BAB 5| PEMBICARAAN TENGAH MALAM

Pukul dua siang. Ocean berada di depan pintu kamar Selena sembari bersedekap. Dia menghela napas samar. Pintu itu sejak pagi tidak terbuka, Selena mengurung diri di kamar setelah terjadi pertengkaran dengan Ocean, tidak makan sama sekali.

Sebenarnya Ocean ingin bersikap masa bodoh. Urusan Selena tidak makan, atau bahkan tidak keluar selamanya dari kamar, dia ingin mencoba tidak peduli. Masalahnya, rasa bersalah sialan itu seperti berputar-putar di kepala Ocean, membuatnya tampak seperti pria tak beradab.

“Kau tidak mau keluar?” Ocean berseru, seakan tengah berbicara dengan pintu di depannya.

Tidak ada jawaban, pun suara apa pun dari dalam kamar. Ocean menghela napas berat.

“Baiklah, terserah. Kau sendiri yang akan rugi.”

Ocean balik badan, duduk di sofa. Dia mengambil laptopnya, mulai memeriksa pekerjaan, sembari sesekali melirik pintu kamar Selena yang terlihat dari tempatnya duduk. Urusan ini kenapa menjadi terasa seperti masalah bodoh yang tidak seharusnya Ocean pikirkan. Marah, ngambek, bersikap kekanakan, sungguh paket komplet tindakan bodoh yang Ocean benci. Kedatangan Selena benar-benar merusak keseimbangan hidup yang selama ini Ocean jalani dengan tentram.

Setengah jam, desing mobil terdengar dari halaman rumah, lantas suara bel pintu menyusul setelahnya. Ocean baru akan membukakan pintu ketika tiba-tiba pintu kamar Selena berdebum terbuka. Dan sebelum Ocean sempat menoleh, Selena sudah lebih dulu melewatinya, berlari menuju pintu depan.

“Felix!” Seruan Selena terdengar ceria seiring dia yang melompat, memeluk seseorang di balik pintu.

Ocean mengamati mereka berdua dengan raut wajah datar. Felix? Oh, jelas Ocean tahu siapa pria bertubuh jangkung itu. Felix Hadwin, model ternama yang sejak dua tahun lalu menjalin hubungan dengan Selena. Pria berdarah campuran itu sempat marah, membuat keributan di La Sky Land akibat berita tentang rencana pernikahan Ocean dan Selena tersebar ke media.

Tidak mudah mengatasi pria yang dibutakan oleh cemburu. Ocean harus menekan emosinya agar tidak ikut tersulut, menjelaskan keadaan yang sesungguhnya secara lebih sederhana agar mudah dimengerti Felix.

Berhasil. Felix pergi dari La Sky Land setelah mendengus kasar. Bagaimanapun Ocean tahu, hidup Felix sebagian bergantung pada Selena. Relasi Selena sebagai aktris kenamaan, pun keluarga Athaya yang dikenal banyak kalangan, sangat membantu Felix memperoleh proyek baru. Jatuhnya perusahaan ayah Selena juga akan turut memengaruhi kariernya.

Felix sempat melirik sekilas Ocean sebelum akhirnya membawa Selena pergi dari sana.

Desing mobil yang kembali terdengar, juga mobil berkelir merah yang terlihat sekejap, tidak membuat Ocean beranjak dari tempatnya berdiri. Dia tidak peduli dengan hubungan Selena dan Felix—tentu saja. Masalahnya, kini namanya akan terus disangkutpautkan dengan Selena, meski Ocean hanya berdiam diri tidak melakukan apa pun.

Jika mereka tidak hati-hati, lantas media mengabadikan momen kebersamaan mereka, Ocean yakin dia tidak hanya bisa berpangku tangan. Sialnya, mengingat sikap kenakanan dan ceroboh Selena, kemungkinan buruk itu memiliki peluang tinggi untuk terjadi.

Ocean mengembuskan napas. Kenapa ada banyak sekali hal yang dia benci dari diri Selena.

...****...

Tak terhitung sudah berapa kali Ocean mondar-mandir membuka tirai jendela yang tertutup. Pemandangan di halaman rumah tetap sama: lenggang sejauh mata memandang. Malam telah menurunkan tirainya, temaram di setiap jengkal halaman, hanya diterangi satu-dua lampu taman.

Entah mengapa Ocean merasa sedikit gelisah. Sudah pukul sepuluh malam, namun jangankan pulang, Selena bahkan tidak memberi kabar apa pun. Pertanyaan-pertanyaan mengambang tentang opsi kejadian buruk mulai menganggu Ocean. Berkali-kali dia memeriksa kabar terbaru, mengesah lega ketika tidak menemukan nama Selena Jasmine.

Ini sebenarnya menyebalkan sekali. Ocean yang biasanya sudah terlelap, atau sedang menyelesaikan pekerjaan, kali ini bahkan benar-benar tidak bisa melakukan apa pun. Kantuk tidak singgah, fokus pun menjadi buyar.

Pukul sebelas lebih sedikit, Ocean buru-buru bangkit dari duduknya ketika suara mobil yang mulai familiar di telinganya samar terdengar. Dia segera membuka sedikit tirai jendela, menatap keluar.

Selena keluar dari mobil dengan mengenakan hoodie oversize, serta kacamata dan topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Ocean menyeringai, ternyata Selena lebih baik dari yang dia khawatirkan.

Selena berhenti sejenak di samping mobil, membiarkan Felix memeluknya erat dan hangat, sebelum kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Dan ketika Selena melihat Ocean berdiri melipat tangan di depan dada di tengah ruang tamu, dia melengos, hendak mengabaikannya dan langsung masuk ke kamar.

“Selena, ayo bicara.” Ocean berucap datar, memecah keheningan di rumah itu.

Tangan Selena mencengkeram ujung hoodie-nya, menunduk, untuk kemudian berjalan melewati Ocean, duduk di salah satu kursi.

Ocean menyusul sesaat setelahnya, memosisikan diri duduk berhadapan dengan Selena.

“Baiklah, aku telah berbuat salah padamu, menyinggungmu, Selena. Aku minta maaf.” Ocean menatap lurus pada Selena yang masih menunduk—tepatnya tidak ingin melihat wajah Ocean. “Dengar, kita sama-sama sudah dewasa, jadi sudah sewajarnya kita bersikap dewasa juga, bukan? Mengurung diri di kamar, mogok makan, mogok bicara ... sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Jika ada yang tidak kau suka, ada yang membuatmu marah dan kesal sekali, maka bicarakan denganku. Untuk entah berapa lama, kita akan menjalani pernikahan ini. Jadi, selama hidup bersama, ayo coba saling mengerti.”

Saat ini Ocean benar-benar seperti orang tua yang sedang menasihati bocah ingusan yang hanya mengerti kata-kata sederhana. Sebagai atasan sebuah perusahaan multinasional, Ocean memang sudah terlatih untuk bersikap seolah memiliki simpati dan pengertian yang besar, nyatanya dia kini tengah menahan diri agar emosinya tidak menyembur.

“Soal hubunganmu dengan kekasihmu ... aku sama sekali tidak keberatan. Kalian boleh bertemu kapan pun dan di mana pun. Aku tidak akan berkomentar. Tapi, tolong kalian berhati-hati. Media sudah mengabarkan kalian putus sejak lama sebelum akhirnya kau menikah denganku. Jangan biarkan gosip tentang perselingkuhan muncul di permukaan. Itu akan buruk untuk kariermu, bukan? Mungkin aku juga akan terkena sedikit masalah jika hal itu terjadi.”

Entah mengapa saat Ocean membicarakan tentang hubungannya dengan Felix dengan sangat tenang, Selena spontan mengeratkan cengkeramannya pada hoodie. Sebenarnya apa yang terjadi padanya hari ini?

“Kau belum menjawabku sejak tadi, Selena. Kau setuju?”

