“Ini Ibu pesananya,ada tambahan?”
Ibu itu mulai curiga mau mengkomplain makanan mana,tapi semuanya benar karena benar ibu itu jadi malas untuk komplain.
“Iya benar semua.”
“Baik ibu,kalau ada yang bisa saya bantu,boleh panggil saya ya.”
Kebetulan Heri juga datang di hari yang sama,tapi yang meladeni dia bukan Regina,melainkan karyawan lain.
“Mau pesan apa ka?”
“Yang biasa aja,oh ya Regina mana?”
“Kak Regina lagi ngelayani tamu Vip kak.”
“Ok kalau gitu,makasih ya.”
Karyawan itu pergi,setelah mengambil pesanan dari Heri,Heri penasaran melayani siapa sampai-sampai gabisa melayani dirinya.
Saat di liat ternyata ibu-ibu rese yang sedang mencari kesalahan Regina,enggak tau kenapa Heri yakin banget kalau ibu-ibu itu di suruh.
“Ini makanan apa sih kok ada cicaknya?”
“Dimana ibu? Tadi enggak ada kok,kok tiba-tiba ada ya? Saya ganti ya.”
Regina dengan sabar dan mau mengantikan makanannya yang ada cicak,Heri yang melihat perlakuan ibu-ibu itu membuatnya kesal dan ingin maju membantu Regina.
Regina balik dengan makanan baru dan tersenyum kepada ibu-ibu ngeselin itu sambil memberi tahu detail makananya.
“Disini,kita gak jual daging cicak ibu,Ibu bisa liat ya kalau emang ada? Kalau ada kita ganti lagi dengan menu baru andalan kita.”
Regina menunggu sampai cicak itu ada di dekat ibu itu,awalnya ibu itu menyerah dan melihat ke air putih yang di sajikan dari Regina untuk dirinya.
“Ini kok air putih saya ada kotoran ya,duh Restauran ini mau saya tuntut deh,kehigenisanya sama sekali tidak ada kecewa saya.”
“Ibu,kotoran apa? Di air putih ibu sama sekali tidak ada kotoran? Kotoran berasal darimana ya ibu,maaf.”
Regina menekan sedikit nada bicaranya,karena sudah kesal dengan ibu ini,setelah itu ibu itu menantang kembali Regina.
“Kamu ngelawan sama saya! Kamu enggak tau saya siapa? Kamu mau hilang perkerjaan gara-gara saya?”
Regina tetap tersenyum,Heri yang tidak tahan dengan semua itu mau kesana,tapi mikir lagi emang Heri siapanya Regina,lalu Heri kembali menonton pertengkaran Regina dengan ibu-ibu itu.
“Aduh,Ibu saya tau sih Ibu mungkin gak suka sama saya,saya juga enggak tau alasanya apa,tapi ibu tau kan di sini banyak cctv,apa mau kita nonton bareng rekaman cctvnya,saya bisa aja sih tuntut ibu biar gak makan di Restauran ini lagi,menurut ibu gimana?”
Ibu-ibu itu takut dengan ancaman Regina langsung membayar lebih,Ibu pemilik Restauran langsung peluk Regina,Heri bangga dengan perlakuan Regina yang dengan cara lembut dan bukan kekerasan mungkin yang bikin Regina masih berbekas di hati Heri,adalah sifat Regina yang gak di milikin semua wanita.
“Makasih ya Regina.”
“Iya Ibu sama-sama.”
Regina kaget saat melihat ada Heri di pojok kanan dekat jendela dan tempat duduk biasa,setelah itu Regina mengantar makanan Heri dengan senyum yang hangat.
“Ini makananya kak,silahkan dinikmati ya,tenang kak enggak ada cicak adanya hati saya di nasigoreng ini,maaf kak bercanda silahkan.”
Disaat Regina mau pergi Heri menahan Regina,Regina menoleh ke belakang dan duduk di sebelah Heri mumpung beluma ada tamu.
“Iya kak,ada apa?”
“Kamu jomblo?”
Regina yang mendengar itu langsung ketawa dan gak bisa berkata apa-apa,sampai mengeluarkan air mata karena ketawan jomblo.
“Iya ini ka,kenapa? Kakak mau jadi pacar saya.”
Deg.
Heri yang mendengar itu kaget dan langsung bingung mau menjawab apa,dari pertanyaan Regina,Regina melihat ke arah Heri yang terus buang muka ke arah jendela.
“Saya,bercanda kok kak,jangan di pusingin,saya emang begini anaknya maafin sikap saya ya,kak terlalu serius juga bikin str-”
Regina langsung menghampiri tamu yang baru masuk dan meninggalkan Heri sendirian,setelah itu Regina melayani tamu kembali.
Heri tersenyum melihat sikap Regina,walau tadi perasaanya di sakiti oleh ibu-ibu itu dia tidak mengambil pusing dan tidak bisa berakting biasa aja,walau sebenarnya mungkin pikiran serta hatinya kacau.
“Berapa total makanan saya.”
“Gratis kak.”
“Hah? Kenapa? Enggak mau saya mau bayar.”
Regina langsung mengkembungkan kedua pipinya,Heri yang melihat itu merasa tidak tahan karena sangking manisnya Regina.
“Makasih karena kakak udah dengar cerita saya tadi,saya senang banget kakak udah dengan certia saya,kakak terganggu gak?”
Heri yang masih bengong dan gak nyangka bakal secepat ini dekat dengan Regina,Heri hanya bisa menjawab sambil mengeleng kepala.
Karyawan lain hanya tersenyum dan berharap Regina bersama dengan tamu yang bernama Heri itu,selain cocok mereka juga saling melengkapi.
“Saya gamau dan tetap mau bayar.”
“Loh? Kenapa kakak gamau jadi teman saya.”
Deg
Heri mendengar kata yang membuatnya lagi-lagi tidak bisa bicara,teman mungkin keinginan semua orang yang dekat dengan Regina,tapi Heri berharap bisa lebih dari teman.
“Mau,tapi saya gamau kalau kamu yang bayarin saya,kamu kerja di sini bukan main-main saya enggak mau,ngebebanin kamu.”
“Hah? Kok kakak bisa bicara gitu? Emang kakak kenal sama saya,sebelumnya? Dimana? Kok saya gatau.”
Heri hanya diam dengan melongo tidak bisa berkata apa-apa,karena terlalu cepat cara bicara Regina,Heri langsung membayar lebih dan pergi,Regina mencoba mengejar tapi gak dapat. Balik ke perusahaan ada Ella.
“Sayang,kemana aja? Kangen tau.”
“Kenapa,ke sini?”
“Mama sama papa mau pergi ke luarnegeri,ikut ayo di bolehin kok sama om dan tante.”
Heri yang merasa tidak tahan dengan sikap Ella,langsung menepis tangan Ella,pergi dari hadapan Ella,Ella gak putus asa dan mengejar Heri sampai ke ruanganya dan Heri kunci pintu.
“Capek ya,dimana-mana itu orang kalau Regina masih mending.”
Deg
Kenapa tiba-tiba Heri memikirkan Regina disaat sekarang,apa mungkin Regina dan Heri bisa pacaran seperti kata karyawan tadi.
Heri melempar badanya ke sofa yang empuk,sambil merasa menahan rindu kepada Regina dan isi pikiranya yang tiap hari ingin bertemu Regina tanpa jeda.
“Sayang! Buka pintunya ih!”
Heri menutup telinganya bantal sofa yang ada di dekat sofa,saat bangun kaget udah sore,Heri melihat apa masih ada Ella atau tidak,ternyata tidak ada.
“Syukurlah cewe gila itu gak tungguin gua di sini,sampai dia tunggu ckck gua gak ngerti lagi sama otak dia.”
Heri pergi dengan mobil kesayanganya,mampir sebentar ke Restauran itu demi melihat Regina,Regina menghampiri Heri.
“Eh,kak suka banget ya makanan di Restauran ini.”
Deg
Heri bingung ingin menjawab apa,enggak lama hp Heri bunyi dan tidak sengaja ketekan pengeras suara dan terdengar suara ke kanak-kanakan Ella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments