Episode 04

Ke esokan hari Kayla hendak berangkat kerja. Ia keluar dengan menenteng helm. Ponselnya bergetar suara tanda ada chat masuk dari seseorang, Ia melihat layar ponsel ada sebuah chat dari Ali "Heh....dia sok minta ijin, nggak penting" Kayla hanya membaca pesan whatsapp dari Ali lalu segera menaruh ponsel didalam tas kerjanya. Setelah itu Kayla mengenakan helm, bersiap berangkat kerja.

"Laki laki seperti itu tidak pantas menerima cinta dariku, sudah lama aku menduga dia bakal main belakang, dan sekarang sudah terbukti. Tunggu sampai aku membuka perselingkuhan itu baru hubungan ini akan berakhir selamanya" Tidak ada satu wanita didunia rela cintanya di bagi dua, bahkan kepercayaan sekalipun sidah dibuatnya hancur. Seorang wanita tidak akan bisa berbagi satu ruang bersama wanita lain, karena sifat kebanyakan wanita ingin tinggal dalam satu ruangan khusus untuk dia.

Kedua ada dua bua burung dalam satu sangkar pasti ada salah satu yang harus kalah atau mengalah, jadi jangan coba coba menyatukan dua wanita dalam satu hati. Nanti kamu akan tersakiti dari perbuatanmu itu sendiri.

Perselingkuhan bukan jalan terbaik lari dari semua kebosanan, setidaknya jika sudah tidak nyaman datangi dia lepaskan ikatanmu lalu pergi kedalam pangkuan yang lain. Tapi ingat, jangan sekali kali mempermainkan perasaan seorang wanita sebab dia punya indra keenam yang tajam, sedikit bergerak saja kamu bisa tewas terlibas.

Di perjalanan ia kembali mengingat betapa kejamnya Ali mempermainkan perasaannya selama ini. Perselingkuhan itu sudah tertanam menjadi sebuah bibit kebencian. Saat mengingat kenangan mereka berdua, sontak Kayla melajukan motor dengan kencang. Emosinya meluap sampai ia tidak sadar jika bahaya sedang mengintai.

"Gila, itu kan kayla, ngapain dia naik motor kenceng begitu, bagaimana kalau sampai dia kenapa napa" Tutur seorang wanita paruh baya, yang tengah mengendarai motor matic. Wanita tersebut tidak lain adalah tetangga Kayla. Rumah beliau tidak jauh dari kosan Kayla, jarak rumahnya sekitar 15 meter. Kayla terbilang anak yang santun, pandai bergaul, dan juga sopan. Semua tetangga suka dengan sikapnya. Meski anak muda jaman sekarang tapi dia mau membaur dilingkungan. Setidaknya sebulan dua kali Kayla ikut serta dalam acara pengajian rutin sekitar tempat tinggalnya, dia juga tidak segan saat ada tetangga yang seang kesulitan, dia pasti akan membantu sebisa mungkin.

"Mungkin kak Kayla sedang terburu buru kali ma" Sambung seorang anak laki laki berusia sembilan tahun. Anak itu adalah putra si wanita tersebut. Mereka berdua sedang menuju pasar dan kebetulan bertemu dengan Kayla. "Mama itu kenal siapa kak Kayla, dia tidak seperti itu. Pasti dia sedang dalam masalah" Tuturnya lagi sambil menepikan motor, menoleh untuk melihat Kayla.

"Den, gimana kalau kita kejar kak Kayla, mama takut dia kenapa kenapa di jalan" Entah kenapa ada perasaan janggal dalam diri beliau.

"Tapi, ma..." Belum sempat si anak berucap, si ibu langsung mengemudikan motor mengejar laju kendaraan Kayla. Sambil clingak clinguk kekanan dan kiri, mereka mencari sosok Kayla "Lho kok udah nggak ada..."

"Kan Aden sudah bilang, kak Kayla itu paling lagi buru buru. Kita putar balik aja, ma." Ucap si anak.

Ibunya masih penasaran, karena tidak biasanya Kayla mengendarai motor sampai kencang seperti itu. Tidak lama mereka berhenti di lampu merah, di lihatnya kerumunan orang di depan jalan bercabang tiga itu. Banyaknya kerumunan membuat si ibu penasaran. Setelah lampu menyala hijau segera merekA menghampiri kerumunan tersebut. Mereka nampak kesulitan melihat apa yang menjadi tontonan orang.

"Minggir, minggir...." Seorang lelaki membuka kerumunan, dia membawa sosok wanita dengan darah mengucur dibagian kepala.

"Astaga, itu kak Kayla ma"

"Jangan mengada ngada kamu, Den" Ketika Si ibu melihat sosok itu ternyata benar Kayla mengalami kecelakaan.

"Sayang, sekarang kamu pegang hp mama, hubungi keluarga kak Kayla, di sana tertulis nama ayahnya kak Kay" Segera si ibu memberikan ponsel pada sang anak lalu mengikuti mobil yang membawa Kayla.

"Ma, tidak bisa di hubungi"

"Itu coba telpon tunangan kak Kayla, namanya bang Ali"

Sang anak mencari nama yang ibunya sebutkan tadi, namun tidak ada nama itu.

"Nggak ada ma"

Sang ibu menoleh ke kanan kiri melihat sepion motor, lalu ia menepikan motor "Kalau gitu biar mama tanya ibu kos saja, siapa tau dia punya nomer tunangan kak Kay" Segera ia menghubungi ibu kos Kayla, menanyakan perihal nomor tunangan Kayla. Namun, bu kos tidak mempunyai nomor laki laki itu.

"Sudahlah, ma. Mending kita ikutin kak Kayla dulu, baru kasih kabar ke orang orang" Aden menepuk pundak ibunya bebrrapa kali kala mobil yang membawa Kayla berbelok "Ma, mobilnya belok"

Segera si ibu kembali mengendarai mobil. Hampir sepuluh menit perjalan, sampailah mereka di sebuah rumah sakit terdekat. Mereka melihat Kayla sudah masuk di bawa beberapa petugas medis.

"Aden, cepat. Keburu kak Kayla masuk"Sang ibu berusaha membantu anaknya melepas helm.

"Ayo, ma" Mereka berdua berlari "Suster, suster, orang yang baru saja kecelakaan ada di mana?" Dengan nafas tergrsa gesa beliau bertanya pada salah satu suster disana.

"Pasien saat ini tengah dibawa menuju ruang perawatan buk......" Jelas Sang Suster. Mereka berdua kemudian berlarian ke ruangan tersebut. Didepan ruangan itu ada beberapa orang yang duduk "Permisi, pak. Bagaimana kondisi Kayla?"

"Ibu ini kenal dengan pasien tadi?"

"Iya, Saya tetangganya. Bagaimana kondisi dia saat ini, pak" Beliau nampak gemetar sambil melihat darah yang ada pada baju bapak itu. Hampir separuh kemeja putihnya berlumuran darah.

"Ma, Aden takut" Sang Anak memeluk ibunya kala melihat warna merah di kemeja bapak tersebut.

"Kita belum bisa memastikan bagaimana kondisinya saat ini, sebab Dokter masih memeriksanya didalam" jelas bapak bapaknyang tadi menyelamatkan Kayla.Mungkin jika tidak ada orang baik hati seperti beliau mungkin saja nyawa Kayla sudah tidak tertolong lagi.

Tak berapa lama Dokter keluar mencari kelaurga pasien.

"Dokter bagaimana kondisi Kayla?"

Pak Dokter nampak membawa selembaran kertas "Anda keluarganya?"

Ibu Aden lalu menjelaskan bahwa beliau adalah tetangga dekat Kayla, keluarganya berada jauh didesa.

"Saya minta anda tanda tangan di sini biar kita bisa melakukan operasi secepat mungkin, kalau tidak nyawa pasien dalam bahaya" Sebuah lembaran kertas di berikan kepada ibunda Aden. Namun, ia tidak bisa tanda tangan sebab takut terjadi apa apa nantinya.

"Kalau begitu tolong cari keluarganya jika tidak nyawa pasien di pertaruhkan." Dokter pun kembali masuk ke dalam ruangan itu. Ibu Aden takut, lalu ia melihat tas Kayla di pangku oleh seorang gadis "Mbk, itu tas mbk Kayla ya?"

"Oh, iya terima kasih" Di berikanlah tas tersebut.

Ibu Aden mengambil ponsel lalu mencari nomor orang tua atau kerabat terdekatnya. Ibu Aden berhasil menghubungi tunangannya tapi dia beralasan sedang ada kerjaan di luar kota, lalu kemudian ibu Aden menghubungi kedua orang tuanya tapi masih saja tidak bisa. Karena waktu mepet, akhirnya ibu Aden ambil keputusan "Karena saya ingin dia selamat, maka saya akan tanda tangan. Segera ibu Aden tanda tangan lalu menyerahkan kertas tersebut kepada suster yang berada tidak jauh darinya. Tidak berselang lama Dokter bersama para medis membawa ranjang rumah sakit, hendak menuju ruang operasi. Aden beserta ibunya mengikuti mereka sampai di depan ruang operasi.

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

wah ali minta di sunat ini Kayla kecelakaan malah tetep mau berzinah sama Marta

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!