Bab 3. Pembalasan pertama arwah Ratih

Ketika tengah mengerjakan tugas kuliah, lampu di kamar mereka tiba-tiba mati-nyala dengan sendirinya.

Rangga, Rahendra dan Raka kemudian berkumpul di tengah-tengah ruangan sambil menatap ke arah lampu kamar tersebut.

Raka mengangkat jari telunjuknya, "Ja...," lampu kamar itu tiba-tiba mati. "Hmm. Jangan-jangan, nona kunti itu mengikuti kisa sampai ke sini," ucap Raka.

Mereka bertiga berusaha mencari ponsel mereka di tengah kegelapan. Ketika sedang mencari, mereka mendengar suara seseorang memanggil nama mereka.

Rangga! Rahendra! Raka!

Mereka kembali berkumpul di tengah-tengah ruangan.

Tiba-tiba seseorang memegang bahu Raka dan...

Aaaaaaaaa... Raka berteriak begitu pun Rangga dan Rahendra.

"Allahumma barik lana fima rojaktana waqina azabannarrrrr!!!" seru Raka.

"Amiiin." sahut Rangga dan Rahendra.

Mereka terdiam sejenak.

"Emang setannya bakal takut kalau kau bacakan doa makan?" tanya Rahendra.

"Lah, iya-iya. Emang seharusnya doa apa?"

"Biasanya baca ayat kursi," ucap Rangga.

"Ayat kursi...? Seperti apa itu?" Raka menengok ke arah Rangga.

Rangga kemudian mengangkat kedua bahu dan lengannya.

"Aku tahu,"

Rangga dan Raka menengok ke arah Rahendra.

Rahendra kemudian menyalakan ponselnya dan dia duduk di lantai.

???

"Apa yang sedang kamu lakukan, Rahendra?" tanya Raka.

"Baca ayat kursi," jawab Rahendra.

"Ha?"

"Tadi kan judul ayatnya ayat kursi. Nah, ini ayatnya dan kursikan untuk duduk, jadi, baca ayat sambil duduk," ucap Rahendra.

Puuuuuk.. Raka dan Rangga menepuk dahi mereka.

"Gak gitu konsepnya abang ganteng," ucap Raka.

"Salah ya?"

"Salah banget!"

Rahendra kemudian beranjak dari duduknya. Mereka bertiga membalikkan badan dan...

Aaaaaaaaaaa.... Raka, Rangga dan Rahendra berteriak.

Plak! Plak! Plak! Pak Somad pemilik rumah menampar Rangga, Rahendra dan Raka.

"Aduh!"

"Kenapa kalian berteriak?" tanya pak Somad.

"Kami kira tadi...,"

"Bapak itu.....,"

"Nona kunti,"

Pak Somad menyipitkan matanya dan kemudian mencubit lengan mereka bertiga.

"Aku datang ke sini untuk meminta bantuan kalian untuk membenarkan listrik di rumahku," ucap pak Somad.

"Kalau soal membenarkan listrik, Raka ini jagonya dia paling pintar dalam mengotak-atik mesin," ucap Rangga.

Raka kemudian melirik ke arah Raka dan menatapnya sangat tajam.

"Rangga," gumam Raka.

"Benarkan, Rahendra?"

"Iya, benar. Raka ini siswa paling pintar dalam menangani hal ini," ucap Rahendra.

"Awas kalian, ya!" gumam Raka.

Pak Somad dan Raka pergi meninggalkan kamar dan pergi keluar untuk membenarkan listrik.

"Awas saja mereka. Setelah aku menyelesaikan ini, aku akan membalas mereka berdua!" gerutu Raka.

Pak Somad kemudian meminta Raka untuk naik ke tangga dan melihat meteran listrik rumahnya. Raka pun naik dan melihat meteran tersebut, sedangkan pak Somad berdiri di bawah sambil menyorot ke arah meteran tersebut dengan senter.

"Bagaimana aku akan membenarkannya, aku tidak tau apa pun tentang ini," gumam Raka.

"Raka! Aku akan masuk ke dalam sebentar untuk mengambil peralatan yang lain," Pak Somad memberikan senter itu kepada Raka.

Raka kemudian membuka ponselnya dan mencari tutorial membenarkan listrik di Internet. Setelah mendapatkan tutorialnya, Raka langsung membenarkan listrik tersebut.

Ketika sedang membuka meteran, Raka mendengar suara seseorang berjalan mendekatinya.

"Pak, tolong ambilkan obeng!" Raka mengulurkan tangannya ke belakang.

Merasa ada yang janggal, Raka kemudian mengambil senter yang dia taruh di mulut dan menengok ke belakang sambil menyoroti orang yang ada di belakangnya.

"Hah! Kenapa ada elu," Raka menuruni tangga.

Ketika sudah berada di bawah, Raka menaruh senter itu di lantai sambil menyoroti nona kunti yang ada di sampingnya.

"Kenapa kamu suka sekali menggangguku? Kenapa kau tidak mengganggu Rangga dan Rahendra, merekakan lebih tampan dariku," ucap Raka.

Nona kunti terus menatapnya dengan tatapan yang sangat menyeramkan. Raka kemudian melangkahkan kakinya ke belakang pelan-pelan.

"Kunti!!!" teriak Raka.

Raka berlari ke dalam dan pergi menghampiri teman-temannya yang sedang berada di dalam kamar.

Mendengar Raka berteriak, Rangga dan Rahendra membuka pintu dan melihatnya berlari menuju kamar mereka.

"Ada apa, Raka?" tanya Rahendra.

"Ada...," Raka memegang lututnya, "Nona Kunti," ucap Raka terengah-engah.

"Di mana?" Rangga menengok ke arah belakang Raka.

"Di depan sana," Raka menunjuk ke arah luar.

Mereka bertiga kemudian pergi keluar untuk memeriksa kemunculan nona kunti.

"Mana? Tidak ada siapa pun di sini," Rahendra berdiri di depan Raka dan Rangga.

"Tadi ada, dia.. Dia berdiri di sana sambil menatapku dengan tatapan yang sangat menyeramkan, Raka menunjuk ke arah belakang Rahendra.

Rangga menatap Raka," Buktinya tidak ada siapa pun di sini."

Raka dan Rangga menengok ke arah Rahendra dan terkejut melihat sosok yang ada dibelakangnya.

Rangga memiringkan kepalanya untuk melihat sosok yang ada di belakang Rahendra.

"Tuhkan, gue bilang juga apa," bisik Raka.

"Hmm,"

Raka dan Rangga melangkahkan kaki perlahan ke belakang. Melihat kedua temannya bersikap aneh, Rahendra menengok ke arah belakang.

Rahendra menatap ke arah sosok kunti itu, "Hehe. Halo! Apa Anda tersesat? Jika Anda tersesat, silakan pergi ke kantor polisi." Rahendra memejamkan matanya dan tersenyum.

Setelah itu... Waaaaaaaaaaaaa Rahendra berlari masuk ke dalam rumah.

"Kalian curang, kenapa tidak mengatakannya padaku," ucap Rahendra.

Mereka bertiga masuk ke dalam kamar dan mengunci rapat kamar mereka. Setelah itu, mereka duduk di tempat tidur dengan nafas yang terengah-engah.

"Sebenarnya apa yang nona kunti inginkan dari kita, kenapa dia terus saja mengikuti kita," ucap Raka.

"Entahlah. Mungkin dia suka sama Rahendra,"

"Enak saja. Mungkin dia suka sama kamu,"

Mereka bertiga tiduran di tempat tidur. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamar mereka.

"Siapa itu," ucap Raka.

Mereka bertiga beranjak dari tempat tidur dan pergi untuk membuka pintu kamar.

Rahendra mulai membuka pintu kamar dan menariknya ke dalam secara perlahan.

Ketika pintu sudah terbuka..

Aaaaaaaaa mereka bertiga berteriak.

Plak! Pak Somad menampar mereka.

"Kenapa kalian berteriak?" tanya pak Somad.

"Tadi ada nona kunti, Pak," ucap Raka.

"Kunti? Di mana? Aku tidak melihat siapa pun," Pak Somad menengok ke kanan, kiri dan belakang.

"Beneran pak, tadi ada kunti," ucap Rangga.

"Sudahlah. Sekarang kalian bertiga ikut saya ke depan dan membenarkan listrik,"

Rahendra menutup pintu kamarnya dan kemudian mereka bertiga pergi keluar rumah bersama dengan pak Somad.

Pak Somad naik ke tangga dan memeriksa meteran. Raka di minta untuk memegang senter dan menyorot ke arahnya. Rangga memberikan satu per satu alat yang di minta pak Somad, sedangkan Rahendra, dia membacakan tutorial membenarkan listrik.

Saju jam kemudian...

Lampu rumah tersebut menyala, pak Somad menutup meteran tersebut dan turun ke bawah. Rangga kemudian membereskan peralatan tersebut.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah. Ketika berada di dalam, istri pak Somad berdiri di tengah-tengah ruangan, dia menundukkan kepalanya.

"Aku punya firasat buruk, kawan," bisik Raka.

Mereka menatap istrinya pak Somad. Istrinya itu kemudian mengangkat kepalanya.

"Kau harus mati!!" teriak istrinya pak Somad.

Istrinya Pak Somad kemudian menarik lengan Pak Somad dan menyeretnya ke luar rumah.

Rangga, Rahendra dan Raka mengejarnya dan berusaha menyelamatkan pak Somad, namun, pintu rumah itu terkunci dengan sendirinya dan membuat mereka terkurung di dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Risty Hamzah

Risty Hamzah

Ampun dah ah ini baca Cerita horor bukan nya takut tapi malah ngakak🤣🤣🤣🤣

2023-06-20

1

Rahma Syafneta

Rahma Syafneta

gak jadi takut bacanya.. malah jd ngakak liat tingkah tiga sekawan 🤣🤣

2023-06-19

2

Legii Siidqii

Legii Siidqii

y ampun trnyta sosok kunti tch mau menutut bls dgn pak somad

2023-06-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!