Episode 02

Ali terbilang laki laki dengan tempramen tinggi dan juga egois, sedikit masalah bisa merubah sikapnya. Setiap apa yang dia inginkan harus terprnuhi kalau tidak emosinya meluap luap seperti singa yang sedang marah. Entah cinta Ali terhadap Kayla itu adalah cinta atau sekedar kata.

Andai saja aku punya keberanian tinggi untuk lari darimu, maka sudah sejak lama aku menggilkan kamu. Semua sikap tempramentalmu membuatku muak, sampai cintaku berangsur menghilang.

Sedari dulu Kayla sudah tau bagimana sikap sang kekasih, untuk bicara saja haruslah berhati hati. Terkadang pula ketika Ali sedang bad mood maka akan berdampak buruk bagi Kayla, tak hanya mulut kadang tangan ikut bicara. Meski begitu Kayla tidak bisa lepas dari laki laki paranoid itu sebelum Ali sendiri memutuskan hubungan mereka. Sudah lama Kayla tidak tahan atas sikap keras kepala Ali yang membuatnya ingin segera melepaskan diri. Rasa cintanya kepada Ali sudah pudar sejak dulu kala, mungkin hanya menyisakan beberapa persen saja. Ali sendiri banyak membantu keluarga Kayla dalam melunasi hutang pihutang dengan beberapa rentenir dikampung halaman.

Dahulu sekali kedua orang tua Kayla terlilit hutang besar kepada para rentenir sampai puluhan juta lebih. Pada waktu itu Kayla dan adiknya baru pulang sekolah lalu melihat sang ayah dipukuli oleh beberapa orang suruhan rentenir. Melihat snag ayah penuh darah membuat Kayla berlari mencari banruan kepada warga sekitar tapi tidak ada satupun orang mau membantunya, bukan karena tidak perduli tapi mereka takut dengan suruhan rentenir kejam tersebut. Hingga pada akhirnya Kayla yang masih memakai seragam sekolah lalu menuju rumah Ali dan meminta bantuan kepada orang tua Ali. Dengan sangat terpaksa Kayla meminta bantuan kepada Ali selaku orang paling kaya di desanya. Beruntung sekali Ali sudah tau lebih dulu tentang kajadian yang telah menimpa keluarga Kayla, Akhirnya Ali meminta sang Ayah untuk membayarkan hutang kedua orang tua Kayla. Meski tidak mudah membujuk sang ayah tapi Ali berhasil meluluhkan hati beliau, dengan catatan Ali harus mau meneruskan bisnis keluarga. Terpaksa Ali harus menyetujui keputusan sang Ayah demi membantu Kayla. Pada masa itu Kayla adalah bunga desa paling cantik sampai jadi incaran banyak pamuda. Ali yang sudah lama bertekat mendapatkan Cinta Kayla lalu bangga bisa meluluhkan si bunga desa. Sejak saat itulah hubungan mereka terjalin.

"Lain kali aku tidak mau tau kamu tidak boleh mengabaikan aku, setiap kali telepon harus cepat diangkat jangan lemot kaya keong aja" Cetus Ali sembari terus fokus pada jalanan.

"Iya, aku minta maaf sayang" Ucap Kayla lembut.

"Nah begitu dong jadi cewek harus nurut sama cowoknya" Mereka saling berbonceng diatas dua roda, kedua tangan Kayla melingkar pada pinggang Ali. Mereka malaju menyusuri jalan aspal dengan kecepatan tinggi, sampai Kayla dibuat ketakutan. Meski begitu Kayla tidak berani melarang Ali untuk pelankanlaju motornya, ia terlalu takut jika Ali sampai marah lagi.

"Oh iya kita mau kemana sih?" Tanya Kayla seraya meletakkan dagu di bahu kekasihnya. Angin kencang membuat mata pedih hingga berair.

Ali melihat wajah Kayla dari kaca spion motor "Kamana saja yang penting tidak di kosan kamu itu, Banyak kuping di sana, bikin males." Ucap Ali.

Kayla mengeratkan pelukannya, katika laju motor semakin di percepat.

"Pelan palan, bahaya"

Ali memang suka mengendarai motor sejak pertama kali mengenal Kayla, dirinya lebih tertarik naik motor dari pada harus mengendarai mobil.

"Bagaimana kalau kita makan bakso saja" Ajak Ali.

"Emmmmm.....oke deh, boleh juga. Kebetulan sudah lama banget nggak makan bakso"

Motor melaju menuju warung langganan mereka. Kebetulan hari ini hari libur, jadi keduanya bisa pergi bersama.

Sesampainya di warung bakso mereka memesan dua mangkuk bakso dan due es teh manis. "Besok kamu udah masuk kerja lagi?" Tanya Ali sembari memgaduk es teh.

"Jelas kerja dong memang kenapa?" Jawab Kayla sambil menyeruput es teh.

Ali terlihat serius seperti hendak mengatakan sesuatu "Besok aku ada kunjungan bisnis di luar kota selama beberapa hari, kamu jangan nakal disini, ya" Ali mengusap kepala Kayla dengan lembut.

Akhirnya ada hari kebebasanku

Jujur saja Kayla lebih nyaman tanpa adanya Ali ketimbang harus setiap hari bersam laki laki paranoid itu.

Mengulas senyum "Tumben kamu yang berangkat memang ayah kamu kemana?" Tidak biasanya Ali pergi kerja sampai luar kota, tapi kali ini kenapa dia mau menghendle kerjaan.

"Ayah tidak bisa hadir karena di desa lagi ada banyak kerjaan" Jelas Ali sembari meraih tangan sang tunangan, bahkan ia sampai menciuminya.

Siapa sangka ketika melihat ke samping, ada sosok wanita cantik menatap mereka tajam. Segera Ali melepaskan tangan Kayla"Sayang, aku ke toilet dulu" Kayla mengangguk tanpa curiga. Ali keluar lalu mengirim pesan seingkat kepada seseorang.

Tak berapa lama wanita di samping Kayla ikut keluar.

"Kenapa kamu ada di sini?" Ali menyeret wanita itu menuju belakang warung yang terdapat sebuah pohon besar.

"Kenapa aku tidak boleh ke sini, ini kan warung bakso favorit kita juga."Jawab Wanita itu santai.

"Astaga, sekarang kamu pergi dari sini sekarang juga dan jangan sampai..." Melihat kearah Kayla yang tengah makan bakso.

"Jangan sampai apa? kamu pikir aku tidak cemburu melihat kalian bermesraan seperti itu? Aku juga ingin hubungan kita dipublikasikan, bukan seperti ini diam diam. Jangan seolah olah menjadikan aku selimut malammu saja" Kecam wanita itu.

Ali memegang kening dengan sedikit memijatnya, ia begitu merasa frustasi dan kesal dengan sikap si wanita. Sekarang baru dia sadari membagi cinta untuk dua wanita sekaligus tidak akan semudah yang di bayangkan. Akan tetapi, Ali tidak bisa meninggalkan salah satunya karena kedua wanita tersebut memberikan kenyamanan tersendiri baginya.

"Oh, jadi kamu mulai menuntut status di hadapanku? bukankah dulu aku sudah bilang jika aku punya tunangan, tapi kamu menyatakan siap jadi yang kedua asal kita bersama. Sekarang kamu mengusik hubunganku dengan dia...."

Marta(Nama wanita itu) marah dengan ucapan Ali. "Jahat sekali kamu, Al. Jadi cinta yang kamu tawarkan selama ini kepadaku hanya ucapan semata. Aku ini juga wanita, ingin di miliki sepenuhnya, begitu juga dengan status yang kita jalani sekarang. Aku ingin menjadi satu satunya dalam hidup kamu, sayang" Ucap Marta sembari hendak memegang tangan Ali, tali segera di tepis olehnya.

"Oke, sejarang begini saja kalau kamu tidak nurut apa kata aku lebih baik kita putus saja"

Marta terluka sampai air matanya luluh lantah berjatuhan "Oh.....jadi kamu ingin kita putus? oke kalau begitu aku akan beritahu dia siapa kamu sebenarnya" Wanita itu tidak akan tinggal diam ketika hubungannya kandas dan hampir lepas, akan tetapi Marta tidak sebodoh itu, ia mencari cara untuk mengancam pertahanan Ali.

Kala Marta hendak pergi, Ali menggapai tangannya, membawanya dalam pelukan "Pleasa, jangan lakukan itu. Maafkan aku jika tanpa sengaja telah melukaimu. Jangan marah lagi ya sayang, jangan permasalahkan status kita, yang penting kamu jadi wanita nomor satu di hidupku. Toh, besok kita akan liburan bareng kan?" bisik Ali.

Dengan isak tangis, marta mulai luluh dalam pelukan Ali."Janji ya kita jangan sampai putus. Aku tidak mau jauh dari kamu" Manja Marta.

Setelah keduanya mencapai persetujuan, Ali kembali ke warung. Tak berselang lama Marta juga kembali masuk.

Kayla sudah makan lebih dulu "Kok lama..."

"Ya kan kudu ngantri dulu, sayang."

"Oh..."

Mereka pun makan bersama. Sesekali mata Ali melirik Marta tanpa sepengetahuan Kayla.

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

dih Ali bohong dong ngomong ada kerjaan di luar tp malah mau jalan" sama cewex lain

2023-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!