Perhatian

____

Di bawah cuaca terik sinar matahari kelas 11 IPA 3 melaksanakan kegiatan olahraga di tengah-tengah lapangan.

Keringat mengucur di pelipis Kimy, Gadis itu terus-menerus mengusapnya menggunakan punggung tangannya.

"Kim, Lo duduk aja deh. Pucet banget muka Lo." Ivy khawatir dengan Kimy, apalagi tadi pagi temannya itu melewatkan sarapannya.

"Nggak deh, Vy. Gue nggak mau tim kita kalah terus di hukum bersihin toilet."

Kimy mulai bersiap-siap mengambil posisi Start saat jarak Anisa tidak jauh lagi darinya. Tongkat itu di sodorkan kearahnya, Kimy cekatan mengambilnya lalu Ia berlari sekuat tenaganya.

Tim sebelah, Yasha juga tidak mau kalah dia segera berlari setelah mengambil tongkat dari Bima.

Kimy meringis merasa kalau kakinya gemetaran karena terlalu memaksakan diri, Ia memang paling lemah di bidang Olahraga, tapi ini semua demi tim mereka!

Membayangkan membersihkan seluruh toilet wanita kelas 12 yang belum di bersihkan satu bulan lamanya membuatnya kembali semangat.

Akhirnya Yasha tertinggal jauh darinya, dan melihat Dion yang sudah bersiap mengambil posisi Start.

Kimy tersenyum puas, Ia menyerahkan tongkat pada Dion sebagai orang yang terakhir melanjutkan lari estafet tim mereka.

Sonia dan Ivy lekas menghampiri Kimy. "Kim, kamu keren banget!" Sonia mengepalkan tangan ke atas.

Ivy mengangguk setuju, "Si Yasha yang pinter lari aja ketinggalan jauh."

Kimy tidak bisa mendengar ucapan dua temannya dengan jelas karena rasa pusing yang mendera. Kimy membalas pujian mereka dengan memunculkan senyum di bibir pucat nya.

Brugh!!

Ivy melebarkan matanya terkejut, tiba-tiba saja Kimy jatuh pingsan.

"KIMY!!" Sonia berteriak panik.

Mereka menjadi pusat perhatian terlebih tubuh Kimy yang tergeletak di tanah.

"Minggir!" Ujar Elio pada Ivy yang menghalanginya.

Laki-laki itu menggendong Kimy ala bridal style lalu berlari keluar lapangan, tujuan utamanya adalah UKS.

Sepanjang koridor para siswi menggigit jari melihat pemandangan Elio yang berkeringat menggendong Kimy yang tengah pingsan, sedangkan para siswa heboh merekamnya.

Brak!

Elio menendang pintu UKS begitu saja, dua siswi yang kebagian jadwal menjaga UKS pun terkejut setengah mati.

Dengan penuh hati-hati Elio meletakkan tubuh Kimy di Brankar, seakan sedikit saja tidak hati-hati dia akan terluka.

Dua penjaga UKS saling melirik, tersadar mereka segera mengambil kotak obat.

Brak!

Lagi-lagi pintu UKS terbanting, kali ini Agra datang dengan Andreas.

Tanpa berkata apapun Agra mendorong tubuh Elio, hingga Laki-laki itu mundur beberapa langkah.

Nafas Agra terengah-engah, tampak jelas kalau Ia berlari sangat kencang kemari.

Wajah Agra tampak sedih bercampur khawatir. Tangan Agra menyingkirkan beberapa anak rambut menutupi wajah cantik Kimy.

Menyadari kalau temannya butuh waktu berdua dengan gadis pujaannya, Andreas merangkul bahu Elio, menyeret secara paksa Laki-laki itu agar mengikutinya.

Sebelum itu juga Andreas memberi kode pada dua gadis yang menjaga UKS untuk pergi.

"Maaf..." Agra terlihat tidak berdaya.

Ini semua kesalahannya, harusnya Ia selalu memastikan kalau Kimy tidak melewatkan makannya.

Mata bulat yang dipayungi bulu mata lentik itu akhirnya terbuka, Kimy mengubah posisinya menjadi duduk, Ia memegang keningnya keningnya yang berdenyut.

Agra bergerak mengambil segelas air yang sudah disiapkan dua penjaga UKS sebelumnya.

"Minum."

Kimy menatap gelas yang di sodorkan kearahnya, karena tenggorokannya yang sudah kering sedari tadi, Kimy menerimanya lalu meneguknya hingga tandas.

"Makasih," Kimy memberikan gelas yang sudah kosong itu kembali pada Agra.

Agra meletakkannya di nakas, Ia beralih mengambil minyak angin yang berada di kotak obat.

"Balurin ke perut Lo." Agra memberikan minyak angin itu ke Kimy.

