Setelah Kenzo tahu bahwa Alena pingsan ia langsung pulang tanpa mempedulikan pekerjaannya lagi.
"Dimana Alena."
"Ada dikamar tuan, tapi dia masih belum sadar."
Kenzo buru buru menaiki tangga menuju kamarnya, dilihatnya Alena sedang terbaring lemah. Ada rasa iba melihat Alena dengan wajah yang pucat.
"Ini salahmu Alena, kenapa kau tak berhenti jika kau sakit." gumamnya.
Rupanya gadis ini cantik juga kalau lagi tidur.
"Tuan ini obat untuk nona Alena dari dokter Rendi."
"Ya terimakasih bi."
Alena perlahan membuka matanya, memegangi kepalanya yang terasa pusing. Akan tetapi ia juga terkejut melihat tuannya yang sedang duduk di sampingnya.
"Tuan."
"Rupanya kau sudah bangun ya, enak sekali tidur dengan nyenyak."
"Maaf tuan tapi kepalaku pusing, aku juga tidak bisa melanjutkan pekerjaan ku."
"Alasan saja kau ini, mulai hari ini kau boleh istirahat sampai sembuh. Tapi ingat kau tetap akan ku hukum setelah sembuh."
"Itu sama saja tuan, lebih baik aku mengerjakannya sekarang daripada harus kau hukum."
"Jika kau membantahku makan hukumannya bertambah."
Alena tak ingin berbicara lagi, ini membuatnya semakin terjerumus kedalam masalah tuannya jadi lebih baik ia diam saja dan menuruti apa kata tuannya itu.
"Kenapa kau diam."
Astaga kenapa dengan manusia ini, aku banyak bicara salah, diam juga salah.
"Aku tidak apa apa tuan, aku tak ingin membantah perkataan tuan."
"Bagus, kalau begitu kau harus makan dulu lalu minum obat ini. Biar kau cepat pulih." Kenzo menyodorkan obatnya dan juga makanan yang barusan diberikan oleh pelayan.
Ada apa dengan orang ini, apa ia kerasukan? kenapa ia jadi baik dan perhatian padaku.
"Cepat makan!"
"Baik tuan." lalu Alena mulai memakan makanannya setelah selesai ia langsung meminum obatnya.
"Semua sudah selesai, lebih baik kau kembali tidur lagi karena besok kau harus kuat menghadapi hukuman ku."
Aku tak jadi memujinya, ku tarik kembali kata kata ku barusan ternyata dia bukan baik dan pengertian tapi hanya ada maunya, aku menyesal telah mengatakan dia pria baik dan perhatian.
Setelah melihat Alena yang berbaring kembali, kemudian Kenzo meninggalkannya ke ruang kerja karena pekerjaannya belum selesai.
"Ini gara gara dia, pekerjaanku jadi tertunda." ujarnya.
***
"Bagaimana dengan anakku Bram, apa dia masih mengharapkan Aurora kembali." ujar tuan Albert.
"Ya tuan, tuan muda masih mengharapkan kekasihnya kembali."
"Bukannya ia menikahi seorang gadis kenapa ia masih berharap pada wanita itu."
"Sebelumnya saya minta maaf tuan, tuan muda memang sudah menikah tapi ia tak mencintai gadis itu."
"Lalu tujuannya apa?"
"Saya juga tidak tahu tuan."
"Ah anak itu tak bisa dibiarkan."
Mungkin saja kalau Kenzo tahu bahwa Bram bekerja sama dengan tuan Albert maka ia pasti akan marah pada Bram yang telah mengkhianatinya, bisa jadi ia akan membunuhnya juga. Seorang Kenzo tidak suka dengan pengkhianatan.
"Kau harus menjaga anakku, jangan sampai ia menemui Aurora karena dia bukan wanita yang baik untuk Kenzo, Dan aku juga ingin bertemu dengan menantuku seperti apa dia, apakah dia wanita baik baik atau sama saja seperti Aurora."
"Menurut saya nona Alena wanita baik tuan."
"Kalau dia wanita baik, aku akan menyetujuinya tapi kalau ia wanita seperti aurora maka aku juga yang akan menyuruh ya untuk pergi dari negara ini seperti aurora."
"Saya mengerti maksud anda tuan, kalau begitu saya permisi dulu."
Maafkan saya tuan muda, saya telah memberitahu ayah anda karena ini juga untuk kebaikan anda.
Bram pun pergi meninggalkan Mansion tuan Albert.
"Papa bagaimana dengan Kenzo, apa dia baik baik saja."
"Kau tak perlu khawatir Ainda, anak kita akan baik baik saja. Apa kau tahu bahwa anak kita sudah menikah."
"Apa? anak kita sudah menikah pa, tapi dengan siapa? jangan bilang dengan Aurora pa, Mama ga akan setuju."
"Bukan, ia menikah dengan seorang gadis tapi itu bukan Aurora."
"Seperti apa dia pa? apakah dia anak yang baik."
"Papa juga belum tahu, nanti papa akan mengunjunginya di saat waktu yang tepat."
"Iya pa lagian mama rindu sama Kenzo, sudah lama mama tak bertemu dengannya apa Kenzo sudah melupakan mama." ujarnya dengan raut wajah yang sedih mengingat anak laki lakinya.
"Sudah mama tak usah dipikirkan, biarkan saja dia sendiri dulu suatu saat ia pasti akan kembali kesini."
"Iya pa semoga saja istri Kenzo dari keluarga terpandang."
"Sepertinya anak kita menikahi gadis miskin ma, dia dijual oleh ayahnya pada anak kita."
"Apa? mama tak setuju pa."
"Sudahlah Ainda, harta kita sudah banyak tak perlu mengharapkan menantu yang terpandang walaupun ia terlahir dari keluarga miskin tapi ia wanita yang baik, papa akan tetap menerimanya."
"Ya tapi ga gitu juga kan pa, masa sih anak kita sama orang kalangan bawah." Ainda ibu dari Kenzo memang ia menginginkan anaknya menikah dengan wanita terpandang, dulu Ainda juga sangat setuju pada Aurora karena Aurora wanita yang cantik dan juga model ia juga dari keluarga terpandang, akan tetapi Ainda baru tahu bahwa Aurora wanita malam yang selalu melayani pria manapun membuat Ainda tak menyukainya.
"Sudahlah ma jangan memikirkan yang aneh aneh, yang terpenting papa sedang mencari tahu asal usulnya gadis yang dinikahi anak papa."
"Iya pa iya, gimana papa ajalah."
***
Baru saja menerima uang satu bulan yang lalu, sekarang bagas sudah kehabisan uang lagi, ia bingung harus kemana mencari uang untuk perusahaan nya yang akan segera bangkrut.
"Pa gimana dong, masa papa ga punya uang sih."
"Diam dulu ma, papa lagi pusing nih mending mama jual si karin aja biar nikah sama orang kaya."
"Enak aja pa, Karin itu anak aku. Mana mungkin aku menjualnya."
"Kamu licik sekali ma, aku berusaha menjual Alena demi mama supaya mama hidup bahagia tapi kenapa mama ga mau menjual anak sendiri, padahal ini demi anak kita juga bisa hidup mewah."
"Tapi mama ga rela kalau Karin menikah sama kakek tua pa, memangnya si Alena mau aja dinikahin sama pria tua."
"Alena tidak menikah dengan pria tua ma, dia menikah dengan tuan muda."
"Alah mama ga percaya sama papa, papa terlalu banyak berbohong."
"Terserah mama aja lah."
"Gini aja pa, gimana kalo papa temui Alena terus minta uang sama dia."
"Mama benar juga." Bagas tersenyum mendapatkan ide dari istri kedua nya itu, ia baru terpikirkan dengan Alena yang hidup mewah akan tetapi ia tidak tahu yang sebenarnya bahwa Alena hanya di jadikan budak oleh Kenzo.
Like& Komentar serta subscribe nya ya😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments