Episode4 Siapa Dia??

Restoran tempat Nabila bekerja terlihat sangat ramai , semua karyawan di sana sibuk dengan tugas nya masing-masing, begitu pun dengan Nabila yang terlihat sibuk melayani pengunjung dengan sopan santun, dan ramah juga senyum manis yang melengkapi kesempurnaan wajah ayunya itu.

Rangga yang baru saja tiba di Restoran segera memarkirkan mobilnya dan bergegas memasuki restoran, Iwan yang sedari tadi melihat mobil Rangga memasuki area parkir restoran dengan sigap berjalan menuju pintu masuk dan menghentikan langkahnya berdiri mematung untuk menyambut kedatangan bos nya itu.

"Selamat siang tuan muda". Iwan membungkukkan badanya memberi hormat.

Rangga tak mengindahkan keberadaan Iwan, dia berjalan acuh memasuki restoran namun bagi Iwan itu sudah hal yang biasa di lakukan bos mudanya itu mengacuhkannya bahkan tak menganggapnya ada di hadapannya.

Langkah Rangga terhenti saat mata indah nya mendapati gadis pujaan hatinya sedang sibuk melayani pengunjung.

"Kamu ikut saya". Ucap Rangga pada salah satu karyawannya yang berdiri tak jauh dari dirinya itu, gadis itu mengekor Rangga yang berjalan menghampiri Nabila.

"Kamu tolong gantikan pekerjaan Nabila sementara". Ucap Rangga kepada karyawan yang mengikutinya itu.

"Baik tuan muda". Gadis itu membungkukkan badannya memberi hormat dang segera mengambil alih tugas Nabila seperti yang sudah di perintahkan bos mudanya itu.

"Kamu ikut saya " Rangga menarik tangan Nabila berjalan menuju ruangannya.

"Tapi tuan..". Nabila membulatkan matanya merasa terkejut melihat Rangga yang tiba-tiba menarik tangannya.

"Jangan membantah !". Jawab Rangga penuh penekanan. Nabila pun mengikuti langkah Rangga tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Duduk". Perintah Rangga kepada Nabila dengan menunjuk sofa yang berada di sisi pintu masuk ruangannya. Nabila duduk dengan kepala yang tertunduk Ia tidak berani menatap wajah Rangga yang sepertinya masih menyimpan emosi pasca kejadian tadi pagi.

Rangga pun duduk di samping Nabila jarak mereka cukup dekat hanya ada celah sedikit di antara mereka. Nabila hendak memundurkan posisi duduknya namun Ia urungkan karena itu hanya akan menarik perhatian Rangga dan bisa jadi dia akan semakin marah begitu pikirnya.

Ya Tuhan apa yang mau dia lakukan?, Bagaimana kalau dia akan memecatku.

Pikiran Nabila sudah tidak karuan, Ia pasrah Jika Rangga akan memecatnya hari ini.

Sejenak tercipta keheningan di antara mereka. terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

" Siapa Dia?, Siapa cowok itu?". Tanya Rangga kepada Nabila memecah keheningan tanpa menoleh kearah Nabila, Ia merasa enggan untuk menatap wajah Nabila karena rasa cemburu yang masih berkobar di dadanya.

Apa katanya?, Siapa dia?, dia siapa, Siapa yang dia maksud itu. Batin Nabila.

"Jawab , Siapa dia?!". Rangga mengulangi pertanyaan nya dengan nada yang sedikit keras membuat Nabila sedikit gemetar.

"Maaf dia siapa yang tuan maksud?". Tanya Nabila dengan wajah yang masih tetap menunduk.

"Cowok yang tadi pagi bersamamu, kenapa dia selalu ada di dekatmu.!". Rangga bertanya penuh penekanan .Ia nampak sangat kesal jika harus membayangkan kejadian tadi pagi.

"Dia Rendy tuan muda".

"Aku ngga tanya nama dia, tapi aku tanya apa hubungannya denganmu?". Rangga masih enggan menatap Nabila, matanya masih setia menatap jendala yang ada di sisi sofa yang mereka duduki.

Tapi kan dia tidak menanyakan itu tadi.huhh

"Dia teman saya tuan muda, kami sudah lama berteman sejak kami masih duduk di bangku kelas 1 SMA".

Entah kenapa Rangga merasa sangat lega karena ternyata Rendy memang bukan siapa-siapa Nabila, lebih tepatnya bukan pacarnya. Rasa sesak di dada Rangga mulai mengurai perlahan Rangga tersenyum tipis mendengar jawaban Nabila.

Walaupun Ia sangat yakin kalau Rendy pasti menyimpan rasa cinta terhadap Nabila tapi yang terpenting buat Rangga adalah Nabila tidak menerima cinta pemuda yang kini menjadi rivalnya itu.

"Baiklah, aku percaya itu, sekarang kembali lah bekerja". Ucap Rangga dengan nada bicara yang berubah lembut.

Sebenarnya apa maksud ini semua, tadi dia terlihat sangat marah kenapa dia mendadak lembut begini. Batin Nabila.

"Tunggu ". Nabila hendak beranjak dari duduknya, namun Rangga menahan kedua lengan Nabila dengan kedua tangannya dan menekan lembut lengan Nabila hingga Nabila kembali terduduk di sofa.

"Nanti malam pulangnya aku antar ya". Rangga mengulum senyum sambil menatap dalan wajah Nabila.

"Maaf tuan muda, aku bawa motor jadi tuan muda tidak perlu repot mengantarku".

"Kau membantahku?"

"Bukan begitu tuan muda, aku hanya tidak ingin merepotkan tuan muda". Nabila mencoba mencari alasan.

"Aku yang meminta mengantarmu kenapa kau takut aku merasa repot, biar saja motor mu di sini, besok juga kan aku yang mengantarmu ke sekolah, kau lupa?". Tanya Rangga sambil memegang lembut dagu Nabila agar gadis itu menatap wajahnya.

Pandangan mereka bertemu ada debaran yang sangat kuat di dada Nabila begitu juga dengan Rangga jantungaya berdegup kencang. Nabila segera menundukkan pandangannya kembali berharap debaran itu hilang seketika namun debaran itu semakin kencang saat Rangga mencoba memegang tangan gadis ayu itu.

"Baiklah tuan, aku akan pulang bersama tuan muda". Nabila terpaksa mengiyakan ajakan bos nya itu untuk pulang bareng, Nabila hanya ingin menyudahi percakapan ini dan segera keluar dari ruangan Rangga, Ia takut Rangga akan mendengar debaran yang sedari tadi Nabila rasakan.

" Ya sudah silahkan kamu kembali bekerja". Melapaskan tangan yang sedari tadi masih menempel di kedua tangan Nabila.

"Permisi tuan muda". Nabila beranjak dari tempat duduknya membungkukkan badan memberi hormat dan bergegas meninggalkan ruangan Rangga.

Akhirnya aku bisa bernafas lega, tapi kenapa ya tadi tiba-tiba jantungku berdebar-debar?. Ahh mungkin itu karena aku terlalu takut dan gugup tadi. Gumam Nabila lirih.

Nabila kembali bekerja melayani dan menerima tamu serta mengantarkan pesanan tamu, seperti itu hingga waktu kerjanya selesai, hari ini Jadwal Nabila overtime , waktunya pulang mengikuti jam operasioanal restoran tersebut berakhir yaitu pukul 22.00 WIB, biasanya Nabila hanya kerja part time dari pukul 15.00 - 19.00 tapi memang tidak menutup kemungkinan Nabila ikut lembur sesuai dengan Jadwal yang sudah di atur pihak pengelola restoran.

Rangga sudah mengemasi berkas-berkas pekerjaannya, mamatikan laptopnya dan menyimpannya dengan rapi, Rangga berjalan menuju loker karyawan hendak mencari keberadaan Nabila, beberapa karyawan yang ada disana sontak membelalakkan matanya ketika melihat bos mudanya berada di area loker karyawan. Mereka segera memberi hormat kepada Rangga dan Rangga membalasnya dengan senyum sambil matanya beredar mencari-cari keberadaan Nabila.

Rangga tersenyum saat melihat Nabila yang tengah berada di ujung ruangan sedang mengunci sebuah loker, itu mungkin lokernya pikir Rangga sambil berjalan menghampiri Nabila yang tengah asyik berbincang-bincang dengan temannya.

"Ternyata kamu disini". Ucap Rangga tersenyum yang mengagetkan Nabila dan temannya itu.

Sejak kapan dia ada disini. Batin Nabila.

" Eh iya tuan muda, ini saya sudah selesai" . Jawab Nabila.

"Tuan muda saya duluan ya, Nabil gue duluan ya". Tutur Ane teman kerja Nabila yang ada di sampingnya.

"Eh , iya An, kamu hati -hati ya". Jawab Nabila sambil melambaikan tangan nya .

"Ayo kita pulang". Rangga menggandeng tangan Nabila.

"Eh ..iya tuan". Nabila berjalan di samping Rangga.

Kenapa dia pake gandeng tanganku segala , Jantungku kan jadi kebat kebit gini. Nabila memejamkan matanya sekejap.

"Kamu tunggu disini sebentar ya, aku ambil mobil dulu".

Nabila menunggu sejenak sambil menguap tak lupa tangan nya menutupi mulutnya yang terbuka. Tak lama mobil Rangga mendekat Nabila bergegas membuka pintu dan duduk menyandar seraya mengenakan seat beltnya.

Sejenak keheningan menyelimuti mobil yang mereka tumpangi.

"Bil, besok Jadwal kamu libur kan?". Tanya Rangga memulai percakapan.

"Iya tuan Jadwal aku libur hari Sabtu". Nabila memang kebagian libur hari sabtu sesuai jadwalnya, 6 hari kerja dalam seminggu. Tapi kadang Nabila juga mengambil overtime di hari liburnya untuk menambah penghasilannya . Besok rencanya dia akan libur saja menikmati waktu istirahatnya sambil mempersiapkan untuk Ujian Nasional hari Seninnya.

"Malamnya kita jalan yukk". Rangga menatap Nabila sekejap kemudian kembali ke arah depan kemudinya.

"E...Maaf tuan, besok aku harus belajar hari Senin kan sudah mulai Ujian Nasional.

"Ouhh begitu ya, ya sudah aku temani kamu belajar saja ya". Ucap Rangga sambil mengulum senyum.

"Tidak usah tuan muda, terimakasih". Jawab Nabila cepat.

"Kau membantahku lagi ya?". Tutur Tangga dengan nada agak tinggi Ia sengaja agar Nabila tak menolak permintaannya. Dalam hati Rangga tersenyum puas.

"Baiklah terserah tuan muda saja". Nabila pasrah.

"Bil, kamu ngga usah panggil aku tuan muda lagi ya. Anggap saja aku temanmu bukan bos kamu, restoran itu kan punya papaku bukan punyaku, aku hanya membantu mengurusnya saja". Tutur Rangga.

"Panggil aku Rangga saja, toh umur kita juga kan cuma beda 3 th ". Rangga melanjutkan ucapannya.

"Tapi tuan, itu tidak mungkin bagaimana pendapat karyawan lainnya kalau aku manggil tuan muda dengan Rangga saja".

"Kalau di tempat kerja kamu boleh deh panggil aku sesukamu, tapi kalau kita lagi ngga di tempat kerja kamu panggil saja aku Rangga".

"Baiklah, aku panggil kamu mas Rangga saja ya ".

Rasa kantuk yang Nabila rasakan sudah tak tertahankan lagi Ia pun mengambil posisi duduk yang lebih nyaman dan memejamkan matanya tak berapa lama terdengar suara nafas yang beraturan . Nabila sudah terlelap tidur dengan wajah menghadap ke jendela mobil.

"Bil, Nabila". Rangga mencoba memanggil Nabila namun Nabila semakin terlelap ke dalam mimpinya.

"Kamu pasti capek banget ya". Rangga tersenyum ke arah Nabila sambil membelai rambut Indah Nabila.

Beberapa saat kemudian mobil Rangga memasuki kawasan perumahan tempat tinggal Nabila dan tidak lama dari itu , mereka telah sampai di depan rumah Nabila Rangga memarkirkan mobilnya dihalaman rumah Nabila, halaman yang cukup luas dengan benerapa tanaman dan bunga-bunga bermekaran menghiasi di sekelilingnya. Rangga keluar dari mobil nya meninggalkan Nabila yang masih terlelap.

Tok..

Tok..

Tok..

Tak lama kemudian Aditya membukakan pintu dengan wajah yang terlihat seperti bangun tidur.

"Kak Rangga?, Mana kak Nabila?". Tanya Aditya saat yang didapati hanya Rangga di depannya.

"Tunggu sebentar". Rangga kembali ke mobil dan menggendong Nabila yang masih terlihat nyenyak bersama mimpinya.

"Kakak mu ketiduran pas di jalan tadi". Rangga menggendong Nabila dan membawanya masuk.

"Langsung ke kamar kak Nabila saja kak". Ucap Aditya sambil mengantar Rangga menuju kamar Nabila. Di susul Aditya di belakangnya.

Rangga membaringkan Nabila di atas tempat tidurnya, nampaknya gadis itu sangat kelelahan sehingga Ia tidur begitu nyenyaknya. Rangga menarik selimut kemudian menutupi sebagian tubuh Nabila.

"Kak sebentar Adit mau ambilkan minum dulu buat kakak". Aditya meninggalkan Rangga yang masih duduk di samping Nabila.

"Iya dit".

"Kamu sangat cantik, tidur yang nyenyak ya sayang". Rangga membisikkan nya di telinga Nabila. Rangga mengecup puncak kepala Nabila penuh perasaan. Ia tersenyum lembut menatap wajah Nabila kemudian bergegas keluar dari kamar itu lalu duduk di ruang tamu .

"Kak kakak minum dulu". Ucap Aditya sambil menyodorkan segelas air putih kepada Rangga.

"Iya makasih ya dit". Rangga mengambil minuman itu kemudian langsung menenggaknya hingga hanya tersisa sedikit saja.

"Adit aku pamit pulang dulu ya". Rangga permisi.

"Makasih banyak kak udah mau nganterin kakak".

"Sama-sama dit, kamu buruan tidur besok kan kamu harus sekolah.

"Baiklah kak, kakak hati-hati ya dijalan". Aditya mencium punggung tangan Rangga.

"Okey ". Rangga tersenyum.

Rangga meninggalkan Rumah Nabila dengan wajah yang ceria apalagi mengingat kembali saat dia mencium kening Nabila tadi.

-------------------

Sinar mentari pagi sudah menampilkan sedikit saja senyumnya yang menghangatkan seluruh penjuru bumi, sang mentari masih belum menampakkan wajahnya keseluruhan , masih sangat malu-malu untuk menyambut pagi ini, hari yang masih sangat pagi namun Rangga sudah terlihat sangat sibuk mempersiapkan diri untuk mengawali harinya.

Rangga terlihat sangat tampan dengan kemeja denim yang Ia kenakan, lengannya dilipat hingga ke siku menjadikannya nampak santai dngan outfitnya hari ini, di padukan celana jeans yang menyempurnakan penampilannya. Tak lupa jam tangan branded nya yang berharga puluhan juta melingkar indah di tangannya.Tubuh nya yang proposional dan atletis membuatnya selalu terlihat cocok dengan apa saja yang Ia kenakan.

Rangga menuruni tangga yang berada dekat dengan kamarnya, dilantai atas memang hanya ada 2 kamar, kamar Rangga dan kamar adik perempuannya yang kini sedang menempuh pendidikannya di luar negeri. Kamar utama terletak di lantai bawah yang kini di tempati oleh kedua orang tua Rangga.

Terlihat Rumah masih sepi, hanya terlihat para pelayan yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing . Kedua orang tuanya masih belum terlihat , mungkin mereka masih belum bangun pikir Rangga sambil melihat ke arah jam tangan yang Ia kenakan.

"Pagi den, Aden pagi-pagi gini sudah rapi, mau kemana?". Terlihat Bi Minah datang menghampiri Rangga yang baru saja turun.

"Pagi Bik, Rangga mau ada perlu . Mama sama papa belum bangun Bik?".

"Tuan besar sama Nyonya tidak pulang den, mereka semalem berpesan kalau harus ke Jepang malam itu juga, ada masalah dengan perusahaan yang ada disana".

"Mendadak banget". Gumam Ranga lirih.

Rangga sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini , ditinggal mendadak ke luar negeri karena urusan bisnis tanpa pemberitahuan kepada dirinya. Bahkan dari Ia masih sangat kecil.

"Aden , mau Bibik buatin sarapan apa?".

"Tidak usah repot Bik, Rangga sedang buru-buru". Rangga tersenyum sambil mengusap lengan Bi Minah yang ada di hadapannya.

"Makanlah dulu sesuatu den". Ucap Bi Minah mengekor Rangga yang berjalan menuju pintu utama.

"Tidak usah Bik, Rangga sudah terlambat".

"Tapi den...".

Rangga sejenak menghentikan langkahnya dan memegang lembut kedua pundak Bik Minah.

"Rangga tidak apa-apa Bik, Bibik tidak usah khuawatir". Rangga tau apa yang dipikirkan Bik Minah, beliau pasti mengkhawatirkan kondisi Rangga. Beliau memang sangat menyayangi Rangga anak majikannya yang Ia Asuh dari Bayi.

Bi Minah tidak bisa memaksa lagi tuan mudanya itu. Beliau hanya berdoa semoga tuan mudanya tidak kenapa-kenapa.

Rangga tersenyum kepada Bi Minah kemudian bergegas menuju mobilnya.

Dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit Rangga sudah sampai di rumah Nabila, jalanan memang terlihat masih belum terlalu ramai karena masih pukul 05.15 WIB.

Tok

Tok

Tok

"Tuan muda?". Nabila merasa heran karena masih sepagi ini pria itu sudah berdiri di hadapannnya.

"Kenapa ?, Kamu lupa kalau hari ini aku akan mengantarmu ke sekolah". Jawab Rangga sambil mencubit gemash pipi Nabila.

"Aku tidak lupa kok tuan". Nabila memegang pipinya yang baru saja dicubit Rangga.

"Mari masuk tuan muda".

"Tunggu, kau panggil aku apa barusan?".

"Tuan muda". Jawab Nabila lirih.

"Bukan kah sudah kubilang kau panggil aku Rangga saja , bahkan semalam kamu sudah panggil aku mas Rangga". Sungut Rangga.

" Maaf tu.., eh mas Rangga aku lupa. Nabila menyeringai.

"Mas Rangga sekarang masih sangat pagi, pasti kamu belum sarapan kan?, Ayo kita sarapan sama-sama". Ajak Nabila kepada Rangga.

"Beneran?". Rangga tersenyum senang karena Ia merasa perutnya sudah keroncongan.

"Iya , Aditya sudah menunggu di meja makan, mari kesana".

Rangga mengikuti Nabila berjalan menuju ruang makan yang ada di sebelah dapur, rumah Nabila sangat sederhana namun cukup nyaman disana ada 4 kamar, 1 kamar mandi, ruang tamu, ruang tv, ruang makan, dapur, dan ada juga ruangan yang terlihat sangat nyaman yaitu ruang keluarga, memang sangat Jauh jika dibandingkan dengan rumah milik Rangga, mungkin 1/4 nya juga tidak ada.

"Kamu masak apa?". Tanya Rangga yang sudah tidak sabar menyantapnya.

"Aku cuma masak cumi tepung asam pedas, sama capcay di tambah tahu tempe". Jawab Nabila sambil menyendokkan nasi di piring Rangga.

"Sepertinya ini sangat enak". Rangga mulai memasukkan suapan ke dalam mulutnya.

"Hmm ini enak sekali Bil, aku ngga nyangka kamu jago masak juga ternyata". Ucap Rangga.

"Aahh kamu bisa aja". Nabila tersenyum.

"Kamu beruntung dit, punya kakak seperti Nabila, udah cantik, baik, pekerja keras jago masak lagi". Rangga menatap Aditya lalu mengulum senyumnya.

"Iya kak, Adit sangat bersyukur bisa punya kakak seperti kak Nabila". Aditya tersenyum

"Aku boleh ngga sering-sering makan disini?" .Tanya Rangga menggoda Nabila .

"Boleh aja mas, aku malah seneng kalo kamu menyukai masakanku".

