Eps 4

"Mau kemana, mas?" Tanya Ayu yang melihat suaminya sudah rapi.

"Mau ke rumah ibu nganter singkong, kamu mau ikut gak ,Yu?" Tanya Wawan.

Ayu sejenak berpikir.

"Gak usah, mas! Aku di rumah aja."

"Oh yaudah kalau begitu, kamu gak usah masak, Yu." Ujar Wawan.

"Kenapa mas, padahal aku pengen minta uang sama kamu untuk beli lauk." Kata Ayu.

"Gak usah, Yu kamu rebus singkong aja untuk makan malam kamu."

"Loh kok cuma aku, mas? Memangnya kamu gak makan malam ini?" Tanya Ayu.

"Mas makan di rumah ibu aja, Yu soalnya ibu kalau masak pasti enak-enak, gak kaya kamu tiap hari cuma lauk tempe sama sayur bening." Tutur Wawan membuat Ayu merasa jengkel.

"Ya kan aku menyesuaikan sama uang belanja yang kamu kasih, mas. Kalau kamu mau makan enak ya ngasih uang belanjanya juga harus lebih!" Ungkap Ayu.

"Halah... Kamu aja yang gak bisa ngatur keuangan, Yu. Makannya jadi istri jangan boros-boros!"

"Loh mas, kamu bilang aku boros, emang kamu pernah lihat aku beli baju, beli lipstik?" Tanya Ayu geram.

"Kamu itu loh, Yu kalau di bilangin menjawab terus! Ah... udahlah males aku ngomong sama kamu." Ucap Wawan yang kesal kemudian pria ini pergi.

Ayu menghembuskan nafasnya kasar, sudah biasa perdebatan ini sering terjadi diantara ia dan suaminya.

*

*

Dengan motor Blade kesayangannya, kini Wawan telah tiba ditempat tinggal orangtuanya.

"Bu.....bu......" Panggil Wawan seraya memencet klakson berulang kali.

Tak lama Nining pun keluar dari rumahnya dan wajahnya terlihat begitu sumringah ketika melihat Wawan membawa karung besar.

"Eh... Wan itu apa?" Tanya Bu Nining.

"Nih, singkong buat ibu hasil panen kebun." Ucap Wawan seraya melepaskan ikatan tali yang mengikat karung singkong.

"Aelah singkong, ibu kira kamu bawa apa." Ujar Nining tampak kecewa.

"Aduh bu, disyukuri aja. Masih mending Wawan kasih."

"Kamu bawa pulang aja, Wan. Ibu gak doyan makan yang begituan." Ucap Nining mengerucutkan bibirnya.

"Aduh males kalau Wawan bawa pulang lagi, Bu. Ribet!" Tolak Wawan. "Mending ibu jual aja kan lumayan dapat uang." Usul Wawan.

"Wah, kamu ada benarnya juga. Ya udah besok ibu jual aja." Ucap Bu Nining menyetujui usul Wawan.

"Bu, Wawan laper mau makan."

"Wawan... Wawan kamu ini sebenarnya di kasih makan gak sih sama istri kamu itu?" Tanya Bu Nining.

"Ayu itu males masak, Bu. Masa tiap hari Wawan cuma di masakin tempe, sayur bening, ikan asin, sambel sama rebusan daun singkong aja."

"Makannya dong Wan, kamu itu kalau nyari istri yang rajin sama jangan yang boros-boros. Dulu aja ibu suruh nikah sama Sulastri anak pak Joko kamu gak mau."

"Ya gimana ya, Wawan terlanjur cinta sih sama Ayu."

"Lihat! Gara-gara makan cinta badan mu kurus kering begini." Kesal Bu Nining.

"Ya kan ibu tahu sendiri, orang jatuh cinta itu tai kucing pun berasa coklat."

"Duh....Wan....Wan kamu ini dibilangin malah gitu. Susah memang kalau nasehatin orang yang lagi jatuh cinta." Ucap Bu Nining.

Wawan memutar bola matanya malas, pria ini pun pergi ke dapur. Alangkah bahagianya hati Wawan saat membuka tudung saji dan melihat hidangan di atas meja yang begitu menggugah selera.

"Mba Lisa mana Bu, kok gak kelihatan?" Tanya Wawan di sela makannya.

"Lisa, tadinya pergi dijemput sama cowok. Katanya sih cuma temen." Jawab Bu Nining.

