Di kediaman Wiwit...
"Sudah hampir setengah sebelas begini, kenapa Desri belum pulang juga ya..?" Gumam Wiwit sambil mondar-mandir di ruang utama rumahnya. Pintu rumah itu sengaja dia buka lebar-lebar untuk menunggu kedatangan putri semata wayangnya.
Tidak beberapa lama, sebuah mobil yang sama dengan mobil tadi pagi yang menjemput putrinya berhenti di depan pagar. Wiwit segera berlari keluar rumah untuk menjemput putrinya itu. Sepasang kaki turun dari dalam mobil yang pintunya telah di bukakan oleh si pengawal.
Wiwit begitu terkesima dengan seseorang yang muncul di hadapannya sekarang.
"Desri...?" Panggil ibunya seraya semakin mendekat kearah putrinya itu. "Ini Desri anak ibu, kan?" Tambahnya seakan tidak percaya.
"Iya, Ibu... Ini Desri..." Jawab Desri meyakinkan ibunya itu." Memangnya ibu pikir siapa?" Tanya Desri dengan nada meledek sambil memeluk ibunya setelah mencium punggung tangan ibunya itu.
"Kamu berubah cantik seperti ini Nak, pakaian siapa yang kamu pakai?" Tanya ibunya lagi dengan nada yang sudah mulai yakin itu adalah Desri putri semata wayangnya.
"Nanti Desri cerita ya, Bu... Ibu masuklah dulu. Masih ada yang harus Desri sampaikan sama Endro." Pintanya sambil memutarkan badan ibunya.
Ooh namanya Endro... Tampan juga... Tapi tampangnya yang gagah itu tertutup sifatnya yang keras dan dingin sepertinya~ Gumam Wiwit sambil beranjak masuk kedalam rumah.
"Jangan lama-lama ya, anak.. Udah mau tengah malam." Seru Wiwit lagi ketika hampir mencapai pintu.
"Iya, Ibu..." Sahut Desri setengah berteriak.
"Nona mau bicara apa?" Tanya Endro.
"Jadi kamu paparazi itu, kan?"Tanya Desri penuh selidik.
Endro hanya tersenyum dengan wajah pias seolah merasa tersakiti.
"Jadi Nona sudah mengingat saya?" Tanya Endro pura-pura tidak tahu.
"Meskipun aku hanya menikah untuk beberapa bulan, aku tidak akan bisa menerima kamu... Ingat itu..." Ucap Desri ketus. " Sekarang pergilah... Terima kasih untuk hari ini..." Ujar Desri lagi sambil berlalu meninggalkan Endro yang belum beranjak dari posisinya.
Itulah yang saya suka dari, Nona... Nona orang yang tulus. Dalam keadaan kesal saja masih sempat mengucapkan terima kasih.. Nona... Nona... Nona bahkan lebih cantik dari Melani~ Gumam Endro sambil menatap Desri yang sekarang sudah mulai menutup pintu rumahnya.
****
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan piyama yang biasa Desri pakai malam hari, Desri bergerak ke kamar Wiwit yang berada di sebelah kamarnya itu.
"Desri..." Panggil Wiwit sambil menarik tangan Desri.
"Iya, Bu..." Jawab Desri dengan manja sambil menghenyakkan pantatnya di samping Wiwit, di atas tempat tidurnya yang sederhana itu.
"Tadi kan kamu udah janji mau cerita sama Ibu, Nak.." Tagih ibunya sambil meraih kepala Desri dan di letakkan ke pahanya.
"Harus sekarang ya, Bu? Ini kan udah tengah malam... Besok pagi aja ya, Bu..." Jawab Desri merengek.
"Tapi kan kamu udah janji, Sayang... Ibu penasaran sekali loh.." Paksa ibunya lagi.
"Ibu penasaran sekali... Apa mereka disana memperlakukan kamu dengan baik atau tidak?" Tanya Wiwit lagi semakin penasaran.
"Memangnya siapa yang akan menyakiti anak ibu ini...? Nggak ada untungnya buat siapapun untuk menyakiti Desri, Bu.." Jawab Desri lagi.
"Iiih kok kamu ngomongnya gitu sih, Nak...? Oh iya baju siapa yang kamu pakai tadi sayang...? Kamu terlihat cantik sekali... Ada acara apa disana?" Tanya Wiwit lagi dengan rasa penasaran yang semakin menjadi-jadi.
"Oooh ituu... Tadi ada acara makan malam dengan keluarga besar mereka disana, bu... Keluarga besar ibuk Nur ingin bertemu calon menantu nya ibu Nur itu... Makanya Desri di dandani begini. Cantik ya, bu?" Tanya Desri seolah tak percaya diri.
"Kamu sangat cantik, Nak... Inilah anak ibu... Cantiknya luar dalam.." Jawab Wiwit sambil membelai rambut putrinya yang panjang itu.
"Ibu bisa aja... Kan Desri anak ibu.. Pasti cantiknya Desri turunnya dari ibu." Ujarnya seperti anak kecil.
Wiwit terus membelai rambut putri semata wayangnya itu sampai Desri ketiduran.
"Kamu sudah cukup dewasa, Nak.. Tapi bagi ibu, kamu tetap hanyalah putri kecilnya ibu... Hanya kamu satu-satunya harta ibu yang paling berharga. Ibu khawatir kamu akan menderita jika menerima tawaran orang itu, nak... Ibu akan bicara sama kamu besok..~Gumam Wiwit pelan sambil mencium kepala Desri dan meletakkannya di atas bantal dengan hati-hati.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
MustikaDyahSukmawati[BundaIke]
KASIH ~SAYANG , CINTA IBU : Abadi Tulus~Ikhlas , Selama~lamanya ; Dunia~Akhirat , Jasmani~Rouhani & Nyawanyapun d Kasih~d berikan & d jadikan taruhannya + Rela jd tameng hidup Jiwa&Raga&Sukma , Ikhlas~TAALLAH & Ridho d jdkan martil & rompi Anaknya & Keluarganya
2022-01-04
1
Febry Awan
visual thor visual
2021-12-20
1
guest1052940504
lanjuttt thor
2021-11-26
1