Bab 4 Rahasia Terbongkar

Ibra keluar dari kamar mandi dengan cuma dililit handuk. Cytra memalingkan mukanya melihat pemandangan yang tak sedap itu.

Ibra tak peduli dia terus mengambil pakaian yang sudah disediakan oleh asistennya, Bi Zar.

Cytra lalu ganti yang masuk ke kamar mandi dan bersih-bersih. Setelah mengenakan baju pengganti dia menyusul Ibra yang duduk di teras kamar menghadap ke lepas pantai.

"Bagaimana..., kau betah tinggal di kamar ini,"

kata Ibra setelah Cytra duduk di sampingnya.

"Aku senang dengan kamar ini, viewnya sangat menyenangkan," ungkap Cytra.

"Syukurlah kalau kamu suka. Kalau tidak kita pindah ke hotel saja bisa lebih bebas," goda Ibra.

"Bebas ngapain...," Cytra mencowel lengan Ibra.

"Awas ada Bibi. Bisa diadukan ke Mama kamu," Ibra menoleh ke belakang barangkali perempuan itu masih ada di dalam kamar.

"Kelihatannya kamu takut bicara kalau ada Bibi?" tanya Cytra menyelidik.

"Bibi sudah merawat aku sejak kanak-kanak. Dia sangat hormat dengan Mama, dan akan selalu mengadu apa yang terjadi denganku," kata Ibra menjelaskan soal keberadaan Bi Zar

"Memangnya apa saja yang dilaporkan kepada Mamamu?" tanya Cytra menyelidik.

"Bibi sudah berkata apa tentang aku?" Ibra balas bertanya.

"Katanya kamu punya jin. Sehingga semua wanita tidak mau jadi istrimu," kata Cytra bergurau.

Hahaha...Ibra tertawa keras menirukan suara jin pohon asem yang tumbuh di depan teras kamar. Padahal malam merangkak makin sunyi. Sehingga cukup membuat bulu kuduk Cytra merinding.

"Bibi ada-ada saja....Eeh kamu takut, ya," Ibra menatap Cytra yang melekatkan kedua tangannya ke dada. Padahal Cytra bukan takut karena jin. Tapi memang udara sangat dingin sekali.

"Saya tidak takut kalau jinnya kamu. Saya cuma takut kalau kamu berbohong," Cytra mulai mengungkit soal telpon Radita itu.

"Kamu takut apa dengan diriku?" Ibra ingin tahu apa yang dipikirkan Cytra.

"Ndak takut kok. Saya percaya kalau kamu cinta sama aku," Cytra menutupi rasa ingin tahunya tentang bisnis Ibra dan Radita.

Bersamaan itu phonsel Ibra bergetar lagi dan tertangkap oleh mata Cytra.

Ibra bergegas mengambil Hp dan memencet tombol stop.

"Kenapa tidak kau terima telponnya. Siapa dia?" tanya Cytra pura-pura tidak tahu.

"Mitra kerjaku di Jakarta. Tapi sekarang kebetulan ada di Bali," Ibra nampak kesusahan menjawabnya.

"Kenapa diputus ada salah apa dia denganmu," Cytra terus mendesak.

Ibra tidak menjawab pertanyaan Cytra. Ia menutupi kegugupannya dengan menyulut sigaret dan menghembuskanya keras-keras ke udara. Huufs!!

"Oya, kapan Mamamu pulang?" Cytra mengalihkan pembicaraan.

"Besok mungkin. Tadi sudah kuberitahu bila aku pulang membawa pesanannya," Ibra melucu.

"Pesanan. Kayak barang saja aku kau sebut pesanan." Cytra bersungut-sungut.

"Terus terang saja sebenarnya selama ini saya sedang dihukum oleh Mama tidak boleh pulang bila tidak membawa gadis calon istriku," kata Ibra jujur.

Oh! Ternyata itu yang membuat Ibra mengultimatum dirinya sebelum berhubungan intim di apartemen.

"Apakah Mamamu menginginkan menantunya seorang gadis?" tanya Cytra was-was.

"Tidak harus. Bagi dia yang penting aku menikah tahun ini. Dan setelah itu dia baru mau menyerahkan seluruh aset peninggalan Papa menjadi milikku."

"Kalau menurutku mamamu pintar dalam mensuport kamu mendapatkan istri."

"Begitulah sikap Mama. Tetapi aku belum menemukan yang cocok. Baru kali ini setelah ketemu kamu...,"

Tiba-tiba Hp Ibra bergetar lagi. Ibra memandang Cytra. Cytra mengangkat kedua bahunya. Tanda tak masalah telpon diterima. Sekalian ia ingin tahu apa yang dibicarakan.

"Halo...," Ibra bersemangat menyapa. Lalu mimiknya nampak tegang mendengarkan penelpon berbicara.

"Tidak bisa! Saya minta uang itu harus dikembalikan segera!" kata Ibra dengan nada tegas.

Agak lama Ibra mendengarkan lawan bicaranya mengutarakan sesuatu. Ibra cuma diam. Dadanya naik turun tanda dia tegang.

Beberapa kali Ibra hembuskan asap rokok tak beraturan. Lalu dia meletakan Hp-nya kembali di meja agak keras.

"Ada apa dengan mitra kerjamu itu," tanya Cytra cepat.

"Saya harus menemuinya malam ini. Kalau tidak anak itu akan diberikan kepada orang lain."

"Anak siapa yang akan diberikan?" Cytra was-was.

"Anak Radita," jawab Ibra pendek.

Bagai tersambar petir di siang bolong Cytra mendengar jawaban Ibra yang sangat mengejutkan itu.

Sesungguhnya Radita tidak punya anak. Di rumahnya memang ada dua anak kecil. Tapi itu anak Cytra yang waktu keluar dari rumah mendiang suaminya Samyokgie, papa Radita, tidak boleh dibawa serta. Sekarang anak itu mau diberikan pada Ibra. Ada apa ini???

"Radita tidak punya anak!. Itu anak...," Cytra tercekat tenggorokannya tak bisa bicara. Dadanya naik turun. Tanda dia sedang tegang dan stres.

Lebih kaget lagi Ibra. Dia tidak menyangka kalau Cytra kenal dengan rekan bisnisnya itu. Malah tahu pula kalau Radita tidak punya anak.

"Kamu tahu Radita, sayang," Ibra menatap Cytra tak berkedip.

"Dia itu anak mendiang suamiku dari istri pertama," Cytra tak bersemangat mengatakan itu.

"Oh. Berarti yang dimaksud Radita itu anakmu yang ada di foto di apartemenmu itu?" Ibra mulai paham.

"Terus terang saja sebenarnya kamu sedang bisnis apa dengan Radita?" tanya Cytra dengan nada jengkel.

Ibra akhirnya menceritakan kalau usaha Radita jatuh bangkrut. Lalu pinjam kepada Ibra uang yang jumlahnya tidak kecil. Kebetulan sebelum itu Ibra pernah minta bantuan untuk dicarikan anak kepada Radita. Hal itu untuk mengelabui mamanya saja bahwa dia sebenarnya sudah menikah dan punya anak.

"Kamu akan terlibat kasus penjualan anak kalau hal itu dilakukan. Kau bisa dipenjara."

"Jangan dong, sayang. Masa saya mau dipenjara. Nanti akan lama kita menikahnya kalau aku dipenjara," Ibra merajuk.

"Jangan bergurau. Ini persoalan serius. Cepat kamu telpon lagi dia. Jangan sampai anak itu diberikan kepada orang lain."

"Kebetulan tadi dia minta harus bertenu malam ini. Katanya dia mau pinjam lagi uang. Waktunya hanya malam ini. Besok dia sudah kembali ke Jakarta," Ibra bangkit dari kursi.

"Saya ikut!" seru Cytra.

"Sudah kamu di rumah saja sama bibi. Saya cuma sebentar."

"Tidak. Kalau tidak boleh saya pulang saja," ancam Cytra.

"Jangan begitu dong, Sayang. Besok kamu kan akan ketemu mama."

"Tidak pokoknya saya harus ikut menemui dia."

"Ok. Kamu bisa ikut. Tetapi jangan sampai dia tahu saya bersama kamu yang punya anak tersebut. Karena dia pasti akan kabur tidak berani menemuiku," saran Ibra.

"Ok. Saya cuma ingin tahu dia bersama anak itu tidak. Kalau memang anak itu dibawa akan saya minta langsung," Cytra punya rencana lain.

"Ok. Mari kita berangkat."

Ibra dan Cytra akhirnya keluar dari rumah besar seperti hotel itu. Padahal malam sudah sangat larut.

Menurut Ibra di perjalanan, dulu Mamanya membangun rumah itu renacananya mau digunakan untuk hotel. Karena di Bali bisnis itu sangat strategis. Tetapi karena tidak ada yang mengelola, karena Ibra sendiri belum bisa bekerja, masih seneng hura-hura, akhirnya dibatalkan.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 One Night Stand
3 Bab 3 Rahasia
4 Bab 4 Rahasia Terbongkar
5 Bab 5 Teman Bisnis
6 Vab 6 Bertengkar Dengan Radita
7 Bab 7 Nasihat Teman
8 Bab 8 CINTA DAN PENGORBANAN
9 Bab 9 Bimbang
10 Bab 10 Gairah Ibra
11 Bab 11 Mimpi Buruk
12 Bab 12 Nasihat
13 Bab 13 Ibra Brengsek
14 Bab 14 Bertemu Anak 1
15 Bab 15 Bertemu Anak 2
16 Bab 16 Bertemu Anak 3
17 Bab 17 Penyesalan
18 Bab 18 Keakraban
19 Bab 19 Terkurung di Rumah
20 Bab 20 Pengakuan
21 Bab 21 Sesal
22 Bab 22 Kesadaran Ibra
23 Bab 23 Babak Baru
24 Bab 24 Suasana Kerja
25 Bab 25 Musibah
26 Bab 26 Ibra Dirawat Intensif
27 Bab 27 Ancaman
28 Bab 28 Kegalauan Cytra
29 Bab 29 Batas Kesabaran
30 Bab 30 Menyebalkan
31 Bab 31 Kenyataan Pahit
32 Bab 32 Hari Menyebalkan
33 Bab 33 Konspirasi
34 Bab 34 Cerita Cinta
35 Bab 35 Cerita Cinta Lagi
36 Bab 36 Ibra dan Marina
37 Bab 37 Hari Melelahkan
38 Bab 38 Gundah
39 Bab 39 Pertarungan
40 Bab 40 Keputusan
41 Bab 41 Don't Watch Me Cry.
42 Bab 42 Atasi Konflik
43 Bab 43 Rahasia Cinta Ibra
44 Bab 44 Nasib Bujang Tua
45 Bab 45 Lelaki Gila Mengamuk
46 Bab 46 Beralih Ke Lain Hati
47 Bab 47 Prahara
48 Bab 48 Cinta Memudar
49 Bab 49 Malam di Pantai Kuta
50 Bab 50 Radita Ajak Damai
51 Bab 51 Kekhawatiran Baru
52 Bab 52 Kembali ke Bali ?
53 Bab 53 Ngantor Kembali Jadi Petaka
54 Bab 54 Ibra Shock Berat
55 Bab 55 Rencana Yang Gagal
56 Bab 56 Terpaksa Nikah Siri
57 Bab 57 Maksud Terselubung
58 Bab 58 Harta Warisan
59 Bab 59 Pandainya Marina Merayu
60 Bab 60 Dua Suami
61 Bab 61 Perang Batin
62 Bab 62 Pertarungan Cytra dan Marina
63 Bab 63 Keputusan
64 Bab 64 Terdampar Di Hotel
65 Bab 65 Episode Baru
66 Bab 66 Gangguan Pertama
67 Bab 67 Kembali ke Rumah Andante
68 Bab 68 Kelicikan Andante
69 Bab 69 Kelicikan vs Kelicikan
70 Bab 70 Rayuan Maut
71 Bab 71 Samyokgie Hidup Kembali
72 Bab 72 Kecelakaan
73 Bab 73 Morgant Jatuh Cinta
74 Bab 74 Ketika Cinta Bersemi
75 Bab 75 Ada Apa Dengan Morgant
76 Bab 76 Ampyuuun! Pacaran di RS
77 Bab 77 Recana
