Murid Baru

____________

Di temani gemerlapnya malam, segerombolan anak muda dengan jiwa bebas mereka memadati lokasi yang biasanya dijadikan tempat sirkuit ilegal.

Mereka yang berada di sana selain mencari hiburan, juga ingin menyaksikan kehebatan King Sirkuit yang sudah menjadi juara bertahan berturut-turut, sampai detik ini pun tidak ada yang mampu mengalahkannya, tapi tetap banyak yang menantangnya meski mereka sudah tahu hasil akhirnya.

BRUMMM!!

BRUUMMM!!

Gadis berparas cantik dengan dress ketat datang membawa bendera, Ia berdiri di tengah-tengah King Sirkuit dan Si Penantang yang sibuk memanaskan mesin mereka.

Motor sport merah mengkilat dan King Sirkuit, mereka tampak menguarkan aura mengintimidasi pada orang-orang yang berdiri di sekitarnya.

"One.."

"Two..."

".... Three!!"

Begitu gadis itu berseru sembari mengibarkan bendera ke atas, secara otomatis balapan di mulai. Meski melaju di atas rata-rata Laki-laki yang dijuluki King Sirkuit itu melewati tikungan curam dengan begitu mudahnya.

Sedangkan Si Penantang yang tertinggal menambah kecepatannya berupaya mengejar King Sirkuit, sayang saat melewati tikungan motornya tergelincir hingga membuatnya terjatuh dari motor.

Lima orang yang di tugaskan untuk mengamankan para peserta, berlari mendekati Laki-laki itu.

"Lo nggak papa, Saka?" Salah satu petugas menanyakan keadaannya, sedangkan yang lainnya mulai mengecek kerusakan yang dialami motor sport biru miliknya.

Saka tidak menjawab, Ia memperhatikan asal sorakan yang mulai terdengar menggema begitu King Sirkuit hampir menyentuh Finis.

Kepalan tangan Saka melayang di udara, merasa tidak terima karena lagi-lagi Ia kalah darinya.

Di sisi lain, tim pendukung King Sirkuit mendekati pemimpin mereka yang sedang melepas helm nya.

"Lo selalu keren, bro!" Puji Laki-laki yang memiliki rambut ikal padanya.

"Gila sih, tapi Gue agak kasian sama Saka nyungsep dia." Kata Laki-laki yang rambutnya di cat Abu-abu itu.

Laki-laki yang mengenakan jaket jeans melirik Saka yang tampak terpukul, bersama timnya. "Iya, Tim dia kan taruhan 50 Jt. Bener nggak Bob?"

"Yoi! Rejeki anak soleh." Sahut Laki-laki yang mengenakan Hoodie.

"Btw, Lo katanya mau pindah ke SMA Pertiwi?" Tanya Laki-laki yang mengenakan jaket Jeans pada King Sirkuit.

"Iya, Rei, bokap Gue berulah lagi. Daripada Lala di sita." Sahutnya melirik motor Sport yang diberi nama Lala itu sekilas.

"Parah si! Cewek-cewek di sana kece badai." Sambar Bobi.

"Gue juga mau pindah kalo gitu mah, males Gue cewek di SMA kita udah ngebosenin." Kata Laki-laki berambut Abu-abu itu nyeleneh.

"Iya sampe Mbak Melati aja Lo pdkt-in." Cibir Laki-laki berambut ikal mengundang tawa dari mereka.

_____________

Gadis yang memakai piyama motif wortel itu bangkit dari ranjangnya, Ia melakukan peregangan lalu memakai sandal selop berwarna Oren sama seperti warna wortel.

Kimy memang tergila-gila sayuran bervitamin A itu, dari mulai di buat jus hingga sup, Ia juga terobsesi dengan warna Oren nya.

Ting!

Notifikasi dari handphonenya membuat perhatiannya teralihkan, Kimy mulai mengecek siapa yang mengiriminya pesan. Mata bulatnya reflek melebar, terkejut karena yang mengirimi pesan pagi-pagi buta ternyata Agra.