"Wan.. Ibu minta uang dong."

"Loh Bu, kan kemarin setengah gaji Wawan, Wawan kasihkan ke ibu semua." Ujar Wawan.

"Udah habis, Wan. Kamu kan tahu sendiri uangnya di pake bukan hanya untuk ibu doang tapi sama kakak mu juga." Tutur Bu Nining.

Wawan menghembuskan nafasnya panjang.

"Ibu itu pengen beli perhiasan kaya Bu Ninik, Wan."

"Masa kalau pas kumpul Arisan ibu doang yang gak pakai perhiasan keluaran terbaru. Ibu kan jadinya malu, emang kamu gak kasihan sama ibu jadi bahan gosip ibu-ibu disini?" Tanya Bu Nining memasang wajah melasnya.

"Perhiasan mahal loh, Bu."

"Ya emang mahal, siapa bilang murah."

"Ya sudah. Dua hari lagi Wawan kasih, soalnya dua hari lagi Wawan dapat bonus dari kantor." Ucap Wawan membuat Bu Nining tersenyum kegirangan.

"Wan.. kalau ibu kasih saran mending kebun kamu di jual aja, itukan lumayan luas pasti kalau di jual uangnya dapat banyak." Usul Bu Nining.

"Aduh, Bu Wawan gak berani. Kebun itu kan peninggalan orang tua Ayu. Ayu aja gak mau itu tanah di jual." Jelas Wawan.

"Kamu kok sama istri takut, hei Wawan kamu itu suami, suami itu lebih berhak atas istrinya." Ujar Bu Nining mempengaruhi Wawan. "Kamu gak usah mau kalau di atur sama istri kamu, kamu yang lebih berhak mengatur hidupnya." Timpalnya

Wawan termenung sejenak lalu ia kembali menikmati makanannya.

"Aduh...! ibu kenapa mencubit Wawan sih?" Wawan meringis kesakitan.

"Wan! kamu tuh denger gak sih ibu ngomong?"

"Iya Wawan dengar, Bu. Sebaiknya ibu pergi nonton tv aja deh, Wawan mau lanjut makan."

Bu Nining mendengus kesal, ia pun beranjak pergi meninggalkan Wawan yang tengah asik menikmati makanannya.

Malam semakin larut, Wawan pun bersiap-siap untuk pulang.

"Loh, Mbak Lisa pulang sama siapa?" Tanya Wawan yang kebetulan bertemu Lisa di halaman rumah.

"Biasalah, sama temen mbak." Jawab Lisa. "Kamu sendiri ngapain?" Tanya Lisa.

"Habis nganter singkong buat ibu sama Mbak Lisa."

"Oh..."

"Mbak, kalau pergi sama temen cowok gak usah pulang malam-malam gini mbak, apalagi Mbak Lisa berpakaian seperti itu."

"Duh, Wawan kamu tuh anak kemarin sore jadi gak usah nasehatin mbak. Mending kamu cepetan pulang, kasihan istri kamu di tinggal terus." Ujar Lisa, wanita ini pun segera masuk ke dalam rumah.

*

*

"Yu, kamu kok belum tidur?" Tanya Wawan ketika sudah sampai di rumah.

"Belum, aku nungguin kamu mas. Kamu kok sampai larut malam begini baru pulang?" Kesal Ayu.

"Kasian ibu gak ada temennya dirumah jadi mas nemenin ibu dirumah sampai Mbak Lisa pulang."

"Memangnya Mbak Lisa kemana?"

"Biasalah, jalan-jalan sama temannya."

"Jalan-jalan kok pulangnya sampai larut malam begini!"

"Padahal aku dirumah juga gak punya teman, mas." Kesal Ayu.

"Yu, jangan kesal begitulah! kasihan ibu mas sendirian dirumah." Ujar Wawan. "Masa kamu sebagai menantu gak kasihan?"

"Bukan begitu, mas. Masa hampir tiap hari begitu terus, lagian kakak mu itu kok tiap hari pulangnya malam-malam terus padahal enggak kerja."

"Udahlah, Yu daripada kamu ngomel-ngomel gak jelas mending tidur sana. Mas juga ngantuk, besok harus kerja." Ujar Wawan.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

hmmm mau sampe KPN km bertahan ayu m c wawan pelit

2023-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!