Setelah mereka selesai sarapan Nabila dan Aditya bergegas bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Rangga menunggu mereka sambil melihat ponselnya, yang ternyata banyak sekali email dari para mangager restoran dari beberapa restoran yang Ia pegang. Rangga terkadang hanya bekerja dari hp nya saja untuk membuatnya lebih praktis , tetap bisa mengontrol orang-orang bawahannya dengan baik.

"Ayo mas kita berangkat , Nabila keluar dari kamarnya sudah rapi dengan seragam sekolahnya, jepitan bunga yang diselipkan di sisi rambuntya yang tergerai indah dan tas di bahunya. Nabila nampak sangat cantik walaupaun memakai baju seragam sekolahnya.

"Iya Ayo berangkat". Jawab Rangga seraya bangkit dari duduknya.

Nabila, Aditya, dan Rangga sudah memasuki mobil dan sudah bergerak dari halaman rumah Nabila. Setelah beberapa saat sampailah mereka di sekolah Aditya. Aditya turun dan melambaikan tangan pada keduanya.

"Emmm...mas Rangga". Ucap Nabila ragu.

"Iya, ada apa Bil". Tanya Rangga penasaran.

"Apa semalam kamu yang bawa aku ke kamarku?". Tanya Nabila menunduk. Nabila merasa malu dengan kejadian semalam.

"Iya, kamu tidur sangat pulas. Aku tidak tega untuk membangunkanmu". Rangga tersenyum.

"Kamu menggendongku sampai ke kamar?".

"Iya". Rangga kembali tersenyum.

"Kenapa kamu ngga bangunin aku saja, aku kan bisa jalan sendiri ke kamar, kamu tidak perlu menggendongku seperti itu". Jawab Nabila kesal.

"Maaf". Jawab Rangga singkat.

Terlihat Nabila diam dan melihat ke arah jendala mobil, seperti merasa kesal atas tindakan Rangga semalam.

"Kamu marah?". Tanya Rangga menoleh ke arah Nabila. Nabila tak menjawab pertanyaan Rangga.

"Aku minta maaf, aku benar - benar tidak ada maksud apa-apa, aku hanya tidak tega membangunkanmu, itu saja". Sambung Rangga.

"Iya, mas ngga apa-apa, aku juga minta maaf sudah merepotkanmu".

Rangga tidak salah aku yang salah karena aku ketiduran semalam. Batin Nabila.

"Aku tidak merasa repot kok". Aditya tersenyum.

"Eh , sudah sampai. Makasi banyak ya mas kamu sudah mau mengantarku". Nabila turun dari mobil Rangga. Rangga pun turun dari mobilnya dan menghampiri Nabila.

"Tidak usah sungkan". Rangga tersenyum.

"Kalau begitu aku masuk dulu ya"

.

"Tunggu, Nanti malam jadi kan aku nemenin kamu belajar?". Aditya menarik lembut tangan Nabila.

"Iya, kamu datang saja ke rumah nanti malam". Nabila melambaikan tangannya.

Terpopuler

Comments

Alfino Sripendowo

Alfino Sripendowo

autor ceritamu okey q suka ttp semangat dan salam kenal dari mama ank 2 yg ada di foto ini yg jauh dilampung timur