Agrata💤

05:30 Brngkt sm Gue.

Kimy tidak percaya, apa ini benar Agra? Selama dua tahun Ia tidak pernah dikirimi pesan oleh laki-laki kaku itu, apalagi isinya begini.

Ini pasti mimpinya saja, Kimy mengusap matanya yang malah memperjelas matanya melihat riwayat chat pribadinya bersama Agra.

^^^Anda ^^^

^^^05:32 Gue brngkt sndri aja^^^

Agrata💤

05:32 Gue didepan.

Kimy menjatuhkan rahangnya, kini Ia yakin kalau Laki-laki itu gila!

Jadi dia mengirimi chat padanya sesaat sudah tiba di rumah. Buru-buru Kimy melangkah menuju ke kamar mandi bahkan Ia hampir terjatuh.

Camelia mendorong pintu gerbangnya, mempersilahkan mobil putih mengkilap untuk memasuki pekarangan rumahnya.

"Pagi Tante," Sapa Agra ramah.

"Pagi Agra, masuk yuk! Kim kalo siap-siap lama loh."

"Iya. Maaf ngerepotin, Tante."

Agra duduk di Sofa ruang tamu. Ini ke-empat kalinya Ia kemari semenjak dua tahun hubungannya.

Pertama kali Ia mengantar Kimy karena Gadis itu sedang dalam masa bulanannya yang parah, kedua kalinya saat hujan deras Agra mengantar Kimy sampai rumahnya meski dengan sedikit paksaan, kali ke tiga itu kemarin karena hari sudah mulai gelap, dan ini kali ke empat.

Ruang tamu yang penuh figura foto Kimy dari mulai balita hingga beranjak dewasa membuatnya selalu betah berlama-lama disini.

Agra melepaskan pandangannya dari Figura foto Kimy yang mengenakan sweater abu-abu begitu mendengar suara langkah kaki menuruni tangga terburu-buru.

"Pelan-pelan, Kimy.."

Peringatan Agra ampuh memperlambat langkah Kimy.

Gadis itu terlihat manis dengan rambut di kuncir kuda menampilkan leher jenjang Kimy yang seputih susu.

Agra berdecak tidak suka.

"Sorry, kalo lama. Lo nggak bilang dari tadi sih." Ucap Kimy.

Kimy mengira kalau wajah tak enak di pandang Agra karena menunggunya terlalu lama.

Agra dengan wajah datarnya berjalan mendekati Kimy, kini terlihat jelas perbedaannya keduanya, Kimy harus mendongak jika ingin menatap wajah Agra.

Laki-laki itu menundukkan kepalanya sampai setara dengannya, Kimy memundurkan wajahnya karena Agra yang terus mencoba mempersempit jarak mereka.

Hembusan nafas lembut Agra menyapu permukaan kulit wajahnya, secara reflek mata Kimy terpejam.

Agra tersenyum geli melihat betapa menggemaskannya wajah Kimy, tangannya terulur menarik ikat rambut Gadis itu hingga rambut bergelombang nya terurai indah.

Kimy membuka matanya. "Kok di lepas sih?" Protesnya.

"Terlalu cantik, Gue nggak suka."

Rona merah muncul di pipi chubby Kimy, segera Gadis itu membuang muka agar Agra tidak bisa mengetahui jika Ia sedang blushing.

Kimy tidak menyadarinya kalau pipinya sudah merona sejak Agra mulai mendekatkan wajahnya.

"Eh kalian belum berangkat? Ini udah jam setengah tujuh loh." Ucap Camelia yang baru datang dari luar.

"Ayo, nanti telat." Kata Kimy mengalihkan rasa salah tingkahnya.

Agra beranjak dari Sofa, Ia menggapai jemari Kimy lalu berpamitan pada Camelia.

