...🌺🌺🌺...
"Aku akan kembali sekitar tiga hari lagi sayang. Masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan disini." Argan menghubungi Aliza lewat panggilan video. Ia memberitahu kalau kepulangannya akan dimundurkan karena ada pekerjaan mendadak yang harus di selesaikan.
Aliza mendengus, selain jarang diperhatikan oleh suaminya, Argan juga selalu sibuk akan pekerjaan, membuat Aliza yang ingin memulai hubungan baru bersamanya menjadi begitu rumit. Apalagi, ketika dia mengingat kejadian semalam.
Dia tidak tahu harus melakukan apa saat ini. Hubungan semalam yang dia lakukan bersama Qiandra, mantan pacarnya sekaligus anak tirinya tersebut sudah di luar batas.
"Sayang! Apa kamu sedang sakit? Kenapa kamu terlihat sangat lelah hari ini?" Tanya Argan dari balik telepon ketika melihat wajah Aliza yang terlihat lelah.
Aliza hanya bisa nyengir kuda, "Tidak! Aku baik-baik saja!" Jawab Aliza cepat yang terdengar sangat gugup.
"Mas! Aku belum mandi, aku tutup teleponnya dulu ya!" Lanjutnya.
Argan tersenyum, "Baiklah sayang. Mas juga ada rapat sebentar lagi." Aliza hanya membalasnya dengan anggukan kepala seraya tersenyum tipis. Lalu detik berikutnya, Argan pun mengakhiri pembicaraan dengan mematikan teleponnya.
Sementara itu. Aliza terlihat menghela nafas berat, "Huhhh. Bagaimana ini? Aku merasa bersalah kepada Mas Argan. Untung saja dia masih ada pekerjaan di luar kota, jika tidak, dia akan melihat semua tanda ini." Keluh Aliza yang sejak pagi memikirkan masalah hubungan semalam yang dia lakukan bersama Qian semalam.
Dia menyadari bahwa apa yang dia lakukan bersama Qian adalah sebuah kesalahan. Mereka terlalu terlena oleh buaian asmara yang bergelora.
Sejak kejadian itupun, Aliza tidak keluar dari kamarnya.
Setelah cinta semalam. Aliza menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan. Dia sangat gelisah dan cemas jika suaminya mengetahui segalanya tentang hubungan dia dan Qian.
Setelah membersihkan diri, Aliza berdiri di depan cermin sambil melirik bibirnya yang masih basah. Matanya turun ke lehernya dan Kedua tangannya memegang dua gunungnya yang masih dibaluti oleh handuk. Bayangannya meneliti setiap kecupan manis dan bringas dari Qian kepadanya semalam. Rasanya begitu indah dan dia seakan menginginkannya lagi.
Apa yang dia rasakan untuk pertama kalinya semalam, membuat Aliza seakan kecanduan dan membuatnya selalu menginginkan sentuhan Qian.
"Bodoh. Apa yang aku pikirkan tentang ini?" Aliza mengumpat dan segera menyadarkan dirinya.
"Aku tahu hubungan ini salah. Seharusnya aku tidak melakukan kesalahan dengan bercinta bersama anak suamiku sendiri. Kenapa aku melakukan hal itu? Kenapa aku begitu ceroboh, bagaimana kalau sampai mas Argan tahu segalanya? Dia tidak akan mengampuni aku dan keluargaku! Tidak! Tidak! Mas Argan tidak boleh tahu apapun tentang ini. Aku harus menjauhi Qian demi kebaikan ku dan keluarga ku!" Aliza terlihat sangat Khawatir dan cemas.
Dia merasa sangat marah kepada dirinya. Kenapa dirinya begitu ceroboh dengan bercinta bersama Qian di kamar ayahnya?. Memikirkan itu, membuat Aliza sangat takut jika suatu saat hubungan itu akan terbongkar.
"Tidak! Aku harus mengakhiri hubungan ini secepat mungkin. Aku harus menjauhi Qian. Ya, aku harus menjauhinya dan mengatakan batasannya agar tidak mendekati aku lagi!"
Setelah mengatakan itu. Perut Aliza tiba-tiba berdentum merdu. Pertanda cacing-cacing diperutnya sudah meronta ingin diberikan nutrisi makanan.
"Ahh. Ternyata aku baru ingat kalau belum makan sejak semalam!" Gumam Aliza sambil meringis memegang perutnya.
Dia pun mengganti pakaian dan pergi dapur untuk mencari makanan.
Sesampainya di atas tangga dan hendak turun, Aliza menghentikan langkahnya ketika melihat Qian di bawah sana dan juga hendak menaiki tangga.
Wajahnya berubah dingin, Sementara Qian nampak memberikan senyuman manisnya yang sangat manis kepada Aliza.
Disaat mereka hendak sampai satu sama lain, Qian berniat menyapa Aliza. Namun belum sempat mulutnya mengeluarkan suara, Aliza nampak melengos dengan tatapan tajam dan melangkah pergi dengan sangat acuh.
"Ada apa dengannya?" Gumam Qian bingung.
"Aliz! Aliza tunggu dulu. Ada apa? Kamu terlihat sedang marah? Apa kamu marah padaku?" Tanya Qian yang kini menyusul Aliza dengan setengah berlari.
Bukannya menjawab, Aliza hanya melanjutkan perjalanan menuju dapur lalu mengambil piring di atas rak.
"Aliza! Katakan aku salah apa?" Tanya Qian.
Aliza yang mendengar kata-kata itu seketika menatap Qian dengan sorot matanya yang tajam.
"Jangan ganggu aku!" Hanya perkataan singkat, padat dan jelas yang terdengar seperti perintah untuk Qian yang keluar dari mulut Aliza.
"Aliza! Tapi kenapa?" Protes Qian tak terima.
Aliza meletakan piringnya dengan sangat keras ke meja. Hingga mengeluarkan dentuman suara yang keras akibat benturan piring dan meja makan. Qian yang melihat itu terdiam kaget.
"Jangan bertanya dan jangan berbicara kepadaku lagi!"
Setelah mengatakan itu, Aliza melangkah pergi menuju kamarnya setelah mengambil nasi dan lauk-pauk ke dalam piringnya. dia pun lebih memilih untuk mengurung diri dan tidak mau berbicara kepada Qian lagi.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Anik Trisubekti
marah tp besok diulangi lagi ya Aliza 😄
2023-03-14
3
Boogiie_Mw
next thor
2023-03-05
0
Adinda
lanjut thor,,,
2023-02-27
2