Bab2 ~ University Wira Bhakti Husada

1 tahun kepergian orangtuanya, kini adibah sudah lulus SMA dan akan memasuki universitas dimana dulu ibunya mengajar dan menjadi dosen terbaik disana .

"Kamu jadi mendaftar diuniversitas sana nak?" Tanya purwanto .

"Iya om jadi kok" jawab adibah .

"Yasudah habiskan makananmu, nanti om antar"

"Iya om, makasih"

Mereka bertiga sarapan bersama, semenjak perusahaan milik ayah adibah bangkrut minah selaku tante adibah pun berubah 100 derajat, yang awalnya dia begitu senang merawat adibah karna memiliki peninggalan harta yang banyak dari orangtuanya kini dia hanya bermodalkan diri tak punya harta sebesar pun, hidupnya kini bergantung pada pamannya selaku kakak dari ibunya Riana.

Nasib tak baik menimpa kehidupan Adibah, dia hanya diperlakukan baik disaat om nyaa ada dirumah bersamanya.

Karna dia merupakan ponakan kesayangan purwanto, pun minah menyetujui jika sampai harus membiayai kuliah adibah sampai selesai .

Minah selalu berfikir bahwa kini hidupnya dibandingkan dengan po akan suaminya itu, terlebih jika dia harus rela membiayai kuliahnya yang bukan sedikit itu .

Tapi dia setuju saja karna tak mampu membantah permintaan suaminya, toh juga dia diberi uang bulanan yang cukup untuk dia .

Begitupun sampai saat ini mereka belum diberi keturunan sejak 7 tahun menikah .

Riana kini tiba dikampus bersama denga omnya purwanto, dia mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswi baru disini .

'Semoga saja disini kamu bisa menemukan bahagiamu nak, karna semenjak kepergian orangtuamu kamu tak lagi ceria seperti dulu' gumam purwanto sambil memandang wajah sendu adibah .

"Om, dulu ibu ngajar disini kan? Dikampus ini? Adibah masih ingat loh" Tanya adibah memecah khayalan purwanto .

"Eehh, i...iyaa nak betul, dulu ibu kamu mengajar disini, iya kan bu?" Jawab purwanto sambil menanyakan kebenarannya pada bendahara kampus tersebut .

"Iya pak benar, bu Riana dulu ngajar disini, dia ngambil Ilmu manajemen dan Akuntansi" Jawab ibu Sinta selaku bendahara dikampus Wira Bhakti .

"Wahh ibuku hebat yah om, semoga saja Adibah bisa jadi sahebat ibu" Kata adibah lagi .

"Iya nak" Jawab purwanto " kalau begitu kami berdua pamit dulu bu" pamit purwanto .

"Iya pak, terimakasih"

Mereka berdua pun berlalu meninggal ruangan tersebut .

*

*

*

Hari ini adalah hari pertama adibah masuk kampus, dia berpakaian serba putih untuk mengikuti aturan mos dikampus itu .

Dia diantar oleh pamannya sebelum pamannya berangkat untuk pergi bekerja .

Disana dia bertemu dengan beberapa teman barunya, mereka berkenalan layaknya teman baru sambil bertukar nomor ponsel .

"Haii kenalin nama aku ayu dan ini rima, kamu anak baru juga kan dikampus ini?" Sapa ayu .

"Aku adibah, senang berteman dengan kalian, sini duduk bareng" Jawab adibah .

"Makasih adibah" Jawab rima

"Kalian tinggal dimana?" Tanya adiba lagi .

"Aku tinggal di hutama residence, rima juga sama kami tetanggaan dan temanan sejak SD" Jawab ayu .

"Ahh bener kalian tinggal disana?" Tanya adibah tak percaya bahwa mereka pernah tinggal satu komples, tapi karna orangtua adibah yang jarang dirumah makanya adibah lebih sering keluar bersama supirnya dan tak punya waktu kenalan dengan anak tetangga lainnya .

"Iya adibah bener, kamu juga tinggal disana yah" Tanya rima .

"Iya tapi itu dulu, setahun ini aku tinggal bersama pamanku di future residence" Seketika air mata adibah luruh tak tertahan mengingat peristiwa yang menimpa mereka setahun yang lalu .

"E....ehhh kok kamu nangis, kami ada salah ngomong? Maafkan kami" Tanya ayu yang melihat adibah meneteskan air maya haru .

Seketika adibah menghapus airmatanya "Gak kok aku aja yang cengeng hehe"

"Kami buat kamu ingat sesuatu yah?" Tanya ayu penasaran .

"Dulu aku dan orangtuaku tinggal disana diblok A24, tapi karna peristiwa kecelakaan pesawat setahun yang lalu merenggut nyawa keduanya hingga kini aku tinggal bersama pamanku karna perusahaan yang bapak aku punya bangkrut karna campur tangan orang jahat akhirnya rumah itu dijual untuk membayar utang ayahku, makanya aku sudah tidak tinggal disana lagi" Jawab adibah .

"Aduuhhh, aku juga dengar kok tentang peristiwa itu, kami ikut berbela sungkawa untuk orangtua kamu, kamu jangan sedih yah kami ada kok untuk menghibur kamu" Jawab rima .

"Iyaa kami akan jadi sahabat kamu, kalau kamu kesepian dan butuh kami, kamu tinggal bilang saja yah, okee" Jawab ayu sambil memberi kelingkingnya untuk berjanji kepada mereka bertiga untuk menjadi sahabat selamanya .

Mereka bertiga pun menghabiskan waktu dikampus bersama, kemana mana mereka selalu bersama sampai dikelas pun mereka 1 meja bersama layaknya sahabat yang tak terpisahkan .

Sepulang kampus mereka jalan bertiga kesebuah Cafe, adibah sudah meminta izin kepada pamannya untuk telat pulang kerumah karna ingin bermain lebih lama dengan sahabatnya .

Tak mengiraukan permintaan tantenya yang mengirim pesan untuk segera pulang, karna dia tahu pasti akan diperlakukan tak baik olehnya .

Di dibuat seperti pembantu rumah tangga jika tinggal diam dirumah, apalagi jika pamannya keluar kota menjalankan tugas tantenya semakin semena-mena terhadapnya, dia juga kerap tidak diberi makan oleh minah, sungguh ada orang yang begitu kejam sepertinya padahal adibah tak lain adalah ponakan dia sendiri .

Purwanto yang tidak pernah menyadari kelakuan istrinya dibelakangnyaa, hanya berlaku biasa saja mengira bahwa ponakannya bahagia karna mendapatkan sosok ibu yang baik dan perhatian seperti istrinya .

Namun salah, justru adibah semakin tersiksa batin karna mendapatkan perlakuan kejam dari tantenya sendiri, adibah kadang ingin mengadu pada pamannya tapi dia takut karna terus diancam oleh minah jika dia mengadu minah mengancam akan membunuhnya dan mengantarkannya pada orangtuanya disana .

Sungguh kejam kelakuannya, andai saja purwanto tau mungkin dia sudah akan dibuang dan diterlantarkan dijalanan .

Karna kini keluarga satu-satunya milik purwanto hanyalah adibah anak dari adik semata wayangnya itu, dia sudah berjanji bahwa akan terus menjaga dan merawatnya hingga nanti .

.

Pukul 07.00 malam akhirnya adibah pulang kerumahnyaa, dia diantar oleh kedua sahabatnya menggunakan mobil sport milik sahabatnya ayu .

"Makasih yah buat hari ini" pamit adibah .

"Iyaa sama-sama, hape fun yah" Jawab ayu.

"Iyaa hape fun, jangan lupa bahagia" Jawab rima .

"Iyaa dadahhh" Kata adibah lagi .

Mobil mereka pun berlalu meninggalkan kediaman purwanto .

Ketika adibah hendak membuka pintu rumah, dia didahului oleh minah tantenya .

Sambil bertepuk tangan ia berkata "Hebat yah yang cuma numpang taunya keluyuran sampai malam" kata minah dengan tawa seringainya .

Adibah pun hanya tertunduk lesu, tak mampu melawan minah yang sudah dikuasai oleh amarahnya .

"Sana kamu masuk, paman kamu gak pulang karna lembur, kamu aku hukum gak boleh makan malam ini" Kata minah lagi .

Adibah pun berlari masuk menuju kamarnyaa, lalu menguncinnya .

Dia membelakangi pintu dan duduk memeluk kakinya sambil menangis karna mengingat tak ada yang sayang dengannya kecuali ibunya .

1jam berlalu dia masih betah disana, kemudian dia segera berdiri dan membersihkan diri kekamar mandi kemudian tertidur pulas tanpa gangguan dari tantenya lagi .

Episodes
1 Bab1 ~ Kepergian Ayah Ibu
2 Bab2 ~ University Wira Bhakti Husada
3 Bab3 ~ Perkenalkan Nama Aku Yuda Pratam
4 Bab4 ~ Mari Saling Mengenal
5 Bab5 ~ Ibu Ayah, Aku Datang!!
6 Bab6 ~ Acara Kelulusan
7 Bab7 ~ Jawaban
8 Bab8 ~ Mendapat Ancaman
9 Bab9 ~ Menjaga Jarak
10 Bab10 ~ Terungkapnya
11 Bab11 ~ Sesal Tiada Arti
12 Bab12 ~ Will You Merry Me
13 Bab13 ~ Makan Malam Bersama Keluarga Yuda
14 Bab14 ~ Fitting ( Persiapan Pernikahan)
15 Bab15 ~ Bridesmaid ( Sahabatku )
16 Bab16 ~ Hari Pernikahan
17 Bab17 ~ My Family Happy
18 Bab18 ~ Ibu Ayah, Adibah Sudah Bahagia
19 Bab19 ~ Misterius
20 Bab20 ~ Kamu Harus Mati Ditanganku
21 Bab21 ~ Bulan Madu Kita ( Dijeju Korea selatan )
22 Bab22 ~ Tespeck ( Dua garis biru )
23 Bab23 ~ Calon Buah Hati
24 Bab24 ~ Kembali Ke Surabaya
25 Bab25 ~ Kesayangan Mama Mertua
26 Bab26 ~ Undangan Pernikahan Sahabatku
27 Bab27 ~ Pernikahan Sahabatku
28 Bab28 ~ Pertemuan Tak Terduga
29 Bab29 ~ Kebimbangan Hati
30 Bab30 ~ Percaya Diri
31 Bab31 ~ Percayalah
32 Bab32 ~ Tasyakuran 7Bulanan
33 Bab33 ~ Jalan Dengan Mama Mertua
34 Bab34 ~ Persiapan BabyMoon
35 Bab35 ~ BabyMoon (Welcome Bali)
36 Bab36 ~ Keseruan Di Malam Terakhir Liburan
37 Bab37 ~ Welcome Baby Boy
38 Bab38 ~ Sempurna karena Bahagia
39 Bab39 ~ Istana Kita ( Keluarga Kecilku )
40 Bab40 ~ Mimpi Buruk
41 Bab41 ~ Cita-cita Bilal
42 Bab42 ~ Ulang Tahun Bilal
43 Bab43 ~ Tak Sadarkan Diri
44 Bab44 ~ Sedihnya Bilal
45 Bab45 ~ Kembali Ke Rumah
46 Bab46 ~ Ketulusan Hati Bi Risma
47 Bab47 ~ Si Kembar doyan Eskrim
48 Bab48 ~ Bertemu Kembali
49 Bab49 ~ Khawatirnya Adibah
50 Bab50 ~ Diculiknya Bilal
51 Bab51 ~ Tante Siapa?
