Pagi itu suasana agak repot di rumah Diana.Dia harus menyiapkan bekal untuk anaknya selama dia bekerja nanti.Bu Ida sudah ikutan sibuk membantu dari subuh tadi. Pagi ini janji dengan Agnes dia harus menyediakan semua kebutuhan si kembar sebelum pergi.
" Susu mereka sudah saya letakan di atas meja makan ya bu.Berikut petunjuk takarannya ya bu.Takutnya ibu lupa.Maaf ya bu"
"Ya..Ibu sudah tahu.Kamu berangkat saja.Anak-anak aman kok dengan ibu."
"Banyak terima kasih ya bu.Diana seringkali merepotkan ibu " Tuturnya.
"Hush..Jangan di besar-besarkan ah.Ibu gak suka."
"Iya..tapi.."
"Sudahlah .Kamu berangkat sana, Agnes udah kelamaan nunggu tuh "
"Iya bu..makasih ya.."
"Yee..llah..Makasih lagi..iya sayang..Ibu ikutan lebay deh .."Omel bu Ida.
"Kalau begitu Diana pamit ya bu..Minta tolong jaga anak-anak saya ya bu.." Mohonnya sambil mencium wanita yang hampir dua tahun ini menemaninya dengan setia.
"Iya..iya…hati-hati di jalan ya.."
Diana tergopoh gopoh menemui Agnes yang sudah setengah jam menunggu dengan sabar.Dia adalah sahabat Diana dari masa kuliah dulu.Yang sangat banyak membantunya saat baru tiba di kota ini. Persahabatan mereka yang semula diawali dengan permusuhan karena kecemburuan Agnes pada Diana. Gebetan Agnes yang bernama Erick malah akrab dengan Diana.Kala itu Agnes tidak mengetahui bahwa antara Diana dan Agnes hanyalah sekedar teman yang kebetulan tetanggaan.Setelah kemudian Agnes jadian dengan Erick, Dia baru mengetahui bahwa sedikit banyak Diana ikut andil dalam mendekatkan hubungannya dengan Erick.
Agnes cengengesan melihat Diana yang berlari-lari menuju mobilnya. Begitu sampai dan duduk di dalam mobil , ,mereka langsung berangkat.
"Apakah sudah ada perkembangan pagi ini ?" Tanya Diana iseng.
"Mereka masih berusaha bertahan.Tapi tidak tahu sampai kapan mereka akan sanggup.David hampir gila dan marah-marah terus " Terang Agnes.
"David ?"
"Yaa..bosku..juga sepupuku.."Lagi-lagi cengengesan.
"Oh..gitu ya.."Komentar Diana singkat. Dia tidak terlalu berminat untuk bertanya lagi.
Begitu sampai di gedung kantor Agnes, mereka disambut wajah gusar seorang pria. Bahkan dasi yang seharusnya terpasang sempurna sudah longgar tak rapi.Dia begitu tidak sabaran, tanpa perkenalan langsung membawa mereka ke departemen data.Diana memakluminya.
"Apakah kamu sudah mengetahui siapa pelakunya ?" Tanya Agnes selagi menunggu lift.
"Sepertinya sainganku dalam proyek bendungan raksasa di kota B "Sahut pria itu sambil terus berjalan.
David adalah Co perusahan Blue Stone's yang terkenal dengan proyek-proyek raksasanya.Perusahan tersebut diwariskan turun temurun .Saat ini David sebagai anak laki-laki satu-satunya adalah pewaris sah yang wajib melindungi perusahaan keluarganya .Dari perusak-perusak yang ingin menghancurkan.
Mereka terus berjalan sambil ngobrol. Diana dari tadi hanya diam tak bersuara, terus mengikuti langkah-langkah yang membawa mereka semakin masuk ke dalam gedung megah itu.Sekian lama berdiam dan bekerja di rumah , membuatnya cukup terkesima mengagumi diam-diam interior gedung itu.
Pada sebuah ruangan yang cukup ramai mereka.
"Akhirnya kita sampai " Seru Agnes melirik Diana. Kemudian melirik David.Berpikir sejenak lalu nyeletuk.
"Apakah kalian tidak ingin berkenalan satu sama lain ? Seperti menyaksikan hantu bertemu hantu.Sama-sama acuh , dan berwajah datar. Iih.."
Diana yang lebih dulu respek segera mengulurkan tangan kepada David .
"Oh maaf .Pak David, kenalkan nama saya Diana "
"Ya..saya juga minta maaf karena terkesan tidak peduli pada anda bu Diana "
"Tidak apa-apa, saya mengerti kok.."
"Saya sangat tertekan dengan serangan ini.Mohon bantuan anda bu Diana .Mereka bahkan mampu mengunci beberapa program penting.Sehingga tidak bisa dibuka sampai saat ini "
"Oke.. Saya usahakan "
Diana melangkah menuju meja yang sudah disediakan sebuah komputer canggih dengan monitor yang besar. Dia tersenyum kecut.Karena seberapa canggihnya komputer tidak akan berarti apa-apa kalau program di dalamnya mampu dikacaukan oleh peretas.
Ternyata di ruangan itu hanya Diana satu-satunya programer wanita.Tapi hal itu bukan asing baginya.Dunia per kodingan memang umumnya didominan kaum pria.Kalaupun ada wanita tentu saja tidak akan seberapa.Tidak ada dari mereka yang mengacuhkannya.
Diana mengambil posisi dan mulai merilekskan jari-jarinya dahulu. Diawali doa , dia mulai mengotak atik di atas keyboard. Pada awalnya gerakan biasa saja. Semakin lama semakin cepat.
