Episode5 Menyatakan cinta

Bagi sebagian orang malam Minggu adalah malam yang sangat cocok untuk bertemu dengan sang kekasih hati ataupun pujaan hatinya. Begitu pun dengan Rangga yang hendak bertemu dengan pujaan hatinya, gadis berparas ayu yang sudah membuat hatinya merasakan getaran-getaran cinta.

Rangga sudah terlihat keren dengan outfit yang Ia kenakan, kali ini Ia memakai kaos polos berwarna putih dipadukan dengan Jas blazer berwarna hitam dengan desain cukup casual , kerah lapel dilengkapi kantong di sampingnya. Dan celana jeans warna hitam, Untuk menambah kesan santai Rangga memakai sepatu sneakers., tak lupa Ia menyemprotkan parfum menambah wangi maskulin di tubuhnya.

"Nabila, I'm coming !". Gumam Rangga lirih sambil tersenyum menatap cermin yang ada di depannya.

Jalanan ibu kota cukup ramai , Rangga memacu mobilnya dengan kecepatan sedang setelah beberapa menit kemudian mobil Rangga memasuki halaman rumah Nabila.

Tok..

Tok..

Tok..

"Haii mas Rangga". Nabila membukakan pintu.

"Mari masuk mas, silahkan duduk".

Rangga memasuki rumah Nabila, kemudian duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Sebelumnya saat di perjalanan menuju rumah Nabila Ia mampir dulu beli pizza untuk Nabila dan Aditya.

"Oiya ini aku tadi mampir dulu beli pizza buat kalian, ini ambillah". Rangga menyodorkan kantong plastik yang berisi 3 box pizza.

"Wahh mas Rangga nih repot-repot sekali, makasi banyak ya mas". Nabila menerima kantong plastik yang diberikan Rangga.

"Adit..., Kemarilah". Teriak Nabila.

"Ada apa kak?" . Aditya menghampiri Nabila.

"Ini mas Rangga bawain pizza buat kamu". Nabila memberikan 2 box pizza kepada Aditya. Dan yang satu lagi Nabila letakkan di meja ruang tamu.

"Makasi ya Kak Rangga, ini ngga kebanyakan kak?". Aditya tersenyum.

"Udah buruan kamu makan , nanti kelamaan malah ngga enak". Ucap Rangga.

"Iya kak, Adit bawa kesana ya soalnya Adit lagi belajar".

"Sipp". Rangga mengacungkan jempolnya.

"Mas Rangga mau minum apa?". Tanya Nabila.

"Apa saja boleh". Jawab Rangga.

Tak lama Nabila datang membawa dua gelas teh manis dan meletakkannya di meja.

Nabila pun segera mengambil buku-buku pelajaran yang mau Ia baca. Nabila membaca satu persatu buku nya , Rangga hanya menatap wajah cantik gadis di depannya itu tanpa lelah, Rangga juga ikut membaca salah satu buku yang menurutnya menarik. Rangga mengambil salah satu buku yang ada diantara tumpukan buku di atas meja yang berjudul Entrepreneurship.

"Kau membaca buku ini juga?". Rangga memegang buku yang berjudul Entrepreneurship.

"Iya. Jawab Nabila.

"Apa kau berniat jadi seorang wirausaha?". Tanya Rangga.

"Sebenarnya aku hanya ingin membuka usaha kecil-kecilan saja". Nabila tersenyum.

"Emang kamu mau buka usaha apa?". Tanya Rangga penasaran.

"Aku pengen banget buka toko bunga, karena aku suka banget sama bunga".

"Pantas saja di halaman rumah kamu banyak sekali bunga-bunga indah bermekaran". Ucap Rangga.

"Dulu mamaku punya toko bunga, tapi setelah mama meninggal usahanya bangkrut, aku pun tidak bisa mengelolanya karena aku masih sangat kecil". Ada bulir bening di pelupuk mata Nabila yang Ia tahan agar tidak tumpah membasahi pipinya.

"Baiklah aku akan mengurusnya besok". Jawab Rangga enteng.

"Maksud mas Rangga apa?". Tanya Nabila bingung dengan ucapan Rangga.

"Aku akan buatkan toko bunga untukmu besok". Rangga tersenyum.

"Apa.??". Nabila membulatkan matanya.

Apa dia sudah gila. dengan gampangnya dia mau buatkan aku toko bunga besok. Gumam Nabila dalam hati.

"Mas Rangga bercanda kan?". Tanya Nabila

"Emang kamu pikir aku bercanda?, aku serius Bil".

Aku lupa Dia adalah Rangga Pramudita, anak dari pengusaha ternama , kaya raya, dan nomor satu di Negeri ini. Dia bisa melakukan apa saja termasuk membuat toko bubga dalam waktu sekejap. Batin Nabila.

"Mas aku tau kamu punya banyak uang, kamu bisa lakukan apa saja yang kamu mau tapi aku harap tidak dengan rencanamu itu. Aku ingin membuka toko ku dengan kerja keras ku sendiri". Ucap Nabila tegas.

"Baiklah, aku hargain itu semua tapi kamu ngga usah sungkan untuk minta bantuanku dalam hal apapun".

"Baiklah".

"Aku yakin suatu saat kamu pasti bisa punya toko bunga seperti almarhumah mama kamu". Rangga mengusap usap punggung Nabila.

"Terimakasih". Jawab Nabila singkat.

"Kalau cita-cita kamu sendiri apa?". Tanya Rangga kepada Nabila.

"Cita-cita ku sih pengen jadi dokter. tapi biaya nya kan sangat mahal". Wajah Nabila terlihat muram. Ia pesimis dengan cita-cita nya itu.

"Kenapa kamu sedih, selama kamu berusaha pasti ada jalannya, aku yakin kamu bisa". Rangga memberikan semangat.

"Iya InsyaAllah mas, aku akan ikut program beasiswa di Universitas Pandawa. kemarin aku sudah baca-baca brosurnya dan ada program beasiswa untuk fakultas kedokteran ya walaupun cuma nyari 2 orang tapi aku berharap aku bisa jadi salah satunya". Ucap Nabila.

"Aku yakin kamu bisa jadi salah satunya". Rangga tersenyum.

"Aamiin.., terimakasih mas.

Krucuuuk...kruuuucuuukk....Terdengar suara perut Rangga berbunyi tanda minta di isi. Padahal tadi Rangga sudah makan dua potong pizza tapi perutnya masih saja berbunyi membuat rona merah di pipi Rangga muncul.

"Kamu laper mas?". Nabila melihat ke arah perut Rangga.

"Hehehe , iya nih". Rangga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal menahan malu.

"Mau makan apa?, Biar aku masakin dulu".

"Ngga usah, ayo kita makan diluar saja". Jawab Rangga.

"Aku ngga bisa ninggalin Aditya sendiri mas".

"Tunggu sebentar aku ajak Aditya". Rangga bergerak menuju kamar Aditya.

Tok

Tok

Tok

Sebenarnya kamar Aditya tidak di kunci, tapi sangat tidak sopan masuk ke kamar orang tanpa permisi pikir Rangga.

" Kak Rangga, ada apa kak?". Aditya berjalan menghampiri Rangga yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ayo kita makan malam di luar". Ajak Rangga.

"Aduuhh, maaf banget kak kayanya Adit ngga ikut deh, kakak sama kak Nabila aja". Jawab Aditya.

"Baiklah, kamu anak yang rajin yaa, terusin belajar mu". Rangga menepuk punggung Aditya.

"Nanti aku bawakan saja makanan buat kamu dit". Ucap Rangga.

"Iya kak, makasi ya". Jawab Aditya.

"Aditya ngga mau ikut Bil". Rangga kembali duduk di ruang tamu, samping Nabila.

"Ya sudah kalau begitu kita berdua saja, aku ambil tas dulu ya". Nabila membereskan buku-bukunya dan berjalan memasuki kamarnya.

Nabila mengganti sandal rumah nya dengan sepatu sneakers warna putih , sangat cocok dengan turtleneck dress yang panjangnya selutut lebih sedikit yang sedang Ia kenakan.

"Ayo mas, kasian kamu sudah kelaparan kan?". Nabila tersenyum mengejek.

"Hehehe". Rangga terkekeh.

Mobil Rangga melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan ibu kota yang terlihat ramai. Nabila melihat arah jendela mobil Ia berdecak kagum melihat keramaian kota di malam minggu, maklum saja biasanya Nabila jarang sekali keluar malam-malam.

Setelah hampir 35 menit Rangga menghentikan laju mobilnya dan menepikan nya di area parkir yang sudah tersedia disana.

"Sudah sampai, ayo turun". Rangga membuka seat beltnya dan keluar memutari mobil untuk membukakan pintu mobil samping Nabila.

"Aku bisa sendiri mas". Nabila tersenyum.

Nabila mengernyitkan dahinya merasa terkejut dengan tempat yang Ia kunjungi, sebuah tempat makan pinggir jalan , namun dengan pemandangan yang sangat indah. Letak tempat makan ini terletak di atas bukit yang cukup tinggi, sehingga pengunjung bisa melihat indahnya malam dari atas bukit ini.

Apa bener Mas Rangga mau makan makanan pinggir jalan seperti ini, biasanya kan orang kaya tidak akan mau makan ditempat seperti ini. Gumam Nabila dalam hati.

"Ayo". Rangga menggandeng tangan Nabila memasuki tempat makan itu, tempat nya cukup luas, juga nyaman, bersih hanya saja letaknya di pinggir jalan.

"Eh tuan muda Rangga, mau pesan apa?". Seorang pria berseragam menyodorkan buku menu di depan meja Rangga.

Sepertinya mas Rangga sering kesini, buktinya sama pelayannya saja dia terlihat sangat dekat. Batin Nabila.

"Kamu mau makan apa?".Tanya Rangga menggeser buku menu ke hadapan Nabila.

"Samain aja sama punya mas Rangga". Jawab Nabila.

"Okey, minumnya ?". Rangga kembali bertanya.

"Aku jus alpukat saja mas".

" Aku pesen seperti biasa ya 2 porsi, sama minumnya jus alpukat dan ice kopi susu".

Ucap Rangga kepada pelayan yang sudah menunggu di samping meja mereka.

"Baik tuan, tunggu sebentar ya". Jawab pelayan itu berlalu pergi.

"Emm Mas Rangga sering kesini?". Tanya Nabila.

"Iya, kenapa kok kaya aneh gitu ngeliatnya". Jawab Rangga.

"Ngga apa-apa sih, cuma aneh aja ternyata mas Rangga mau juga makan makanan pinggir jalan, biasanya kan orang kaya mana mau makan di tempat kaya gini.

"Jangan salah kamu Bil, aku justru suka tempat-tempat kaya gini. Jarang yang ngenalin aku, kamu tau sendiri kan hampir setengahnya restoran yang ada dikota ini milik keluargaku jadi otomatis banyak yang mengenaliku, aku lebih nyaman kaya gini. Tutur Rangga.

Aku baru saja dapet satu fakta lagi , ternyata pria ini tidak seburuk yang aku kira. Batin Nabila.

"Kau lihat Bil sebelah sana, disana banyak sekali pasangan kekasih sedang duduk-duduk santai menikmati indahnya ibu kota dari ketinggian, menyaksikan bintang-bintang dengan jelas". Rangga menunjuk sebuah lahan yang luas , dimana banyak pasangan kekasih sedang duduk-duduk disana dengan rumput-rumput pendek sebagai alasnya.

"Nanti setelah kita selesai makan, kita kesana". Sambung Rangga.

"Boleh, sepertinya tempatnya pemandangannya sangat bagus" Nabila tersenyum riang.

"Iya, itu namanya bukit cinta". Ucap Rangga.

"Apa?, bukit cinta?". Tanya Nabila tak percaya.

"Iya bukit cinta, lihatlah disana suasananya sangat romantis, lampu penerangnya juga seadanya hingga membuat suasana semakin romantis". Jawab Rangga.

Nabila hanya tersenyum mendengar penjelasan dari Rangga.

Nabila dan Rangga menyantap makanan yang sudah tersaji di depan meja mereka, makanan yang begitu lezat memiliki cita rasa yang tak kalah dari restoran-restoran besar milik keluarga Rangga

.

Setelah selesai makan, mereka beranjak dari duduknya dan menuju tempat yang dijanjikan Rangga tadi.

"Wawwww...MasyaAllah bener-bener pemandangan yang indah". Ucap Nabila yang terpukau dengan pemandangan yang ada di depannya. Pemandangan ibu kota yang terlihat dari bukit itu sangat indah ditambah taburan bintang-bintang di atasnya menambah kesan romantis.Tak heran banyak muda mudi menghabiskan waktu kencan mereka di tempat itu. dan tak heran kalau bukit ini dinamakan dengan bukit cinta pikir Nabila.

"Kau suka?". Tanya Rangga.

Nabila menganggukkan kepalanya antusias.

"Ayo kita duduk disini". Rangga menggandeng tangan Nabila dan duduk di bawah diatas rumput-rumput yang pendek seperti yang lainnya Menambah kesan sangat romantis di antara keduanya.

Mereka menatap indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit, sambil berbincang-bincang. Sampai pada akhirnya Rangga memberanikan diri untuk menyatakan perasaan cintanya kepada Nabila.

"Bil..". Rangga memegang kedua tangan Nabila dan memutar posisi duduk nya hingga mereka berhadapan. Jantung Rangga mulai berdegup kencang , begitu juga dengan Nabila.

Nabila mencoba menarik tangannya dari genggaman Rangga, namun Rangga kembali memegangnya erat.

"Aku mau jujur sama kamu Bil ". Ucap Rangga menggantung.

Huuuuuhhhhh...Rangga menarik Nafas kemudian menghembuskannya pelan.

"Aku cinta sama kamu".

"Apa?!". Nabila terbelalak tak percaya dengan apa yang Ia dengar barusan.

"Aku mencintai kami Bil, sungguh". Rangga mengulanginya.

Nabila terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Bil..".Rangga menarik lembut dagu Nabila agar gadis ayu itu menatap wajahnya.

Aaaaa, bagaimana ini ?, Rasanya aku ingin pingsan saja. Batin Nabila.

"Bil, bagaimana apa kau juga mencintaiku?". Tanya Rangga dengan perasaan cemas dan jantung yang masih berdegup kencang.

"Aku...Aku..". Nabila bingung harus menjawab apa.

Rangga menunggu jawaban Nabila penuh harap.

Nabila terdiam sejenak, dan akhirnya Ia menemukan alasan yang tepat untuk menolak cinta Rangga.

"Mas Rangga aku minta maaf, bukannya aku tidak menyukai mas Rangga tapi kita kan belum lama dekat masih 2 bulanan kalau ngga salah, apa mas Rangga yakin mas Rangga cinta sama aku?". Nabila memberanikan diri menatap wajah pria yang ada di hadapannya itu , dan mencoba menepis jantungnya yang masih saja kebat kebit.

"Nabil, cinta itu datangnya dari sini, dari hati". Rangga menarik tangan Nabila dan meletakkannya di dada bidangnya.

"Kita tidak ada yang pernah tau kapan rasa cinta itu akan datang, walaupun kita belum lama dekat tapi aku merasakan getaran-getaran cinta saat ada disamping mu". Sambung Rangga menatap dalam wajah Nabila.

Apa yang akau rasakan itu juga getaran-getaran cinta?, aku selalu ngerasa deg-degan , salah tingkah bahkan grogi kalau lagi berduaan dengan mas Rangga. Arrghh itu mungkin karena dulu aku selalu takut di pecat sama dia jadi ke bawa sampe sekarang. Gumam Nabila dalam hati.

"Nabila bagaimana?, Apa kau tidak menyukaiku?". Tanya Rangga.

"Bukan , bukan begitu mas aku hanya belum kepikiran untuk pacaran saat ini". Nabila mencari Alasan.

Apa aku mimpi??, Aku seperti kejatuhan bintang tiba-tiba seorang Rangga menyatakan cinta kepadaku. Aku tau banyak wanita-wanita cantik diluar sana tergila-gila kepada Rangga, mereka juga cantik-cantik dan kaya tidak sepertiku. Harusnya aku sadar aku tidak mungkin bersanding dengan Rangga mengingat dia keturunan dari keluarga yang sangat disegani di negeri ini, keluarga kaya raya yang terpandang dan terhormat. Aku harus cukup tau diri untuk itu. Batin Nabila.

"Nabila, kenapa kau malah melamun". Rangga mengejutkan Nabila yang termenung.

"E..maafkan aku, aku tidak pantas untuk mu mas, bukan kah diluar sana banyak wanita yang tergila-gila denganmu, mereka juga cantik-cantik, modis, kaya , kenapa mas Rangga malah mencintaiku". Nabila menundukkan kepalanya.

"Bil, kau berbeda dengan mereka, dan hatiku memang cintanya padamu bukan mereka". Rangga masih menggengam erat kedua tangan Nabila. Nabila terdiam.

"Bil, aku tidak akan memaksamu jika memang kau belum siap, tapi ijinkan aku menunggumu". Rangga menegakkan dagu Nabila yang tertunduk.

Nabila tersenyum.

"Aku akan memperjuangkan cintaku Bil". Rangga mengecup tangan Nabila sekilas.

Wajah Nabila merah merona, Rangga dan Nabila menatap kembali indahnya bintang-bintang yang bertaburan diatas mereka. Rangga menyandarkan kepalanya di pundak Nabila. Nabila menggeser duduknya bermaksud agar Rangga mengangkat kepalanya dari pundak Nabila namun yang terjadi malah Rangga menarik pinggang Nabila merapatkan duduk mereka sehingga tidak ada celah sedikitpun di antara keduanya.

Mereka tampak bahagia memandangi langit dan indahnya ibu kota dari atas sana. Tiba-tiba saja ponsel Nabila berdering mengagetkan keduanya. Nabila bergegas membuka tas nya yang ada di pangkuannya dan mengambil ponselnya. Terlihat Nama Rendy melakukan panggilan telefon.

"Haloo Ren".

"Hallo Bil, kamu lagi apa?".Tanya Rendy di ujung telefon.

"Aku lagi....". Belum sempat Nabila menyelesaikan ucapannya Rangga dengan cepat merebut ponsel Nabila.

"Nabila lagi kencan sama gue, lo mau apa?". Ucap Rangga menggantikan Nabila. Rangga pun langsung memutus sambungan telefonnya.

"Mas Rangga kok gitu sih". Ucap Nabila kesal.

"Emang kamu lagi kencan sama aku kan?, Jadi apa yang salah". Jawab Rangga enteng.

" Ya ngga gitu juga mas, mas Rangga harusnya jaga perasaan Rendy dong. dia pasti...". Ucap Nabila menggantung.

" Apa?, Cemburu?". Rangga memotong ucapan Nabila.

"Kau aja ngga mau jaga perasaanku, telfonan sama cowok lain di depanku". Sungut Rangga.

"Maaf". Ucap Nabila lirih.

"Apa alasan kau menolak pria sialan itu sama dengan alasan kau menolakku". Tanya Rangga.

"Dari mana mas Rangga tau kalau Rendy sudah pernah menyatakan cintanya padaku". Nabila penasaran.

"Jawab saja pertanyaanku tadi". Tutur Rangga.

"Alasanku menolak kalian berdua sama, aku memang masih belum kepikiran untuk pacaran saat ini mas. Aku hanya ingin fokus belajar dan cari uang saja buat biaya hidupku dan Aditya. Jawab Nabila lirih.

Iya juga, aku tau Nabila menjalani hidup yang tidak gampang jadi wajar saja kalau dia tidak memikirkan soal perasaannya. Gumam Rangga dalam hati.

"Aku tau kamu wanita yang hebat Bil, suatu saat Nanti kamu pasti bisa sukses. Ucap Rangga sambil membelai lembut Rambut Nabila. Dan menarik lembut kepala Nabila agar bersandar di pundaknya.

"Oiya Aditya belum makan malam ayo kita pulang". Nabila menarik-narik ujung Jas yang dikenakan Rangga.

"Aku orderin online saja ya biar cepet". Rangga mengambil ponselnya dari saku celana.

"Nanti itu lama mas". Nabila merengek.

"Ini cepet kok Bil, dari pada nunggu kita pulang itu lebih memakan waktu". Ucap Rangga sambil menatap layar ponselnya.

"Ini sudah ku order, dan udah ku bayar juga, sebentat lagi juga sampai rumah kamu". Rangga memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

Nabila mrncebikkan bibirnya kesal.

"Kamu marah?".Tanya Rangga menatap Nabila.

"Aku hanya kasian sama Aditya pasti dia kelaparan". Ucap Nabila menerawang wajah Aditya.

"Sebentar lagi juga sampai, kamu tenang saja. Lagian apa kamuu tidak mau menikmati malam yang indah ini bersamaku lebih lama lagi?".

Bener juga rasanya aku masih ingin berlama-lama disini menikmati indahnya malam ini. Batin Nabila.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-12-03

0

Poppy Yanni

Poppy Yanni

mampir sampai sini dulu

2020-09-24

1

Ev-

Ev-

hallo kak aku mampir 🎉kubawa like untukmu

2020-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2 Episode2 Kematian Nenek
3 Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4 Episode4 Siapa Dia??
5 Episode5 Menyatakan cinta
6 Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7 Episode7 Trending Topic
8 Episode8 Galau
9 Episode9 Bintang Jatuh
10 Episode10, Wisuda sekolah
11 Episode 11 Dunia kampus
12 Episode12 First Kiss
13 Episode13 Nabila Florist
14 Episode14 Jangan Menghindariku
15 Episode15 Pelakor
16 Episode16 Banyak pesanan
17 Episode17 Lepaskan tanganmu!
18 Episode18 rumah Nabila dijual
19 Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20 Episode20 Cemburu
21 Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22 Episode22 selalu ribut
23 Episode23 Di usir seperti ayam
24 Episode24 Mencuri ciuman
25 Episode25 cewek murahan!!
26 Episode26 mendapat undangan pernikahan
27 Eps27 Pulang ke rumah
28 Eps28 Cinta Rendy!
29 Episode29 Mencari gaun
30 Episode30 Hampir dilecehkan!
31 Episode31 Merasa bersalah
32 Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33 Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34 Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35 Visual
36 Episode 36 Salah paham
37 Epidode 37 itu mobil siapa?
38 Episode 38 Mobil itu lagi!
39 Episode39 Aku dijual?!
40 Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41 Episode 41, Madam Karla
42 Episode42, Dia melotot!!
43 Episode43, semua aman terkendali!
44 Episode44, Baju seksi
45 Episode45, ini tidak mungkin!!
46 Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47 Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48 Episode 48 Penculikan
49 Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50 Episode 50 Bedebah!!
51 Episode 51 tolong aku!!
52 Episode 52 Tertangkap basah!
53 Episode 53 Gugup
54 Episode 54 Segera menikah!
55 Episode 55 Kehangatan keluarga
56 Episode 56 Patah hati!
57 Episode 57 Patah hati part 2
58 Episode 58 Pertunangan
59 Episode 59 Fitting baju pengantin
60 Episode 60 Kedatangan Rania
61 Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62 Episode 62 Anak manja
63 Episode 63 Rania dan Rendy
64 Episode 64 Akad nikah
65 Episode 65 Pesta pernikahan
66 Episode 66 Kamu cantik
67 Episode 67 Mau punya anak berapa?
68 Episode 68 Leon dan Lisa
69 Epidode 69 Malam Pertama
70 Episode 70 sangat menderita
71 Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72 Episode 72 Taman bunga
73 Episode 73 Masih mau bermesraan
74 Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75 Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76 Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77 Episode 77 Ganti bajumu!
78 Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79 Episode 79 Ganggu orang saja!
80 Episode 80 berharap jadi istrinya
81 Episode 81 Temani aku berenang
82 Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83 Episode 83 Masih ada Leon
84 Episode 84 aku kangen
85 Epidode 85 Salah paham
86 Episode 86 Hanya ingin berteman
87 Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88 Episode 88 Aku akan menunggumu
89 Episode 89 Honeymoon
90 Episode 90 Honeymoon part2
91 Episode 91 Honeymoon part3
92 Episode 92 Direct massage
93 Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94 Eoisode 94 Kerepotan
95 Episode 95 Masker
96 Episode 96 Pijat
97 Episode 97 Floating breakfast
98 Episode 98 Cucu untuk mama
99 Episode 99 Rangga dan Rendy
100 Episode 100 takut kehilangan
101 Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102 Episode 102 Kepulangan Rania
103 Episode 103 Kecewa
104 Episode 104 Nonton Drakor
105 Episode 105 Tidak selera makan
106 Episode 106 pegawai yang buruk
107 Episode 107 Mie ayam
108 Episode 108 Menyebalkan
109 Episode 109 Rujak buah
110 Episode 110 Manja
111 Episode 111 Positif
112 Episode 112 USG
113 Episode 113 Bertemu dengannya
114 Episode 114 Kebodohanku
115 Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116 Episode 116 Berbohong
117 Episode 117 mencari tahu tentangmu
118 Episode 118 Mangga muda
119 119 Tespek
120 Episode 120 Rania hamil
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2
Episode2 Kematian Nenek
3
Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4
Episode4 Siapa Dia??
5
Episode5 Menyatakan cinta
6
Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7
Episode7 Trending Topic
8
Episode8 Galau
9
Episode9 Bintang Jatuh
10
Episode10, Wisuda sekolah
11
Episode 11 Dunia kampus
12
Episode12 First Kiss
13
Episode13 Nabila Florist
14
Episode14 Jangan Menghindariku
15
Episode15 Pelakor
16
Episode16 Banyak pesanan
17
Episode17 Lepaskan tanganmu!
18
Episode18 rumah Nabila dijual
19
Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20
Episode20 Cemburu
21
Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22
Episode22 selalu ribut
23
Episode23 Di usir seperti ayam
24
Episode24 Mencuri ciuman
25
Episode25 cewek murahan!!
26
Episode26 mendapat undangan pernikahan
27
Eps27 Pulang ke rumah
28
Eps28 Cinta Rendy!
29
Episode29 Mencari gaun
30
Episode30 Hampir dilecehkan!
31
Episode31 Merasa bersalah
32
Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33
Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34
Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35
Visual
36
Episode 36 Salah paham
37
Epidode 37 itu mobil siapa?
38
Episode 38 Mobil itu lagi!
39
Episode39 Aku dijual?!
40
Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41
Episode 41, Madam Karla
42
Episode42, Dia melotot!!
43
Episode43, semua aman terkendali!
44
Episode44, Baju seksi
45
Episode45, ini tidak mungkin!!
46
Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47
Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48
Episode 48 Penculikan
49
Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50
Episode 50 Bedebah!!
51
Episode 51 tolong aku!!
52
Episode 52 Tertangkap basah!
53
Episode 53 Gugup
54
Episode 54 Segera menikah!
55
Episode 55 Kehangatan keluarga
56
Episode 56 Patah hati!
57
Episode 57 Patah hati part 2
58
Episode 58 Pertunangan
59
Episode 59 Fitting baju pengantin
60
Episode 60 Kedatangan Rania
61
Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62
Episode 62 Anak manja
63
Episode 63 Rania dan Rendy
64
Episode 64 Akad nikah
65
Episode 65 Pesta pernikahan
66
Episode 66 Kamu cantik
67
Episode 67 Mau punya anak berapa?
68
Episode 68 Leon dan Lisa
69
Epidode 69 Malam Pertama
70
Episode 70 sangat menderita
71
Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72
Episode 72 Taman bunga
73
Episode 73 Masih mau bermesraan
74
Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75
Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76
Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77
Episode 77 Ganti bajumu!
78
Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79
Episode 79 Ganggu orang saja!
80
Episode 80 berharap jadi istrinya
81
Episode 81 Temani aku berenang
82
Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83
Episode 83 Masih ada Leon
84
Episode 84 aku kangen
85
Epidode 85 Salah paham
86
Episode 86 Hanya ingin berteman
87
Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88
Episode 88 Aku akan menunggumu
89
Episode 89 Honeymoon
90
Episode 90 Honeymoon part2
91
Episode 91 Honeymoon part3
92
Episode 92 Direct massage
93
Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94
Eoisode 94 Kerepotan
95
Episode 95 Masker
96
Episode 96 Pijat
97
Episode 97 Floating breakfast
98
Episode 98 Cucu untuk mama
99
Episode 99 Rangga dan Rendy
100
Episode 100 takut kehilangan
101
Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102
Episode 102 Kepulangan Rania
103
Episode 103 Kecewa
104
Episode 104 Nonton Drakor
105
Episode 105 Tidak selera makan
106
Episode 106 pegawai yang buruk
107
Episode 107 Mie ayam
108
Episode 108 Menyebalkan
109
Episode 109 Rujak buah
110
Episode 110 Manja
111
Episode 111 Positif
112
Episode 112 USG
113
Episode 113 Bertemu dengannya
114
Episode 114 Kebodohanku
115
Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116
Episode 116 Berbohong
117
Episode 117 mencari tahu tentangmu
118
Episode 118 Mangga muda
119
119 Tespek
120
Episode 120 Rania hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!