2 : Perkara (pov zera)

Rumah Tina – Pukul 15.20 Wib.

Kini sekarang waktunya gue ngajar les. kali ini di rumah Tina dulu setelah selesai ngajar lagi di rumahnya si kembar Dani dan Dina.

Tina ini anak SMP yang sering galau.

"cowok bangs*t!" tiba-tiba kan teriak gak jelas, padahal aku baru mau jelasin materi buat besok.

"Hiks.. teganya Lo selingkuh di depan gue! peluk-pelukkan di depan gue! si*l*n!" makinya lagi uring-uringan.

"Gue baru aja jelasin udah marah-marah aja Lo" responku datar. dia menghela nafasnya kasar.

"Maaf...maaf.." ucapnya lesuh. nah.. terus kalau udah gini aku juga ikut males. percuma jelasin materi kalau pikiran gak tahu kemana?.

"lanjut gak nih?" ujarku kesal.

"Hehe... maunya konsultasi sih" cengirnya.

dengan berat hati ku tutup buku pelajarannya dan dia terlihat senang. bingung sekali aku, sebenarnya aku ini guru les atau psikolog. entahlah..

"masalah apa lagi kali ini?" tanyaku.

"Cowok gue selingkuh. gue tadi liat dia peluk-pelukkan sama kakak kelas—"

"Putusin! cowok gak bener itu" selatku langsung to the poin.

"Tapi kata temenku bilang kakak kelasnya yang kegatelan kalau ngeliat cowok ganteng." lanjutnya.

"Nah Lo kan tadi bilang kalau cowok Lo lagi berpelukan Teletubbies. Lo liat gak respon cowok Lo gimana?" tanyaku.

"Gue liat cowok gue ngelus rambutnya" katanya sedih.

"Fix, cowok Lo selingkuh! putusin dan gak usah pacaran lagi. fokus belajar supaya bisa masuk SMA favorit dan mendapatkan nilai yang bagus" kataku.

"kakak mah omong gampang, ini udah soal hati ini kak.. hiks.. hiks.."

aku menghela nafas panjang, "dih... kalau soal cowok aja pakai hati. paru-paru juga dong"

"CK, Kakak mah gitu... gak ngasik solusi malah ngelawak muluk" ujarnya kesal di sela tangisnya.

"gue kan udah bilang putusin dan fokus belajar. itulah solusi gue, memang Lo mau gue kasih solusi apa? pertahankan cowok Lo? anggap cowok Lo gak ngapa-ngapain? kan Lo ngeliat sendiri, kan?"

"Iya memang tapi kan aku masih cinta sama dia kak"

"Emang buta Lo! dengerin ya... cowok tuh banyak gak dia doang. umur-umur Lo gini masih cinta-cinta monyet, Lo belum tahu di luaran sana yang lebih-lebih. apalagi pas Lo masuk SMA nanti, SMA favorit lagi. banyak bener tuh cogan-cogan berkualitas dan berbakat daripada cowok jamet kayak cowok Lo. dunia ini luas. jangan takut Lo gak dapat jatah cowok dan yang  perlu lo takutin sekarang adalah bagaimana Lo harus masuk ke SMA favorit itu? hanya satu cara. belajar" jelasku panjang lebar.

"tahu dah... dari tadi omongannya cuman belajar aja," gerutnya kesal. aku tertawa kecil.

"Hala percuma juga tadi gue masukin saran kalau besoknya Lo ada cowok baru, iya kan?"

Tina cengengesan, "Iya sih" katanya.

"Emang anj*ng" makiku kesal. dia malang ngakak.

**********************

RUMAH SI KEMBAR DINA DANI..

"Soal terakhir..? 7+8-6..?"

Dina Dani langsung berhitung dengan jari-jari mereka.

"9!" seru Dani semangat.

Dina langsung lesuh kecewa karena dari sepuluh soal yang aku berikan, dia cuman menjawab 1 pertanyaan. sisanya di jawab sama Dani.

"Kita akhiri pelajaran hari ini..— he! Dina kenapa?" tanyaku panik melihat Dina yang mewek mau nangis.

"Uwahhh! uwaahhh!" tangsinya pecah.  langsung ku peluk dia.

"He.. Dina kenapa nangis? udah cup.. cup" kataku mencoba menenangkan.

"cengeng~ cengeng~ mangkanya belajar! kayak aku nih pinter kayak kak Rian" ledek Dani makin membuat Dina nangis kesurupan.

"huss.. Dani gak boleh gitu, itu namanya Dani sombong tuhan gak suka loh sama anak yang sombong" kataku.

Dani langsung menundukkan kepalanya, "maaf.." gumannya pelan terdengar gemetar.

'Lah mau nangis nih bocah' batinku panik. dan benar saja Dani langsung nangis.

"Uwwahhh...maaf! Dani minta maaf uwaah!" tangis Dani. aku pun memeluknya dan kini diriku ini di peluk sama bocah kembar ini.

'Pecah nih kepala gue' batin gue pasrah.

"lah kok pada nangis?" tanya Rian muncul di kamar si kembar. akhirnya bisa bernafas lega.

"panjang ceritanya, tolongin." ucap gue mulai sesak nafas. Rian langsung membawa pergi Dani dan aku menenangkan Dina.