2020-09-17

0

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

tetap semangat kakak

2020-09-13

0

Ev-

Ev-

semangat terus!!!
salam hangat ordinary life❤

2020-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2 Episode2 Kematian Nenek
3 Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4 Episode4 Siapa Dia??
5 Episode5 Menyatakan cinta
6 Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7 Episode7 Trending Topic
8 Episode8 Galau
9 Episode9 Bintang Jatuh
10 Episode10, Wisuda sekolah
11 Episode 11 Dunia kampus
12 Episode12 First Kiss
13 Episode13 Nabila Florist
14 Episode14 Jangan Menghindariku
15 Episode15 Pelakor
16 Episode16 Banyak pesanan
17 Episode17 Lepaskan tanganmu!
18 Episode18 rumah Nabila dijual
19 Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20 Episode20 Cemburu
21 Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22 Episode22 selalu ribut
23 Episode23 Di usir seperti ayam
24 Episode24 Mencuri ciuman
25 Episode25 cewek murahan!!
26 Episode26 mendapat undangan pernikahan
27 Eps27 Pulang ke rumah
28 Eps28 Cinta Rendy!
29 Episode29 Mencari gaun
30 Episode30 Hampir dilecehkan!
31 Episode31 Merasa bersalah
32 Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33 Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34 Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35 Visual
36 Episode 36 Salah paham
37 Epidode 37 itu mobil siapa?
38 Episode 38 Mobil itu lagi!
39 Episode39 Aku dijual?!
40 Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41 Episode 41, Madam Karla
42 Episode42, Dia melotot!!
43 Episode43, semua aman terkendali!
44 Episode44, Baju seksi
45 Episode45, ini tidak mungkin!!
46 Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47 Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48 Episode 48 Penculikan
49 Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50 Episode 50 Bedebah!!
51 Episode 51 tolong aku!!
52 Episode 52 Tertangkap basah!
53 Episode 53 Gugup
54 Episode 54 Segera menikah!
55 Episode 55 Kehangatan keluarga
56 Episode 56 Patah hati!
57 Episode 57 Patah hati part 2
58 Episode 58 Pertunangan
59 Episode 59 Fitting baju pengantin
60 Episode 60 Kedatangan Rania
61 Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62 Episode 62 Anak manja
63 Episode 63 Rania dan Rendy
64 Episode 64 Akad nikah
65 Episode 65 Pesta pernikahan
66 Episode 66 Kamu cantik
67 Episode 67 Mau punya anak berapa?
68 Episode 68 Leon dan Lisa
69 Epidode 69 Malam Pertama
70 Episode 70 sangat menderita
71 Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72 Episode 72 Taman bunga
73 Episode 73 Masih mau bermesraan
74 Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75 Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76 Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77 Episode 77 Ganti bajumu!
78 Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79 Episode 79 Ganggu orang saja!
80 Episode 80 berharap jadi istrinya
81 Episode 81 Temani aku berenang
82 Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83 Episode 83 Masih ada Leon
84 Episode 84 aku kangen
85 Epidode 85 Salah paham
86 Episode 86 Hanya ingin berteman
87 Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88 Episode 88 Aku akan menunggumu
89 Episode 89 Honeymoon
90 Episode 90 Honeymoon part2
91 Episode 91 Honeymoon part3
92 Episode 92 Direct massage
93 Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94 Eoisode 94 Kerepotan
95 Episode 95 Masker
96 Episode 96 Pijat
97 Episode 97 Floating breakfast
98 Episode 98 Cucu untuk mama
99 Episode 99 Rangga dan Rendy
100 Episode 100 takut kehilangan
101 Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102 Episode 102 Kepulangan Rania
103 Episode 103 Kecewa
104 Episode 104 Nonton Drakor
105 Episode 105 Tidak selera makan
106 Episode 106 pegawai yang buruk
107 Episode 107 Mie ayam
108 Episode 108 Menyebalkan
109 Episode 109 Rujak buah
110 Episode 110 Manja
111 Episode 111 Positif
112 Episode 112 USG
113 Episode 113 Bertemu dengannya
114 Episode 114 Kebodohanku
115 Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116 Episode 116 Berbohong
117 Episode 117 mencari tahu tentangmu
118 Episode 118 Mangga muda
119 119 Tespek
120 Episode 120 Rania hamil
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pangeran Impian Gadis Malang Episode 1
2
Episode2 Kematian Nenek
3
Episode3 Terbayang-bayang wajahnya
4
Episode4 Siapa Dia??
5
Episode5 Menyatakan cinta
6
Episode6 Perkelahian Rangga dan Rendy
7
Episode7 Trending Topic
8
Episode8 Galau
9
Episode9 Bintang Jatuh
10
Episode10, Wisuda sekolah
11
Episode 11 Dunia kampus
12
Episode12 First Kiss
13
Episode13 Nabila Florist
14
Episode14 Jangan Menghindariku
15
Episode15 Pelakor
16
Episode16 Banyak pesanan
17
Episode17 Lepaskan tanganmu!
18
Episode18 rumah Nabila dijual
19
Episode19 ikutlah ke apartemenku!
20
Episode20 Cemburu
21
Episode21 Sepenggal perjalanan hidupku
22
Episode22 selalu ribut
23
Episode23 Di usir seperti ayam
24
Episode24 Mencuri ciuman
25
Episode25 cewek murahan!!
26
Episode26 mendapat undangan pernikahan
27
Eps27 Pulang ke rumah
28
Eps28 Cinta Rendy!
29
Episode29 Mencari gaun
30
Episode30 Hampir dilecehkan!
31
Episode31 Merasa bersalah
32
Episode32 Seperti ABG jatuh cinta
33
Episode33 Jangan menatapnya seperti itu!!
34
Episode34 Aku sangat mencintaimu!
35
Visual
36
Episode 36 Salah paham
37
Epidode 37 itu mobil siapa?
38
Episode 38 Mobil itu lagi!
39
Episode39 Aku dijual?!
40
Episode 40, Kamu kenapa sayang?!
41
Episode 41, Madam Karla
42
Episode42, Dia melotot!!
43
Episode43, semua aman terkendali!
44
Episode44, Baju seksi
45
Episode45, ini tidak mungkin!!
46
Episode46 , Bukan perempuan baik baik!!
47
Episode 47 Aku akan menghangatkanmu
48
Episode 48 Penculikan
49
Episode 49 Dia bukan wanita penghibur!
50
Episode 50 Bedebah!!
51
Episode 51 tolong aku!!
52
Episode 52 Tertangkap basah!
53
Episode 53 Gugup
54
Episode 54 Segera menikah!
55
Episode 55 Kehangatan keluarga
56
Episode 56 Patah hati!
57
Episode 57 Patah hati part 2
58
Episode 58 Pertunangan
59
Episode 59 Fitting baju pengantin
60
Episode 60 Kedatangan Rania
61
Eoiside 61 Jatuh Cinta pada Pandangan pertama
62
Episode 62 Anak manja
63
Episode 63 Rania dan Rendy
64
Episode 64 Akad nikah
65
Episode 65 Pesta pernikahan
66
Episode 66 Kamu cantik
67
Episode 67 Mau punya anak berapa?
68
Episode 68 Leon dan Lisa
69
Epidode 69 Malam Pertama
70
Episode 70 sangat menderita
71
Episode 71 Malam pertama yang menyebalkan
72
Episode 72 Taman bunga
73
Episode 73 Masih mau bermesraan
74
Episode 74 Apa benar dia sahabat kakak ipar?
75
Episode 75 Kakak ipar ngga pernah naksir dia?
76
Episode 76 Aku mau makan masakan padang!
77
Episode 77 Ganti bajumu!
78
Episode 78 Malam pengantin yang tertunda
79
Episode 79 Ganggu orang saja!
80
Episode 80 berharap jadi istrinya
81
Episode 81 Temani aku berenang
82
Episode 82 Aku sudah tidak tahan
83
Episode 83 Masih ada Leon
84
Episode 84 aku kangen
85
Epidode 85 Salah paham
86
Episode 86 Hanya ingin berteman
87
Episode 87 Sakitnya cinta tak terbalas
88
Episode 88 Aku akan menunggumu
89
Episode 89 Honeymoon
90
Episode 90 Honeymoon part2
91
Episode 91 Honeymoon part3
92
Episode 92 Direct massage
93
Episode 93 Tidak akan meninggalkanmu
94
Eoisode 94 Kerepotan
95
Episode 95 Masker
96
Episode 96 Pijat
97
Episode 97 Floating breakfast
98
Episode 98 Cucu untuk mama
99
Episode 99 Rangga dan Rendy
100
Episode 100 takut kehilangan
101
Episode 101 tidak akan meninggalkanmu
102
Episode 102 Kepulangan Rania
103
Episode 103 Kecewa
104
Episode 104 Nonton Drakor
105
Episode 105 Tidak selera makan
106
Episode 106 pegawai yang buruk
107
Episode 107 Mie ayam
108
Episode 108 Menyebalkan
109
Episode 109 Rujak buah
110
Episode 110 Manja
111
Episode 111 Positif
112
Episode 112 USG
113
Episode 113 Bertemu dengannya
114
Episode 114 Kebodohanku
115
Episode 115 Bukan sepenuhnya salah dia
116
Episode 116 Berbohong
117
Episode 117 mencari tahu tentangmu
118
Episode 118 Mangga muda
119
119 Tespek
120
Episode 120 Rania hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!