Jangan Sakiti Aku
Hari ini hari yang begitu sangat Hasan Sandigo tunggu-tunggu. Di karenakan hari ini sang kekasih Melani tiba di Indonesia dan Ia sedang bersiap-siap berangkat menjemputnya ke bandara sambil melihat penampilannya di depan cermin.
"Sempurna" gumam Hasan keluar dari dalam kamar. Kemudian ia melihat saudara perempuannya yang hendak berangkat ke kampus menunggunya di bawah tangga.
"Wah, kak Hasan terlihat begitu sangat tampan sekali. Kak Hasan mau kemana?" tanya Rati Sandigo melihat penampilan Hasan begitu terlihat sangat tampan.
"Hari ini calon kakak ipar kamu tiba di Indonesia" jawab Hasan membuat Rati tersenyum menggoda kepadanya. "Kenapa? Kenapa kamu melihat ku seperti itu?".
"Ciee... Yang kedatangan kekasih setelah 3 bulan jarak jauh. Terus kak Melani ya sekarang udah dimana kak?".
"Dia belum tiba. Aku pergi dulu".
"Akh tunggu kak!".
"Ada apa?" Hasan menghentikan langkah kakinya melihat Rati yang tersenyum menggoda lagi kepadanya. Dan itu membuat Hasan langsung tau kalau adiknya itu pasti sedang meminta uang kepadanya. "Berapa yang kamu inginkan?".
"Benarkah kak?" Rati tertawa gembira menyodorkan kesepuluh jari tangannya di hadapan Hasan. "Hehehehe... Berikan aku uang 10 juta kak please".
"10 juta?" Hasan sedikit kaget.
"Mmmm, habisnya papa sama mama masih menghukum ku kak. Masak sih kak Hasan tega membiarkan aku tidak memiliki uang? Sedangkan aku ini seorang mahasiswi. Dan teman-teman aku di kampus selalu mengajak aku pergi ke mall" Rati memayungkan kedua bibirnya ke depan dengan wajah sedih.
Namun ia malah mendapatkan jitakan dari sang kakak membuat ia merengek kesakitan.
"Kamu bilang uang 10 juga? Rati, kamu pikir uang itu daun bisa kamu dapatkan begitu saja setelah aku berikan kepada mu 2 hari yang lalu uang sebanyak 7 juta?".
Rati terdiam, ia pura-pura sedih lagi dihadapan sang kakak membuat Hasan tidak bisa berbuat apa-apa selain terpaksa memberikan uang tersebut kepadanya.
Dengan senyum mengembang di wajah Rati, ia langsung memeluk Hasan dan juga memberikan ciuman di pipi kanannya.
"Terima kasih kakak ku yang paling tampan sedunia. Akhirnya aku bisa juga ke mall hari ini. Dah, aku pergi dulu".
Begitu Rati pergi meninggalkannya, tidak lama setelah itu Nadila sang ibu melihat kepadanya dengan sorot mata tajam.
"Oh, jadi kamu Hasan yang membuat adik kamu seperti ini makannya anak itu terus-menerus melawan perintah mama?".
Mendengar itu Hasan langsung membuang nafas kasar. Jika seperti ini ia akan ikutan juga terkena semprotan Nadila hingga tiba-tiba ponselnya berdering mendapatkan panggilan dari sang kekasih.
"Maaf mah, aku harus pergi. Kekasih aku Melani sudah tiba di bandara" ucap Hasan pergi begitu juga dari hadapan Nadila.
Kemudian Nadila mendengus kesal, ia tau kalau Hasan juga sedang menghindarinya.
Hingga kini Hasan telah tiba di bandara internasional, ia pun keluar dari dalam mobil mencari keberadaan sang kekasih. Dan dengan kedua mata berseri-seri Melani langsung melihat kepadanya membuat Hasan tersenyum lebar.
"Maafkan aku sayang membuat mu menunggu lama" penuh kerinduan Hasan membawa Melani ke dalam pelukannya.
"Mmmm, tidak apa-apa Hasan. Akunya juga yang tidak sabar lagi ingin bertemu dengan mu setelah 3 bulan lamanya kita tidak bertemu" keduanya tertawa bersama.