Memasukan satu program ciptaannya. Kemudian mempelajari situasi dan melakukan penjajakan Mulai mengerti dengan pola serangan lawan yang sudah menembus perisai ketiga.Beberapa orang programer pria yang berjumlah tujuh orang sudah berkeringat dingin.Wajah mereka cemas dan sudah lelah.Karena h
dari kemarin berjibaku dari serangan para peretas itu. Meskipun mulai pesimis akan keberhasilan mereka.Mereka takut berhenti justru akan berakibat fatal. Bisa dibayangkan nasib perusahaan akan amblas. Namun mereka hampir tidak berdaya, menyadari lawan bukanlah orang yang biasa saja kemampuan retasnya.
Diana masih terus mengotak atik.Pada awalnya memberikan sedikit reaksi lalu untuk lawannya .Memperkenalkan Black Phantom sebagai namanya dalam dunia perkodingan.
Diana semakin meningkatkan kecepatannya jari-jarinya Berbanding Sikapnya tenang dan tuli terhadap sekelilingnya saat itu.Wanita berdagu indah itu seperti membangun gua di sekelilingnya sebagai peringatan agar jangan didekati apalagi disentuh.
Pergulatan di dunia maya berlangsung semakin sengit.Kecepatan jari-jari Diana semakin ganas.
Dia mulai memberi umpan.Saat pihak lawan lengah dan mengambilnya. Dia menyerang dengan sengit dan bertubi-tubi. Keringat mulai keluar di keningnya.Namun dia tidak peduli. Hanya menyapu dengan punggung tangan kemudian melanjutkan serangannya. Adrenalin dalam darahnya bergejolak.Dia menikmati perang ini.Walau hanya di dunia maya namun menantang.
Waktu semakin berjalan.Tiga orang pria yang semula masih sengit di depan monitor akhirnya roboh.Wajah mereka pucat dan penuh keringat.
Diana masih terus berperang. Dia mulai mengeluarkan program andalannya Cyber blue.Adalah salah satu program ciptaannya yang sering digunakan pada serangan peretas yang mempunyai tingkat kepiawaian mereka sudah tinggi.
Suasana semakin hening dan tegang.Namun Diana sudah berhasil memperkuat lapisan perisai yang keempat ,kemudian siap-siap menghalau peretas itu di lapisan ketiga .Tak tanggung-tanggung langsung menghantam dengan jurus andalannya .Kemudian membalas dengan mengirimkan virus Poison Kiss.
Mata dibalas mata.Dia tidak akan tanggung-tanggung.Karena ada uang ratusan miliar bahkan mungkin triliunan yang akan jadi debu jika para peretas itu berhasil mengoyak semua pertahanan.
Suasana semakin tegang. Diana tidak menyadari sudah hampir empat jam dia berjuang di sini.Dan saat ini hanya tinggal dia seorang.Empat orang pria yang tersisa juga sudah menyerah.Bahkan ada yang mendapat serangan jantung mendadak. Sehingga harus dibawa cepat ke ruangan khusus di mana sudah ada tim kesehatan bersiaga.David adalah bos yang patut diacungi jempol dalam hal ini.
Seorang diri dan merasa harapan terakhir ada padanya, membuat Diana semakin sengit menyerang.David , Agnes dan beberapa orang programer pria i mengawasinya dari jarak yang tidak mengganggu konsentrasi wanita jenius itu.Mereka memperhatikan pergulatan Diana dengan tegang. Bahkan hampir tidak berani bernafas.Takut mengganggu .Mereka diam-diam mengagumi kecepatan jari-jarinya yang seperti bermata melompat kesana ke mari umpama kilat di atas keyboard.
Hingga akhirnya pada detik kelima setelah jam satu siang.Terdengar bunyi lonceng yang menandakan wanita itu sudah berhasil menghalau penyerang itu.Dia sekaligus memberikan pelindung tambahan terhadap data perusahaan.Tidak cukup sampai di situ.Dengan senyum dingin dia mengirimkan pesan peringatan.
"Ini peringatan terakhir untuk kalian ,jika masih berani mengusik kami, salam dari Black Phantom…"
Seiring dengan itu dia mengirimkan virus yang diyakini akan membuat penyerang itu kelimpungan.Bahkan dengan manis namun sedikit sadis, Diana mengirimkan sebuah kejutan listrik.Bisa dibayangkan apa reaksi para penyerang itu nanti.
Diana masih menenangkan diri di depan monitor,namun keriuhan sudah terdengar di sekelilingnya David bahkan mengeluarkan teriakan membahana diiringi tangisan lega.Agnes berlari menuju Diana sambil membuka tangan dan memeluknya.Dia jyga menangis gembira .
"Kamu memang luar biasa Diana.Sangat luar biasa.."Teriaknya histeris.
"Tangan malaikat, tangan malaikat.."Sambut yang lain.
Mereka bersorak sorai penuh gembira.Bahkan David menjanjikan jamuan makan siang di restoran mewah dan kompensasi yang besar untuk mereka.
Diana hanya tersenyum ,karena baginya saat ini adalah memilih untuk cepat pulang beristirahat dan bertemu dengan buah hatinya. Dia rindu sekali ingin menciumi dan memeluk mereka .
Dia bersyukur mendapat kompensasi dari David dengan jumlah yang lumayan dalam rekeningnya.Karena bisa jadi tabungan untuk dia dan si kembar.Namun tidak ada yang lebih membuatnya bahagia saat dia melangkah menuju pulang untuk bertemu dengan baby-baby gembul miliknya.
"Tunggu sebentar, mama pulang sayang……"Bisiknya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments