"Silakan Nona ikut saya..." Pinta pengawal itu dengan sopan.
Desri mengikuti pengawal itu dari belakang, sesekali matanya melirik ke kiri dan ke kanan untuk memandangi rumah megah bak istana yang sedang dipijaknya itu.
"Nona silakan duduk disini, saya akan panggilkan nyonya terlebih dahulu..." Perintahnya lagi dengan sopan.
"Terima kasih, Pak.. Saya berdiri saja.." Jawab Desri sungkan.
"Tapi, Nona..."
"Tidak apa-apa kok, Pak.." Potong Desri cepat.
Setelah pengawal itu berlalu dan tak menampak lagi, Desri berdecak kagum dengan mulut sedikit ternganga yang
ditutupi kedua tangannya.
Di lain tempat, sepasang mata memperhatikan tingkahnya dengan sorot tajam penuh kebencian.
Tak berlangsung lama, Nur datang dengan seorang gadis cantik yang sedikit lebih muda dari Desri.
"Kenapa hanya berdiri? Silakan duduk." Ucap Nur tanpa senyum di wajahnya. Memang dari awal dia bertemu Nur, wanita paruh baya itu tidak pernah menampakan guratan indah di bibirnya.
"Eh, i-iya, Bu.." Jawab Desri sedikit terperanjat.
Desri mulai duduk dengan hati-hati dan sangat canggung.
"Jadi, ini calonnya kak Arkhan, Ma?" Tanya gadis yang sepertinya anak Nur dan adik dari Arkhan, putranya Nur.
Ya, namanya adalah Arkhan Ghani. Lelaki yang katanya lumpuh itu. Lelaki yang akan menikahi Desri untuk waktu yang kurang dari tiga minggu lagi.
"Cantik juga... Kenalkan, kak... Namaku, Wahyuni Ghaniah." Ucapnya sambil mengulurkan tangan kearah Desri dan duduk di sampingnya. Baru saja Desri hendak mengenalkan dirinya sambil menyambut tangan calon adik iparnya itu, tetapi malah di cegah terlebih dahulu. "Kak Desri, kan...?"
Desri menganggukkan kepalanya seraya tersenyum dengan sumringah.
"Salam kenal ya, Kak... Kalo kak Des butuh apa-apa, panggil Yuni saja." Lanjutnya dengan percaya diri.
Huufhh deg degan... Kirain adiknya Arkhan memiliki sifat jahat yang tidak akan membiarkan Desri bahagia. Tetapi sepertinya dia anak yang baik.
Tanpa disadari siapapun, pengawal tadi menyibakkan senyumannya.
Sebenarnya si pengawal ini punya niat apa sih? Hmm entahlah.
"Maaf, Bu, saya dipanggil datang kesini untuk apa?" Tanya Desri penuh selidik tanpa mengurangi kesopanannya.
"Saya akan mengenalkan kamu dengan Arkhan, putra saya... Dan nanti malam, kita akan kedatangan keluarga dekat yang berkunjung. Mereka meminta untuk di pertemukan dengan calon istrinya Arkhan. Kamu tidak perlu menjawab pertanyaan mereka yang hanya akan mengakibatkan kami di rendahkan. Apa kamu paham?" Ucap Nur penuh penekanan.
"Baik, Bu..." Jawab Desri dengan patuh.
"Panggil saya mama mulai dari sekarang, agar kamu terbiasa untuk beberapa bulan ini..." Pinta Nur dengan nada datar.
Heran.. Kok nggak ada senyum-senyum nya sih nih orang~ Gerutu Desri dalam hati.
"Baik, Bu... Ehh Mmmaa.." Jawab Desri gugup karna terlalu sulit rasanya.
"Ayo ikut..." Perintah Nur sambil berdiri dan berjalan ke sebuah kamar.
Desri mengikuti Nur dari belakang seperti anak bebek yang mengikuti induknya.
Tok... tok... tok
"Arkhaaan... Naaaak... Ini mama, Sayang... Bolehkah Mama masuk, Nak?" Panggil Nur dengan lembut.
Ohh ini kamarnya tuan Arkhan??~ Gumam Desri.
"Hmmm...." Begitulah sahutan yang terdengar dari arah dalam kamar. Nur menarik gagang pintu itu kebawah sehingga pintu itu terbuka.
"Ayo masuk..." Pinta Nur lagi.
Desri tidak menyahut, dia hanya berjalan mengikuti Nur.
"Arkhan Sayang..." Panggil Nur sambil berjalan ke arah putranya yang tengah duduk di kursi roda dengan posisi memunggungi Nur dan Desri.
"Iya, Ma..." Sahutnya dengan nada malas sambil memutar Kursi rodanya menghadap ke arah mamanya.
Deeggg....
Tuan Arkhan Ghani????~ Pekik hati Desri.
Seharusnya aku dari tadi mengetahuinya, kan?
Ternyata Desri mengenali lelaki itu. Arkhan adalah pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
Mungkin dia tidak mengenaliku, aku kan hanya karyawan biasa~ Gumamnya lagi.
"Sayang, ini Desri yang Mama ceritakan, Nak... Kamu jika tidak menginginkan siapapun untuk menjadi istri kamu, setidaknya demi Mama. Demi harga diri keluarga kita, Sayang." Pinta mamanya dengan wajah memelas.
Arkhan melirik kearah Desri dengan tatapan tidak suka. "Terserah Mama.." Jawabnya malas dan acuh.
Yaa Tuhan, kenapa hatiku terasa begitu sakit ketika mendengar ucapan ibu Nur sekarang? Padahal kemarin, dia juga mengatakan hal yang sama padaku~ Jerit Desri dalam hati, akan tetapi dia sebisa mungkin menyembunyikannya.
"Ibu... Eh Mamma... Bisa kita bicara berdua sebentar?" Pinta Desri yang membuat Nur sedikit heran dan bingung.
Mama???~ Gumam Arkhan dengan raut tidak suka.
Nur dan Desri melangkah ke arah luar kamar. Tanpa mereka ketahui, Arkhan mengikuti dan berusaha menguping pembicaraan mereka. Tetapi belum selesai mereka bicara, Arkhan telah menjauh. Dia terlihat geram dan kesal. Jelas dengan tangannya yang mengepal keras.
Di depan pintu kamar Arkhan.
"Ma.. Masalah perjanjian itu..."
"Kenapa??? Saya 'kan sudah bilang, anak saya lumpuh... Sekarang kamu tidak tertarik?? Saya akan bayar dua kali lipat..." Potong Nur tanpa mendengarkan penjelasan Desri terlebih dahulu.
Tidak mungkin Endro salah pilih, setidaknya dia menyetujui pernikahan ini, berapa pun akan saya bayar~ Gumam Nur pasrah.
Arkhan cuma mendengar ini saja, dan dia menjadi salah paham.
"Bu-bukan begitu, Ma... Saya akan menikah dengan tuan Arkhan tanpa syarat..." Sanggah Desri terbata-bata. Entah alasan apa Desri mengubah niatnya.
Nur melongo mendengar ucapan Desri yang begitu tiba-tiba.
Disana tak jauh dari mereka, seseorang yang tak lain pengawal itu tersenyum dan mengangguk pelan.
Sudah kuduga, kan?~ Gumam-nya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Lisa Halik
mcm blur thor
2024-01-30
1
MustikaDyahSukmawati[BundaIke]
Oo0•°hhh gicu arti dr senyumannya itu ! Cawu wayu yeyeyeee !.🙂☺️😊👄
2022-01-04
1
Febry Awan
visualnya thor
2021-12-20
1