Obsesi Seorang Agra

______________

"Kim, Lo serius mau pulang sendiri?"

Kimy mengangguk dengan tidak ikhlas, karena ranselnya tertinggal di rumah Agra membuatnya mau tak mau harus kembali berurusan dengan Cowok itu.

Kimy juga tidak mau kalau kedua sahabatnya mengetahui niatnya yang akan pergi ke rumah Agra, bisa diledek habis-habisan.

"Gue duluan ya! Yuk Son," Ivy dan Sonia keluar dari kelas sembari melambaikan tangan padanya.

Kimy menghela nafas, menenangkan diri karena sebentar lagi menemui Cowok itu. Semenjak kejadian di Cafe Kimy selalu bersikap was-was padanya.

Selesai memasukkan semua alat-alat tulisnya juga buku-buku ke dalam ranselnya, Kimy melangkah keluar dari kelasnya menuju kelas paling sudut.

Kimy tidak mengira kalau Ia akan berpapasan dengan Evelyn di pintu, bagus! Sekarang kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan mengapa gadis itu ada di kelas Agra?

"Hai Kimy! Nyari Agra ya?" Kata Evelyn ramah.

"Iya.." Katanya, kedua sudut bibir Kimy ikut melengkung keatas.

Kimy memasuki ruang kelas sesaat Evelyn berlalu dari hadapannya, matanya menemukan seonggok manusia tengah tertidur di bangku paling belakang.

Kalau Agra satu-satunya orang yang ada di kelas sedang tidur lantas apa yang dilakukan Evelyn barusan? Ah Kimy tidak mau perduli!

Wajah tidur Agra tampak seperti anak berumur lima tahun yang belum mengerti apapun.

"Lucu." Gumam Kimy tanpa sadar.

Rambut hitam Agra tersapu angin ternyata asalnya dari jendela yang belum sepenuhnya tertutup, tangan kurus Kimy terangkat menyentuh helai halus itu.

Deg!

Tiba-tiba saja mata yang semula tertutup itu terbuka menampilkan manik tajamnya.

Seperti baru saja tertangkap basah mencuri, Kimy menjauhkan tangannya secepat kilat. Pipinya mendadak berubah warna layaknya tomat masak.

"Gue mau ambil ransel di rumah Lo." Ucap Kimy to the point, efek terlalu gugup.

Tanpa kata Agra melempar ransel miliknya kearah Kimy.

Kimy mengerucutkan bibirnya. "Dasar nyebelin." Gumamnya lirih.

Agra berjalan dengan langkah lebarnya menuju arah parkiran sekolah, sedangkan Kimy mengikuti di belakangnya.

Laki-laki itu menyerahkan salah satu helmnya pada Kimy. "Pake."

Kimy memakai helmnya lalu menaiki motor Agra dengan ekspresi kusut. Agra menoleh kearah kaca spion untuk memastikan Kimy sudah aman, tapi yang didapatinya justru wajah cemberut Kimy.

Agra terkekeh kecil, membuat Kimy bertambah kesal dengannya karena merasa sedang diejek.

Motor Agra mulai menjauhi wilayah sekolah, melaju dengan kecepatan sedang.

"Pegangan,"

Lagi-lagi perhatian Agra teralihkan, bukannya memeluk pinggangnya Kimy justru mencengkram erat ujung seragam sekolahnya.

"Peluk, Kimy." Tekannya.

Kimy menggeleng tegas, Agra modus!

Merasa di uji kesabarannya, Agra menambah kecepatan motornya hingga poni Kimy tersibak.

Tikungan tajam dilaluinya begitu mudah seakan sedang berada di sirkuit, Kimy yang mulai ketakutan memeluk erat pinggang Agra, di balik kaca helmnya Agra tersenyum mengetahui itu.

__________

Mesin motor Agra berhenti begitu sudah tiba di pekarangan rumah raksasanya, di halaman rumah yang ditumbuhi berbagai macam mawar itu ada Sava tengah asik memberi stok air pada bunga-bunganya.

Sava yang melihat putra bungsunya baru tiba pun lekas menghampirinya.

"Kimy! Bunda kangen kamu." Sava merangkul Kimy untuk masuk.

Agra yang melihat itupun menghembuskan nafas gusar, Sava selalu memonopoli Kimy hingga Ia tidak dapat celah sedikitpun.

Maklum saja Sava selalu ingin mempunyai anak gadis, kedua anaknya Laki-laki dan Sava tidak bisa mengandung lagi karena rahimnya yang terpaksa diangkat.

"Kimy kenapa jadi jarang ke rumah?" Tanya Sava sedih.

"Maaf, Bunda, Kimy janji nanti bakal sering-sering kesini." Kata Kimy merasa tak enak.

Ia bahkan tidak memikirkan rencana yang disusunnya susah payah sebelumnya untuk bisa lepas dari Agra.

"Gitu dong, bunda kemaren baru dapet resep baru loh. Mau coba?"

Mata Kimy berbinar seketika, "Mau bunda!" Serunya semangat.

