3. Bertemu klien

"Gimana seru tidak mengajar, kalau merasa cocok mau gak jadi guru honorer di sekolah ayah " ucap ayah sambil memainkan bidak caturnya,ayah hobi main catur tapi anaknya tidak ada yang sehobi ayah main caturnya, apalagi aku yang tidak paham sama sekali berbeda dengan Daffin yang jago tapi tidak suka main, kalau Daffa hanya sebatas bisa tapi tidak pernah bisa mengalahkan ayah.

"Belum bisa komentar yah masih seminggu belum ada masalah yang berarti gak tau kalau sudah lama mungkin baru bisa menyimpulkan cocok gak " ucapku.

"Ayo yah kita berangkat ke rumah Bu Widya" ucap ibu yang baru datang dengan membawa 2 mika kue.

"Ibu buat dirumah ada gak kue buatku?" tanyaku.

"Ada tadi ibu beli bikang Ambon buat kamu,kamu tidak ikut ?" tanya ibu.

"Tidak aku lagi ada kerjaan "jawabku tapi masih tiduran di sofa ruang tamu.

"Ada kerjaan tapi masih tiduran aja kamu, orang gak bakal percaya dengan omonganmu" ucap ibu sambil mematikan lampu rumah.

"kok dimatiin sih lampunya bu" ucapku kesal.

"Kan biar menyakinkan bilang ada kerjaan kalau dilihat orang kamu rebahan ibu dikira bohong "ucap ibu sebelum pergi ayah yang mendengarkan hanya bisa geleng kepala melihat tingkah istrinya.

Setelah ibu dan ayah pergi aku kembali ke kamarku dan meneruskan pekerjaanku yang masih belum selesai mengerjakan proyek dari teman Eki si bos kontrakkan. Kaya juga ini orang tanpa perlu kerja ini mah duit mengalir dengan sendirinya, di Malang 20 kamar di Solo 16 kamar,di Semarang 20 kamar dan di Jogja 24 kamar dan semua terletak di area dekat kampus ternama. Kalau gue jadi istrinya nggak perlu gw bekerja keras kayak begini ucapkan dalam hati, jadi penasaran pingin kenal tapi kalau mendengar ceritanya perkiraanku dia berumur sekitar 30 tahun ke atas hihi tawaku dalam hati membayangkan yang tidak-tidak.

" Kakak belum tidur" ucap ibu sambil masuk ke dalam kamarku sambil membawa sekotak kue yang aku yakin pasti dari acara rumah bu Widya.

"Belum Bu masih belum ngantuk " ucapku sambil mencomot sepotong keu yang di bawa ibu.

"Calon Widya Dokter tapi sayang duda anak satu usianya beda sekitar 9 tahun kayaknya" ucap ibu.

"Ibu ternyata suka gosip juga ya haha "ucapku sambil tertawa.

"Ya gantian lah biasanya dia selalu gosipin keluarga kita sekarang keluarganya yang jadi bahan gosip ibu-ibu hihi" ucap ibu sambil memakan sepotong roti gulung.

"Kata Ayah tidak boleh balas dendam ibu hahaha,tapi ga papa kayaknya seru juga kalau tukang gosip jadi bahan gosip" ucapku.

"Ibu sih tidak gosip Ibu cuma jadi pendengar mereka yang bergosip"kilah ibu.

"Mereka ngomongin apa emang?" tanyaku.

"Calonnya Widya emang dokter tapi usianya sudah 31 tahun sedangkan Widya baru 23 tahun, wajahnya juga biasa saja tidak seperti yang Ibu Widya ceritakan selama ini" ucap Ibu.

"Ga usah gosip kita gak tahu kedepannya anak ibu dapat jodoh kaya apa,ya kalau di atasnya ga apa-apa kalau sama-sama biasa aja gimana " ucap ayah yang sudah berdiri di pintu kamarku.

"Eh ayah"ucap ibu sambil tersenyum canggung ketahuan gosip , aku cuma bisa tersenyum melihat kedua orang tuaku yang saling menegur bila salah satu berbuat salah.

" Ayo ibu tidur jangan mengganggu Aya yang lagi bekerja" ucap ayah, sebagai istri yang patuh Ibu langsung berdiri tanpa protes dan meninggalkanku di kamar sendirian meneruskan pekerjaanku.

"Lo langsung pulang ?" tanya Riri, saat melihatku sudah merapikan mejaku.

" Iya gue ada janji dengan teman SMA" jawab ku.

"Disuruh kumpul dulu di kelas Elang owner mau ngasi pinjam buku parenting, mengatasi masalah anak " ucapnya, kelas Elang adalah ruang kelas yang paling luas di antara ruang-ruang kelas lainnya. Nama kelas di sini diambil dari nama binatang ada kelas Elang, kelas Dino, kelas Merpati dan masih banyak lagi.

"Keren ya owner nya kepikiran buat kesana" ucapku.

"Mendidik juga sama dengan mengasuh jadi kita guru harus paham dengan baik dan optimal, serta memahami apa yang menjadi kebutuhan anak didik kita. Oleh karena itu kita tentu membutuhkan ilmu parenting. Selain bisa belajar dari pengalaman langsung kita juga dapat belajar soal pengasuhan anak melalui rekomendasi buku parenting" ucap Riri.

"Woo hebat gw ga nyangka owner punya pemikiran sedemikian padahal masih muda, emang udah berkeluarga ?"tanyaku.

"Masih Single umur 26 tahun setahun di atas kita"ucap Riri sambil mengajakku berjalan menuju ke ruang kelas Elang.

"Mbak Risa kenalkan temanku guru baru" ucap Riri, wanita itu lantas menoleh ke arahku dan tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya buat pejabat tangan denganku.

"Farisa" ucapnya. "Aya, mbak " ucapku sambil mengulurkan tangan menyambut uluran tangannya.

"Semoga betah disini, kalau boleh tahu kemarin lulusan apa ya?" tanyanya padaku.

"Saya sarjana teknik informatika mbak, mohon bimbingannya", Ucapku sambil tersenyum.

"Wah berarti kalau ada kerusakan sistem komputer atau masalah komputer bisa dong dimintain tolong" ucapnya.

"Bisa mbak dengan senang hati aku bantu sebisaku " ucapku.

" Ayo duduk dulu aku siapkan bukunya dulu sambil menunggu yang lain", ucapnya ramah sebelum pergi meninggalkan kami.

" Gila tangannya halus anak sultan kayanya" bisikku pada Riri.

" Iyalah Bunda nya salah satu pemegang saham Wira hospital dan kakeknya pemilik perkebunan teh, Ayahnya pejabat polri jenderal juga anak sambung dari RR GROP " ucapnya.

"Wuiiih mantap ga perlu kerja gw kalau jadi dia"ucapku.

"Masalahnya elu bukan dia elu yang malas kerja dia rajin kerja, jujur gw bertahan disini itu karena saudara laki-lakinya hihi" bisiknya Riri padaku.

" Emang saudara laki-lakinya ngajar sini juga?" tanyaku.

"Kakak ke dua 28 tahun sudah tunangan mau nikah dokter polisi ganteng maksimal kaya opa Korea Lee Jong suk, tetapi selama belum ijab Kabul masih ada kemungkinan gagal" ucapnya sambil tertawa kecil aku cuma bisa melotot mendengarnya. " Kakak pertama 37 tahun DUREN SAWIT punya anak satu,menjadi salah satu pemegang kekuasaan setelah CEO dan pemegang saham di RR Grop wajahnya tak kalah sama yang pertama tapi lebih maco kaya Ji Chang-wook" ucapnya.

" Gilla dasar KEJORA menghayal mulu"ucapku sambil geleng-geleng kepala. " Apa Kejora?" tanyanya.

"Kelompok jomblo ceria" ucapku sambil terkekeh kecil,sampai mbak Farisa datang baru kami berhenti membahas keluarganya.

" Gw balik dulu udah di tunggu teman soalnya" pamit ku pada Riri.

"Hati-hati di jalan, jangan lupa bukunya dibaca jangan dibuat bantal buat tidur", ucap Riri sambil teriak membuatku jadi malu.

"Sorry menunggu lama maklum owner nya bagi-bagi buku parenting" ucap ku saat sudah duduk di dalam mobilnya Santi.

"Santai aja gw baru 5 menit kok, kita langsung aja ya ke tempat janjian" ucap Santi. Kami berjanji bertemu di kafe kawasan Kramat jati , kali ini Mas Eki ditemani temannya langsung jika dia cocok maka kami tinggal nego harga sehabis itu aku akan sempurnakan websitenya biar bisa digunakan nantinya sesuai rencana klien.

" Lo sudah pernah ketemu teman Mas Eki yang membuat website ini?" tanyaku.

" Sudah dia temen kuliah kedokterannya Mas Eki, hebat loh orangnya baru berumur 28 tahun sedang menjalani residen jantung sih" ucapnya.

"Wah hebat berati dia habis jadi dokter umum langsung lanjut spesialis" ucapku.

"Iyalah Mas Eki dulu aja mau ambil spesialis masih pusing,eh sekarang malah keenakan jadi dokter umum " ucapnya.

"Tu orangnya " tunjuk Santi pada 2 laki-laki yang duduk membelakangi pintu masuk, hingga kami hanya bisa melihat punggungnya.

"Hallo mas, maaf telat biasa Jakarta macet" ucap Santi langsung duduk di samping temennya Eki.

"Tidak apa-apa santai aja "jawab laki-laki itu.

"Sini dudu Nia"ucap Eki menyuruh ku duduk disampingnya dan teman Eki menata tajam ke arahku.

"Bro kenalkan ini Daffania dan Daffania kenalkan ini teman mas" ucap mas Eki, sebagian tanda sopan santun perkenalan ku ulurkan tanganku padanya, tetapi karena dia tidak merespon akhirnya ku turunkan kembali tanganku.

"Mau pesan apa ?" tanya mas Eki , setelah mas Eki memesankan minuman, aku segera membuka laptopku jujur aku tidak nyaman dengan cara dia memandangku.

Setelah aku jelaskan tentang website yang ku buat selama 30 menit dia tetap tidak merespon hanya memandang tajam ke arahku.

Sial apa sih maunya ni cowok playboy satu ini, memandang terus bukannya salah tingkah dibuatnya rasanya aku ingin sekali menonjok mukanya, yang sok ganteng itu.

"Gimana mas oke gak temanku" ucap Santi sambil memegang lengan Nanda,iya aku mengenalnya sebagai mas Nanda cinta pertamaku yang ternyata seorang playboy dan penjahat kelamin.

"Bagaimana Bro oke kan ternyata nggak salah Santi mengenalkannya pada kita selain cantik jago juga dia" ucap mas Eki.

"Kurang menarik masih ada kurangnya " ucapnya sambil tetap menatap tajam kearah ku.

"Kurangnya di mana biar di perbaiki sama Nia " ucap mas Eki.

"Jika anda tidak minat atau mau yang lebih cari saja yang kompeten dari saya " ucapku sambil merapikan peralatanku.

" Ehh bukan begitu Nia,broo loo ko gitu sih " ucap mas Eki tak enak hati padaku.

"Jika lo menuruti permintaanku untuk memperbaiki aku bayar 50 dimuka, catatan no ponsel dan rekening mu di sini " ucapnya sambil mendorong ponsel mahalnya padaku.

"Gw gak mau perbaiki Lo nolak,gw dengan senang menerima bahkan gw bersyukur Lo ga jadi Makai jasa gw" kataku sambil berdiri.

"San gw balik dulu,gak perlu Lo anter gw bisa balik sendiri " ucapku dan langsung berjalan menjauh.

Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!