Siang ini matahari begitu terik, panas menyengat kulit, apalagi kulit kusam gadis yang lahir 21 tahun lalu itu terasa gatal. Sesekali dia mengusap wajahnya dengan tisu bukannya hilang noda di wajah malah tisunya menempel di beberapa titik.
Mega mengangkat jemuran dan segera membawanya masuk untuk sebagian ia setrika. Pakaian yang menggunung itu ia selesaikan dengan cepat hingga pukul 3 sore.
Karena desakan uang yang harus terkumpul secepat mungkin, Mega memberanikan diri untuk meminta gajinya di awal bulan.
“ Kamu pasti sangat terdesak, baiklah sebelum pulang nanti temui aku di ruang tamu.” Ujar nyonya Raditya.
“Terima kasih Nyonya, saya kedepannya akan bekerja lebih giat lagi !” Mega membungkukkan badan dengan perasaan lega, ternyata pemilik rumah itu sangat baik dan tidak bertanya yang aneh – aneh.
Mega menyelesaikan pekerjaan dengan baik, setelah selesai membantu bik Atun dirinya pamit undur diri. Sebelum pulang ia menemui nyonya Raditya dan mendapatkan apa yang ia inginkan.
Hari mulai gelap, Mega menghentikan langkahnya disebuah mini market untuk membeli make up yang ia cari.
Sesampainya di rumah, Sonya menghardik kepulangan Mega.
“Dari mana kamu, jam segini baru pulang!”
“ Satu hal lagi yang harus Mama tahu, aku paling tidak suka jika seseorang ikut campur urusan pribadiku.” Sahut Mega.
Sonya benar – benar kewalahan untuk menghadapi Mega jika bukan satu alasan yang membuat dia harus bertahan dengan anak itu. “Maksud mama baik, mama kan khawatir jika terjadi sesuatu padamu, apalagi kamu perempuan sangat bahaya di luar sana.” Sonya menurunkan tempo nadanya. Awalnya ia sangat kesal karena seharian ini melakukan pekerjaan rumah seorang diri. Biasanya Mega yang melakukan semuanya.
“ Terima kasih atas rasa simpati Mama, aku capek mau tidur.” Mega melewati Sonya begitu saja.
Sonya tidak bisa terus begini di bawah ancaman anak jelek itu. Ia harus menyusun rencana untuk menyingkirkan dia agar bisa menguasai harta warisan almarhum suaminya.
.....
Keesokan paginya.
Mega harus cepat bangun sebelum ketahuan Sonya. Ia tidak ingin wanita cerewet itu mengetahui keberangkatannya. Selesai mandi ia mulai merias diri di depan cermin. Semalam ia juga sudah mencoba masker wajah. Langkah pertama yang ia lakukan adalah membuat wajahnya putih dulu. Beberapa peralatan make up sudah berjejer di atas meja rias. Dengan keahlian jari emasnya ia mulai merias diri. Meski hasilnya belum maksimal, Mega tetap percaya diri.
Sekitar pukul 7 pagi ia sudah sampai di rumah keluarga Raditya. Ia menyempatkan bekerja dulu sebelum berangkat kuliah nanti pukul 9. Mega menemui bik Atun di dapur.
“Masya Allah Mega, aku jadi pangling tak mengenalimu! Aku pikir kamu siapa, pakai lipstik nih!” goda bi Atun.
“ Aku kan mahasiswa Bik, tidak mungkinkan jika aku selalu tampil kusam di depan semua orang. Menjadi cantik bukanlah pilihan melainkan hak setiap wanita.” Mega langsung menyambar tumpukan baju kotor dan mulai mencucinya.
Bik Atun mengangguk setuju.
Selesai mengerjakan pekerjaan rumah, Mega lantas berangkat ke kampus. Di depan sana ia melihat sosok Kian yang sedang memanasi mesin mobil.
Mega lewat begitu saja tanpa menyapa anak majikannya.
Kian menoleh, “ Siapa gadis itu, tidak mungkin dia si gadis jelek,” Kian mengangkat bahunya dan segera melajukan mobilnya.
Mega tengah menunggu bus, dan mobil Kian berhenti tepat di depan Mega. Pengemudi mobil itu menurunkan kaca mobil. “ Ya ampun, aku kira kamu siapa, ternyata si jelek! Mau make up setebal apa pun itu kamu terlihat seperti badut. “ cemooh Kian.
“Terus saja kamu menghinaku Tuan Muda, tapi awas saja jika kamu kepincut dengan kecantikanku. “
Kian tertawa lepas. “Apa yang kamu katakan hah, kepincut ? Hanya orang gila yang bakal suka sama kamu. “ kemudian mobil itu melaju kencang.
Mega mengumpat dan akan membalas sakit hati yang ia rasakan tadi. “Kita lihat siapa nanti yang akan jatuh cinta duluan. Aku yakin tidak ada pria yang menolak jika aku berubah cantik.”
Bus pun berhenti untuk mengangkut penumpang termasuk Mega dan membawanya ke kampus.
Seluruh isi kelas riuh pikuk dengan dandanan Mega. Hampir semuanya mengatai Mega berdandan seperti badut kecuali dua orang, Rena sahabat Mega dan Liam sahabat Kian.
“Apa lihat – lihat, kamu juga mau mengataiku seperti badut sama dengan anak mama itu! “
Seorang pria keturunan cina hanya tersenyum ke arah Mega. “ Awal yang bagus. “ ujar Liam saat istirahat.
Mega dan Rena dibuat melongo oleh pria pendiam yang satu ini.
Liam hanya mengucapkan satu kalimat lalu pergi menyusul Kian di kantin.
Sudah hampir satu minggu Mega bekerja di rumah keluarga Raditya. Selama itu pula Mega menggunakan make up. Usaha nya membuahkan hasil, kulit kusamnya mulai luntur dan jerawat pun mulai hilang.
Sasa dan Loli merasa iri dengan cara make up Mega yang mereka tahu Mega hanya anak cupu yang tak tahu apa – apa urusan make up.
Malam ini Kian Raditya mengadakan reuni SMP di rumahnya. Mega jauh – jauh hari bersama bik Atun menyiapkan semua kebutuhan reuni.
Acara pembukaan akan segera dimulai. Mega segera merias dirinya dengan make up andalannya. Tak butuh waktu lama, jari emas nya menyulap wajah Mega menjadi cantik dari siapa pun.
Mega berjalan anggun melewati pintu samping. Dan benar saja, semua mata menyorot penuh kagum kecantikan Mega.
“Wah, cantiknya! Siapa gadis itu ?” tanya mahasiswa lain.
Sasa dan Loli tak berhenti menyorot pula. Rasanya ia kenal dengan gadis cantik itu. Tapi mereka berdua tak tahu kalau itu saudara tirinya.
Saat Mega mendekati saudara tirinya, barulah sadar kalau gadis yang mereka kagumi adalah Mega.
Sasa dan Loli tak berhenti menganga.
“Hapus air liur kalian sebelum jatuh !” ledek Mega yang kemudian bergabung dengan mahasiswa lain.
“ Si jelek bagaimana bisa menyaingi kecantikan kita Kak ?” Loli menghentakkan kakinya ke lantai.
“ Ini pasti ada yang salah. Tidak mungkin kan jika mama diam – diam memberikan si jelek itu uang untuk perawatan?” terka Sasa, dirinya menyesal mengundang Mega dalam acara reuni ini. Ia pikir rencana untuk mempermalukan dia kepada teman SMP akan berhasil. Nyatanya, Mega tampil cantik malam ini.
Kian baru saja turun dari kamarnya. Sebagai tuan rumah ia yang akan membuka acara dengan sambutan. Saat mengucapkan selamat malam dan menyambut teman – teman, matanya fokus menatap satu titik yang berhasil menghipnotis dirinya.
“ Dia terlihat cantik malam ini .” batin Kian.
Mega yang tak tahu diperhatikan Kian sedang asyik mengobrol dengan Liam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
范妮·廉姆
sabar ya, Mega..
2025-02-03
0
Kam1la
makasih....
2024-01-18
0
范妮·廉姆
Ak tertarik sama novel kaka yg ini
2024-01-18
0