"Ya Tuhan! Apakah semalam kami sudah melakukan itu?" tanya Daniela dengan bingung.
Daniela terdiam, dia berusaha untuk mengingat-ingat apa yang sebenarnya sudah terjadi tadi malam. Semakin dia berusaha untuk mengingatnya, kepalanya malah terasa semakin pusing.
Tidak lama kemudian, dia memekik kaget. Dia yang merasa kecewa terhadap Dave memutuskan untuk pergi ke klub malam, tempat yang tidak pernah dia kunjungi sebelumnya.
Dia masih ingat ketika Ridho memberikan segelas minuman beralkohol kepada dirinya, lalu dia meminumnya hingga dia mabuk.
Akan tetapi, setelah kejadian itu dia tidak mengingat apa pun lagi. Dia benar-benar merasa kecewa terhadap dirinya sendiri.
"Oh Tuhan! Apa yang sudah aku lakukan? Apakah pria ini adalah pria bayaran? Aku tidak punya uang, aku harus segera pergi." Daniela berusaha untuk melepaskan diri dari pria itu.
Setelah dia terlepas dari pelukan pria itu, dia sangat kaget ketika melihat bercak darah yang sudah mengering di atas sprei. Dia merasa sangat bodoh karena sudah menyerahkan kesuciannya kepada pria yang tidak dia kenal.
"Ya Tuhan! Aku sudah tidak suci lagi," ucapnya dengan perasaan berkecamuk.
Dia berusaha untuk turun dari tempat tidur walaupun dia merasakan area intinya begitu perih dan juga sakit, tetapi yang ada di pikirannya saat ini, dia harus segera pergi.
Sungguh dia takut jika pria itu akan terbangun dan meminta bayaran kepada dirinya, selama ini dia selalu menabung agar bisa memperbaiki kehidupannya.
Tidak mungkin bukan, jika dia harus merelakan uang tabungannya untuk membayar pria yang tidak dia kenal sama sekali, pikirnya.
"Hastaga! Bajuku," ucap Daniela dengan sedih ketika melihat dress yang tadi malam dia pakai sudah robek dan tersampir di atas lampu tidur.
Daniela yang kebingungan memutuskan untuk memakai kemeja yang akan dia berikan kepada Dave, beruntung saat dia memakainya kemeja itu terlihat seperti daster yang menutupi tubuh mungilnya sampai ke lututnya.
"Sebaiknya aku cepat pergi, gawat kalau dia bangun dan meminta bayaran," ucap Daniela lirih.
Sebelum Daniela pergi dari sana, Daniela meminta secarik kertas dan meminjam bolpoin kepada salah satu petugas yang berjaga di sana. Dia menuliskan pesan untuk pria yang sudah menidurinya itu.
Dia meminta maaf karena tidak bisa membayar pria itu, Daniela juga berkata jika dia tidak mempunyai uang.
Daniela berjanji, jika suatu saat nanti dia bertemu kembali dengan pria itu, maka dia akan menyicil untuk memberikan bayaran kepada pria tersebut.
"Semoga saja tidak ada yang curiga karena aku berpakaian seperti ini," ucapkan Daniela sebelum pergi dari klub malam tersebut.
Untuk pulang ke tempat dia ngekost, Daniela memutuskan untuk memesan ojek online. Uangnya sudah banyak terkuras, dari mulai membeli dress, membeli kado untuk Dave dan membeli sepatu baru saat dia pergi ke klub malam.
"Terima kasih, Pak." Daniela memberikan ongkos kepada kang ojek, kemudian dia berjalan dengan perlahan karena area intinya masih terasa sakit.
Beruntung hari masih begitu pagi, sehingga tempat di mana dia tinggal belum begitu ramai. Terlebih lagi ini adalah hari Minggu, rata-rata dari mereka masih tidur, karena capek setelah bekerja selama satu minggu.
"Aku harus segera masuk dan mandi, badanku terasa sangat lengket," ucap Daniela.
Saat Daniela tiba di depan kamar kostnya, dia begitu kaget karena di sana ada Dave yang menunggu dirinya. Satu hal yang membuat Daniela lebih kaget lagi, Dave membawa sebuket bunga di tangan kanannya.
Dave bahkan membawa sekotak coklat di tangan kirinya, hal itu benar-benar membuat Daniela tersentuh. Seulas senyum langsung terbit dari bibirnya.
Namun, tidak lama kemudian wajahnya terlihat begitu suram. Dia merasa kesal ketika mengingat perselingkuhan pria itu, bahkan tadi malam Daniela menyaksikan sendiri Dave yang sedang bercinta dengan wanita lain.
Rasanya dia ingin menghampiri Dave dan memukuli wajah tampan pria itu, tetapi niatnya dia urungkan ketika mengingat dirinya pun melakukan hal yang sama.
Dia juga sudah tidur dengan pria lain, bahkan dia tidak mengenal sama sekali pria yang sudah tidur bersama dengan dirinya.
Rasa bersalah langsung menyeruak ke dalam hatinya, dia merasa kotor. Tadi malam dia marah-marah mengatakan jika Dave adalah pria yang bejat, lalu apa bedanya dengan dirinya?
"Lupakan semuanya, Daniela. Anggap saja tidak pernah terjadi apa pun, kamu dan Dave melakukan kesalahan yang sama. Mari kita melupakan semuanya dan kembali memulai hubungan yang baik dengan Dave," ucap Daniela lirih.
Setelah mengatakan hal itu, Daniela menghampiri Dave yang sedang tersenyum hangat ke arah dirinya. Namun, tidak lama kemudian Dave nampak mengernyitkan dahinya ketika Daniela sudah berada tepat di hadapannya.
"Kamu dari mana saja? Aku sudah satu jam menunggu, lalu... kenapa kamu memakai kemeja pria? Kemejanya bahkan masih ada bandrolnya," ucap Dave seraya terkekeh.
Untuk sesaat Daniela terdiam, dia sedang berusaha memikirkan jawaban yang tepat agar Dave tidak merasa curiga. Namun, tidak lama kemudian Daniela berkata.
"Ehm? Tadinya aku mau membeli sarapan, tapi ngga jadi. Untuk kemeja ini, ini adalah kado yang ingin aku berikan kepadamu. Maafkan aku karena sudah memakainya terlebih dahulu, maksudku mencobanya," ralat Daniela.
Daniela tersenyum canggung, tetapi dia berharap jika Dave tidak akan pernah curiga kepada dirinya.
"Sudah tidak apa-apa, apa aku boleh masuk? aku sudah sangat lelah menunggumu dari tadi," ucap Dave.
"Oh iya," jawab Daniela.
Wanita itu terlihat mengambil kunci kamar kostnya, lalu membuka pintu kamar tersebut. Setelah itu, dia menuntun Dave untuk masuk ke dalam kamar kost itu.
baru saja Daniela ingin mempersilakan kekasihnya itu untuk duduk, tetapi dengan cepat Dave memeluk dan mengecupi bibir Daniela.
"Happy anniversary yang ke 2, Sayang. Ini coklat kesukaan kamu dan juga bunga yang kamu suka," ucap Dave seraya tersenyum manis.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Dave, Daniela benar-benar merasa bersalah. Terlebih lagi tadi malam dia sudah memberikan keperawanannya kepada pria lain.
"Terima kasih, Dave. Kamu sangat baik, sekarang duduklah dulu. Aku akan mandi dan melepaskan kemeja untuk kamu ini," ucap Daniela.
"Hem, aku akan duduk. Mandinya jangan lama-lama, aku akan mengajak kamu untuk sarapan bersama." Dave menunduk dan mengecup bibir Daniela.
Saat Dave memeluk dan mencium Daniela, dia merasa jika aroma tubuh Daniela terasa berbeda. Dia mencium wangi parfum yang wanginya sangat maskulin, tetapi dia tidak berani untuk bertanya.
Sebenarnya Dave datang karena merasa bersalah, tadi malam dia sudah tidur bersama dengan selingkuhannya. Maka dari itu, pagi-pagi buta dia sudah datang untuk memberikan kejutan manis kepada kekasihnya tersebut.
"Oke! Tunggulah sepuluh menit," ucap Daniela seraya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Ya," jawab Dave.
Benar apa yang dikatakan oleh Daniela, sepuluh menit kemudian dia sudah keluar dari dalam kamar mandi.
Daniela sudah berganti pakaian, tetapi rambutnya masih terurai dengan basah. Dave mengambil handuk lalu membantu Daniela untuk mengeringkan rambutnya.
"Sayang, hari ini adalah hari yang spesial untuk kita. Bagaimana kalau nanti malam kita makan di Resto?" tanya Dave.
''Tapi, mahal. Nanti uang tabungannya habis," ucap Daniela.
"Oh ayolah Daniela, Sayang. Hanya satu kali saja, mau ya?" rayu Dave.
"Bagaimana ya? Mau atau–"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
sama2 bego dua2, blekkele🥸
2024-07-08
0
Aisyah Al Humairah 🧸☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
sama dah kalian merasa bersalah dan tiada gunanya lagi untuk penyesalan deh
2023-05-12
0
🎤할리마 차디아 유세프🎧❤️💚
ini namanya kalian 11 12 tuh manusia. sma² bejat kagak ketolongan tuh manusia
2023-05-11
0