*******************

setelah 15 menit akhirnya berhasil membujuk agar si kembar berhenti menangis.

GLUK! GLUk!

tak!

air dingin yang di suguhkan oleh Rian dalam hitungan detik langsung habisku minum. sangking gerah dan capeknya.

"Lemah, gitu aja capek. gimana nanti ngurusin anak sendiri?" ledek Rian duduk di sampingku.

"Enak aja Lo omong! kalau gue cowok gak bakal capeklah. berhubung gue cewek ya kalahlah" kataku sedikit emosi.

"Jangan jadi cowok. jadi cewek gini aja Lo nyusahin gue apalagi Lo cowok. mending gini aja apa adanya" kata Rian.

"S*al*n Lo!" makiku. Rian tertawa kecil.

kami berdua menatap si kembar yang lagi asik main di lantai.

"Keren sih. Kak Jihan bisa ngurusin si kembar ini" gumanku tulus.

"Kakak gue udah bisa, mau di anterin pulang gak..?" tawar Rian.

"Gak usah. nanti sii kembar siapa yang jaga? kakak Lo kan belum pulang" kataku. Rian mengangguk setuju.

Btw... Rian ini sahabat kecilku sejak duduk di SD. sebenarnya ada lagi sahabatku satu lagi, cowok dari orok malahan. sayang dia lagi di Bandung.

Dan si kembar ini tuh ponakannya si Rian, kak Jihan ini kakaknya Rian. mamanya si kembar. begitu lah...

"adem bener kalau mereka lagi akur gini, pas berantem aja bikin susah" kataku tiba-tiba. entah muncul aja dari otak.

"mau coba? nanti kalau udah terbiasa kayak Kakak gue" tawar Rian dengan wajah anehnya.

"coba gimana..?" tanyaku memastikan.

"Coba buatlah, dapat dua kayak mereka. mau gak..?"

"Udah gila Lo! Ama siapa gue buat?! Ama kucing? yang bener aja Lo!" kataku agak pelan takut nanti si kembar kaget.

"Kan ada gue yang siap membantu," ucapnya malah sambil ngedipin mata. serem bener.

"Gue colok mata Lo! kalau sampai berani nyentuh gue! udahlah... gue pergi dari pada otak gue tercemar dengan ucapan Lo yang mesum itu" kataku kesal lalu bergegas mengambil bangkit dari sana. sayangnya si Rian kep*Rat itu menahanku pergi.

"Belum juga coba, main pergi aja. rasain dulu enak kok gue jamin" lihatlah mukanya itu pengen ku sambit.

"Gak waras!" aku langsung menepis tangannya dan langsung bergegas lari pergi.

"assalamu'alaikum Kak pamit pulang!" teriakku di depan pintu. ku liat Rian tertawa disana tanpa dosa.

"Waalaikumsalam " balas serempak si kembar. kemudian aku pun pergi dari rumah itu.

**************

PUKUL 20.20 WIB — RUMAH...

"assalamu'alaikum" kataku begitu masuk rumah.

"Lama bener ngajarnya?" Tanya ibu dengan nada agak emosi padahal lagi nonton sinetron.

"Materi banyak tadi, kenapa sih keliatan marah?" Tanyaku.

ibuku menghela nafas berat lalu mematikan tv-nya. menatapku dengan serius.

"Tadi nenekmu kesini sama Tante Yuni" katanya.

deg!

aku sedikit tersentak dengan perkataan ibu. tiba-tiba dadaku mendadak panas.

"kenapa mereka kesini? bagiamana bisa mereka tahu?" tanyaku dengan serius.

"nenek tahu dari mata-matanya, tujuan mereka kesini menyuruh kita untuk datang ke rumahnya besok. ada acara pengajian memperingati hari kematian kakek dan sekaligus arisan keluarga." jelas ibu.

"Kita gak sudah datang..—"

"Ra, ini sudah lama sekali. kita gak boleh terus-terusan seperti ini Ra. mereka itu keluarga kita" potong ibu.

"Keluarga? mereka bukan keluarga lagi, merekalah yang memutuskan semuanya. ibu gak inget apa yang mereka perbuat kita. mereka memaki kita, menginjak harga diri kita, dan membuang kita seperti sampah. ibu gak inget semua itu?" kataku dengan nada agak tinggi.

"Iya, ibu masih mengingatnya. mereka juga sudah meminta maaf kepada kita, Ra. tolong mengertilah... nenekmu itu ibu kandung ibu. mana tega ibu memusuhi terus-menerus." ucap ibuku.

'Si*l!' makiku dalam hati.

"aku pikirkan dulu" ujarku dan pergi ke kamarku dengan hati yang kesal.

ibuku memang seperti itu. terlalu gampang memaafkan. sungguh aku benci ibuku yang seperti itu.

BERSAMBUNG...

SEMANGAT!!!

Terpopuler

Comments

lanjutkan

2023-03-16

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Mak k⃟ K⃠Adam🥀⃞

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Mak k⃟ K⃠Adam🥀⃞

dah mampir ya thor, mampir juga ya di aku

2023-03-10

1

kya

kya

entah kenapa suka sama Rian dan zera?

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!