Bab 5 - Ghazzal Company

Adam berdiri dan langsung menggendong Emma menuju ranjang besar di kamar. Pria itu menjatuhkan Emma begitu saja, tubuhnya ia biarkan terjatuh dan menatap Emma selagi di atasnya. Emma menatap Adam datar, kemudian menendang pria itu sampai kesakitan. "Sudah kubilang, aku tidak suka bermain-main. Kamu harus berhenti mencari tahu tentang latar belakangku!"

Adam meringis dan menahan sakit akibat tendangan Emma. Pria itu nampak marah dan tidak ingin mengasihani Emma lagi malam ini. Dia berusaha keras untuk mendekati Emma dengan bersikap diluar kebiasaannya, namun gadis itu sungguh menguji kesabarannya. Dia menjatuhkan Emma kembali ke ranjang dengan kedua tangan Emma yang tertahan di atas kepalanya.

"Adam hentikan!"

"Adam brengsek!" lanjut Emma.

Pria itu tidak menghiraukannya, dia tetap mengecup leher Emma dengan kasar setiap inchinya. "Aku tidak ingin melakukannya. Jika kamu tidak ingin aku cap sebagai keparat kaya, lebih baik kamu lepaskan aku!"

Adam menyerah. Dia tidak ingin reputasinga hancur dimata istrinya sendiri, lagipula Adam tidak terbiasa melakukannya. Dia bukan pria kaya yang suka menggoda wanita sembarangan ataupun melakukan cinta satu malam. "Aku harus bersabar berulang kali padamu. Jika bukan kamu, aku pasti sudah membuatmu tidak berdaya, baru kali ini ada seorang wanita yang menolaku dengan kasar. Apalagi, aku berstatus sebagai suaminya."

"Suami kontrak, ingat itu! Pernikahan kita tidak lain hanya karena keuntungan pribadi. Kamu yang akan membantuku memecahkan kasus dan aku yang akan membantumu mendapatkan warisan keluarga serta memperluas wilayah kekuasaanmu!" Emma membenarkan kimono yang sudah tersingkap oleh Adam.

"Baiklah, seharusnya aku hanya peduli pada perjanjian itu. Mulai sekarang, aku tidak akan berusaha keras untuk mengetahui apapun tentang dirimu. Hubungan kita hanyalah bisnis, begitu katamu ’kan?"

"Kamu benar, jangan pernah berusaha melakukan hal lebih dari itu." Emma menatap Adam datar kemudian keluar ruangan. Dia berjalan masuk ke ruangan bawah tanah dan istirahat disana. Dia yakin, Adam juga tidak menaruh perasaan khsusus padanya jadi sikapnya tadi tidak akan menyakiti siapapun diantara mereka.

Adam menendang meja yang diatasnya di penuhi gelas dan botol anggur merah. Semuanya pecah dan berceceran dilantai. "Beraninya dia berlaku sombong dihadapanku, lagipula kenapa aku bisa selemah itu di hadapannya? Hubungan bisnis? Yang benar saja. Tanpamu juga aku bisa memperluas wilayah kekuasaanku." gumam Adam dengan kesal.

Keduanya bermalam dengan tidur terpisah. Pagi buta Adam sudah meninggalkan rumah itu dan pergi ke kantor sedangkan Emma baru bangun satu jam setelah kepergian Adam.

"Tuan, sepertinya ada yang aneh antara Tuan Adam dan Nona Emma. Mereka terlihat tidur terpisah, jadi kurasa semalam mereka tidak.."

"Benarkah? Ha-ha-ha!" Jack tertawa puas.

"Jadi, hubungan mereka tidak sebaik yang ditunjukan? Apa mereka berpura-pura? Tentu saja, Emma tidak akan mungkin menerima Adam secepat itu, begitupun sebaliknya. Namun, ada apa? Kenapa mereka harus memaksakan diri?"

"Kamu awasi terus keduanya, kalau bisa kirimkan gangguan agar hubungan keduanya semakin memburuk!" pinta Jack Hartono.

"Baik Tuan," jawab salah seorang pelayan.

Emma keluar dari kamar dengan pakaian yang rapih, dia hendak pergi ke kantor. Wanita itu bahkan tidak menyapa ayahnya yang sedang duduk di meja makan bersama yang lain. "Em, mau kemana?"

"Kantor!"

"Hm, apa Tuan Adam sudah menyampaikan soal rencana kuliahmu?"

"Ya sudah, aku tidak mau. Sebab itu aku menghindarinya semalaman. Aku tidak ingin berdebat dengannya di rumah ini."

Anna tertawa kecil. "Kak? Semalam adalah malam pertama kalian. Bagaimana bisa?"

"Anak kecil, tahu apa kamu tentang malam pertama? Habiskan saja makananmu. Jangan urusi sesuatu diluar ranahmu!" Emma melenggang pergi meninggalkan keluarganya dan segera menuju kantor.

Sedangkan di sisi lain, Adam sedang terbaring di sofa saat Dom masuk dan menyapanya. "Bagaimana malammu Tuan? Pasti menyenangkan!"

"Apa yang kamu harapkan dari harimau kecil dan licik itu? Hubungan kami tidak sejauh itu, ini hanya masalah bisnis. Panggilkan aku Nora, aku ingin melampiaskan hasrat yang tidak aku keluarkan semalam!"

Dom mengerutkan alisnya. "Tuan, ini sangat berbahaya. Kamu tidak bisa melakukannya, apalagi sekarang kamu sudah memiliki istri."

"Dom, tidak ada lelaki yang bisa menahan nafsunya. Cepat bawakan wanita itu, aku harus menjernihkan pikiran!"

"Hm baiklah," Dok keluar dari ruangan dan memanggil seorang pegawai baru bernama Nora. Wanita itu sangat seksi dan sudah beberapa kali bertemu dengan Adam di sebuah klub malam. Bahkan pekerjaan yang di dapatnya juga hasil dari membujuk rayu Adam.

Tidak lama, Nora datang dengan penampilan menggodanya. "Tuan, menginginkan saya di pagi buta seperti ini?"

"Kemarilah!"

Nora duduk di pangkuan Adam dengan hati senang. Siapa yang tidak ingin bermesraan dengan seorang pewaris kaya raya perusahaan Ghazzal. Pemilik properti terbanyak. "Menghadap depan!" pinta Adam.

Tidak lama pintu terbuka dengan cepat saat Adam sedang memadu kasih dengan Nora. "Hei siapa itu? Sialan!" pungkas Adam.

Mata Nora membelalak dan dia langsung turun dari pangkuan Adam saat melihat wanita di depannya.

"Tuan Adam, apa aku mengganggumu?"

"Em, kamu datang secara tiba-tiba sepagi ini?"

"Aku butuh daftar itu sekarang!" Ujar Emma.

Nora yang gugup langsung meninggalkan ruangan, sedangkan Emma hanya bisa mendelik ke arah wanita itu. "Hm, ternyata stereotipe orang benar adanya. Kaya raya, sombong, play boy, apalagi?"

Adam mendengus kasar. "Apa ini hobi barumu? Menghina suamimu sendiri?"

"Aku hanya bercanda Tuan!"

"Aku semakin tertantang untuk membuatmu bertekuk lutut meminta cintaku Em. Jangan terlalu sombong!"

Emma tertawa kecil. "Aku butuh daftarnya sekarang. Aku harus menyelidiki beberapa data mereka."

"Baiklah," Adam menghubungi Dom lewat telepon tidak lama pria itupun datang.

"Berikan daftar keluarga yang pernah berseteru dengan Hartono segera pada Istriku!"

"Baik Tuan," Dom segera keluar dan menyiapkan berkas.

Emma mengelilingi ruangan Adam, di dalamnya juga terdapat kamar istirahat yang lengkap dengan segala perabotannya. Emma bahkan berdecak kagum saat menyusuri kamar tersebut. "Mau istirahat?" kata Adam dari arah belakang Emma.

"Tidak perlu, aku hanya butuh datanya sekarang!"

"Apa kamu tahu, musuh bebuyutan Hartono adalah keluarga Wong. Lisa, hampir dinikahkan dengan pewaris keluarga tersebut, namun kesepakatan batal saat wanita itu menolak mentah-mentah perjodohannya."

"Itu drama realita keluarga terkenal di era '90 an. Tapi mungkin kamu tidak akan tahu, karena kamu belum lahir."

"Apa kamu ada ide bagaimana aku menyelidiki kasus ini? Sangat sulit, karena aku tidak punya bukti soal pembunuhan itu!"

"Coba cari apapun yang berkaitan dengan Lisa, mungkin saja dia meninggalkan petunjuk yang bisa menguntungkanmu mencari bukti."

Emma terdiam. "Kamu benar, aku akan mencari tahu soal itu."

"Omong-omong, mari keluar dari rumah keluargamu. Aku merasa canggung harus hidup bersama seperti itu." Adam menyandarkan tubuhnya di pintu kamar yang ada di dalam ruangannya.

"Setelah aku mendapatkan petunjuk, kita akan pindah." jawab Emma singkat.

"Aku juga membutuhkan bantuanmu," ucap Adam sembari menatap lurus ke arah Emma.

"Apa itu?"

"Kamu tahu soal Big Buff? Jika kamu bersedia membantu Ghazzal mendapatkan kontrak dengan Big Buff aku akan membantumu lebih dari sekedar data itu. Sebutkan saja berapa pasukan yang ingin kamu hadirkan untuk membantu membalaskan dendammu."

"Aku hanya pernah mendengarnya. Tapi, akan ku coba."

"Pemilik Big Buff adalah keluarga sepupu kalian. Pasti sangat mudah untukmu Em."

"Tentu saja, selama kamu membantuku aku akan membantu urusanmu juga. Bukankah perjanjiannya memang seperti itu?"

Setelah mendapat daftar data beberapa keluarga, Emma kembali ke HCG. Dia memeriksa semua data yang sekiranya memiliki pengalaman bisnis yang buruk dengan Hartono. Benar yang dikatakan Adam, keluarga yang harus di curigai pertama kali adalah keluarga Wong. Ada kemungkinan besar bahwa Lisa belum meninggal. Siapa tahu dia di culik dan dikurung di suatu tempat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!