“Heri! Papa lagi bicara sama kamu,kenapa kamu diam dan cuekin papa,kamu mau jadi anak kurang ajar ya?!”
Heri yang mendengar itu karena sudah biasa,menjadi lelah dan setelah itu ke Restauran dimana Regina kerja.
“Permisi kak,mau pesan apa?”
Kali ini bukan Regina yang melayani tapi oranglain,Heri enggak marah hanya saja butuh saran dari Regina,siapa tau saran Regina bisa di pakai dan menenangkan dirinya.
“Ibu saya pulang ya,makasih ibu.”
“Iya sama-sama Regina.”
Regina mau pergi dan melihat tamu yang sama seperti tadi pagi,Heri langsung memanggil Regina dengan melambaikan tanganya.
Spontan Regina sergap dan pergi melanju ke arah Heri,Heri merasa yang ingin di hampiri oleh Regina malah merasa jantungnya berdegub kencang.
“Kamu mau kemana?”
“Pulang kak,ada apa?”
“Kan di sini ada tamu? Emang kamu enggak mau layanin saya? Apa saya enggak penting?”
Regina merasa bingung dengan tamu ini,lalu Regina duduk di sebelah Heri sambil melihat ke arah Heri,Heri juga melihat Regina.
“Ada mau saya bantu apa ka?”
“Enggak,kamu di sini aja duduk diam dan saya gamau kamu kamu kemana-mana.”
“Baik ka.”
Regina menurut dengan tamu yang datang,walau sebenarnya bukan kewajibanya sih,ada serunya juga temanin tamu,Heri terus melihat ke arah Regina,Regina terus main hp.
“Oh ya.”
Heri memulai percakapan baru agar Regina merasa tidak bosan menemani Heri,yang sebenarnya bukan dai bagian kerjanya.
“Kamu selain kerja di sini,kerja dimana?”
“Saya kak? Atau siapa?”
“I-iya kamu,emang siapa lagi coba?”
“Enggak ada kok kak,kalau kakak sendiri.”
Heri yang di tanya balik Regina malah merasa salah tingkah dan bingung ingin berkata apa,sambil merasa bingung dan menghela nafas.
“Iya saya punya perusahaan sendiri.”
“Hmm,enak dong ka? Bidang apa?”
Heri yang di tanya lebih detail dengan Regina,merasa Regina benar-benar lupa tentang dirinya,siapa dulu sampai Heri menjebak Regina.
“Kamu pernah punya teman kutu-buku tidak?”
“Hmm,kenapa nanya gitu ka?”
Heri merasa dirinya yang terjebak dalam pertanyaanya sendiri,sampai akhirnya Heri hanya fokus sendiri tanpa menjawab pertanyaan Regina,hp Regina berdering dari Tiara.
“Halo dek,kenapa?”
“Ka.”
“Iya dek.”
“Kakak lagi dimana?”
“Lagi di tempat kerja,ada apa dek.”
Regina melihat ke arah jam tangan dan udah waktunya Selly pulang,setelah itu Regina izin pamit kepada Heri karena gabisa menemaninya lebih lama,karena ada janji.
Heri yang awalnya mau menahan Regina tidak sempat dan mengejar Regina,sampai ke tempat tujuanya sampai dirumah Regina.
“Ini rumah Regina?”
Heri bingung dengan tampak rumah Regina,seperti tidak layak di tempati kenapa tiba-tiba seperti ini,ada apa dengan keluarganya lalu ada bapak-bapak yang mengira Heri maling.
“Pak,mau maling ya?”
“Enggak pak,saya teman Regina.”
“Bohong,mau maling kan pasti?”
Regina bingung ada apa bunyi gaduh-gaduh di depan,setelah itu Regina keluar dan tidak ada apa-apa,sampai akhirnya Regina masuk kembali.
“Ada apa sayang?”
Mama yang menanya dengan nada lembut sambil menghampiri Regina dan makan bersama,setelah makan bersama kedua adiknya terlihat akur serta rukun membuat Regina mangkin senang lalu semangat melihat adik-adiknya.
“Kak.”
“Iya sayang,ada apa?
Regina menghampiri kedua adiknya setelah itu,kedua adiknya berkata kepada Regina sambil memperlihatkan hasil kertas ulanganya.
“Wah,ini nilai apa Selly?”
“Matematika aku kak dapat 90 masih jelek ya ka?
“Enggak sayang,bagus kok kakak bangga malah sama kamu.”
Hp Regina bunyi dari Ibu pemilik Restauran,Regina bingung ada apa dan mengangkat telepon tersebut sambil menjauh dari kedua adiknya.
“Halo Ibu,ada apa?”
“Besok kamu datang agak pagian,bisa gak Regina?”
“Bisa ibu,ada apa?”
“Ada tamu penting,ibu mau kamu ngelayanin dia dulu selagi tunggu ibu,bisa kan?
“Iya ibu.”
“Makasih ya Regina.”
“Baik ibu.”
Telepon dimatikan begitu saja,Regina bingung ada apa dan kenapa Ibu pemilik Restauran sampai meminta bantuan Regina,sambil menghampiri kedua adiknya.
“Kak.”
“Iya sayang.”
“Kakak kapan sih kosongnya,kita mau ke mall kak.”
Regina bingung dengan permintaan adik-adiknya,enggak biasanya adik-adiknya minta ke mall,setelah itu Regina langsung melanjutkan bicara mereka.
“Loh,ada apa? Kok tumben kalian ajak ke mall?”
“Iya,kata teman aku ke mall enak kak,aku belum pernah dan mau ke mall juga kak.”
Regina ketawa sambil menganggukan kepalanya dan peluk kedua adiknya,sambil melihat muka melas kedua adiknya yang membuat Regina tidak bisa menolak.
“Ok,iya kalau kakak kosong kakak ajak enggak apa-apa ya?”
“Ok ka,makasih ka sayang kakak.”
“Sayang,kalian juga.”
Akhirnya kedua adiknya membereskan buku mereka,dan ke tempat tidur masing-masing,Regina ke kamarnya sambil memikirkan tamu tadi.
“Kok,gua kayak kenal dia ya? Tapi dimana? Gua sendiri lupa gua bisa kenal dia?”
Regina mengeleng kepala dan memilih untuk tidur,kebesokan paginya seperti biasa,Regina langsung mandi dan siap-siap.
“Kak.”
Panggilan dari Selly yang sangat sayang dan peduli kepada kakaknya,Regina menghampiri Selly dengan senyum.
“Apa sayang?”
“Jangan lupa sarapan ya.”
“Aaa perhatian banget si,bingung adik siapa? Makasih ya sayang.”
“Iya kak,sama-sama.”
Regina makan bersama semua keluarganya dan berbahgia,Regina harap bisa seperti ini selamanya,membuat keluarganya bahagia adalah jalan ninja Regina,setelah antar adiknya Selly ke sekolah,Regina langsung pergi kerja.
“Pagi ibu.”
“Pagi Regina,maaf ya ibu suruh kamu datang pagi-pagi,kamu enggak apa-apa kan kalau saya suruh datang pagi,atau kamu ada acara sendiri sampai kamu marah sama saya?”
“Enggak apa-apa ibu ini udah jadi bagian tugas saya,saya senang kok kalau Ibu suruh saya datang pagi,bisa melayani tamu dengan cepat juga kesenangan saya ibu.”
“Baiklah kalau gitu,ini ada tamu yang di nomor meja 9 dia galak banget,orangnya suka komplan,Ibu harap kamu bisa tanganin dia ya dan hati-hati dia nyebelin banget orangnya.”
“Baik Ibu.”
Regina langsung ganti ganti baju dan menghampiri meja nomor 9 sambil dengan senyum manis,memberi menu yang tersedia.
“Ibu mau pesan apa?”
“Nanti saya cek dulu.”
Regina pergi dan ibu untuk langsung kesal melihat ke arah Regina,sambil berkata dengan nada yang tinggi kepada Regina.
“Eh.” teriak Ibu yang sedang menahan Regina untuk pergi.
Regina balik dengan langkah pelan,sambil mengeluarkan suara lembut yang bikin Ibu itu mabuk kepayang,dengan usaha Regina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments