya bisa menangis sesenggukan, dia merapatkan kembali seragamnya yang dibuat acak-acakan oleh Minho dan kawan-kawan.

"Siapa kau!" ketus Minho dengan wajah sangarnya.

Nara tersenyum, dia tidak menjawab dan malah berjalan mendekat, Nara menatap orang itu satu persatu, ternyata wajah mereka sama sekali tidak berubah, baik dulu atau sekarang, mereka tetap memiliki wajah iblis.

"Hei! Apa yang kau lakukan?" teriak Minho lagi saat Nara ingin membantu gadis tadi berdiri. "Jangan menggangguku, atau kau ingin bermain dengan kami?" ucap Minho mengejek. Pria itu, juga teman-temannya tertawa terbahak-bahak. Mereka membayangkan betapa asyiknya 'bermain' dengan gadis secantik ini.

"Apa kalian yakin kalian bisa lolos setelah aku sebarkan ini?" sarkas Nara memperlihatkan foto pada ponselnya. Anak-anak itu saling menatap, wajah mereka mendadak pucat pasi, Minho ingin merebut ponsel dari tangan Nara, akan tetapi Nara yang lebih sigap langsung memasukan ponsel itu ke dalam saku roknya. Minho menggeram, air wajahnya semakin tidak menyenangkan, semua tawa itu berubah menjadi kemarahan. Sangat jelas jika saat ini Minho begitu ingin membuat perhitungan dengan Nara.

Tanpa merasa takut, Nara mencondongkan tubuhnya ke arah Minho, kemudian berbisik. "Apa kau tahu, gadis yang kalian perkosa dan kalian siksa sudah mati?"

Terpopuler

Comments

Zay Wex

Zay Wex

wow.. cerita nya seru othor..

2023-02-28

0

Kin

Kin

berhasil memberikan 1 hadiah dan 1 vote, lanjutt thorr! semangat trus yaa!!

2023-02-27

0

Cahaya yani

Cahaya yani

ayoo donk thoor up ny jgn klmaan, nnti mlh lumutan q lht belum up ..

2023-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 ATBM Bab 1. Dua garis biru
2 ATBM Bab 2. Kehidupan Kedua
3 ATBM Bab 3. Kesepakatan
4 ATBM Bab 4. Permainan Dimulai
5 ATBM Bab 5. Kebenaran
6 ATBM Bab 6. Memanfaatkan
7 ATBM Bab 7. Menemukan
8 ATBM Bab 8. Tebusan 1M
9 ATBM Bab 9. Pertolongan Myung-Soo
10 ATBM Bab 10. Anak Kita
11 ATBM Bab 11. Kelakuan Nara/Bora
12 ATBM Bab 12. Kelakuan Minho CS
13 ATBM Bab 13. Mengancam
14 ATBM Bab 14. Calon Istri
15 ATBM Bab 15. Ketahuan Iseng
16 ATBM Bab 16. Tidak Salah
17 ATBM Bab 17. Galaunya Nara dan Bora
18 ATBM Bab 18. Ketahuan
19 ATBM Bab 19. Salah Paham
20 ATBM Bab 20. Keputusan Myung-Soo Dan Nara
21 ATBM Bab 21. It's Useless
22 ATBM Bab 22. Never give up
23 ATBM Bab 23. Suatu Saat Akan Gugur
24 ATBM Bab 24. Ketakutan Jian Man
25 ATBM Bab 25. Pembalasan Nara
26 ATBM Bab 26. Myung-Soo Marah?
27 ATBM Bab 27. Hidung Belang
28 ATBM Bab 28. Ketakutan Minho CS
29 ATBM Bab 29. Sangat Lucu
30 ATBM Bab 30. Myung-Soo Menyesal
31 ATBM Bab 31. Masih Mengelak
32 ATBM Bab 32. Maju Selangkah
33 ATBM Bab 33. Kejahilan Bora
34 ATBM Bab 34. Keburukan Sarang
35 ATBM Bab 35. Keegoisan Nara
36 ATBM Bab 36. Menghajar Orang Gila
37 ATBM Bab 37. Keperdulian Henry
38 ATBM Bab 38. Hal Menyebalkan
39 ATBM Bab 39. Cemburunya Myung-Soo
40 ATBM Bab 40. Takluk Tapi Tidak Tunduk
41 ATBM Bab 41. Tidak Bisa Ditunda
42 ATBM Bab 42. Kebodohan Sarang
43 ATBM Bab 43. Kekacauan
44 ATBM Bab 44. Sarang Tumbang
45 ATBM Bab 45. Kemarahan Seseorang
46 ATBM Bab 46. Kedatangan Jessica
47 AtBM Bab 47. Meminta Maaf
48 ATBM Bab 48. Giliran Minho
49 ATBM Bab 49. Semuanya Sudah Berakhir
50 ATBM Bab 50. Cintanya Berbalas
51 ATBM Bab 51. Berterima Kasih
52 ATBM Bab 52. Mengikhlaskan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
ATBM Bab 1. Dua garis biru
2
ATBM Bab 2. Kehidupan Kedua
3
ATBM Bab 3. Kesepakatan
4
ATBM Bab 4. Permainan Dimulai
5
ATBM Bab 5. Kebenaran
6
ATBM Bab 6. Memanfaatkan
7
ATBM Bab 7. Menemukan
8
ATBM Bab 8. Tebusan 1M
9
ATBM Bab 9. Pertolongan Myung-Soo
10
ATBM Bab 10. Anak Kita
11
ATBM Bab 11. Kelakuan Nara/Bora
12
ATBM Bab 12. Kelakuan Minho CS
13
ATBM Bab 13. Mengancam
14
ATBM Bab 14. Calon Istri
15
ATBM Bab 15. Ketahuan Iseng
16
ATBM Bab 16. Tidak Salah
17
ATBM Bab 17. Galaunya Nara dan Bora
18
ATBM Bab 18. Ketahuan
19
ATBM Bab 19. Salah Paham
20
ATBM Bab 20. Keputusan Myung-Soo Dan Nara
21
ATBM Bab 21. It's Useless
22
ATBM Bab 22. Never give up
23
ATBM Bab 23. Suatu Saat Akan Gugur
24
ATBM Bab 24. Ketakutan Jian Man
25
ATBM Bab 25. Pembalasan Nara
26
ATBM Bab 26. Myung-Soo Marah?
27
ATBM Bab 27. Hidung Belang
28
ATBM Bab 28. Ketakutan Minho CS
29
ATBM Bab 29. Sangat Lucu
30
ATBM Bab 30. Myung-Soo Menyesal
31
ATBM Bab 31. Masih Mengelak
32
ATBM Bab 32. Maju Selangkah
33
ATBM Bab 33. Kejahilan Bora
34
ATBM Bab 34. Keburukan Sarang
35
ATBM Bab 35. Keegoisan Nara
36
ATBM Bab 36. Menghajar Orang Gila
37
ATBM Bab 37. Keperdulian Henry
38
ATBM Bab 38. Hal Menyebalkan
39
ATBM Bab 39. Cemburunya Myung-Soo
40
ATBM Bab 40. Takluk Tapi Tidak Tunduk
41
ATBM Bab 41. Tidak Bisa Ditunda
42
ATBM Bab 42. Kebodohan Sarang
43
ATBM Bab 43. Kekacauan
44
ATBM Bab 44. Sarang Tumbang
45
ATBM Bab 45. Kemarahan Seseorang
46
ATBM Bab 46. Kedatangan Jessica
47
AtBM Bab 47. Meminta Maaf
48
ATBM Bab 48. Giliran Minho
49
ATBM Bab 49. Semuanya Sudah Berakhir
50
ATBM Bab 50. Cintanya Berbalas
51
ATBM Bab 51. Berterima Kasih
52
ATBM Bab 52. Mengikhlaskan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!