WANITA TERAKHIR

WANITA TERAKHIR

Bab 1 Perkenalan

Prolog:

Dalam perjalanan pulang dari Starburst Cafe malam itu, mobil Cytra nyaris bertabrakan dengan treiler. Tak disangka dalam kesialan itu dia bertemu dengan penggemarnya. Pria yang sedang dihukum oleh mamanya, karena belum menemukan calon istri.

Perkenalan di pinggir jalan itu membawa Cytra masuk ke dalam persoalan hidup pria bernama Ibra itu. Cytra lalu dikenalkan kepada mamanya.

Bebaskah hukuman Ibra atas keberhasilannya membawa Cytra sebagai calon istri. Dan maukah Cytra sebagai wanita terakhir dari sekian wanita pacarnya.

Padahal Cytra sendiri sedang punya masalah setelah suaminya meninggal, dan dia terusir dari rumah dengan meninggalkan dua anak yang sedang lucu-lucunya.

Ok, cerita dimulai.

Dengan mengemudikan mobil sendiri di jalanan kota raya, Cytra mengingat Mama Vionita yang sekarang entah ada dimana. Mereka terpisah sejak Tuan Samyokgie meninggal.

Radita, pewaris seluruh kekayaan Samyokgie mendadak sikapnya berubah total menjadi arogan dan kejam.

Vionita yang sudah menjadi istrinya dicampakan begitu saja oleh Radita sebelum bulan madu habis. Dan tak lama setelah itu Cytra pun diusir pergi dengan tidak boleh membawa kedua anaknya.

"Manusia bebas memilih hidupnya. Kau pun bebas untuk memilih jalan yang akan kau lalui."

Begitu kata-kata Vionita ketika pergi meninggalkan rumah Tuan Samyokgie dan meninggalkan Cytra yang masih kebingungan mengambil sikap.

"Radita tidak lagi perhatian kepada Mama seperti dulu. Boro-boro membagi cinta pada Mama," keluh Vionita.

"Kok membagi, memang ada pihak lain yang berhak menerima cintanya juga?" tanya Cytra.

Vionita merasa berat untuk mengatakan apa sesungguhnya yang sudah terjadi pada Radita. Pria yang dulu kalem dan selalu memohon kepada Vionita untuk memberikan belaian cinta dan kasih sayangnya. Setelah permohonan itu di kabulkan Mama malah dicampakkan begitu saja.

"Mama sih, jadi janda yang terlalu ganjen. Mau meladeni pria yang masih hijau begitu," kata Vionita enteng bahkan dengan nada setengah bergurau.

Dan lewat beberapa hari, Cytra pun pergi dengan sangat terpaksa. Karena diancam akan dibunuh bila tetap tinggal bersama Radita. Sedangkan kedua anaknya yang masih kecil tidak boleh dibawa ikut serta.

Radita benar-benar kejam tidak berperikemanusiaan. Entah ada apa. Seperti ada perubahan besar dalam jiwanya.

Treteeteeet!!!

Cytra tergeragap melihat truk trailer tiba-tiba berada tepat di depan mobilnya. Hampir saja moncong kendaraan besar dan kuat itu menubruk kendaraannya yang kecil dan mungil.

Untung Cytra cekatan membanting stirnya ke kiri. Karena tadi terlalu ke kanan melebihi marka jalan.

"Ya, Tuhan....Aku belum ingin mati...," rintih batin Cytra dengan dada berdebar-debar. Lalu ia sorongkan mobilnya di depan minimarket.

Beberapa menit Cytra berada di tempat itu sambil melandungkan detak jantungnya.

Pikirannya terlalu terbawa oleh situasi kehidupan yang menimpa Vionita dan dirinya sendiri.

Kalau menyebut dirinya ganjen sebenarnya tak sepenuhnya betul kata-kata Mama itu. Wanita itu lebih nampak cantik dan anggun. Pembawaannya ceria tanpa beban. Mungkin dua unsur yang melekat dalam dirinya itulah sehingga dia nampak ganjen.