78 Bab 78 Putra dan Sanjaya
79 Bab 79 Bayang Bayang Mantan Istri
80 Bab 80 Deryll si Mulut Lancip
81 Bab 81 Cytra Hilang
82 Bab 82 Mencari Cytra
83 Bab 83 Akhir Pencarian
84 Bab 84 Penyesalan Deryll
85 Bab 85 Gunjingan Miring
86 Bab 86 Perasaan Dua Wanita
87 Bab 87 Ada Apa Dengan Morgant
88 Bab 88 Hari Terakhir Morgant
89 Bab 89 Rahasia Hati Deryll
90 Bab 90 Surat Wasiat
91 Bab 91 Cinta Pura Pura
92 Bab 92 Ancaman Hidup Cytra
93 Bab 93 Nasihat Radita
94 Bab 94 Teror Datang
95 Bab 95 Terkenang Masa Lalu
96 Bab 96 Pernyataan Radita
97 Bab 97 Wisata ke Bali
98 Bab 98 Terjebak Permainan Ibra
99 Bab 99 Putra dan Sanjaya Ditemukan
100 Bab 100 Perubahan yang Tak Mudah
101 Bab 101 Penyesalan dan Harapan
102 Bab 102 Pembicaraan Soal Cinta
103 Bab 103 Jemput Anak Sekolah
104 Bab 104 Marah Karena Cemburu
105 Bab 105 Pembelotan Anak Genius
106 Bab 106 Trauma Masa Lalu
107 Bab 107 Ancaman Dari Ibra
108 Bab 108 Pertengkaran
109 Bab 109 Menakar Cinta
110 Bab 110 Konspirasi Jahat
111 Bab 11 Nyaris Celaka
112 Bab 112 Restu Ibu
113 Bab 113. Soal Pernikahan Lagi
114 Bab 114. Radita Curiga
115 Bab 115. Saling Curiga
116 Bab 116. Mendulang Cinta Lama
117 Bab 117. Hati Yang Bercabang
118 Bab 118. Kemelut Hati Pecumbu
119 Bab 119. Tergoda Cowok Urakan
120 Bab 120. Pertengkaran
121 Bab 121. Dendam Yang Tersimpan
122 Bab 122. Cinta, Cinta dan Cinta
123 Bab 123. Mencari Obat Pening
124 Bab 124. Dendam Terlampiaskan
125 Bab 125. Karma
126 Bab 126. Posisi Yang Sulit
127 Bab 127. Cowok Yang Mirip Ridwan
128 Bab 128. Sosok Ridwan Terbongkar
129 Bab 129. Rencana Baik
130 Bab 130. Keputusan
131 Bab 131. Rencana Menikah
132 Bab 132. Terhalang Anak Urakan
133 Bab 133. Berselisih Karena Cytra
134 Bab 134. Mengejar Cinta
135 Bab 135. Terhalang Masalah Orangtua
136 Bab. 136 Kemelut Hati Ridwan
137 Bab 137. Meretas Kasus Mama
138 Bab 138. Hari Yang Melelahkan
139 Bab 139. Pertemuan Yang Menyakitkan
140 Bab 140. Antara Benci dan Rindu
141 Bab 141. Cari-Cari Alasan
142 Bab 142. Soal Serbuk Perangsang
143 Bab 143. Rencana Besar Vionita
144 Bab 144. Malam Bersejarah
145 Bab 145. Babak Baru Kehidupan
146 Bab 146. Awal Mengesankan
147 Bab 147. Ditinggal Kekasih
148 Bab 148. Cinta Kasih Al dan Hanna
149 Bab 149. Siasat Untuk Menjebak
150 Bab 150. Kesan Manis Dari Alberto
151 Bab 151. Pertanyaan Yang Belum Terjawab
152 Bab 152. Benci Berasa Cemburu
153 Bab 153. Kekasih Bayangan
154 Bab 154. Kisruh Cytra, Hanna & Al
155 Bab 155. Cinta Yang Terungkapkan
156 Bab 156. Cytra Kecelakaan
157 Bab 157. Tamu Dua Wanita
158 Bab 158. Mencari Jejak Hanna