Pertanyaan Ocean mengembalikan pikiran Selena yang sempat terbang ke mana-mana. Dia mengangkat wajah, menemukan Ocean yang tengah menatapnya dengan manik hitam kelamnya. “Ya .... Tapi aku juga tidak mau jika harus mengerjakan pekerjaan seperti yang kausuruh.”

“Soal tugasmu, itu sudah final. Aku tidak bisa memberimu apa yang kau mau begitu saja. Kau harus belajar untuk bekerja keras demi mendapatkan apa yang kau inginkan. Hei, itu hitungannya sudah besar. Mana ada gaji pelayan yang sebesar itu, biar pun dia bekerja seumur hidup. Anggaplah aku memberimu gaji dengan kapal pesiar dan vila karena kau adalah aktris terkenal. Kapan lagi aku bisa membuat Selena Jasmine membersihkan rumah dan memasak, bukan?”

Wah, lihat wajah menyebalkan itu. Selena menyesal telah termakan omongan Ocean.

“Baiklah, baiklah. Kau bisa libur di hari Minggu. Aku akan membersihkan rumah dan memasak di hari itu. Deal?” Ocean mengulurkan tangannya di depan Selena.

Sejenak, Selena menatap tangan Ocean. Dengan ragu, dia menyambut uluran tangan itu. Mereka berjabat tangan.

“Deal.”

...****...

Terpopuler

Comments

red_rubby

red_rubby

ini gimana? kog gak ada tombol like nya ini. mau nge like tunggu bab terakhir yang di update baru muncul tuh jempol.

2023-02-24

1

kaka_ina

kaka_ina

bijak sekali ocean. selena ini yg msh kayak anak kecil,, blm bs berfikir dewasa. padahal ocean nya sdh mau mengerti bahkan gak masalah sama hubungan selena dan felix. ayo sadar selena,, ada cowok pengertian spt ocean padahal

2023-02-23

3

kaka_ina

kaka_ina

sbg seorang suami pasti ocean merasa hawatir sih....

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1| MIMPI BURUK ITU KEMBALI
2 BAB 2| BENCANA MAKAN MALAM
3 BAB 3| CRAZY PRINCESS
4 BAB 4| GUCI DAN RAHASIA
5 BAB 5| PEMBICARAAN TENGAH MALAM
6 BAB 6| THE PERFECT CASSANOVA
7 BAB 7| INTERUPSI SELENA
8 BAB 8| RENCANA PEMBALASAN
9 BAB 9| MANIAK
10 BAB 10| INTERUPSI AGATHA
11 BAB 11| URSA MAJOR DAN SURAT TAK SAMPAI
12 BAB 12| SERANGAN DI PESTA PERNIKAHAN
13 BAB 13| TIDAK PERNAH PENTING
14 BAB 14| TENTANG LUKA DAN MENUNGGU
15 BAB 15| TRAFFIC JAM TALK
16 BAB 16| PENYANGKALAN
17 BAB 17| AFTER DINNER
18 BAB 18| BELENGGU MASA LALU
19 BAB 19| TRAGEDI DINI HARI
20 BAB 20| COUNT THE STARS
21 BAB 21| DALANG INSIDEN
22 BAB 22| MISI PENYELAMATAN
23 BAB 23| KEKACAUAN DI APARTEMEN
24 BAB 24| KEDAMAIAN DALAM MIMPI
25 BAB 25| DERAI TAWA BERSAMA OMBAK
26 BAB 26| DIA TIDAK PERNAH PERGI
27 BAB 27| SUNSET DI WAECICU
28 BAB 28| SEBUAH PERBEDAAN
29 BAB 29| PENGACAU DI RUMAH OCEAN
30 BAB 30| PESTA DAN SALAH PAHAM
31 BAB 31| OCEAN DALAM GEMERLAP MALAM
32 BAB 32| MRS. CRAZY
33 BAB 33| DUA PRIA BODOH
34 BAB 34| BENCANA MAKAN SIANG
35 BAB 35| PENDUKUNG NOMOR SATU
36 BAB 36| PERAN SUAMI
37 BAB 37| SALAM PERPISAHAN
38 BAB 38| MELEPASKAN
39 BAB 39| SINAR BINTANG
40 BAB 40| BERBAGI RAHASIA
41 BAB 41| THE NEW OCEAN
42 BAB 42| MIMPI BURUK DARI BOSTON
43 BAB 43| CHAOS
44 BAB 44| THE DEVIL PRINCESS
45 BAB 45| PEMENANG
46 BAB 46| PERGI
47 BAB 47| SEKELUMIT PERASAAN
48 BAB 48| LANGKAH PALING BERANI
49 BAB 49| TEMPAT PULANG
50 BAB 50| HALAMAN PERTAMA
51 EXTRA CHAPTER| HOW THEY MET
52 EXTRA CHAPTER| HOW SHE FELL
53 EXTRA CHAPTER| HOW SHE HURT
54 SPECIAL CHAPTER| KENCAN DI PANTI JOMPO
Episodes

Updated 54 Episodes

1
BAB 1| MIMPI BURUK ITU KEMBALI
2
BAB 2| BENCANA MAKAN MALAM
3
BAB 3| CRAZY PRINCESS
4
BAB 4| GUCI DAN RAHASIA
5
BAB 5| PEMBICARAAN TENGAH MALAM
6
BAB 6| THE PERFECT CASSANOVA
7
BAB 7| INTERUPSI SELENA
8
BAB 8| RENCANA PEMBALASAN
9
BAB 9| MANIAK
10
BAB 10| INTERUPSI AGATHA
11
BAB 11| URSA MAJOR DAN SURAT TAK SAMPAI
12
BAB 12| SERANGAN DI PESTA PERNIKAHAN
13
BAB 13| TIDAK PERNAH PENTING
14
BAB 14| TENTANG LUKA DAN MENUNGGU
15
BAB 15| TRAFFIC JAM TALK
16
BAB 16| PENYANGKALAN
17
BAB 17| AFTER DINNER
18
BAB 18| BELENGGU MASA LALU
19
BAB 19| TRAGEDI DINI HARI
20
BAB 20| COUNT THE STARS
21
BAB 21| DALANG INSIDEN
22
BAB 22| MISI PENYELAMATAN
23
BAB 23| KEKACAUAN DI APARTEMEN
24
BAB 24| KEDAMAIAN DALAM MIMPI
25
BAB 25| DERAI TAWA BERSAMA OMBAK
26
BAB 26| DIA TIDAK PERNAH PERGI
27
BAB 27| SUNSET DI WAECICU
28
BAB 28| SEBUAH PERBEDAAN
29
BAB 29| PENGACAU DI RUMAH OCEAN
30
BAB 30| PESTA DAN SALAH PAHAM
31
BAB 31| OCEAN DALAM GEMERLAP MALAM
32
BAB 32| MRS. CRAZY
33
BAB 33| DUA PRIA BODOH
34
BAB 34| BENCANA MAKAN SIANG
35
BAB 35| PENDUKUNG NOMOR SATU
36
BAB 36| PERAN SUAMI
37
BAB 37| SALAM PERPISAHAN
38
BAB 38| MELEPASKAN
39
BAB 39| SINAR BINTANG
40
BAB 40| BERBAGI RAHASIA
41
BAB 41| THE NEW OCEAN
42
BAB 42| MIMPI BURUK DARI BOSTON
43
BAB 43| CHAOS
44
BAB 44| THE DEVIL PRINCESS
45
BAB 45| PEMENANG
46
BAB 46| PERGI
47
BAB 47| SEKELUMIT PERASAAN
48
BAB 48| LANGKAH PALING BERANI
49
BAB 49| TEMPAT PULANG
50
BAB 50| HALAMAN PERTAMA
51
EXTRA CHAPTER| HOW THEY MET
52
EXTRA CHAPTER| HOW SHE FELL
53
EXTRA CHAPTER| HOW SHE HURT
54
SPECIAL CHAPTER| KENCAN DI PANTI JOMPO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!