Kimy seketika menatap Agra tajam, "Mesum!"

"Lo balurin ini ke perut Lo, Gue ke kantin beli bubur buat Lo. " Jelas Agra agar Kimy tidak menyalah artikan ucapannya lagi.

Kimy yang merasa malu pun hanya membungkam mulutnya. Agra tersenyum, Laki-laki itu mengusap lembut poni Kimy.

"Sebentar ya," Agra membuka pintu UKS, berjalan terburu-buru menuju Kantin.

Setelah memastikan Agra sudah hilang dari pandangannya, Gadis itu menjatuhkan diri di Brankar, menutupi wajah yang panas dengan bantal.

Ia pasti tadi terlihat seperti orang bodoh, rasa malunya lebih merajalela melebihi rasa pusing yang sebelumnya mendera.

"Sebentar!" Kimy mendadak mengubah posisinya menjadi duduk kembali, jari telunjuknya berada di dagunya ciri khasnya ketika sedang berpikir.

"Gue tadi pingsan, siapa yang bawa Gue sampe sini ya?" Gumamnya keheranan, tapi kemudian Ia mengangkat bahunya tidak perduli.

____

"Gra!" Andreas menghampiri Agra yang sedang berjalan untuk kembali ke UKS.

"Kenapa Lo?"

"Video Murid Baru gendong Kimy jadi trending topik di grup gosip sekolah."

Agra mencengkeram kuat sterofom yang berada di genggamannya hingga hancur.

"Hilangin semua video yang di udah tersebar, ancam semua orang yang bahas hal ini." Ujarnya tanpa mau di bantah.

Andreas yang merasa ngeri pun berniat segera pergi untuk melaksanakan perintah dari Agra.

Laki-laki itu menatap sterofom berisi bubur ayam yang dibelinya di kantin, sudah rusak sepenuhnya.

"Sial." Desisnya.

Agra mengeluarkan handphone dari saku celananya, mencari kontak temannya.

Leo is calling..

Tidak lama suara Leo terdengar.

"Kenapa Gra?

"Bawa satu porsi bubur sama jus wortel ke UKS,"

"Otw, Bos."

Agra melempar sterofom yang sudah hancur bersama buburnya itu ke tong sampah. Ia melanjutkan langkahnya untuk pergi UKS.

Sampai di pintu masuk UKS, Agra membuka pintunya lalu mendekati Brankar yang ditutupi gorden merah muda.

Kimy yang melihat kedatangan Agra dengan tangan kosong pun memiringkan kepalanya bingung, apalagi menyadari ada hawa suram yang mengelilingi Agra.

"Lo kenapa?" Tanya Kimy.

"Mulai hari ini, aku-kamu jangan Lo-Gue lagi."

"Eh?"

_____

"Kenapa di ulang-ulang terus sih?" Kesal Sonia pasalnya Ivy terus saja mem-pause Video Elio yang berlari sembari menggendong Kimy.

"Ini mirip di Drakor-drakor, Son." Ucap Ivy heboh.

"Iya, tapi kecilin soundnya dong Vy, Sonia kan jadi nggak bisa tidur."

"Iya deh, bawel." Ivy mengerucutkan bibirnya sebal.

Sonia kembali memejamkan mata di lipatan tangannya, tapi kemudian dia kembali membuka matanya seakan baru teringat sesuatu.

"Kita kenapa nggak ke UKS? Liat keadaan Kimy."

Ivy meletakkan handphonenya di atas meja. "Omo! Omo! Lo kok bisa polos banget sih, Son? Kimy sama Elio di UKS pasti lagi nggak boleh di ganggu."

"Emang mereka lagi ngapain sampe nggak bisa di ganggu?"

"Main Ludo." Sahut Ivy terlanjur kesal.

"Ya udah, ikutan yuk! Vy. Lebih seru  kalau yang mainnya banyak orang."

"Tau lah, cape Gue." Pasrah Ivy.

Pintu ruang kelas terbuka, Ivy sontak berjalan mendekati pintu karena orang yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan mereka muncul.

"El, kok Lo disini? Kimy nggak Lo jagain?"

Elio menyugar rambutnya ke belakang, pertanda kalau Ia sedang pusing. "Sebenernya Kimy itu udah punya cowok ya?"

Alis Ivy terangkat. "Punya, emang kenapa?"

Elio menghembuskan nafasnya gusar. "Gue di tuduh pelakor sama pembantu cowoknya Kimy."

Laki-laki jangkung itu berjalan lesu ke mejanya, Ia harus menelan kenyataan pahit kalau Gadis yang menarik perhatiannya ternyata sudah memiliki pacar, itu sedikit melemahkan tekadnya.

Elio sesama Laki-laki juga paham sebesar apa rasa cinta Agra pada Kimy.

___

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!