Setelah Jung woo pergi." Dasar gila kebersihan. Kenapa dia, mengatakan aku aneh, kau tu yang aneh!." Kesal Dae hwa masuk lalu menghentakkan kakinya karena kesal.
Duduk di ruang tamu." Dia pikir dia siapa, seenaknya saja mengatakan aku seperti itu. Mana ayamnya lama datang lagi." Ucap batin Dae hwa terus kesal.
Ditengah kekesalannya, pengantar makanan pun akhirnya datang." Ting, tong." Bunyi bel rumah.
"Apa itu pengantar makanan, smoga saja deh, aku sudah sangat lapar nih." Berdiri lalu memperbaiki kacamatanya dan membukakan pintunya.
"Permisi, apa benar anda nona Dae hwa?." Tanya pengantar makanan tersebut.
"Benar." Jawab Dae hwa.
"Ini pesanan ayam panggang anda." Memberikan ayam panggang tersebut kepada dae hwa.
Mengambilnya." Terima kasih banyak pak." Ucap Dae hwa berterima kasih.
"Sama sama, saya permisi dulu." Langsung pergi meninggalkan tempat.
Ia pun langsung masuk." Akhirnya ayam panggang ini sudah datang, cocok banget sambil minum pakai soju nih. Kebetulan aku masih punya stok Soju sisa bulan lalu. Aku akan menikmatinya." Mengambil soju di kulkasnya.
"Abang, banting dede bang." Nyanyi Dae hwa bahagia sambil membawa soju ya dari kulkas.
Duduk dan menyalakan televisi." Aku harus menikmatinya." Mulai memakan ayam panggang tersebut.
"Hemm, enaknya ya tuhan." Ucap bahagia Dae hwa menikmati makanannya.
Ditengah tengah keenakannya menikmati ayam panggangnya. Tiba tiba ponselnya berdering.
"Drrt, drrt." Bunyi ponsel Dae hwa.
"Siapa lagi yang berani menghubungiku di kenikmatan makananku ini. Mengganggu saja." Ucap Dae hwa mengangkat telponnya dan ternyata itu vc(video call).
Menghidupkan video call tersebut."Eh, ternyata kalian Hana, Eun ji. Ada apa?." Tanya Dae hwa.
"Apa kau sedang memakan ayam panggangnya?." Tanya Eun ji kembali bertanya.
"Tentu saja, kau tidak lihat nih, aku makan ayam panggang ini."Jawab Dae hwa menunjukkan paha ayamnya.
"Wahh, enak banget tu." Ucap Hana selera melihat Dae hwa makan ayam panggang.
"Kau pengen, sini lah, atau kapan kapan aku yang akan mentraktir kalian." Ucap Dae hwa menggoda Hana yang sudah sangat selera.
"Baiklah, kau janji ya." Ucap Hana menunjukkan jari kelingking ya lewat hp sebagai tanda dapat di percaya.
"Ok, tenang saja deh." Ikut menunjukkan jari kelingking ya.
"Omong omong, bagaimana dengan berkas mu, apa kau sudah menyelesaikannya?." Tanya Eun ji.
"Sudah dong, akibatnya aku sangat lelah. Tapi ada yang lebih mengejutkan yang baru saja terjadi, kalian mau tau apa." Mengkompori Eun ji dan Hana.
"Apa tuh?." Tanya Eun ji dan hana penasaran.
"Sepulang kerja tadi, kan aku sedang berjalan nih menuju ke rumahku. Pas aku mau ke rumahku, aku lihat ada kucing mungil yang bersembunyi di pohon besar dan terus mengeong, karena aku mendengar suara tersebut, otomatis aku menghampiri kucing tersebut, pas aku samperin"
"Kenapa, kenapa?." Penasaran Eun ji.
"Iya tuh, kenapa, kenapa. Apa kucing itu ternyata jelmaan hantu, apa kucing tersebut berubah menjadi pria tampan." Tanya Hana penasaran.
"Kau pikir seperti di novel, ada ada saja." Ucap Dae hwa memegang kepalanya karena kelakuan sahabat nya yang tergila gila dengan anime.
"Heheheh. Kan mana tau." Jawab Hana mengelus lehernya.
"Sudahlah, jangan di permasalahkan soal itu, sekarang gimana kelanjutannya, lanjutkan." Ucap Eun ji tidak sabaran.
"Setelah aku menghampiri anak kucing tersebut ternyata, anak kucing itu sangat lucu dan kiyowo." Jawab Dae hwa kembali membayangkan kelucuan kucing tersebut.
"Jadinya aku bawa pulang deh."
Terkejut."Hah, hanya itu?." Tanya Eun ji kecewa dengan jawaban Dae hwa.
"Tau tu Dae hwa, aku kira kucing itu kenapa, eh ga taunya cuma karena kelucuannya." Kecewa Hana juga.
"Ga sampai di situ saja tau, pas aku bawa pulang dan aku juga sudah mandi setelah menaruhnya di ruang tamu dan kalian sudah memesankan ayam panggang tersebut, jadinya aku menunggu agar bisa memakannya bareng kucing imut yang ku temukan itu."
"Tapi, pas aku sedang menunggu, tiba tiba bel rumah ku berbunyi dan aku positif thinking mungkin itu pengantar makanan tersebut, jadinya aku membiarkannya, eh, pas aku buka ternyata bukan pengantar makanan tersebut." Fokus Dae hwa menjelaskan.
"Siapa siapa.?." Ucap penasaran kembali Eun ji.
Dan ternyata itu bukan pengantar makanan tapi si pemilik kucing tersebut,si gila kebersihan itu." Jawab kesal Dae hwa.
"Gila kebersihan?." Tanya Hana bingung.
"Oh ya aku juga lupa mengatakan kepada kalian bahwa tadi pagi, saat aku terlambat. Aku bertemu dengan seorang pria yang gila kebersihan, masa dia mengatakan aku orang yang tidak bersih dan kotoran dan semacamnya."
"Tentu aku marah dong saat diriku di gitukan, siapa juga yang tidak marah kalau dirinya di jelek jelekkan." Ucap kesal Dae hwa mengingat peristiwa mengesalkan tersebut sambil memakan ayam panggangnya.
"Wah, siapa namanya Dae hwa?." Tanya Hana penasaran.
"Karena aku sudah menemukan kucingnya dia memberikan ku uang tau, nih." Menunjukkan uang tersebut.
"Wih, enak banget tu, bagi bagi dong." Ucap Eun ji.
"Aman sayang, besok makan siang aku traktir." Jawab Dae hwa tersenyum.
"Omong omong jawab dulu pertanyaan ku tadi Dae hwa, siapa nama pria gila kebersihan itu?." Tanya Hana menanyakan kembali.
"Oh ya aku lupa, namanya ialah Jung woo. Nama yang menganehkan, persis seperti orang ya." Jawab ejek Dae hwa.
Tertawa."Hahahaah, kau ada ada saja Dae hwa, nama sebagus itu kau bilang jelek." Ucap hana tertawa.
"Kau tidak tahu Dae hwa saja, setiap dia tidak menyukai orang, dia selalu menjelekkan orang tersebut di sisi manapun." Jawab Eun ji tersenyum.
"Ya, ya, ya, terserah kalian saja, pokoknya dia aneh." Ucap Dae hwa meminum sojunya.
"Kau minum soju ya Dae hwa." Tanya khawatir Eun ji.
"Kenapa emangnya, lagi pula aku lagi masalah dan banyak beban pikiran tau, kau selalu saja merusaknya, aku ini baru juga siap mengerjakan berkas yang menumpuk seperti harapan ku ke seseorang." Jawab Dae hwa kembali meminum sojunya.
"Baiklah sahabat ku yang paling cantik, omong omong bagaimana dengan si pembully itu." Tanya Eun ji kembali.
"Biarkan saja deh, mau dia bilang ini kek begitu kek, biarkan saja sampai mulut ya lemes seperti mulut ikan pari tu. Aku tetap tidak peduli." Jawab santai Dae hwa memang tidak peduli omongan yang membully ya.
"Sahabat ku yang satu ini memang hebat plus berani deh, walaupun penampilan kurang menyakinkan, tapi bagi kami kau sudah cukup hebat sayang, betul kan Hana." Ucap Eun ji tersenyum dan mensupport Dae hwa.
"Benar banget, siapa lagi kalau bukan Dae hwa, yihah." Sorak Hana bahagia.
"Sudahlah, ini sudah malam dan kita sudah vc selama berjam jam. Kalau begitu telponnya ku tutup ya Dae hwa."
"Baiklah, selamat malam buat kalian sayang." Ucap Dae hwa melambaikan tangannya sambil memegang sepaha ayam.
"Selamat malam juga sayang." Jawab Eun ji dan Hana bersamaan langsung menutupi video call tersebut.
Setelah mematikan telponnya. Dae hwa langsung berhenti minum karena sudah meminum banyak botol soju.
"Arghh, enaknya ayam panggang disatukan dengan soju, lebih nikmat jos menembus ginjal ku." Ucap bahagia Dae hwa memegang dadanya.
"Tapi kebahagian ini hanya sementara, mana besok aku harus sibuk di Perusahaan lagi karena aku masih di hukum oleh pak manager. Bisa bisa aku di pecat lagi karena si tua manager itu."
"Smoga,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
ittsme_you
bar bar banget lihat dae hwa 🤣
2023-03-06
0