159 Bab 159. Fakta Penting
160 Bab 160. Bertemu Penyebab Kecelakaan
161 Bab 161. Terjebak Perangkap Hanna
162 Bab 162. Permainan Kedua
163 Bab 163. Prasangka Buruk
164 Bab 164. Gagal Mengungkap Perselingkuhan
165 Bab 165. Akhir dari Perselingkuhan
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 One Night Stand
3
Bab 3 Rahasia
4
Bab 4 Rahasia Terbongkar
5
Bab 5 Teman Bisnis
6
Vab 6 Bertengkar Dengan Radita
7
Bab 7 Nasihat Teman
8
Bab 8 CINTA DAN PENGORBANAN
9
Bab 9 Bimbang
10
Bab 10 Gairah Ibra
11
Bab 11 Mimpi Buruk
12
Bab 12 Nasihat
13
Bab 13 Ibra Brengsek
14
Bab 14 Bertemu Anak 1
15
Bab 15 Bertemu Anak 2
16
Bab 16 Bertemu Anak 3
17
Bab 17 Penyesalan
18
Bab 18 Keakraban
19
Bab 19 Terkurung di Rumah
20
Bab 20 Pengakuan
21
Bab 21 Sesal
22
Bab 22 Kesadaran Ibra
23
Bab 23 Babak Baru
24
Bab 24 Suasana Kerja
25
Bab 25 Musibah
26
Bab 26 Ibra Dirawat Intensif
27
Bab 27 Ancaman
28
Bab 28 Kegalauan Cytra
29
Bab 29 Batas Kesabaran
30
Bab 30 Menyebalkan
31
Bab 31 Kenyataan Pahit
32
Bab 32 Hari Menyebalkan
33
Bab 33 Konspirasi
34
Bab 34 Cerita Cinta
35
Bab 35 Cerita Cinta Lagi
36
Bab 36 Ibra dan Marina
37
Bab 37 Hari Melelahkan
38
Bab 38 Gundah
39
Bab 39 Pertarungan
40
Bab 40 Keputusan
41
Bab 41 Don't Watch Me Cry.
42
Bab 42 Atasi Konflik
43
Bab 43 Rahasia Cinta Ibra
44
Bab 44 Nasib Bujang Tua
45
Bab 45 Lelaki Gila Mengamuk
46
Bab 46 Beralih Ke Lain Hati
47
Bab 47 Prahara
48
Bab 48 Cinta Memudar
49
Bab 49 Malam di Pantai Kuta
50
Bab 50 Radita Ajak Damai
51
Bab 51 Kekhawatiran Baru
52
Bab 52 Kembali ke Bali ?
53
Bab 53 Ngantor Kembali Jadi Petaka
54
Bab 54 Ibra Shock Berat
55
Bab 55 Rencana Yang Gagal
56
Bab 56 Terpaksa Nikah Siri
57
Bab 57 Maksud Terselubung
58
Bab 58 Harta Warisan
59
Bab 59 Pandainya Marina Merayu
60
Bab 60 Dua Suami
61
Bab 61 Perang Batin
62
Bab 62 Pertarungan Cytra dan Marina
63
Bab 63 Keputusan
64
Bab 64 Terdampar Di Hotel
65
Bab 65 Episode Baru
66
Bab 66 Gangguan Pertama
67
Bab 67 Kembali ke Rumah Andante
68
Bab 68 Kelicikan Andante
69
Bab 69 Kelicikan vs Kelicikan
70
Bab 70 Rayuan Maut
71
Bab 71 Samyokgie Hidup Kembali
72
Bab 72 Kecelakaan
73
Bab 73 Morgant Jatuh Cinta
74
Bab 74 Ketika Cinta Bersemi
75
Bab 75 Ada Apa Dengan Morgant
76
Bab 76 Ampyuuun! Pacaran di RS
77
Bab 77 Recana
78
Bab 78 Putra dan Sanjaya
79
Bab 79 Bayang Bayang Mantan Istri
80
Bab 80 Deryll si Mulut Lancip
81
Bab 81 Cytra Hilang
82
Bab 82 Mencari Cytra
83
Bab 83 Akhir Pencarian
84
Bab 84 Penyesalan Deryll
85
Bab 85 Gunjingan Miring
86
Bab 86 Perasaan Dua Wanita
87
Bab 87 Ada Apa Dengan Morgant
88
Bab 88 Hari Terakhir Morgant
89
Bab 89 Rahasia Hati Deryll
90
Bab 90 Surat Wasiat
91
Bab 91 Cinta Pura Pura
92
Bab 92 Ancaman Hidup Cytra
93
Bab 93 Nasihat Radita
94
Bab 94 Teror Datang
95
Bab 95 Terkenang Masa Lalu
96
Bab 96 Pernyataan Radita
97
Bab 97 Wisata ke Bali
98
Bab 98 Terjebak Permainan Ibra
99
Bab 99 Putra dan Sanjaya Ditemukan
100
Bab 100 Perubahan yang Tak Mudah
101
Bab 101 Penyesalan dan Harapan
102
Bab 102 Pembicaraan Soal Cinta
103
Bab 103 Jemput Anak Sekolah
104
Bab 104 Marah Karena Cemburu
105
Bab 105 Pembelotan Anak Genius
106
Bab 106 Trauma Masa Lalu
107
Bab 107 Ancaman Dari Ibra
108
Bab 108 Pertengkaran
109
Bab 109 Menakar Cinta
110
Bab 110 Konspirasi Jahat
111
Bab 11 Nyaris Celaka
112
Bab 112 Restu Ibu
113
Bab 113. Soal Pernikahan Lagi
114
Bab 114. Radita Curiga
115
Bab 115. Saling Curiga
116
Bab 116. Mendulang Cinta Lama
117
Bab 117. Hati Yang Bercabang
118
Bab 118. Kemelut Hati Pecumbu
119
Bab 119. Tergoda Cowok Urakan
120
Bab 120. Pertengkaran
121
Bab 121. Dendam Yang Tersimpan
122
Bab 122. Cinta, Cinta dan Cinta
123
Bab 123. Mencari Obat Pening
124
Bab 124. Dendam Terlampiaskan
125
Bab 125. Karma
126
Bab 126. Posisi Yang Sulit
127
Bab 127. Cowok Yang Mirip Ridwan
128
Bab 128. Sosok Ridwan Terbongkar
129
Bab 129. Rencana Baik
130
Bab 130. Keputusan
131
Bab 131. Rencana Menikah
132
Bab 132. Terhalang Anak Urakan
133
Bab 133. Berselisih Karena Cytra
134
Bab 134. Mengejar Cinta
135
Bab 135. Terhalang Masalah Orangtua
136
Bab. 136 Kemelut Hati Ridwan
137
Bab 137. Meretas Kasus Mama
138
Bab 138. Hari Yang Melelahkan
139
Bab 139. Pertemuan Yang Menyakitkan
140
Bab 140. Antara Benci dan Rindu
141
Bab 141. Cari-Cari Alasan
142
Bab 142. Soal Serbuk Perangsang
143
Bab 143. Rencana Besar Vionita
144
Bab 144. Malam Bersejarah
145
Bab 145. Babak Baru Kehidupan
146
Bab 146. Awal Mengesankan
147
Bab 147. Ditinggal Kekasih
148
Bab 148. Cinta Kasih Al dan Hanna
149
Bab 149. Siasat Untuk Menjebak
150
Bab 150. Kesan Manis Dari Alberto
151
Bab 151. Pertanyaan Yang Belum Terjawab
152
Bab 152. Benci Berasa Cemburu
153
Bab 153. Kekasih Bayangan
154
Bab 154. Kisruh Cytra, Hanna & Al
155
Bab 155. Cinta Yang Terungkapkan
156
Bab 156. Cytra Kecelakaan
157
Bab 157. Tamu Dua Wanita
158
Bab 158. Mencari Jejak Hanna
159
Bab 159. Fakta Penting
160
Bab 160. Bertemu Penyebab Kecelakaan
161
Bab 161. Terjebak Perangkap Hanna
162
Bab 162. Permainan Kedua
163
Bab 163. Prasangka Buruk
164
Bab 164. Gagal Mengungkap Perselingkuhan
165
Bab 165. Akhir dari Perselingkuhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!