Episode3 Terbayang-bayang wajahnya

Pagi yang cerah , mentari tersenyum indah menghangatkan seisi bumi yang telah siap menyambut para makhluk bumi untuk megawali harinya.

Terik hangat Sang surya itu menyelinap masuk dari celah-celah jendela kamar Tuan Muda Rangga, alarm yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya berbunyi membangunkan sang pemilik kamar dari mimpi indahnya.

Rangga mencari-cari sumber bunyi itu dan berusaha mematikannya dengan mata masih terpejam dan posisi tengkurap dengan selimut tebal menutupinya.

Sekejap Ia duduk mengumpulkan nyawanya sambil meregangkan otot-ototnya. Rangga bergegas memasuki kamar mandi , menyambar piyama mandi dan handuk yang tergantung rapi di sisi kamar mandi.

Suasana hati yang cerah membuat Rangga bersamangat menjalani rutinitasnya hari ini, terdengar siulan dan nyanyian dari kamar mandi , hal yang memang sangat jarang ia lakukan , entah kenapa semenjak pertemuan nya dengan Nabila malam itu membuatnya sangat riang bahagia.

Tak berapa lama Rangga keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk di tangannya.

Rangga berjalan menuju lemari dan memilih outfit untuk Ia kenakan hari ini. Setelah beberapa saat memilih akhirnya Rangga menjatuhkan pilihannya pada kaos polos warna hitam dipadukan dengan jaket levis berwarna abu-abu dan Celana jeans warna hitam membuat penampilannya terlihat sangat keren dan sempurna. Rangga memang sangat apik dalam soal penampilan karena menurutnya penampilan itu sangat penting untuk membuatnya lebih percaya diri.

Rangga menatap cermin yang ada di depan nya sambil merapikan tatanan rambutnya, sesekali tersenyum saat bayangan wajah Nabila terlintas di depannya.

Gadis itu, ahh kenapa gue jadi terbayang-bayang wajahnya terus . mengembangkan senyumnya.

Gue harus ketemu dia sekarang, gue antar dia kesekolahnya aja kali ya. pikirnya.

Rangga menyambar tas yang Ia letakkan di atas meja belajarnya, dan segera berjalan keluar dari kamarnya. Sepanjang menuruni anak tangga wajahnya terus mengembangkan semyum manisnya. Berjalan menuju meja makan menyusul Tuan besar Angga dan Nyonya Rani yang sudah berada di meja makan.

Tuan Angga dan Nyonya Rani mengernyitkan dahinya melihat anak sulungnya itu bertingkah aneh dan terlihat sangat ceria.

"Pagi ma.. pa..". Rangga mencium pipi kanan mamanya.

"Pagii sayang..., Tumben anak mama cium mama begini, kamu pasti lagi bahagia ya?. Nyonya Rani menarik kursi yang ada di sampingnya dan menepuknya.

Rangga tak menjawab pertanyaan mamanya itu hanya mengulum senyumnya.

Rangga duduk di samping mamanya dan mulai menyantap sarapan yang telah dihidangkan Bi Minah di meja makan.

"Ngga Gimana laporan dengan beberapa restoran yang papa suruh kamu urus?".

Tanya tuan Angga sambil memasukkan suapan ke dalam mulutnya.

"Semua lancar pa, papa tenang aja Rangga bisa mengurusnya dengan baik". Jawab Rangga.

"Syukurlah, kalo kamu butuh bantuan kamu hubungi saja Dion ". Dion adalah tangan kanan sekaligus asisten pribadi tuan Angga.

" Iya pa, nanti Rangga kirim laporannya ke papa".

Rangga meneguk Orange Jus dan bergegas bangun.

"Rangga berangkat dulu ma, pa".

"Kok buru-buru banget ini kan masih pagi, selesaikan dulu sarapan kamu ngga".

"Rangga udah telat ma". Sahut Rangga sambil berlalu meninggalkan kedua orang tuanya yang dipenuhi tanda tanya.

"Rangga kenapa ya pa, kok aneh banget ngga seperti biasanya". Tanya Nyonya Rani kepada suaminya.

"Papa juga ngga tau, tapi yang jelas dia lagi bahagia ma, sepertinya lagi jatuh cinta". Tuan Angga terkekeh.

Sepanjang perjalanan Rangga memutar lagu-lagu tentang cinta sambil sesekali bernyanyi mengikuti lirik lagunya dan menikamti alunan musiknya, Tidak seperti biasanya saat dalam perjalanan dia selalu memaki dan mengutuki para pengendara jika Ia terjebak macetnya jalanan ibukota dipagi hari.

"Gadis itu....

ahhh membuatku tergila-gila..!". Rangga senyum-senyum sendiri saat wajah Nabila kembali terlintas dalam pikirannya.

Kemacetan mulai mengurai Rangga memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dan berharap Nabila belum berangkat sekolah agar dia bisa mengantarnya.

Mobil Rangga memasuki komplek perumahan kediaman Nabila, Namun betapa terkejutnya Ia saat berpapasan dengan Nabila hendak berangkat sekolah dengan motornya yang melaju pelan beriringan dengan motor Rendy.

"Siaaaalll.!!, Pemuda itu lagi". umpat Rangga memukul setir mobilnya.

Ciiiittttt....!!

Nabila dan Rendy mengerem motor mereka bersamaan, setelah Rangga memberhentikan mobilnya tepat di hadapan mereka. Rangga keluar dari mobilnya dan membanting pintunya dengan keras.

Nabila membulatkan matanya saat melihat Rangga keluar dari mobil dan menghampirinya.

"Turun ayo ikut aku". Rangga menarik tangan Nabila yang masih dalam posisi kemudi motornya.

"Ada apa tuan, kenapa tuan menarik tanganku". Nabila turun dari motornya. Aditya yang di boncengnya pun ikut turun.

"Woy..woy..jangan kasar sama cewe". Rendy turun dari motor Ninja nya dan melepaskan helm nya, berjalan kearah Nabila dan melepaskan tangan Nabila dari genggaman Rangga.

"Siapa lo , gue ngga ada urusan sama lo".

"Rangga Pramudita , tolong jangan ganggu Nabila". Tutur Rendy.

"Wah..wah lo rupanya kenal gue, ya iyalah siapa sih yang ngga kenal sama gue". tersenyum sinis.

"Kalo lo udah tau gue, kenapa lo masih ikut campur urusan gue, Mau mati lo ya". Wajah Rangga merah padam tangan kirinya mencengkeram kerah seragam Rendy dan tangan kanannya mengepal hendak melayangkan pukulan ke wajah Rendy.

"Stop tuan muda..!, sebenarnya apa mau tuan muda". Keadaan sudah mulai memanas kemarahan sudah mulai berapi-api terlihat diwajah kedua pemuda itu.

"Aku mau kamu ikut denganku, biar aku antar kamu kesekolah". Rangga mengurungkan niatnya memukul Rendy , Nabila pasti akan sangat membencinya jika itu terjadi pikirnya.

"Maaf tuan, aku bawa motor dan harus mengantar adik saya kesekolahnya dulu, jadi aku tidak bisa ikut tuan muda". Nabila menunjuk ke arah Aditya yang berdiri di belakangnya.

"Beraninya kau membantah perintahku". Rangga berteriak.

Dia ini kenapa lagi sih, dari kemarin sikapnya aneh banget. batin Nabila.

"Kalo Nabila ngga mau jangan dipaksa dong". Sahut Rendy kesal.

"Diem ya, gue ngga ada urusan sama lo".

"Tuan muda, sekali lagi maaf banget aku ngga bisa ikut tuan muda sekarang, aku janji besok aku akan biarkan tuan muda mengantarku ke sekolah". Nabila mencari solusi terbaik untuk segera menyudahi pertengkaran ini sebelum semua tambah kacau.

Aku terpaksa ngomong gini, daripada Rangga sama Rendy berantem gara-gara aku. huhh.

Rangga terdiam sejenak, tapi Ia juga tidak mau terlihat arogan di depan Nabila jadi Ia memutuskan untuk menyetujui ucapan Nabila.

"Baiklah , tapi besok aku tidak mau liat kamu pergi sama dia". Menunjuk Rendy kesal.

Rangga meninggal kan Nabila, Rendy dan Aditya , segera memutar balik mobilnya dan menancap gasnya.

"Sialann...!!, sebenernya siapa cowo itu?!".

"Arrggghhhh". Rangga memukul kemudinya.

menancap gas dengan sangat cepat meluapkan emosinya yang tertahan tadi.

Nabila dan Rendy mengantar Aditya terlebih dulu.

"Sudah sampai, ayo masuk sana nanti kamu telat lo".

"Iya kak, Aditya mencium punggung tangan Nabila".

"Kak Rendy Adit masuk dulu ya, kak Rendy tolong jagain Kak Nabil ya". Aditya melambaikan tangan ke arah Rendy.

"Siaapp..". Rendy menggerakan tangannya seperti orang sedang hormat menghadap bendera merah putih.

Nabila terkekeh dan mengusap kasar rambut Aditya.

Aditya memasuki gerbang sekolahnya, Nabila dan Rendy bergegas memacu motornya menuju ke sekolah mereka yang tidak jauh dari sekolah Aditya, ya sekitar menempuh waktu 15 menitan lagi.

"Nabil, sebenarnya apa hubungan kamu dengan Rangga". Tanya Rendy penasaran sebenarnya ada rasa cemburu yang menggelora di dada Rendy, namun Rendy berusaha menutupinya dari Nabila.

"Tidak ada Ren, dia hanya pemilik restoran tempatku bekerja, maaf ya soal tadi kamu jadi ikut kena imbasnya".

"Tidak apa-apa Bil, tapi kenapa dia bersikap seperti itu sama kamu, apa selama ini kalian sering bertemu". Rendy semakin penasaran.

"Akhir-akhir ini dia sering datang menemui ku , entah itu di restoran atau di rumah ".

Sepertinya dia menyukai Nabila, gue harus bisa cepet dapetin hati Nabila, gue ngga mau Nabila sampe jadi milik pemuda Angkuh itu. Rendy terdiam dan larut dalam lamunannya.

"Ren..?, Kamu kenapa?".

"Rendy..".

"Eh iya kenapa Bil?". Rendy tersentak saat Nabila memanggil namanya.

"Kamu kenapa tiba-tiba diem gitu, jangan nglamun Ren bahaya nyetir sambil nglamun".

Rendy mengulum senyum.

"Eh udah sampai ". Nabila dan Rendy memasuki gerbang sekolah dan menuju parkiran untuk memarkir motor mereka.

Nabila dan Rendy berjalan beriringan menuju ruang kelas. di sambut Lisa dan Maya yang sudah menunggu Nabila di depan kelas.

"Nabil....".Lisa dan Maya serentak memanggil Nabila.

Nabila terkekeh melihat kelakuan dua sahabatnya itu.

"Hai Ren". Sapa Lisa

"Hai Lis".

"Aku masuk kelas duluan ya". Rendy menatap Nabila dan berjalan menuju ruang kelasnya, karena memang Rendy tidak satu kelas dengan Nabila dan Lisa juga Maya.

"Iya Ren, makasi ya". Nabila tersenyum.

"Eh Bil, si Rendy kenapa tuh?, kok mukanya murung gitu?". Tanya Maya.

Nabila juga merasa Rendy terlihat murung saat tau kalau Rangga sering menemuinya.

Nabila pun menceritakan apa yang terjadi tadi pagi, respon kedua sahabatnya itu langsung menarik kesimpulan kalau Rendy cemburu kepada Rangga.

"Pasti Rendy cemburu Bil, uhhhh kasiannya Rendy". ucap Lisa.

"Ngga lah aku kan ngga ada hubungan apa-apa sama Rangga, kenapa juga dia harus cemburu". Jawab Nabila.

"Aaaaa enak banget sih jadi kamu Bil, direbutin dua cowok ganteng tajir-tajir lagi".Tutur Maya sambil membayangkan kalau dia ada di posisi Nabila.

"Kalian ngomong apa sih, udah ayo masuk kelas". Nabila memasuki ruang kelas meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Nabila duduk di bangku miliknya dan meletakkan tas nya diatas meja.

Apa bener ya Rendy cemburu, kasian Rendy secara tidak langsung aku udah nyakitin hati Rendy, aku harus gimana ini??.

"Selamat pagi anak-anak..".

Seorang guru laki-laki paruh baya memasuki ruang kelas Nabila dan memulai pelajarannya, anak-anak dengan seksama mengikuti pelajaran itu dengan baik, begitu pun Nabila.

suasana kelas menjadi hening , tidak ada suara apa pun selain guru yang berada di muka kelas menerangkan pelajaran.

Mengingat sebentar lagi akan ada ujian Nasional jadi mereka harus belajar serius agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan*.

--------

Rangga berjalan dari parkiran setelah memarkirkan mobilnya di parkiran kampus, senyum manis yang menghiasi wajahnya di pagi hari kini sudah tidak terlihat lagi, wajah nya kini terlihat memancarkan kemarahan yang belum Ia lampiaskan.

Rangga berjalan setengah melamun sampai Ia terkejut saat ada pemuda yang tidak sengaja menabraknya, pemuda itu terjatuh sesaat setelah menabrak tubuh atletis Rangga.

"Maaf..Maafkan saya". Pemuda itu segera bangkit dan meminta maaf sambil menunduk. Dia sadar siapa yang Ia hadapi ini jadi lebih baik dia minta maaf saja pikirnya.

Rangga langsung melotot dan menarik kerah kaos yang dikenakan pemuda yang menabraknya iti kemudian memukulnya dengan bogeman tangannya.

"Beraninya kauuu..!!". Wajah Rangga merah padam matanya tersorot penuh emosi. Terus melayangkan pukulan kepada pemuda itu hingga pemuda itu terjatuh tak berdaya.

Beruntung Alan datang menghentikan tindakan Rangga, jika tidak mungkin pemuda itu bisa habis di tangan Rangga.

"Udah udah bro". Alan menahan tangan Rangga dan memberikan isyarat kepada pemuda itu menyuruh pemuda itu untuk segera pergi.

Pemuda itu bagun dengan tertatih dan segera pergi dari hadapan Rangga.

Rangga masih sangat emosi dan berapi-api. Alan membawa Rangga duduk di kursi yang ada di sisi lorong kampus.

"Minum dulu bro". Alan menyodorkan minuman kepada Rangga.

Rangga menerima botol minuman itu dan menenggaknya hampir separuhnya

"Kamu kenapa bro?". Tanya Alan hati-hati.

"Tidak ada, gue hanya lagi emosi aja". Jawab Rangga.

"Ya ngga gitu juga bro, tu orang bisa mati lo gebukin tadi".

"Gue ngga peduli".

"Gue yakin bukan pemuda tadi kan yang buat lo emosi begini?".Alan menimpali.

Rangga terdiam. mendengar ocehan Alan yang udah seperti emak-emak nasehatin anaknya.

"Masalah Bokap lo". Tanya Alan penasaran. Karena setau Alan Rangga akan sangat emosi sampai tidak bisa mengontrol diri jika sudah berantem dengan Papanya.

"Bukan". Jawab Rangga singkat.

"Udah lah gue mau cabut". Rangga pergi meninggalkan Alan.

"Baru dateng kok udah cabut lagi bro". Alan mengikuti Rangga di belakangnya.

"Gue mau nenangin pikiran gue dulu, udah sana lo masuk kelas". Rangga mendorong Alan pelan. dan pergi menuju parkiran kampus.

Rangga kembali mamacu gasnya dengan kecepatan tinggi dan kebut-kebutan di jalanan yang cukup lengang.

Nabila sebenarnya siapa cowok brengsek yang bersamamu itu. Rangga memejamkan matanya.

Rangga memnghentikan laju mobilnya dan sejenak melepaskan kepenatan hatinya di sebuah danau buatan di pinggiran kota.

Angin semilir yang berhembus sedikit mengurangi sesak yang menyelimuti dadanya, desiran dedaunan yang tertiup angin sedikit mengobati luka di hatinya.

Pemandangan yang asri dengan pepohonan disekelilingnya sejenak menyejukkan hati nya, Ia perlahan menarik dan menghembuskan nafasnya beraturan.

Terpopuler

Comments

Haris

Haris

boom like mendarat thor

2020-11-15

0

Haris

Haris

boom like mendarat thor

2020-11-15

0

Sept September

Sept September

semangat

2020-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2 Episode2 Kematian Nenek
3 Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4 Episode4 Siapa Dia??
5 Episode5 Menyatakan cinta
6 Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7 Episode7 Trending Topic
8 Episode8 Galau
9 Episode9 Bintang Jatuh
10 Episode10, Wisuda sekolah
11 Episode 11 Dunia kampus
12 Episode12 First Kiss
13 Episode13 Nabila Florist
14 Episode14 Jangan Menghindariku
15 Episode15 Pelakor
16 Episode16 Banyak pesanan
17 Episode17 Lepaskan tanganmu!
18 Episode18 rumah Nabila dijual
19 Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20 Episode20 Cemburu
21 Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22 Episode22 selalu ribut
23 Episode23 Di usir seperti ayam
24 Episode24 Mencuri ciuman
25 Episode25 cewek murahan!!
26 Episode26 mendapat undangan pernikahan
27 Eps27 Pulang ke rumah
28 Eps28 Cinta Rendy!
29 Episode29 Mencari gaun
30 Episode30 Hampir dilecehkan!
31 Episode31 Merasa bersalah
32 Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33 Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34 Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35 Visual
36 Episode 36 Salah paham
37 Epidode 37 itu mobil siapa?
38 Episode 38 Mobil itu lagi!
39 Episode39 Aku dijual?!
40 Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41 Episode 41, Madam Karla
42 Episode42, Dia melotot!!
43 Episode43, semua aman terkendali!
44 Episode44, Baju seksi
45 Episode45, ini tidak mungkin!!
46 Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47 Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48 Episode 48 Penculikan
49 Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50 Episode 50 Bedebah!!
51 Episode 51 tolong aku!!
52 Episode 52 Tertangkap basah!
53 Episode 53 Gugup
54 Episode 54 Segera menikah!
55 Episode 55 Kehangatan keluarga
56 Episode 56 Patah hati!
57 Episode 57 Patah hati part 2
58 Episode 58 Pertunangan
59 Episode 59 Fitting baju pengantin
60 Episode 60 Kedatangan Rania
61 Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62 Episode 62 Anak manja
63 Episode 63 Rania dan Rendy
64 Episode 64 Akad nikah
65 Episode 65 Pesta pernikahan
66 Episode 66 Kamu cantik
67 Episode 67 Mau punya anak berapa?
68 Episode 68 Leon dan Lisa
69 Epidode 69 Malam Pertama
70 Episode 70 sangat menderita
71 Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72 Episode 72 Taman bunga
73 Episode 73 Masih mau bermesraan
74 Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75 Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76 Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77 Episode 77 Ganti bajumu!
78 Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79 Episode 79 Ganggu orang saja!
80 Episode 80 berharap jadi istrinya
81 Episode 81 Temani aku berenang
82 Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83 Episode 83 Masih ada Leon
84 Episode 84 aku kangen
85 Epidode 85 Salah paham
86 Episode 86 Hanya ingin berteman
87 Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88 Episode 88 Aku akan menunggumu
89 Episode 89 Honeymoon
90 Episode 90 Honeymoon part2
91 Episode 91 Honeymoon part3
92 Episode 92 Direct massage
93 Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94 Eoisode 94 Kerepotan
95 Episode 95 Masker
96 Episode 96 Pijat
97 Episode 97 Floating breakfast
98 Episode 98 Cucu untuk mama
99 Episode 99 Rangga dan Rendy
100 Episode 100 takut kehilangan
101 Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102 Episode 102 Kepulangan Rania
103 Episode 103 Kecewa
104 Episode 104 Nonton Drakor
105 Episode 105 Tidak selera makan
106 Episode 106 pegawai yang buruk
107 Episode 107 Mie ayam
108 Episode 108 Menyebalkan
109 Episode 109 Rujak buah
110 Episode 110 Manja
111 Episode 111 Positif
112 Episode 112 USG
113 Episode 113 Bertemu dengannya
114 Episode 114 Kebodohanku
115 Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116 Episode 116 Berbohong
117 Episode 117 mencari tahu tentangmu
118 Episode 118 Mangga muda
119 119 Tespek
120 Episode 120 Rania hamil
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2
Episode2 Kematian Nenek
3
Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4
Episode4 Siapa Dia??
5
Episode5 Menyatakan cinta
6
Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7
Episode7 Trending Topic
8
Episode8 Galau
9
Episode9 Bintang Jatuh
10
Episode10, Wisuda sekolah
11
Episode 11 Dunia kampus
12
Episode12 First Kiss
13
Episode13 Nabila Florist
14
Episode14 Jangan Menghindariku
15
Episode15 Pelakor
16
Episode16 Banyak pesanan
17
Episode17 Lepaskan tanganmu!
18
Episode18 rumah Nabila dijual
19
Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20
Episode20 Cemburu
21
Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22
Episode22 selalu ribut
23
Episode23 Di usir seperti ayam
24
Episode24 Mencuri ciuman
25
Episode25 cewek murahan!!
26
Episode26 mendapat undangan pernikahan
27
Eps27 Pulang ke rumah
28
Eps28 Cinta Rendy!
29
Episode29 Mencari gaun
30
Episode30 Hampir dilecehkan!
31
Episode31 Merasa bersalah
32
Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33
Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34
Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35
Visual
36
Episode 36 Salah paham
37
Epidode 37 itu mobil siapa?
38
Episode 38 Mobil itu lagi!
39
Episode39 Aku dijual?!
40
Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41
Episode 41, Madam Karla
42
Episode42, Dia melotot!!
43
Episode43, semua aman terkendali!
44
Episode44, Baju seksi
45
Episode45, ini tidak mungkin!!
46
Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47
Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48
Episode 48 Penculikan
49
Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50
Episode 50 Bedebah!!
51
Episode 51 tolong aku!!
52
Episode 52 Tertangkap basah!
53
Episode 53 Gugup
54
Episode 54 Segera menikah!
55
Episode 55 Kehangatan keluarga
56
Episode 56 Patah hati!
57
Episode 57 Patah hati part 2
58
Episode 58 Pertunangan
59
Episode 59 Fitting baju pengantin
60
Episode 60 Kedatangan Rania
61
Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62
Episode 62 Anak manja
63
Episode 63 Rania dan Rendy
64
Episode 64 Akad nikah
65
Episode 65 Pesta pernikahan
66
Episode 66 Kamu cantik
67
Episode 67 Mau punya anak berapa?
68
Episode 68 Leon dan Lisa
69
Epidode 69 Malam Pertama
70
Episode 70 sangat menderita
71
Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72
Episode 72 Taman bunga
73
Episode 73 Masih mau bermesraan
74
Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75
Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76
Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77
Episode 77 Ganti bajumu!
78
Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79
Episode 79 Ganggu orang saja!
80
Episode 80 berharap jadi istrinya
81
Episode 81 Temani aku berenang
82
Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83
Episode 83 Masih ada Leon
84
Episode 84 aku kangen
85
Epidode 85 Salah paham
86
Episode 86 Hanya ingin berteman
87
Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88
Episode 88 Aku akan menunggumu
89
Episode 89 Honeymoon
90
Episode 90 Honeymoon part2
91
Episode 91 Honeymoon part3
92
Episode 92 Direct massage
93
Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94
Eoisode 94 Kerepotan
95
Episode 95 Masker
96
Episode 96 Pijat
97
Episode 97 Floating breakfast
98
Episode 98 Cucu untuk mama
99
Episode 99 Rangga dan Rendy
100
Episode 100 takut kehilangan
101
Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102
Episode 102 Kepulangan Rania
103
Episode 103 Kecewa
104
Episode 104 Nonton Drakor
105
Episode 105 Tidak selera makan
106
Episode 106 pegawai yang buruk
107
Episode 107 Mie ayam
108
Episode 108 Menyebalkan
109
Episode 109 Rujak buah
110
Episode 110 Manja
111
Episode 111 Positif
112
Episode 112 USG
113
Episode 113 Bertemu dengannya
114
Episode 114 Kebodohanku
115
Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116
Episode 116 Berbohong
117
Episode 117 mencari tahu tentangmu
118
Episode 118 Mangga muda
119
119 Tespek
120
Episode 120 Rania hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!