52 Bab52 ~ Harapan dan Do'a seorang Ibu
53 Bab53 ~ Ketemunya Bilal
54 Bab54 ~ Terungkap
55 Bab55 ~ Bilal Rindu Ibu
56 Bab56 ~ Berkunjung kerumah Oma & Opa
57 Bab57 ~ Dinner Time
58 Bab58 ~ Oleh-oleh dari Opa
59 Bab59 ~ Yuda Kecelakaan
60 Bab60 ~ Ulang Tahun Si Kembar
61 Bab61 ~ Wisata Ke Bali
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab1 ~ Kepergian Ayah Ibu
2
Bab2 ~ University Wira Bhakti Husada
3
Bab3 ~ Perkenalkan Nama Aku Yuda Pratam
4
Bab4 ~ Mari Saling Mengenal
5
Bab5 ~ Ibu Ayah, Aku Datang!!
6
Bab6 ~ Acara Kelulusan
7
Bab7 ~ Jawaban
8
Bab8 ~ Mendapat Ancaman
9
Bab9 ~ Menjaga Jarak
10
Bab10 ~ Terungkapnya
11
Bab11 ~ Sesal Tiada Arti
12
Bab12 ~ Will You Merry Me
13
Bab13 ~ Makan Malam Bersama Keluarga Yuda
14
Bab14 ~ Fitting ( Persiapan Pernikahan)
15
Bab15 ~ Bridesmaid ( Sahabatku )
16
Bab16 ~ Hari Pernikahan
17
Bab17 ~ My Family Happy
18
Bab18 ~ Ibu Ayah, Adibah Sudah Bahagia
19
Bab19 ~ Misterius
20
Bab20 ~ Kamu Harus Mati Ditanganku
21
Bab21 ~ Bulan Madu Kita ( Dijeju Korea selatan )
22
Bab22 ~ Tespeck ( Dua garis biru )
23
Bab23 ~ Calon Buah Hati
24
Bab24 ~ Kembali Ke Surabaya
25
Bab25 ~ Kesayangan Mama Mertua
26
Bab26 ~ Undangan Pernikahan Sahabatku
27
Bab27 ~ Pernikahan Sahabatku
28
Bab28 ~ Pertemuan Tak Terduga
29
Bab29 ~ Kebimbangan Hati
30
Bab30 ~ Percaya Diri
31
Bab31 ~ Percayalah
32
Bab32 ~ Tasyakuran 7Bulanan
33
Bab33 ~ Jalan Dengan Mama Mertua
34
Bab34 ~ Persiapan BabyMoon
35
Bab35 ~ BabyMoon (Welcome Bali)
36
Bab36 ~ Keseruan Di Malam Terakhir Liburan
37
Bab37 ~ Welcome Baby Boy
38
Bab38 ~ Sempurna karena Bahagia
39
Bab39 ~ Istana Kita ( Keluarga Kecilku )
40
Bab40 ~ Mimpi Buruk
41
Bab41 ~ Cita-cita Bilal
42
Bab42 ~ Ulang Tahun Bilal
43
Bab43 ~ Tak Sadarkan Diri
44
Bab44 ~ Sedihnya Bilal
45
Bab45 ~ Kembali Ke Rumah
46
Bab46 ~ Ketulusan Hati Bi Risma
47
Bab47 ~ Si Kembar doyan Eskrim
48
Bab48 ~ Bertemu Kembali
49
Bab49 ~ Khawatirnya Adibah
50
Bab50 ~ Diculiknya Bilal
51
Bab51 ~ Tante Siapa?
52
Bab52 ~ Harapan dan Do'a seorang Ibu
53
Bab53 ~ Ketemunya Bilal
54
Bab54 ~ Terungkap
55
Bab55 ~ Bilal Rindu Ibu
56
Bab56 ~ Berkunjung kerumah Oma & Opa
57
Bab57 ~ Dinner Time
58
Bab58 ~ Oleh-oleh dari Opa
59
Bab59 ~ Yuda Kecelakaan
60
Bab60 ~ Ulang Tahun Si Kembar
61
Bab61 ~ Wisata Ke Bali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!