Cookies buatan Sava adalah kudapan favorit Kimy. Agra yang mengikuti kedua wanita berbeda generasi itu hanya terkekeh geli melihat reaksi antusias mereka.

Mereka berdua melewati ruang tamu begitu saja menuju dapur, Agra yang memiliki firasat akan diacuhkan jika mengikutinya pun memilih duduk di Sofa, ternyata sudah ada Farel yang duduk lebih dulu.

"Wih ada yang dicuekin sama Bunda plus Pacarnya nih." Ledek Farel.

Tanpa sungkan Agra menendang lutut Farel membuat Laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya itu meringis.

"Kok bisa cewek semanis Kimy, pacaran sama Lo?"

"Karena Gue ganteng," Jawab Agra dengan wajah datar.

Farel mendadak merinding, Ia baru sadar kalau Adiknya menuruni gen percaya diri tingkat dewa milik Papa.

"Gimana hubungan Lo sama, Kimy?" Tanya Farel mencoba mengalihkan topik.

Agra memandang lurus, "Kimy bakal terus cari cara supaya bisa putus dari Gue."

Farel menepuk-nepuk pundak Agra prihatin. "Yang sabar, Gra. Lagian kenapa nggak coba jujur aja?"

"Coba jujur apa?" Tiba-tiba saja Kimy berada di belakang mereka dengan jejak Cookies berada di permukaan pipinya, belum lagi dua toples Cookies yang dipeluknya.

Farel tertawa kaku, "kata Agra Lo imut, tapi dia malu kalo ngomong langsung."

Pipi menggembung Kimy memerah, melihat itu Agra mendekatkan diri pada Kakaknya.

"Tutup mata Lo." Titahnya.

Farel menaikan sebelah alis tidak mengerti dengan bahasa isyarat Agra.

"Kimy blushing, Lo nggak boleh liat." Ucap Agra.

Farel menutup mulutnya dengan sebelah tangan menahan tawa yang siap meledak kapan saja, ternyata keledai ini sedang cemburu.

"Pada ngomongin apa nih," Kata Sava yang baru saja keluar dari dapur. "Kimy, kamu ngapain berdiri aja, sini duduk."

Kimy menggaruk pipinya yang tidak gatal, kenapa bisa Ia salting berkepanjangan begini.

Kimy duduk di Sofa panjang jauh dari tempat duduk Agra, bukannya sadar kalau Kimy sedang menormalkan diri karena sedang salah tingkah dengannya, Agra tanpa tahu diri pindah dari posisi sebelumnya agar dapat bersisian dengan Kimy.

Farel sudah siap meledakkan bahan ledekan nya seketika kembali menutup mulut, karena Sava menyinggung status singgel nya.

"Kamu kapan kaya Adekmu? Nggak pernah tuh Bunda denger kamu lagi deket sama cewek, atau kamu sukanya sama Fero?"

"Bunda ngomong apa sih? Fero itu Laki, secara nggak langsung Bunda nuduh Farel gay dong?"

"Ya, habisnya kamu nggak pernah ngenalin cewek ke Bunda. Giliran Bunda kenalin ke anak-anak temen arisan Bunda, kamu misuh-misuh merasa nggak adil."

"Ya iyalah orang anak temen Bunda ngerubungin Farel sampai cubit-cubit segala lagi, emang Farel cowok apaan."

Kimy mengigit bibir bawahnya menahan kekehan geli yang akan keluar karena perdebatan mereka.

Berbeda dengan Kimy, Agra justru asik bertopang dagu memperhatikan setiap ekspresi yang keluar dari wajah Kimy.

Manik coklat cerah yang berbinar, hidung mungil, bibir tipis yang melengkung indah. Andai Agra bisa menyimpan pemandangan ini hanya untuknya, pasti Ia adalah Laki-laki paling beruntung.

Agra jadi mengingat pertemuan pertamanya dengan Kimy.

Hari itu, Agra baru saja mendapat masalah dari sekolah karena ketahuan bolos saat jam pelajaran Fisika.

Ia di hukum berdiri hingga bel istirahat kedua, sedang panas-panasnya karena terus-menerus di jemur di tengah lapangan seperti ikan kering, tapi seorang Gadis bername tag 'Kimberly Louly' berdiri santai di depannya sembari meneguk minuman dingin.

Agra hanya mampu meneguk ludah melihatnya, Ia mengira kalau gadis itu hanya akan mengejeknya, tapi ternyata dia meletakkan satu botol minuman yang masih utuh di hadapan tiang bendera lalu melambaikan tangan kearahnya.

Aneh memang, saking anehnya Agra sampai tidak bisa tidur karena terus mengingat hal aneh itu.

Rasa penasarannya bermetamorfosis menjadi rasa suka, hingga gadis aneh itu menyatakan perasaan padanya yang ternyata baru-baru ini Agra ketahui hanya omong kosong.

Agra yakin suatu saat Kimy juga akan merasakan hal yang sama padanya, dan Ia tidak lagi memaksa Kimy untuk tetap berada disisinya karena gadis itu yang akan dengan suka rela berada disisinya.

_______

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!