Berbeda dengan Cytra. Mantan istri Tuan Samyokgie ini lebih menonjol sikap ceria dan agresivnya. Namun sama-sama memiliki paras yang cantik. Pernah dalam sebuah acara ketika tampil duet tidak nampak kalau mereka ibu dan anak. Malah banyak yang berkesan bereka adalah adik dan kakak.

Dhep!..dhep!..dhep!

Seorang pemuda tiba-tiba mengetuk-ketuk kaca mobil Cytra.

"Ibra!" panggil Cytra setelah jendela ia buka.

"Aku kira sudah sampai rumah." Ibra memandangnya dengan senyum manis.

Cytra tersenyum kecil pada pria yang baru sejam lalu dikenalnya di Starburst Cafe. Postur dan namanya masih jelas diingat.

"Tadi aku hampir disruduk banteng," ucap Cytra.

"Masa ada banteng di jalan raya," Ibra mengernyitkan alisnya yang tebal.

"Maksudnya truk trailer. Hampir saja nyawaku melayang."

"Masa!" Ibra terhenyak.

"Bener! Jantungku masih trap-trap tidak karuan. Makanya aku berhenti disini. Biar tenang dulu," Cytra menerangkan kejadiannya.

"Kamu tidak apa-apa, kan. Tapi kelihatan kamu masih syok," Ibra cemas.

Lalu meminta Cytra keluar dari mobil dan menggandengnya menuju ke dalam minimarket. Memesan kopi jahe panas dan meminta Cytra meminumnya.

"Saya tidak apa-apa," ucap Cytra tapi tetap menerima segelas kopi jahe yang mengepul panas.

"Minum saja agar badanmu lebih segar," Ibra memohon.

Cytra menyeruput minuman tradisional tersebut sedikit. Mereka duduk di kursi yang ada di depan minimarket. Tetapi kondisi fisik Cytra malah semakin drop.

Mukanya kelihatan memutih pucat. Dan kepalanya terasa pening. Mungkin karena terbentur kaca jendela akibat ia membanting stir terlalu keras.

"Bagaimana, Cy?" tanya Ibra prihatin melihat kondisinya.

Cytra diam. Kepalanya ia sandarkan ke meja. Ibra memegangi badannya agar tak jatuh. Karena kelihatan sangat lemah.

"Badanku terasa lemas. Kau bisa mengantar aku pulang," ucap Cytra lirih.

"Ya, kamu saya antar saja pulang. Mobilku biar saja ditinggal disini," kata Ibra yakin.

Beberapa menit kemudian Ibra bingung mau membawa Cytra kemana setelah mobil melaju di jalan raya kembali. Karena Ibra memang baru kenal malam itu.

"Rumahmu dimana, Cy?" tanya Ibra.

Cytra menyebutkan sebuah apartemen. Mobil lalu melaju ke alamat itu.

..........

Sebuah apartemen kecil berada di depan Cytra dan Ibra. Cytra melangkah sangat lemah menuju ke tempat tinggalnya itu.

Lalu dengan memberikan kunci kepada Ibra terlebih dahulu, kedua anak manusia yang baru berkenalan itu masuk ke dalam. Malam sudah larut.

Setelah berada di dalam Cytra langsung merebahkan badannya ke sofa. Kondisi fisiknya makin drop.

Ibra bingung. Apakah meninggalkan Cytra kembali ke Minimarket mengambil mobil, atau menungguinya sampai sehat kembali.

Beberapa menit Ibra sudah menunggu, tapi kondisi Cytra masih tetap seperti semula. Terlentang diam di atas sofa. Ibra memandangi tubuh indah wanita yang kelihatan perut dan pusarnya itu. Karena bajunya tersingkap ke atas.

Ibra alihkan pandangan ke sekitar ruangan. Ada beberapa foto yang menempel di dinding.

Pertama yang ia amati adalah foto Cytra yang duduk di kursi dengan anggunnya dan seorang lelaki yang berdiri di samping dengan gagahnya. Juga foto lainnya. Foto Cytra menggendong seorang anak kecil.

Ibra menebak lelaki itu pasti suami Citra. Dan anak kecil itu pasti anaknya. Persis apa yang diceritakan Cytra waktu kenalan di Starburst tadi. Tapi kenapa Cytra sendirian di apartemen itu. Ada dimana suami dan anaknya?

"I-ibraaa...," terdengar Cytra merintih.

"Iya..., saya masih disini," jawab Ibra gugup.

"Tolong...,ambilkan saya minum."

Pemuda itu lalu buru-buru pergi ke dispenser. Mengucurkan air putih hangat dan diberikan kepada Cytra.

Setelah meminum air itu beberapa teguk badannya mungkin terasa enak hingga dia berdiri. Tetapi terhuyung mau jatuh. Ibra secara reflek menahan tubuhnya. Tapi malah dia ikut jatuh ke lantai dengan posisi memeluk tubuh Cytra.

"Maaf...," ucap Ibra.

"Huufs!" Cytra mengeluh. Lalu berdiri lagi begitu juga Ibra.

"Maaf saya tidak sengaja," ucap Ibra.

Cytra menangkap mata itu sangat bening dan polos. Tidak nampak ada hasrat terselubung disana.

"Saya masih merasa pusing dan lemah sekali. Boleh aku minta tolong, kamu jaga saya dulu sampai besok," kata Cytra memohon.

"Tidak apa-apa. Toh hotel saya jauh dari sini dan mobil saya masih tertinggal di minimarket," kata Ibra.

"Terimakasih. Masih ada satu kamar lagi yang kosong. Boleh kamu tempati, maaf kalau saya telah menyita waktumu," ucap Cytra.

Mereka lalu masuk ke kamar masing-masing. Di dalam kamar Cytra ganti busananya dengan baju tidur. Mencuci mukanya di wastafel sebentar lalu naik ke ranjang dan berusaha membuang pikiran ngeres yang melintas.

Sebaliknya Ibra di kamarnya sulit memejamkan mata. Dari Bali malam kemarin dia berniat untuk menemui seseorang. Tetapi kenapa kini malah berada di dalam sebuah apartemen dengan seorang janda muda yang masih cantik itu.

Darah muda Ibra bergolak ketika berpelukan dengan Cytra tadi. "Aneh sekali. Seperti baru mengenal wanita," gumamnya.

Tubuh hangat itu sungguh mengoyak hasratnya. Bibir, hidung dan matanya begitu mempesona dipandang.

"Apakah aku telah jatuh cinta lagi...," suara batinnya.

Sejak melihat Cytra menyanyi di Starburst, Ibra memang telah tersedot magnit yang hebat dari wanita itu. Seorang waitrees kebetulan melihat tingkah lakunya yang aneh itu dan akhirnya mengenalkannya kepada Cytra.

Tetapi cuma sebentar saja mereka saling memperkenalkan diri. Selanjutnya Cytra meninggalkan Ibra karena masih harus tampil beberapa lagu lagi.

Sampai Ibra pulang dari cafe, Cytra tak sempat menemuinya lagi. Padahal masih banyak yang ingin Ibra obrolkan.

Keluar dari Starburst dan mengendarai mobilnya ke hotel tempat menginap, wajah Cytra masih terus terbayang-bayang di benaknya dan khawatir tak bisa bertemu lagi.

Maka dia berhenti sebentar di mini market dan mencari-cari nomor telepon yang bisa mengakses ke telpon Cytra.

Sungguh sebuah keberuntungan yang luar biasa.

Disaat sedang sibuk melihat daftar nomor telepon, dia menemukan wanita yang sedang dicarinya datang dengan mobilnya yang kecil mungil parkir di sebelah mobilnya.

"Cytra!"

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 One Night Stand
3 Bab 3 Rahasia
4 Bab 4 Rahasia Terbongkar
5 Bab 5 Teman Bisnis
6 Vab 6 Bertengkar Dengan Radita
7 Bab 7 Nasihat Teman
8 Bab 8 CINTA DAN PENGORBANAN
9 Bab 9 Bimbang
10 Bab 10 Gairah Ibra
11 Bab 11 Mimpi Buruk
12 Bab 12 Nasihat
13 Bab 13 Ibra Brengsek
14 Bab 14 Bertemu Anak 1
15 Bab 15 Bertemu Anak 2
16 Bab 16 Bertemu Anak 3
17 Bab 17 Penyesalan
18 Bab 18 Keakraban
19 Bab 19 Terkurung di Rumah
20 Bab 20 Pengakuan
21 Bab 21 Sesal
22 Bab 22 Kesadaran Ibra
23 Bab 23 Babak Baru
24 Bab 24 Suasana Kerja
25 Bab 25 Musibah
26 Bab 26 Ibra Dirawat Intensif
27 Bab 27 Ancaman
28 Bab 28 Kegalauan Cytra
29 Bab 29 Batas Kesabaran
30 Bab 30 Menyebalkan
31 Bab 31 Kenyataan Pahit
32 Bab 32 Hari Menyebalkan
33 Bab 33 Konspirasi
34 Bab 34 Cerita Cinta
35 Bab 35 Cerita Cinta Lagi
36 Bab 36 Ibra dan Marina
37 Bab 37 Hari Melelahkan
38 Bab 38 Gundah
39 Bab 39 Pertarungan
40 Bab 40 Keputusan
41 Bab 41 Don't Watch Me Cry.
42 Bab 42 Atasi Konflik
43 Bab 43 Rahasia Cinta Ibra
44 Bab 44 Nasib Bujang Tua
45 Bab 45 Lelaki Gila Mengamuk
46 Bab 46 Beralih Ke Lain Hati
47 Bab 47 Prahara
48 Bab 48 Cinta Memudar
49 Bab 49 Malam di Pantai Kuta
50 Bab 50 Radita Ajak Damai
51 Bab 51 Kekhawatiran Baru
52 Bab 52 Kembali ke Bali ?
53 Bab 53 Ngantor Kembali Jadi Petaka
54 Bab 54 Ibra Shock Berat
55 Bab 55 Rencana Yang Gagal
56 Bab 56 Terpaksa Nikah Siri
57 Bab 57 Maksud Terselubung
58 Bab 58 Harta Warisan
59 Bab 59 Pandainya Marina Merayu
60 Bab 60 Dua Suami
61 Bab 61 Perang Batin
62 Bab 62 Pertarungan Cytra dan Marina
63 Bab 63 Keputusan
64 Bab 64 Terdampar Di Hotel
65 Bab 65 Episode Baru
66 Bab 66 Gangguan Pertama
67 Bab 67 Kembali ke Rumah Andante
68 Bab 68 Kelicikan Andante
69 Bab 69 Kelicikan vs Kelicikan
70 Bab 70 Rayuan Maut
71 Bab 71 Samyokgie Hidup Kembali
72 Bab 72 Kecelakaan
73 Bab 73 Morgant Jatuh Cinta
74 Bab 74 Ketika Cinta Bersemi
75 Bab 75 Ada Apa Dengan Morgant
76 Bab 76 Ampyuuun! Pacaran di RS
77 Bab 77 Recana
78 Bab 78 Putra dan Sanjaya
79 Bab 79 Bayang Bayang Mantan Istri
80 Bab 80 Deryll si Mulut Lancip
81 Bab 81 Cytra Hilang
82 Bab 82 Mencari Cytra
83 Bab 83 Akhir Pencarian
84 Bab 84 Penyesalan Deryll
85 Bab 85 Gunjingan Miring
86 Bab 86 Perasaan Dua Wanita
87 Bab 87 Ada Apa Dengan Morgant
88 Bab 88 Hari Terakhir Morgant
89 Bab 89 Rahasia Hati Deryll
90 Bab 90 Surat Wasiat
91 Bab 91 Cinta Pura Pura
92 Bab 92 Ancaman Hidup Cytra
93 Bab 93 Nasihat Radita
94 Bab 94 Teror Datang
95 Bab 95 Terkenang Masa Lalu
96 Bab 96 Pernyataan Radita
97 Bab 97 Wisata ke Bali
98 Bab 98 Terjebak Permainan Ibra
99 Bab 99 Putra dan Sanjaya Ditemukan
100 Bab 100 Perubahan yang Tak Mudah
101 Bab 101 Penyesalan dan Harapan
102 Bab 102 Pembicaraan Soal Cinta
103 Bab 103 Jemput Anak Sekolah
104 Bab 104 Marah Karena Cemburu
105 Bab 105 Pembelotan Anak Genius
106 Bab 106 Trauma Masa Lalu
107 Bab 107 Ancaman Dari Ibra
108 Bab 108 Pertengkaran
109 Bab 109 Menakar Cinta
110 Bab 110 Konspirasi Jahat
111 Bab 11 Nyaris Celaka
112 Bab 112 Restu Ibu
113 Bab 113. Soal Pernikahan Lagi
114 Bab 114. Radita Curiga
115 Bab 115. Saling Curiga
116 Bab 116. Mendulang Cinta Lama
117 Bab 117. Hati Yang Bercabang
118 Bab 118. Kemelut Hati Pecumbu
119 Bab 119. Tergoda Cowok Urakan
120 Bab 120. Pertengkaran
121 Bab 121. Dendam Yang Tersimpan
122 Bab 122. Cinta, Cinta dan Cinta
123 Bab 123. Mencari Obat Pening
124 Bab 124. Dendam Terlampiaskan
125 Bab 125. Karma
126 Bab 126. Posisi Yang Sulit
127 Bab 127. Cowok Yang Mirip Ridwan
128 Bab 128. Sosok Ridwan Terbongkar
129 Bab 129. Rencana Baik
130 Bab 130. Keputusan
131 Bab 131. Rencana Menikah
132 Bab 132. Terhalang Anak Urakan
133 Bab 133. Berselisih Karena Cytra
134 Bab 134. Mengejar Cinta
135 Bab 135. Terhalang Masalah Orangtua
136 Bab. 136 Kemelut Hati Ridwan
137 Bab 137. Meretas Kasus Mama
138 Bab 138. Hari Yang Melelahkan
139 Bab 139. Pertemuan Yang Menyakitkan
140 Bab 140. Antara Benci dan Rindu
141 Bab 141. Cari-Cari Alasan
142 Bab 142. Soal Serbuk Perangsang
143 Bab 143. Rencana Besar Vionita
144 Bab 144. Malam Bersejarah
145 Bab 145. Babak Baru Kehidupan
146 Bab 146. Awal Mengesankan
147 Bab 147. Ditinggal Kekasih
148 Bab 148. Cinta Kasih Al dan Hanna
149 Bab 149. Siasat Untuk Menjebak
150 Bab 150. Kesan Manis Dari Alberto
151 Bab 151. Pertanyaan Yang Belum Terjawab
152 Bab 152. Benci Berasa Cemburu
153 Bab 153. Kekasih Bayangan
154 Bab 154. Kisruh Cytra, Hanna & Al
155 Bab 155. Cinta Yang Terungkapkan
156 Bab 156. Cytra Kecelakaan
157 Bab 157. Tamu Dua Wanita
158 Bab 158. Mencari Jejak Hanna
159 Bab 159. Fakta Penting
160 Bab 160. Bertemu Penyebab Kecelakaan
161 Bab 161. Terjebak Perangkap Hanna
162 Bab 162. Permainan Kedua
163 Bab 163. Prasangka Buruk
164 Bab 164. Gagal Mengungkap Perselingkuhan
165 Bab 165. Akhir dari Perselingkuhan
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 One Night Stand
3
Bab 3 Rahasia
4
Bab 4 Rahasia Terbongkar
5
Bab 5 Teman Bisnis
6
Vab 6 Bertengkar Dengan Radita
7
Bab 7 Nasihat Teman
8
Bab 8 CINTA DAN PENGORBANAN
9
Bab 9 Bimbang
10
Bab 10 Gairah Ibra
11
Bab 11 Mimpi Buruk
12
Bab 12 Nasihat
13
Bab 13 Ibra Brengsek
14
Bab 14 Bertemu Anak 1
15
Bab 15 Bertemu Anak 2
16
Bab 16 Bertemu Anak 3
17
Bab 17 Penyesalan
18
Bab 18 Keakraban
19
Bab 19 Terkurung di Rumah
20
Bab 20 Pengakuan
21
Bab 21 Sesal
22
Bab 22 Kesadaran Ibra
23
Bab 23 Babak Baru
24
Bab 24 Suasana Kerja
25
Bab 25 Musibah
26
Bab 26 Ibra Dirawat Intensif
27
Bab 27 Ancaman
28
Bab 28 Kegalauan Cytra
29
Bab 29 Batas Kesabaran
30
Bab 30 Menyebalkan
31
Bab 31 Kenyataan Pahit
32
Bab 32 Hari Menyebalkan
33
Bab 33 Konspirasi
34
Bab 34 Cerita Cinta
35
Bab 35 Cerita Cinta Lagi
36
Bab 36 Ibra dan Marina
37
Bab 37 Hari Melelahkan
38
Bab 38 Gundah
39
Bab 39 Pertarungan
40
Bab 40 Keputusan
41
Bab 41 Don't Watch Me Cry.
42
Bab 42 Atasi Konflik
43
Bab 43 Rahasia Cinta Ibra
44
Bab 44 Nasib Bujang Tua
45
Bab 45 Lelaki Gila Mengamuk
46
Bab 46 Beralih Ke Lain Hati
47
Bab 47 Prahara
48
Bab 48 Cinta Memudar
49
Bab 49 Malam di Pantai Kuta
50
Bab 50 Radita Ajak Damai
51
Bab 51 Kekhawatiran Baru
52
Bab 52 Kembali ke Bali ?
53
Bab 53 Ngantor Kembali Jadi Petaka
54
Bab 54 Ibra Shock Berat
55
Bab 55 Rencana Yang Gagal
56
Bab 56 Terpaksa Nikah Siri
57
Bab 57 Maksud Terselubung
58
Bab 58 Harta Warisan
59
Bab 59 Pandainya Marina Merayu
60
Bab 60 Dua Suami
61
Bab 61 Perang Batin
62
Bab 62 Pertarungan Cytra dan Marina
63
Bab 63 Keputusan
64
Bab 64 Terdampar Di Hotel
65
Bab 65 Episode Baru
66
Bab 66 Gangguan Pertama
67
Bab 67 Kembali ke Rumah Andante
68
Bab 68 Kelicikan Andante
69
Bab 69 Kelicikan vs Kelicikan
70
Bab 70 Rayuan Maut
71
Bab 71 Samyokgie Hidup Kembali
72
Bab 72 Kecelakaan
73
Bab 73 Morgant Jatuh Cinta
74
Bab 74 Ketika Cinta Bersemi
75
Bab 75 Ada Apa Dengan Morgant
76
Bab 76 Ampyuuun! Pacaran di RS
77
Bab 77 Recana
78
Bab 78 Putra dan Sanjaya
79
Bab 79 Bayang Bayang Mantan Istri
80
Bab 80 Deryll si Mulut Lancip
81
Bab 81 Cytra Hilang
82
Bab 82 Mencari Cytra
83
Bab 83 Akhir Pencarian
84
Bab 84 Penyesalan Deryll
85
Bab 85 Gunjingan Miring
86
Bab 86 Perasaan Dua Wanita
87
Bab 87 Ada Apa Dengan Morgant
88
Bab 88 Hari Terakhir Morgant
89
Bab 89 Rahasia Hati Deryll
90
Bab 90 Surat Wasiat
91
Bab 91 Cinta Pura Pura
92
Bab 92 Ancaman Hidup Cytra
93
Bab 93 Nasihat Radita
94
Bab 94 Teror Datang
95
Bab 95 Terkenang Masa Lalu
96
Bab 96 Pernyataan Radita
97
Bab 97 Wisata ke Bali
98
Bab 98 Terjebak Permainan Ibra
99
Bab 99 Putra dan Sanjaya Ditemukan
100
Bab 100 Perubahan yang Tak Mudah
101
Bab 101 Penyesalan dan Harapan
102
Bab 102 Pembicaraan Soal Cinta
103
Bab 103 Jemput Anak Sekolah
104
Bab 104 Marah Karena Cemburu
105
Bab 105 Pembelotan Anak Genius
106
Bab 106 Trauma Masa Lalu
107
Bab 107 Ancaman Dari Ibra
108
Bab 108 Pertengkaran
109
Bab 109 Menakar Cinta
110
Bab 110 Konspirasi Jahat
111
Bab 11 Nyaris Celaka
112
Bab 112 Restu Ibu
113
Bab 113. Soal Pernikahan Lagi
114
Bab 114. Radita Curiga
115
Bab 115. Saling Curiga
116
Bab 116. Mendulang Cinta Lama
117
Bab 117. Hati Yang Bercabang
118
Bab 118. Kemelut Hati Pecumbu
119
Bab 119. Tergoda Cowok Urakan
120
Bab 120. Pertengkaran
121
Bab 121. Dendam Yang Tersimpan
122
Bab 122. Cinta, Cinta dan Cinta
123
Bab 123. Mencari Obat Pening
124
Bab 124. Dendam Terlampiaskan
125
Bab 125. Karma
126
Bab 126. Posisi Yang Sulit
127
Bab 127. Cowok Yang Mirip Ridwan
128
Bab 128. Sosok Ridwan Terbongkar
129
Bab 129. Rencana Baik
130
Bab 130. Keputusan
131
Bab 131. Rencana Menikah
132
Bab 132. Terhalang Anak Urakan
133
Bab 133. Berselisih Karena Cytra
134
Bab 134. Mengejar Cinta
135
Bab 135. Terhalang Masalah Orangtua
136
Bab. 136 Kemelut Hati Ridwan
137
Bab 137. Meretas Kasus Mama
138
Bab 138. Hari Yang Melelahkan
139
Bab 139. Pertemuan Yang Menyakitkan
140
Bab 140. Antara Benci dan Rindu
141
Bab 141. Cari-Cari Alasan
142
Bab 142. Soal Serbuk Perangsang
143
Bab 143. Rencana Besar Vionita
144
Bab 144. Malam Bersejarah
145
Bab 145. Babak Baru Kehidupan
146
Bab 146. Awal Mengesankan
147
Bab 147. Ditinggal Kekasih
148
Bab 148. Cinta Kasih Al dan Hanna
149
Bab 149. Siasat Untuk Menjebak
150
Bab 150. Kesan Manis Dari Alberto
151
Bab 151. Pertanyaan Yang Belum Terjawab
152
Bab 152. Benci Berasa Cemburu
153
Bab 153. Kekasih Bayangan
154
Bab 154. Kisruh Cytra, Hanna & Al
155
Bab 155. Cinta Yang Terungkapkan
156
Bab 156. Cytra Kecelakaan
157
Bab 157. Tamu Dua Wanita
158
Bab 158. Mencari Jejak Hanna
159
Bab 159. Fakta Penting
160
Bab 160. Bertemu Penyebab Kecelakaan
161
Bab 161. Terjebak Perangkap Hanna
162
Bab 162. Permainan Kedua
163
Bab 163. Prasangka Buruk
164
Bab 164. Gagal Mengungkap Perselingkuhan
165
Bab 165. Akhir dari Perselingkuhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!