Kayla melihat gelagat mencurigakan dari Ali, sebab dia terlihat tidak nyaman "Kamu kenapa sih noleh ke belakang terus? Memang ada siapa?" Kayla melihat belakang, di mana ada seorang wanita cantik duduk dengan santai memainkan ponsel. Kayla menyodok perut Ali dengan sikunya "Jangan ganjen deh, tadi bilangnya aku nggak boleh nakal nggak taunya kamu sendiri suka liat cewek laim. Ingat nih...." Di tunjukkan sebuah cincin melingkar di jari manisnya. Ali mengalihkan pandangan sambil menyeringai "Maaf, sayangku. Liat deh hp dia bagus banget,aku pengen beliin buat kamu...." Dustanya. Laki laki ini sangat pandai berbohong sampai perselingkuhan mereka tertutup rapat.
Ketika seseorang mulai membagi perasaan dan hati mereka, maka jelas akan ada tanda tanda kecurangan dari wajahnya. Jika seseorang sudah memantapkan hati pada pilihannya sendiri lalu untuk apa pilihan lain? memang benar ketika kita sudah memiliki sesuatu pasti dilain hari akan menginginkan yang lain, karena itu sifat manusia. Tidak akan mudah berhenti mencari kepuasan diri.
Mengerutkan dahi "Yang bagus hpnya apa orangnya?" Dengan nada meyindir.
"Bicara apa sih kamu, jelas bagus hpnya masa orangnya. Ya memang sih ceweknya cantik tapi sayang gue udah punya Elu, sayangku" Ucap Ali sembari mencubit pipi Kayla, tak lama kemudian Ali menoleh belakang mengedipkan satu mata kepada Marta. Dia tau ada dua hati yang saat ini ia jaga. Keduanya memiliki peran penting dalam kehidupan Ali. Pedomannya adalah kalau bisa lebih kenapa hanya satu.
Begitulah pedoman para buaya darat tidak akan pernah cukup sama satu wanita saja.
Marta melihat keduanya seolah darahnya mendidih. Tapi, mengingat kata kata manis Ali tadi, membuatnya tenang dan menikmati kisah mereka. Meski menjadi yang kedua tapi selalu diutamakan, jelas membuatnya bangga.
Asalkan akhir kisah ini dia menjadi milikku, maka rasa sakit ini tidak seberapa.
Dengan santai Marta melihat keduanya yang tengah saling berbicang sembari memperlihatkan kemesraan dimuka umum. Jujur kalau boleh ingin sekali dia menjambak Si wanita di samping Ali, akan tetapi sebagai orang ketiga harus bersabar menunggu waktu tiba.
Setelah beberapa saat mereka ngobrol kesana kemari, sampai tidak sadar waktu telah berputar cepat. Bakso dimangkuk mereka juga sudah habis tak bersisa. Keringat mengucur dari wajah mereka akibat serangan hot cabai pada si kuah bakso tersebut. Keduanya suka makanan siper pedas jadi cocok dengan bakso panas di tambah sambal pedas, wenak pol.
"Pulang yuk aku sudah kenyang sekali"Ajak Kayla.
"Ya udah, ayo" Mengeluarkan sebuah dompet lalu Kayla berjalan lebih dulu, sedangkan Ali berjalan belakangan. Ketika melintas disamping Marta, Ali memeberikan sebuah kartu Atm padanya sebagai tanpa permintaan maaf. Jelas saja Marta senang mendaoatkan kartu Atm sang kekasih gelap.
Nah ini yang gue tunggu dari tadi. Oke, nggak masalah dia mau pergi sama pacarnya yang penting dia kasih gue dana kenakalan
Senyum Marta melebar lalu mencium kartu tersebut.
Sesekali Ali menoleh melihat Marta "Dasar cewek sialan yang dia tau cuma duit sama duit saja"
Terdengar samar samar ucapan Ali hingga membuat laju langkah Kayla terhenti "Kamu bilanh apa tadi?"
"Bilang apa? Nggak ada kok"
"Oh ya udah aku tunggu diluar ya"
Ali menjentikkan ibu jari lalu menuju kasir untuk membayar makanan mereka.
Usai membayar mereka berdua pulang dengan berkendara motor
Marta melihat mereka berboncengan begitu mesra, seolah dunia milik mereka berdua. "Sial....beraninya dia sok mesra sama tuh cewek depan gue, sedangkan giliran sama gue aja ketemuan suka ngumpet ngumpet" Kesalnya seraya melangkah keluar warung menuju mobilnya yang terparkir di bahu jalan.
"Kalau begitu kamu istirahat aku mau ada urusan diluar bentar" jelas Ali.
Setelah mengantar Kayla ke kosan, Ali pun pamit pulang. Sebenarnya dia hendak membujuk Marta supaya tidak mejaruk.
Sialnya, Kayla teringat bahwa ada sesuatu yang harus dia beli. Segera ia naik motornya menuju mini market. Di jalan terlihat ada sosok laki laki berdiri di bahu jalan sedang berbincang bincang dengan seorang wanita, mereka adalah Ali dan Marta. Kayla menghentikan motornya lalu melihat mereka dari sebuah warung kecil. Kayla meraih ponsel di saku celana " Hallo, kamu di mana?" Tanya Kayla pada Ali. Saat itu terlihat Ali menggenggam ponselnya seraya clingak clinguk. Sang wanita itu terlihat bermanja di lengan kekasihnya "Aku masih di jalan, kenapa?" Ucap Ali seraya memandang wajah wanita di sampingnya tersebut.
Dengan santai Ali berbohong sampai Kayla merasa sangat sakit. "Oh, ya sudah hati hati, di jalan banyak tikungan"
"Maksud kamu apa? Hallo, hallo" Lebih dulu Kayla menutup telepon. Ia segera pergi dari tempat tersebut "Sekarang aku cukup tau siapa kamu. Tega sekali kamu bermain di belakangku, sedangkan aku selalu kamu batasi, dengan siapa aku jalan, kemana, dan whatsapp selalu di cek setiap ketemu. Ternyata kelakuan kamu seperti sampah" Luka dalam hatinya membuat air mata meluap begitu saja. Sakit, sungguh sakit. Tak pernah terbayang sedikit pun dengan tindakan yang Ali perbuat padanya. "Kalau kamu ingin bermain, maka aku akan masuk ke dalamnya. Biar kita bermain dengan cara yang sama"
Di sisi lain Ali dan Marta maauk ke dalam mobil milik Marta, sedangkan motornya ia titipkan di penitipan. Mereka berdua saling bermesraan. "Sayang, pokoknya aku mau selalu jadi yang nomor satu" Pinta Marta.
Ali mengendalikan stir kemudi. Teringat ucapan Kayla tentang tikungan di jalan "Beb, kita mampir ke mall dulu ya. Mau beli makanan ringan buat liburan kita besok" Ucap Marta sembari mengusap lengan kekasihnya.
"Iya. Apa sih yang nggak buat kamu beb."Ali tersenyum melihat wanita di samping terlalu bergantung padanya. Ali adalah tipe laki laki yang suka wanita manja dan selalu bergantung padanya. Sifat Marta ini berbanding terbalik dengan tunangannya, maka dari itu Ali sangat mencintai Marta. Sampai tega mendua dari sang tunangan. "Kamu itu kalau lagi manja gini bikin hati adem, jadi pingin cium"
Cup....
Tanpa aba aba, Marta pun mencium pipi Ali "I love you, baby." Lemah gemulai wanita itu meluluhkan hati seorang Ali.
"Love you full, baby" ucap Ali sembari mengusap pipi Marta.
Tidak berapa lama sampailah mereka di sebuah mall, di mana Kayla juga mengikuti mereka. Kayla mencari lebih dalam tentang hubungan mereka. Kayla juga menyamar menggunakan kerudung hitam, kaca mata hitam, dan baju panjang. Selama dalam pengintaian itu, Kayla mengekor dari kejauhan. Kedua orang itu saling bergandeng tangan juga memamerkan kemesraan di depan khalayak umum.
"Cuih...Lihat saja pembalasanku nanti dasar laki laki tidak tau diri." Ia terus mengekor sampai mereka berhenti disuatu tempat . Di lihatnya Ali membeli banyak makanan ringan juga minuman kaleng.
"Beb, kita harus bawa ini juga soalnya aku takut...."
Kayla merasa sakit kala Marta memamerkan sebuah alat kontrasepsi didepan wajah Ali. Tentu saja Ali tersenyum senyum sambil menggoda Marta.
"Sabar, sabar. Aku harus tunggu waktu yang tepat. Biar aku bisa melibas keduanya dalam sekali pukul" Kayla mengeluarkan ponselnya, merekam tingkah mereka. Hambir sepuluh menit mereka saling bercanda ria tentang hal yang tidak pantas. Namun, Kayla terus merekam mereka berdua. Semua itu ia lakukan demi menutup mulut Ali. Sosok Ali sendiri tidak mudah mengakui kesalahannya, sampai bukti ada di depan mata. Kayla terus menahan sakit hatinya, perlahan cinta yang ia miliki luntur bersamaan dengan rasa sakit. "Mau belanja apa lagi?" tanya Ali pada Marta.
"Mau di beliin baju, boleh ya" Ucap Marta sembari menggelendot di lengan Ali.
"Ambil apa pun yang kamu suka, beby" Di sentuhlah gadu Marta dengan sesekali memeluk kepala Marta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
bodoh nya ali cuma di pirotin Marta ko bangga,ayo cari bukti bukti buat nutup mulut nya Ali Kay biar ku lepas dari buaya kadal kaya ali
2023-02-21
0