Laju jantung Kimy tidak bisa berdegup seperti biasa, tangan mungil Kimy terbalut tangan besar Agra.

Kimy kira Agra menggunakan motor kesayangannya itu, tapi ternyata hari ini dia membawa mobilnya.

Baru saja Kimy ingin membuka pintu mobil, Ia didahului Agra. Masih dengan ekspresi herannya Kimy menatap Agra penuh tanya.

"Gue bukain pintunya." Kata Agra sebisa mungkin Ia memunculkan senyum tipis saat mengatakannya.

Kimy yang terlalu terkejut hanya mematung menatap Agra. Sepertinya Agra kerasukan setan.

"Ayo masuk,"

Kimy menuruti ucapan Agra, tanpa tau kalau daun telinga Agra sudah merah.

Selama perjalanan hanya diisi suara musik, Kimy yang masih terkejut hanya diam menatap pemandangan luar jendela, sedangkan Agra fokus menyetir.

Gerbang sekolah SMA Pertiwi terlihat jelas begitu mobil yang ditumpangi Agra dan Kimy memasuki wilayah parkiran sekolah.

Kimy meringis malu, Ia sekarang sudah menjadi pusat perhatian karena ketahuan pergi ke sekolah bersama Pangeran sekolah.

Pasti sebentar lagi Mading dan grup gosip penuh dengan gosip tentangnya, ada saja yang akan melebih-lebihkan supaya gosipnya semakin panas.

Agra yang menyadari perubahan raut wajah Kimy, menghela nafas.

"Jangan pikirin mereka, pikirin Gue aja." Agra mengacak-acak poni yang menutupi kening Kimy.

Sentuhan kecil Agra nyatanya dapat mengalihkan seluruh pemikiran tentang gosipnya. Otak Kimy mendadak kosong.

__________

"Kimy!! Demi apa!? Lo berangkat bareng Agra." Seru heboh Ivy begitu Kimy memasuki ruang kelas.

Kimy menatap Ivy tajam karena seisi kelas kini menatap kearah mereka.

"Berisik Lo! Gue lagi pusing," Sembur Kimy.

"Dih sewot, Gue kan cuma nanya, ya nggak Son?" Ivy mencoba mencari sekutu. Sonia mengangguk saja.

Kimy menelusupkan wajahnya ke lipatan tangannya di meja.

Bel masuk berdering, di lanjut kedatangan guru bahasa Inggris, Miss Julia.

"Good morning all!"

"Good morning too, Miss Julia." Seisi kelas menjawab dengan kompak.

Miss Julia tergolong guru yang masih muda, cara mengajarnya yang selalu ceria menjadikannya guru favorit di kelas.

"Today, kita kedatangan teman baru. Ayo yang di luar masuk!"

Mereka menoleh ke arah pintu dengan penasaran pada rupa murid baru. Laki-laki bertubuh jangkung, rahang tegas, hidung mancung, mata monoloid, dia terlihat hampir sempurna.

"Let's introduce your name,"

"Hai, nama Gue Elio, pindahan dari SMA Tunas Bangsa." Senyum manis Elio mampu membuat semua siswi yang lemah iman meleleh.

"Kimberly Louly."

"Iya, Miss?"

"Nah, kamu bisa duduk sama dia."

"Terima kasih, Miss Julia."

Elio melangkah lebar menuju meja yang terdapat Gadis berponi.

"Gue duduk di sini ya?"

"Iya duduk aja,"

"Btw, Gue Elio."

Kimy terkekeh, "Gue tau kok, tadi kan di sana Lo udah ngomong."

"Hehehe... Gue mau kenalan langsung sama temen sebangku Gue," Elio mengulurkan tangannya ke hadapan Kimy.

Kimy menyambutnya dengan baik. "Gue Kimy."

"Nama Lo lucu."

Kimy mengangguk sambil tersenyum manis. "Makasih, El."

________________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!