"Ayo, aku akan membawa mu pulang".
"Tunggu Hasan".
"Ada apa Lani?".
Melani tersenyum, "Kamu sudah lupa hari ini hari apa hhhmm?".
Hasan tampak berpikir, "Aku tidak tau sayang. Maafkan aku, katakan saja hari ini hari apa?".
"Ikh, masa sih kamu lupa kalau hari ini hari anniversary kita yang ke 7 tahun? Kamu menyebalkan sekali tau".
Mendengar itu, Hasan langsung memeluk tubuh sang kekasih dengan sangat erat tanpa perduli dengan mereka yang melihat kepada keduanya.
"Maafkan aku sayang. Maafkan aku sampai melupakan kalau hari ini hari tanggal jadian kita" lalu Hasan mencium bibirnya dengan lembut. "Kamu mau kan sayang memaafkan kelalaian aku?".
"Hey, ck. Ya sudahlah. Kali ini aku akan memaafkan kamu. Tapi tidak untuk lain kali".
"Terima kasih Melani ku".
"Mmmmm" angguk Melani tersenyum lebar di balas oleh Hasan. Setelah itu keduanya masuk ke dalam mobil, dan Melani tak henti-hentinya memandangi wajah tampan Hasan yang begitu sangat sempurna bagaikan seorang pangeran yang turun dari langit.
"Kamu sangat tampan sekali!" Melani memujinya membuat Hasan seketika melihat kepadanya. "Fokuslah ke jalan, aku sangat ingin memandangi wajah mu yang begitu sangat tampan".
Hasan tertawa, "Jangan memuji ku terlalu berlebihan seperti ini sayang. Kamu membuat ku tidak bisa fokus menyetir" Hasan hendak menggenggam jemari tangannya, tetapi Melani dengan cepat langsung menarik tangannya.
"Hasan, jangan seperti itu akh. Kamu membuat kita dalam bahaya".
"Bahaya gimana sayang? Aku akan selalu melindungi mu".
"Iya, tapi fokuslah menyetir mobil mu. Sekarang aku ingin mendengar musik".
"Baiklah sayang. Tolong maafkan aku".
Fallin' In Love Lagu J-Rocks
Kurasakan ku jatuh cinta
Sejak pertama berjumpa
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku
Kau ciptaan-Nya yang terindah
Yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan kuharapkan engkau tahu
Kau yang kuinginkan
Meski tak kuungkapkan (ungkapkan)
Kau yang kubayangkan
Yang s'lalu kuimpikan
Aku jatuh cinta
T'lah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I am falling in love
I'm falling in love with you
Kau ciptaan-Nya yang terindah
Yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan kuharapkan engkau tahu
Kau yang kuinginkan
Meski tak kuungkapkan (ungkapkan)
Kau yang kubayangkan
Kuimpikan (inginkan)
Aku jatuh cinta
T'lah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I am falling in love
I'm falling in love with you
Aku jatuh cinta
T'lah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I am falling in love
I'm falling in love with you
With you
Sambil bernyanyi, Melani tak henti-hentinya tersenyum menggoda kepada Hasan yang fokus menyetir.
"Kamu selalu memutar lagi itu" ucap Hasan.
"Ya, aku sangat menyukai lagu ini. Karna lagu ini selalu mengingatkan aku dengan kamu Hasan. I love you".
"I love you too sayang ku".
Dan sekarang keduanya tiba di sebuah hotel, Melani yang melihatnya dengan kening mengerut membuat ia bertanya kenapa mereka malah berada disana. Lalu Hasan membawanya masuk, dan Hasan hanya menjawab nanti Melani akan tau sendiri hingga mereka berada di lantai atas.
"Silahkan masuk tuan, kami sudah mempersiapkan sesuai dengan perintah tuan" ucap si pelayan hotel memberikan kartu member ditangan Hasan.
Kemudian Hasan menerimanya dan tidak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada mereka karna sudah repot-repot mempersiapkan semuanya dalam waktu singkat.
Melani tersenyum, "Hey, apa yang sedang kamu persiapkan di belakang ku Hasan?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments