Hasan melamar sang kekasih.

Hasan membuka pintu, ia lalu berkata kepada sang kekasih. "Silahkan masuk tuan putri".

"OMG Hasan!" di perlakukan seperti itu oleh Hasan, Melani tak henti-hentinya tersenyum bahagia sambil berjalan masuk ke dalam kamar hotel yang Hasan pesan untuk mereka berdua membuat Melani seketika menghentikan langkah kakinya. "Ya Tuhan ku! Ini apa Hasan?" kedua matanya berbinar-binar tak karuan.

Hasan mencium keningnya dan Melani kembali melangkahkan kaki sampai ia berada di tengah-tengah bunga mawar berbentuk love tersebut.

Kemudian Hasan membawa setangkai bunga dan langsung memberikan di tangan sang kekasih, "Aniverseriy sayang yang ke 7 tahun kita".

"Mmmmm, terima kasih banyak Hasan sudah mempersiapkan ini semua untuk ku. Aku tidak menyangka kalau kamu... OMG!" tiba-tiba Hasan berjongkok di hadapannya sembari mengeluarkan sebuah kotak cincin dari dalam jasnya. "OMG! Ini apa Hasan?".

"Will you marry me honey?" kata-kata yang baru saja Hasan ucapkan membuat air mata Melani seketika meneteskan. "Sshhuueettt... Jangan menangis seperti ini sayang?" Hasan menggenggam jemari tangannya.

"A-aku.. Aarrkkhhh.. Aku tidak tau harus berkata apa Hasan hiks.. hiks.. Aku sangat bahagia sekali. Aku sangat bahagia sekali".

"Kalau kamu bahagia. Mau kamu menerima lamaran ku sayang?".

"Mmmm, aku mau Hasan. Aku mau menikah dengan mu".

Dengan senang hati, Hasan segera memasukkan cincin tersebut di jemari manis Melani sambil menciumnya dengan lembut.

"Terima kasih sayang".

Melani lalu melihat cincin ya begitu sangat indah setelah terpasang di jemari tangannya membuat ia benar-benar sangat bahagia sekali.

"Cincin ini sangat cantik sekali Hasan. Terima kasih sudah memberikan kepada ku".

"Iya sayang, semoga kamu menyukainya".

"Aku sangat suka Hasan, sangat suka".

Keduanya lalu duduk, diatas meja beberapa menu telah terhidang disana dan itu membuat perut Melani tiba-tiba terasa lapar.

"Kamu tau saja aku sedang lapar Hasan".

Mereka tertawa bersama.

"Terus, kapan rencana mu menikahi aku Hasan? Aku jadi tidak sabar ingin menjadi istri mu".

"Secepatnya, aku akan segera menikahi mu Lani. Tapi, sepertinya tidak bisa dalam tahun ini".

Melani melihatnya, "Kenapa tidak bisa tahun ini Hasan?".

FLASHBACK.

Selesai mereka keluar dari ruangan meeting, Beni Sandigo menyuruh Hasan masuk ke dalam ruangannya dan langsung memberikan sebuah dokumen tepat dihadapannya membuat ia bertanya dokumen apa yang baru saja Beni berikan itu. Tetapi Beni malah menyuruhnya untuk segera membuka dokumen tersebut hingga seketika Hasan terbelanga begitu ia membukanya.

"Kamu sudah membacanya? Kalau kamu sudah membacanya papa langsung ke intinya saja. Mulai minggu depan, kamu akan papa tugaskan membangun properti yang kemarin kita bicarakan. Apa kamu bersedia?".

Hasan terdiam.

"Kenapa kamu tidak menjawab papa?".

Hasan lalu berkata, "Papa yakin memberikan ini kepada ku? Bagaimana jika aku gagal membangun seperti yang papa inginkan?".

"Papa yakin kepada mu. Pergilah mulai minggu depan kesana. Tapi ingat Hasan, kamu tidak boleh kembali sebelum kamu berhasil. Lakukan segala cara agar property kita bisa berdiri disana".

"Hhhmmss" Hasan menarik nafas. "Apa yang membuat papa begitu sangat tertarik dengan wilayah tersebut? Sedangkan wilayah itu begitu sangat pelosok dan.. Pengunjung juga kesana begitu sangat jarang mengunjungi tempat itu".

"Kamu lihat saja nanti Hasan, begitu property itu berdiri. Cepat atau lambat wilayah tersebut akan banyak di kunjungi wisatawan. Sekarang yang harus kamu pikirkan, bagaimana caranya kamu mendapatkan tanah di tempat tersebut. Papa ingin kamu melakukan segala cara".

"Baiklah kalau itu mau papa, minggu depan aku akan kesana".

"Mmmm.. bagus".

**************

"Oh jadi begitu ceritanya? Tidak apa-apa Hasan, aku siap kok menunggu kamu sampai tahun depan. Asalkan kamu tidak bertolak belakang dari ku, aku tidak akan pernah mengizinkan wanita manapun merebut kamu dari aku Hasan".

Hasan tersenyum, "Tidak akan sayang. Aku juga tidak akan pernah membiarkan wanita cantik yang berada di hadapan ku ini dimiliki pria lain. Tidak akan pernah".

"Hahahaha" Melani tertawa. Lalu ia mengangguk kalau ia tidak akan pernah berlain hati darinya. "Terus kapan kamu jadinya perginya Hasan? Kamu benar-benar akan pergi minggu depan?".

"Mmmm, Minggu depan aku akan pergi. Lalu bagaimana dengan mu? Apakah kamu tidak pemotretan lagi di Amerika?".

Melani Tabila, dia wanita cantik dan anggun yang memiliki paras seperti tuan putri dalam bentuk kerajaan.

Melani Tabila terlahir dari pasangan suami istri yaitu Marlon dan Zafani. Dan kedua sepasang suami istri ini hanya memiliki seorang putri yaitu Melani. Namun meskipun mereka hanya memiliki seorang putri, kedua orang tua Melani sudah mendidik dia dengan keras sejak dari kecil sehingga Melani tidak punya waktu untuk bermanja-manja dengan mereka.

Hingga suatu saat Melani membuat keputusan dengan mereka, ia ingin sekali menjadi seorang modelling yang diakui seluruh dunia. Tetapi semua itu tidaklah hal yang mudah untuk Melani lakukan dan semua itu sama sekali tidak ada ikut campur tangan kedua orang tuanya, semua itu hasil dari jerih paya Melani bisa sampai di titik puncak.

Namun itu semua hanyalah untuk sementara, jika sudah saatnya Melani juga akan meninggalkan pekerjaan yang ia suka dan melanjutkan mewarisi perusahaan sang orang tua.

"Kenapa kamu hanya diam saja? Apa yang sedang kamu pikirkan?".

Melani tersenyum, "Tidak apa-apa Hasan, aku hanya....

"Tidak usah berpikir aneh-aneh, cinta ku hanya untuk mu seorang dan aku tidak akan pernah berpaling dari mu dan aku hanya akan menikahi mu" dengan lembut Hasan menarik pergelangan tangan Melani memberikan ciuman.

"Terima kasih Hasan, aku akan menjaga hati ini hanya untuk mu".

.

Sekarang Melani sudah kembali pulang kerumah diantar oleh sang kekasih, namun karna ada sesuatu yang membuat ia harus pergi, Hasan pun tidak bisa singgah dirumahnya membuat ia pergi begitu saja setelah melihat Melani masuk ke dalam rumah.

Kemudian Melani tak henti-hentinya tersenyum bahagia, ia terus menerus asik memandangi cincin tersebut melingkar di jemari manisnya.

"Indah sekali cincin ini".

Zefani lalu melihat putrinya itu sudah datang seorang diri, dan ia melihat Melani terus menerus memperhatikan cincin yang melingkar di jemari tangan manisnya membuat Zefani tau kalau cincin tersebut pasti dari kekasihnya Hasan Sandigo.

"Oh, jadi kelakuan putri mama sekarang jadi seperti ini yah?".

Melani langsung melihatnya dan berlari kedalam pelukannya.

"Mama, aku sangat merindukan mama" ucapnya memberikan ciuman di pipi kanan dan juga kiri Zefani. "Papa mana mah?".

Zefani melepaskan pelukan putrinya, lalu melihat wajah Melani yang tah henti-hentinya berseri. "Wah, sepertinya ada sesuatu nih yang kamu sembunyikan dari mama yah?".

"Hehehehe.... Tidak mah".

"Terus, kenapa dari tadi mama memperhatikan kamu tak henti-hentinya tersenyum seperti itu. Ada apa? Ayo beritahu mama".

"Mmmmm.. Kasih tau enggak yah?".

Terpopuler

Comments

Anne Soraya

Anne Soraya

lanjut

2023-02-24

1

Aku suka

2023-02-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!